Anda di halaman 1dari 6

MATERI BUAT DIBACA

Itulah kata kunci pencarian google yang lagi hangat pada bulan April 2017. Berdasarkan UU No
32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Pasal 1 angka 5 dalam Undang-undang
tersebut menyatakan bahwa definisi Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Mengacu pada definisi normatif dalam UU No 32 Tahun 2004, maka unsur otonomi daerah
adalah :

Hak;
Wewenang;
Kewajiban Daerah Otonom

Dalam Konteks Desa, Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa,
disebutkan bahwa Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berada di kabupaten/kota,. dalam pasal 2 ayat (1)
dikatakan bahwa desa dibentuk atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa
dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pada ayat (2) tertulis bahwa pembentukan desa
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

Jumlah Penduduk;
Luas Wilayah;
Bagian Wilayah Kerja;
Perangkat.
Desa bukanlah bawahan kecamatan, karena kecamatan merupakan bagian dari perangkat
daerah kabupaten/kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat daerah.
Berbeda dengan Kelurahan, Desa memiliki hak mengatur wilayahnya lebih luas. Namun
dalam perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

Kewenangan desa adalah:

1. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;
2. Menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten/kota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa, yakni urusan pemerintahan yang secara langsung
dapat meningkatkan pelayanan masyarakat;
3. Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota;
4. Urusan pemerintahan lainnya yang diserahkan kepada desa;
5. Desa memiliki pemerintahan sendiri. Pemerintahan Desa terdiri atas Pemerintah Desa
(yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD);
6. Kepala Desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan
kebijakan yang ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Masa jabatan
Kepala Desa adalah 6 tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan.
Kepala Desa juga memiliki wewenang menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat
persetujuan bersama BPD;
7. Kepala Desa dipilih langsung melalui Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) oleh penduduk
desa setempat. Syarat-syarat menjadi calon Kepala Desa mengikuti Peraturan Pemerintah
No. 72 Tahun 2005.

Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya. Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa dan Perangkat Desa Lainnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa mempunyai wewenang yang tercantum dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (2006 : 10), antara lain :

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintah desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan


bersama Badan Permusyawaratan Desa;
2. Mengerjakan rancangan peraturan desa;
3. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama Badan
Permusyawaratan Desa;
4. Menyusun dan mengerjakan rancangan peraturan desa mengenai Anggaran Pendapatan
Belanja Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama Badan Permusyawaratan Desa;
5. Membina kehidupan masyarakat desa;
6. Membina perekonomian desa;
7. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;
8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum
untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan Perundang-undangan;
9. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Definisi Desa Dan Perangkat Desa Serta Tugas Dan Wewenang Desa Didalam Undang-
Undang Disamping itu dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Kepala Desa mempunyai
kewajiban tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (2006 :
11), yaitu meliputi :

1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar


Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;
3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;
4. Melakukan kehidupan demokrasi;
5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari kolusi, korupsi, dan
nepotisme;
6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitrakerja pemerintahan desa;
7. Menaati dan menegakkan seluruh Peraturan Perundang-undangan;
8. Menyelenggarakan administrasi pemerintah desa yang baik;
9. Melaksnakan dan mempertanggung jawabkan pengelolaan keuangan desa;
10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;
11. Mendamaikan perselisiahan masyarkat desa;
12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;
13. Membina, mengatomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat-istiadat;
14. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa;
15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

Selain kewajiban di atas Kepala Desa juga mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan
penyelenggaraan pemerintah desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat satu kali dalam satu
tahun, memberikan laporan pertanggung jawaban kepada Badan Permusyawaratan Desa, serta
menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat berupa
selembaran yang ditempelkan pada papan pengumuman atau diinformasikan secara lisan dalam
berbagai pertemuan masyarakat desa, radio komunikasi serta media lainnya. Laporan digunakan
oleh Bupati/Walikota sebagai dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan
sebagai badan pembinaan lebih lanjut. Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan
kepada Bupati/Walikota melalui Camat dan kepala Badan Permusyawaratan Desa.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa), bantuan pemerintah dan bantuan
pemerintah daerah. Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah yang diselenggarakan oleh
pemerintah desa didanai dari APBD. Penyelenggaraan urusan pemerintah yang diselenggarakan
oleh pemerintah desa.

Sumber pendapatan desa terdiri atas:

Pendapatan Asli Desa, antara lain terdiri dari hasil usaha desa, hasil kekayaan desa
(seperti tanah kas desa, pasar desa, bangunan desa), hasil swadaya dan partisipasi, hasil
gotong royong;
Bagi hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota;
Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah;
Bantuan keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;
Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat;
Pinjaman desa.

APB Desa terdiri atas bagian Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan. Rancangan APB
Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa. Kepala Desa bersama BPD
menetapkan APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa. Pengertian desa dari sudut pandang
sosial budaya dapat diartikan sebagai komunitas dalam kesatuan geografis tertentu dan antar
mereka saling mengenal dengan baik dengan corak kehidupan yang relatif homogen dan banyak
bergantung secara langsung dengan alam. Oleh karena itu, desa diasosiasikan sebagai
masyarakat yang hidup secara sederhana pada sektor agraris, mempunyai ikatan sosial, adat dan
tradisi yang kuat, bersahaja, serta tingkat pendidikan yang rendah (Juliantara, 2000 : 18).

