Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KARAKTER POMPA RODA GIGI HIDROLIK

Category: Tek.Peng.Logam
Last Updated on Monday, 13 April 2015 Published DateWritten by SUWARDI
ANALISIS KARAKTER POMPA RODA GIGI HIDROLIK
Suwardi
Widyaiswara Program Keahlian Las dan Fabrikasi
di PPPPTK/VEDC Malang
Abstract: In a hydraulic system,a gear pump needs to be specified its characteristics. In the system is
given diferentsial pressure, within ten seconds is measured discharge pump output and the obtained
results also varies. The results showed the higher the pressure will be reduced which results pumping
means higher barriers obtained pump. Thus it is recommended that the losses can be reduced to a
minimum obstacle to improving the efficiency of the pump.
Key words: hydraulics pump, presure, barriers.
1.Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pengalaman telah menunjukkan bahwa teknik hidrolik sebagai cara modern untuk perpindahan
energi tidak terelakkan lagi pentingnya.Penggerak dan pengontrol hidrolik telah menjadi sesuatu yang
penting berkenaan dengan otomasi dan mekanisasi.Sekarang sebagian mesin modern dikendalikan
oleh sisitem hoidrolik baik sebagian atau seluruhnya. Penggunaan sisitem hidrolik untuk
pengendalian dan pengaturan memungkinkan diterapkan otomasi pada berbagai bidang penting.
Meskipun sistem hidrolik dapat diterapkan secara luas, namun karena belum diketahui oleh banyak
kalangan maka penggunaannya sampai saat ini masih sangat terbatas. Bagi siapapun yang
memutuskan atau mempertimbangkan untuk menggunakan sisitem hidrolik bagi sisitem transmisi
tenaga dan gerakan hidrolika tidaklagi merupakan ilmu yang baru.
Didalam sistem hidrolik terdapat yang disebut unit tenaga (power unit)yang menyediakan energi
hidrolik bagi kerja sistem. Dalam unit tenaga ini termasuk didalamnya tangki untuk menyimpan fluida
dan sekaligus mendinginkannya,filter saat fluida meninggalkan tangki atau juga masuk kedalam
tangki guna menjaga agar fluida tetap bersih. Motor penggerak yang biasa berupa motor listrik
disambungkan dengan pompa hidrolik menggunakan kopling dan dipasang diatas tangki yang
berfungsi sebagai landasan.
1.2. Identifikasi masalah
Pompa hidrolik adalah bagian yang penting pada unit tenaga yang berfungsi untuk mengubah tenaga
mekanik motor menjadi tenaga hidrolik yang dibutuhkan oleh sistem.
Pompa hidrolik yang digunakan dapat digolongkan sebagai pompa roda gigi luar, pompa roda gigi
dalam dengan debit 3,5...100 cm3 per putarandan tekanan 250 bar, pompa sudu dengan debit
10...100 cm3/putaran dan tekanan 175 bar, pompa piston radial dengan debit 0,6...19,4 cm3 per
putaran dan tekanan 700bar, pompa piston aksial dengan debit 10-2000 cm3 per putaran dan
tekanan 400bar.
Pada pompa tersebut perlu dicari karakteristiknya untuk mendapatkan kriteria yang cocok dalam
penggunaannya.
1.3. Rumusan masalah
Karakteristik pompa hubungan antara tekanan dan debit akan ditentukan dengan cara
eksperimen,dimana pada pompa diberikan tekanan berbeda-beda dan diukur masing-masing
debitnya,selanjutnya dibuat diagram Q-P.
2.Kajian teori
2.1. Pompa hidrolik
Pada sistem hidrolik pompa bekerja untuk menciptakan aliran fluida(untuk memindahkan folume
fluida) dan memberikan gaya yang dibutuhkan.
Pompa menyedot fluida dari tangki dan mengalirkannya ke saluranpengeluaran (outlet).
Dari sana fluida memasuki sistem dan mencapai pengguna (piston) dengan menggunakan elemen
pengendali tersendiri. Pengguna akan menggunakan tekanan pada fluida, sebagai contoh piston dari
silinder yang menerima beban.
Karena hambatan ini terjadi peningkatan tekanan pada fluida hingga cukup tinggi guna mengatasi
gaya-gaya hambatan.
Tekanan pada sisitem hidrolik tidak diciptakan oleh pompa hirolik namun terjadi dengan sendirinya
karena adanya hambatan yang berlawanan dengan arah aliran.
Tinggi tekan fluida dapat dilihat sebagai batang penghubung fluida dimana pompa memberikan gaya
yang diperlukan.
2.2. Pompa roda gigi dengan roda gigi dalam

