Bab 2-09409134006
Bab 2-09409134006
KAJIAN TEORI
perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan
a. Giro
atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat
pembayaran.
8
b. Deposito Berjangka
c. Tabungan
dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan
digunakan saat ini adalah dengan buku tabungan, cash card atau kartu
d. Sertifikat Deposito
dengan kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan,
9
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
1) Pembayaran telepon
2) Pembayaran pajak
3) Pembayaran air
5) Pembayaran listrik
1) Gaji/Pensiun/Honorarium
2) Pembayaran bonus/hadiah
3) Pembayaran kupon
4) Pembayaran deviden
2) Penanggung (Guarantor)
3) Wali amanat
10
d. Pengiriman uang
e. Letter of credit
f. Bank Garasi
h. Kartu plastik
i. Money changer
j. Travellers check
k. Telebanking
l. Custodian
m. Standing order
B. Kredit Perbankan
kepada nasabah, baik berupa pinjaman tunai (cash loan) maupun pinjaman non
dan perekonomian.
11
d. Meningkatkan hubungan internasional (L/C, CGI, dan lain lain).
2. Jenis Kredit
menjadi:
12
pendek dan disesuaikan dengan jangka waktu perputaran modal kerja
nasabah.
c. Kredit Konsumsi
barang atau jasa untuk tujuan konsumsi, dan bukan sebagai barang
dengan asas 5C dan asas 7P. Adapun penjelasan mengenai asas 5C dan asas
a. Character
13
ketaatannya memenuhi pembayaran transaksi. Karakter yang baik jika
b. Capacity
c. Capital
d. Condition of Economic
umumnya dan bidang usaha pemohon kredit khususnya. Jika baik dan
e. Collateral
14
Kemudian penilaian kredit dengan metode analisis 7P adalah
sebagai berikut:
a. Personality
b. Party
c. Purpose
d. Prospect
baik maka kredit akan diberikan, sebaliknya jika jelek maka kredit
ditolak.
15
e. Payment
f. Profitability
g. Protection
Kurang Lancar (KL), Diragukan (D), dan Macet (M). Sedangkan penilaian
16
oleh nasabah yang tercermin dalam catatan pembukuan bank, yaitu
kualitatif didasarkan pada prospek usaha debitur dan kondisi keuangan usaha
1) Lancar
berikut :
17
a) Industri atau kegiatan usaha memiliki potensi pertumbuhan
yang baik.
perekonomian.
pasar.
berikut :
yang terbatas.
kondisi perekonomian.
18
f) Tanaga kerja pada umumnya memadai dan belum pernah
3) Kurang Lancar
sebagai berikut:
4) Diragukan
sebagai berikut :
perekonomian.
19
c) Persaingan usaha sangat ketat dan operasional perusahaan
5) Macet
berikut:
menurun.
1) Lancar
berikut:
20
b) Permodalan kuat.
valuta asing dan suku bunga relatif sedikit atau telah dilakukan
berikut :
21
3) Kurang Lancar
sebagai berikut :
4) Diragukan
sebagai berikut :
22
g) Pinjaman baru digunakan untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo.
5) Macet
berikut :
d) Kesulitan likuiditas.
1) Lancar
berikut :
23
b) Hubungan debitur dengan bank baik dan debitur selalu
berikut :
hari.
3) Kurang Lancar
sebagai berikut :
24
d) Dokumentasi kredit kurang lengkap dan pengikatan agunan
yang lemah.
keuangan.
4) Diragukan
sebagai berikut :
dipercaya.
lemah.
perjanjian kredit.
5) Macet
berikut :
25
a) Terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang
1) Sisi Nasabah
a) Faktor Keuangan
asset.
meningkat.
secara kredit.
26
ix. Perputaran persediaan semakin lambat.
b) Faktor Manajemen
(key person)
cakap.
c) Faktor Operasional
menurun.
27
ii. Kehilangan satu atau lebih pelanggan utama.
2) Sisi Ekstern
lainnya.
28
3) Sisi Bank
f) Manipulasi data.
pemberian kredit.
29
1) Reschedulling
baik dan karakter yang jujur serta ada keinginan untuk membayar
2) Reconditioning
3) Restructuring
kredit baru.
30
c) Konversi sebagian/seluruh kredit menjadi penyertaan bank atau
4) Liquidation
utang debitur.
31
D. Pertumbuhan Kredit
kondisi yang ada di suatu negara, baik kondisi perekonomian, kondisi politik,
sangat tajam, ini merupakan salah satu penyebab mengapa pemulihan ekonomi
yang terkena krisis. Meskipun kondisi makro ekonomi khususnya moneter telah
relatif membaik dibandingkan pada saat krisis, sebagaimana tercermin antara lain
dari relatif rendahnya tingkat suku bunga, jumlah kredit yang disalurkan
capacity) kepada masyarakat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan yang relatif
32
lending capacity perbankan. Namun disisi lain kredit turun jauh lebih cepat,
sehingga hal ini mengakibatkan selisih antara lending capacity dengan kredit
kredit mulai tampak di tahun 1999 ketika posisi kredit tumbuh negatif.
positif.
sudah menunjukan perbaikan sejak 1999, volume kredit yang berhasil disalurkan
penurunan kredit perbankan pasca april 1999 lebih disebabkan adanya kewajiban
Tingginya rasio NPL yang sempat melonjak pada awal tahun 1999,
memberikan kredit. Dalam kondisi NPL yang tinggi tersebut, perbankan lebih
33
daripada menyalurkan kredit. Tingginya rasio NPL tersebut juga berpengaruh
akan semakin membahayakan usaha bank dalam dunia perbankan dan semakin
buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin
besar. Begitu juga dengan sebaliknya jika semakin kecil rasio NPL, maka
semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung oleh pihak bank.
pada sisi permintaan dapat berupa menurunnya kualitas nasabah kredit, tingginya
suku bunga yang melebihi kemampuan membayar nasabah, dan masih tingginya
keterbatasan loanable fund, permasalahan NPL bank dan keengganan bank untuk
menyalurkan kredit yang terkait dengan tingginya resiko dunia usaha (Juda
34
E. Kerangka Berfikir
sumber yang akan dijadikan penelitian. Oleh karena itu penulis akan mencoba
bank yang sukses adalah bank yang mampu meminimalisir masalah kredit macet
sehingga masalah ini tidak akan menimbulkan kerugian bagi pihak bank.
badan hukum. Dengan kedua metode tersebut diharapkan dapat untuk mengatasi
35