Itulah Definisi Desa Dan Perangkat Desa Serta Tugas Dan Wewenang Desa Didalam Undang-
Undang

SEKRETARIS DESA
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005, ketentuan
mengenai sekretaris desa diatur pada pasal 9 yaitu sekretaris desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil
yang memenuhi persyaratan, yaitu:
1. Berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat.
2. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan.
3. Mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran.
4. Mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan.
5. Memahami sosial budaya masyarakat setempat dan
6. Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

Sekretaris desa mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Sekretaris desa / kelurahan berkedudukan sebagai unsur staff yang membantu kepala desa /
lurah
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya serta memimpin sekretariat desa / lurah.
2. Sekretaris desa / kelurahan mempunyai tugas menjalankan fungsi administrasi kelurahan,
pembangunan dan kemasyarakatan.
3. Untuk menjalankan tugas sekretaris desa / kelurahan mempunyai fungsi :
a. Pelakasanaan surat menyurat, kearsipan dan laporan.
b. Pelaksanaan urusan keuangan.
c. Pelaksanaan urusan administrasi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
4. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris desa / kelurahan di bantu oleh kepala
urusan staff. Sekretaris desa / kelurahan / kepala urusan adalah unsur sekretariat yang
melakasanakan pelayanan ketatausahaan yang di tangani beberapa kepala urusan. Kepala
urusan / disebut nama lain meliputi :
a. Kepala Urusan Pemerintahan.
b. Kepala Urusan Pembangunan.
c. Kepala Urusan Keuangan.
d. Kepala Urusan Umum.
A. UR. PEMRINTAHAN ( URUSAN PEMERINTAHAN )
Kepala Urusan Pemerintahan mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pelayanan dibidang pemerintahan.
2. Melaksanakan pemungutan dibidang pajak, retribusi dan pendapatan lain-
lain.
3. Melaksanakan tugas-tugas keagrarian.
4. Memberikan pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
5. Mengumpulkan, mengolah, dan mengevaluasi data dibidang pemerintahan.
6. Melaksanakan tugas-tugas kepala desa / lurah yang lain.

Kepala Urusan Pemerintah mempunyai fungsi :


1. Pelayanan bidang pemerintahan.
2. Pelaksanaan pemungutan bidang pajak, retribusi pendapatan dll.
3. Pelaksanaan tugas tugas keagrarian.
4. Pelakasanaan kependudukan dan catatan sipil.
5. Pelaksanaan tugas tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa / lurah
sesuai dengan bidang tugasnya.

B. UR. PEMBANGUNAN ( URUSAN PEMBANGUNAN )


Kepala Urusan Pembangunan mempunyai tugas :
1. Penyelenggara pengumpulan, pengolaandan evaluasi data bidang
perekonomian,
pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
2. Pelaksana pembangunan perekonomian desa / kelurahan, pembangunan dan
kesejahteraan rakyat.
3. Pelaksana tugas tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa / kelurahan
sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Urusan Pembangunan mempunyai fungsi :


1. Penyelenggara pengumpulan, pengelolaan dan evaluasi data bidang
perekonomian,pembangunan dan kesejahteraan rakyat
2. Pelaksana pembangunan perekonomian desa / kelurahan, pembangunan dan
kesejahteraan rakyat.
3. Pelaksana tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa / kelurahan
sesuai
dengan bidang tugasnya.

C. UR. KEUANGAN ( URUSAN KEUANGAN )


Kepala Urusan Keuangan mempunyai tugas :
1. Menerima, menyimpan, mengelurakan keuangan desa / kelurahan.
2. Menyelenggarakan pembukuan keurangan desa / kelurahan.
3. Melaksanakan pertanggungjawaban keuangan desa / kelurahan.
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh sekretaris desa /
kelurahan
sesuai bidang tugasnya.

D. UR. UMUM ( URUSAN UMUM )


Kepala Urusan Umum mempunyai tugas :
1. Menerima, menyimpan, mengeluarkan keuangan desa / kelurahan.
2. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan expedisi.
3. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala desa / lurah.

TUGAS POKOK SEKRETARIS DESA


Di Desa Senting, Sekretaris Desa biasa disebut dengan Carik. Dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 72 Tahun 2005, ketentuan mengenai sekretaris desa diatur pada pasal 9 yaitu
sekretaris desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu:

1. Berpendidikan paling rendah lulusan SMU atau sederajat


2. Mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan
3. Mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran
4. Mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang perencanaan
5. Memahami sosial budaya masyarakat setempat
6. Bersedia tinggal di desa yang bersangkutan.

Sekretaris desa diangkat oleh sekretaris daerah kabupaten/ kota atas nama bupati/ walikota. Dalam
pemerintahan desa, sekretaris desa sebagai unsur staf dan unsur pelaksana Kepala Desa. Sekretaris desa
mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan, pembangunan, dan ke-masyarakatan


2. Mengkoordinasikan tugas-tugas dan membina kepala urusan
3. Membantu pelayanan ketatausahaan kepada Kepala Desa
4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

Selain itu, sekretaris desa mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, dan pelaporan


2. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perangkat desa
3. Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat
4. Penyiapan program kerja dan pelaporannya.

Anda mungkin juga menyukai