Pompa roda gigi dalam


Bagian utama adalah rumah(1)dimana terdapat sepasang roda gigi yang bergerak sedemikian rupa
dengan longgar dalam arah aksial dan radial sehingga unit tersebut praktis terendam minyak.
Bagian penghisap berhubungan dengan tangki, bagian tekan dihubungkan dengan sisitem hidrolik.
Roda gigidalam (2) bergerak sesuai arah panah dan menggerakkan roda gigi luar (3) pada arah yang
sama. Putaran ini menyebabkan roda gigi terpisah sehingga rongga gigi menjadi terbebas, akibatnya
terjadi tekanan negatif pada pompa sedangkan fluida pada tangki mempunyai tekanan atmosfir,
sehingga fluida mengalir dari tangki ke pompa. Proses ini biasa disebut proses hisap.
Fluida mengisi ruang-ruang roda gigi sehingga membentuk ruang tertutup dengan rumah dan elemen
berbentuk sabit(4), pada gerakan selanjutnya lalu didorong ke bagian tekan. Roda gigi kemudian
saling rapat kembali dan mendorong fluida dari ruang-ruang roda gigi. Kedua roda gigi yang saling
bersentuhan satu sama lain mencegah berbaliknya aliran dari ruang tekan keruang isap.
2.3. Pompa roda gigi dengan roda gigi luar

Pompa roda gigi luar


Dalam hal ini dua buah roda gigi luar saling kontak. Roda gigi(2) digerakkan sesuai panah dan
menyebabkan roda gigi (3) bergerak berlawanan. Proses penghisapan yang terjadi sama dengan
jenis pompa roda gigi dalam seperti yang sudah diuraikan terdahulu.
Fluida dalam roda gigi (4) didesak nkeluar dan keluar dari celah roda gigi pada sisi tekan.
Dari gambar potongan dapat dilihat roda gigi menutup celah-celahnya sebelum bagian tersebut
benar-benar kosong.
Tanpa menguranhgi beban pada ruang-ruang yang tersisa tekanan yang sangat tinggi dapat terjadi
yang akan menyebabkan getaran yang sangat kerat pada pompa. Untuk itu dipasang lubang
pengurang beban padab tempatn ini yang terletap disamping blok-blok bantalan. Akibat tekanan yang
tinggi maka terbentuk fluida mampat yang masuk keruang tekan. Catatan yang dianggap penting
adalah toleransi kelonggaran samping antara roda gigi(5) dan blok bantalan (6).Jika toleransi
kelonggaran terlalu besar berakibat friksi rendah, bocoran besar. Jika toleransi kelonggaran terlalu
rendah berakibat friksi tinggi,bocoran rendah.
Jika toleransi kelonggaran dirancang sebagai toleransi yang tetap maka kebocoran meningkat
sebanding dengan keausan. Volume yang hilang juga bertambah dengan bertambahnya tekanan
kerja.
Rancangan pompa ini juga menggabungkan suatu keseimbangan bantalan hidrostatik.Blok blok
bantalan didorong kearah roda gigi oleh bubungan (7) yang dipengaruhi oleh tekanan sistem.
Disini toleransi kelonggaran secara otomatis menyesuaikan diri dengan tekanan sistem sehingga
dihasilkan tingkat efisiensi yang cukup baik yang tidak tergantung pada kecepatan dan tekanan.
3.Temuan dan pembahasan

Dari percobaan dengan sistem hidrolik seperti tergambar diperoleh hasil sbb:

Tekanan
10 20 30 40 50 55
p(bar)
Waktu
10 10 10 10 10 10
t(s)
Volume
0,16 0,11 0,11 0,1 0,1 0,05
V(l/s)
Debit
7 7 6,6 6,6 5,4 2
Q(l/min)
Dilihat dari data yang diperoleh pada tekanan 10 dan 20 bar diperoleh debit terbesar yaitu 7 l/min,
pada tekanan 30 dan 40 bar debitnya 6,6 l/min, pada tekanan 50 bar debit 5,4 l/min, dan pada
tekanan 55 bar debit 2l/min.
Gambar grafik debit tekanan(Q-P) adalah sebagai berikut:

Dari grafik tampak bahwa semakin tinggi tekanan debitnya menjadi berkurang yang berarti hambatan
hidrolisnya semakin tinggi.
4. Kesimpulan dan rekomendasi
Kesimpulan yang bisa diambil adalah:
Semakin besar tekanan pada sistem berarti semakin besar hambatan yang diberikan oleh sistem.
Rekomendasi yang bisa diberikan adalah:
Pada instalasi hidrolik sedapat mungkin kerugian-kerugian hambatan dikurangi seminimal mungkin
untuk meningkatkan efisiensi pompa.
DAFTAR PUSTAKA
Banathy, B.H. 2005. Hydraulics/Vocational Trainings Course. BEF Berlin.
Bruner, J. 2006. Hydraulics Trainer. Lohr am Mains: Rexroth Bosch Group.
Cunningsworth, A. 1995. Grundlagen und Komponenten der Fluidtechnik. Lohr am Mains: Rexroth
Bosch Group.

Anda mungkin juga menyukai