Anda di halaman 1dari 2

1.Jelaskan pentingnya mengenai pengertian / definisi Hukum Tata Negara (HTN)!

Menurut Christian van Vollenhoven didalam buku Moh. Kusnardi dan Harmaily
Ibrahim, Pengantar Hukum Tata Negara, hlm.24 mengatakan bahwa Hukum Tata Negara
merupakan hukum tentang distribusi kekuasaan negara. Hukum Tata Negara mengatur semua
masyarakat hukum atasan dan masyarakat hukum bawahan menurut tingkatannya. Masing-
masing tingkat tersebut menentukan wilayah lingkungan rakyat, kemudian
menentukanbadan-badan dan fungsinya masing-masing yang berkuasa dalam lingkungan
masyarakat hukum itu serta susunan dan wewenangnya dari badan-badan tersebut.1

Dari pengertian Hukum Tata Negara menurut ahli di atas dapat kita pastikan betapa
pentingnya mengenai pengertian/definisi Hukum Tata Negara, karena dari pengertian tersebut
kita dapat tahu batasan-batasan dari konsep Hukum Tata Negara itu sendiri tanpa keluar dari
pembahasan dari Hukum Tata Negara.

2. Apakah pengertian Hukum Tata Negara yang disampaikan oleh ahli tertentu dapat
berubah?

Bisa, karena dari rumusan-rumusan definisi Hukum Tata Negara dari berbagai sumber
dapat diketahui bahwa perbedaan pada titik berat yang diletakkan dalam merumuskan Hukum
Tata Negara atau perbedaan lingkungan dan mungkin juga pandangan hidp dari para ahli
Hukum Tata Negara menyebabkan definisi, definisi tersebut tidak sama.2 Namun bahwa
hampir semua definisi membicarakan tentang organisasi negara dan alat-alat perlengkapan
negara, susunan, wewenang, dan hubungannya satu dengan yang lainnya.

Tidak mustahil jika setiap definisi mempunyai kekurangan karena terlalu luasnya ruang
lingkup Hukum Tata Negara, sehingga ada sarjana yang merasa tidak perlu memberikan
definisi, karena ia yakin bahwa dengan rumusan kata-kata yang singkat sukar diperoleh
pengertian yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan Hukum Tata Negara.3

Definisi hukum tata negara telah dikembangkan oleh para ahli sehingga tidak hanya
mencakupkajian mengenai organ negara, fungsi dan mekanisme hubungan antarorgan negara

1 Sukardja, Ahmad. Hukum Tata Negara & Hukum Administrasi Negara Dalam Perspektif Fikih Siyasah, Sinar Grafika: Jakarta, 2014,
Hlm.11-12.
2
Moh. Kusnardi, Harmaily Ibrahim. Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia , Pusat Studi Hukum Tata Negara Fakultas Hukum
Universitas Indonesia dan CV Sinar Bakti: Jakarta, 1983, Hlm.29.
3
Joeniarto. Ilmu Hukum Tata Negara dan Sumber-Sumber Hukum Tata Negara, Gadjahmada Jogdjakarta, 1968, hal.17
itu, tetapi fungsi dan mekanisme hubungan dengan organ-organ negara itu dengan warga
negara.4

3. Bandingkan dan jelaskan pengertian Hukum Tata Negara menurut tiga ahli!

J.H.A Logemann berpendapat, Hukum Tata Negara adalah hukum yang mengatur
organisasi negara.5

Paul Scholten, Hukum Tata Neagara adalah hukum yang mengatur tata organisasi
negara.6

Van der Pot, Hukum Tata Negara sebagai peraturan-peraturan yang menentukan
badan-badan yang diperlukan beserta kewenangan masing-masing, hubungannya satu sama
lain serta hubungannya dengan individu warga negara dalam kegiatannya.7

Dari pengertian J.H.A Logemann dan Paul Scholten memiliki kesamaan yaitu
menekankan perbedaan antara organisasi negara dari organisasi non-negara. Dimana negara
adalah organisasi jabatan-jabatan. Kedua pengertian ini belum mencangkup hubungan antara
organisasi negara dengan warga negara, seperti mengenai soal hak asasi manusia. Berbeda
dengan pengertian yang dikemukaka oleh Van der Pot, dimana pandangan Van der Pot ini
mencakup pengertian yang luas, karena sudah mencakup soal-soal hak asasi manusia.
Definisi ini menyinggung tentang hubungan dengan warga negara. Bahkan dalam definisi ini
telah ditunjuk adanya kegiatan-kegiatan dari negara dalam arti dinamis yang menurut
pendapat terdahulu sebenarnya sudah tidak termasuk dalam Hukum Tata Negara lagi,
melainkan sudah masuk kedalam konsep dari Hukum Administrasi Negara.

4 Asshiddiqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, PT RajaGrafindo Persada: Jakarta, 2014, Hlm.30
5
Sukardja, Ahmad. Hukum Tata Negara & Hukum Administrasi Negara Dalam Perspektif Fikih Siyasah, Sinar Grafika: Jakarta, 2014,
Hlm.11
6
Ibid, Hlm. 12
7
Ibid, Hlm. 13

Anda mungkin juga menyukai