Anda di halaman 1dari 24

SEJARAH MODEM

Modem singkatan dari modulator demodulator, dikenal sebagai perangkat yang berfungsi
untuk memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi sinyal informasi tersebut.

Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi, pengirim dan yang dituju pada dasarnya
memerlukan perangkat pengirim (transmitter), perangkat penerima (receiver) dan media
transmisi sebagai jalan untuk informasi yang akan dikirim oleh trasmitter untuk kemudian
diterima reciever.

Perangkat pengirim harus mempunyai kemampuan untuk menerjemahkan informasi dari


suatu bentuk "antar muka" baik berupa kata yang ditulis, suara yang diolah maupun obyek
gambar diam dan yang bergerak. Ataupun gabungan dari beberapa gambar diam dan yang
bergerak, ataupun gabungan dari beberapa obyek informasi menjadi suatu bentuk sinyal
tertentu yang siap dikirim. Dalam istilah komunikasi proses ini diistilahkan dengan proses
modulasi. Setelah diterima oleh perangkat penerima sinyal hasil modulasi tersebut
dikembalikan lagi ke bentuk informasi yang semula untuk kemudian diterjemahkan ke dalam
bahasa manusia kembali. Proses ini dikenal dengan istilah demodulasi.

Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal data
digital menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan melalui media transmisi (jaringan
telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi yaitu
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital untuk dapat diteruskan ke parangkat digital.
Bila diperhatikan definisi tersebut, maka dapat diartikan perangkat modem adalah sepasang
perangkat transmisi untuk mengirimkan informasi dengan modulasi dan mendemodulasi
kembali informasi tersebut.

A. Modem 300 bps


Protokol yang pertama kali digunakan dalam modem ini adalah Bell 103 dan V.21 yang dapat
mengirim hingga 300 bps dengan teknik modulasi PSK (Phase Sift Keying).

B. Modem 2.400 bps

Modem ini menggunakan protokol V.26 atau V.22 bis, dengan teknik modulasi PSK atau
QAM. Kecepatan yang bisa dicapai adalah 2.400 bps dengan fallback rate 1.200 bps.
Maksudnya, bila kondisi saluran yang digunakan tidak memenuhi syarat untuk mencapai
kecepatan 2.400 bps maka kecepetannya akan turun secara otomatis menjadi 1.200 bps.

C. Modem 4.800 bps


Protokol yang dipergunakannya V.27 dengan teknik modulasi PSK. Kecepatan yang bisa
dicapai adalah 4.800 bps dengan fallback rate 2.400 bps.

D. Modem 9.600 bps

Protokol yang digunakan pada modem ini V.29 dengan teknik modulasi QAM. Kecepatan
yang bisa dicapai 9.600 bps dengan fallback rate 7.200 atau 4.800 bps.

E. Modem 14.400 bps

Protokol modem ini menggunakan V.33 dengan teknik modulasi TCM (Trellis Coded
Modulation). Kecepatan yang bisa dicapai 14.400 bps dengan fallback rate 12.000 bps.

F. Modem 19.200 bps

Ia menggunakan protokol V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai
19.200 bps dengan fallback rate 14.400 bps, 12.000 bps dan 9.600 bps.
G. Modem 28.800 bps

Protokolnya menggunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatannya mencapai


28.800 bps dengan fallback rate 14.400 bps.

H. Modem 33.600 bps

Protokol yang digunakan V.34 dengan teknik modulasi TCM. Kecepatan yang bisa dicapai
33.600 bps dengan fallback rate dan 19.200 bps.

Modem 56 Kbps

Teknologi modem terus berkembang dan untuk saat ini ada beberapa produsen modem yang
telah berhasil menciptakan modem generasi terbaru yaitu modem dengan kecepatan 56
Kbps, namun seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya, modem ini tidak bisa mencapai
kecepatan 56 Kbps setelah terpasang jaringan PSTN.

Namun ada beberapa faktor yang menyebabkan pemakai tidak pernah dapat mencapai
kecepatan 56 Kbps, antara lain :

1. Tidak adanya kesesuaian (kompatibilitas) antara teknologi yang dipakai pada modem
dengan pool modemnya.
2. Performansi jaringan PSTN yang kurang baik dalam arti fisik maupun dari kepadatan
tarik komunikasi data yang melaluinya.
3. Penggunaan teknolgi ADC (Analog to Digital Converter) yang menyebabkan terjadinya
noise quantisasi, yang dapat mengurangi kecepatan transmisi modem.

SEJARAH SATELIT
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4
Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala
disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa
(space race) antara Soviet dan Amerika.

Sputnik 1 membantuk mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan


mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio pada lapisan
ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga
memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian meteorit, karena hilangnya tekanan
dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya
ke bumi.

Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup
pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.

Pada bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen
wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah kendaraan satelit
yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi alat ilmu yang canggih untuk
abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak
1946 dibawah Kantor Aeronotis angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the
United States Navy). Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan
laporan diatas, tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata
militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan propaganda. Pada
tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan, "Saya tidak mengetahui adanya
satupun program satelit Amerika."

Pada tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau
meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project
Vanguard. Pada tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan
satelit pada musim gugur 1957.

Mengikuti tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the
National Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical
Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara Amerika
dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk
meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1 menjadi satelit Amerika
pertama pada tanggal 31 januari 1958.

Pada bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan Udara
Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika (the United
States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah 115 satelit yang
mengorbit bumi.

Satelit buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station Angkasa
Interasional (International Space Station).

Jenis satelit

Satelit astronomi
Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek
angkasa lainnya yang jauh.

Satelit komunikasi

Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan
telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit
komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe
terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.

Satelit pengamat bumi


Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari
orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti
pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.

Satelit navagasi

Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di
permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu
satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga
Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan,
maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi
di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.

Satelit mata mata


Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan
untuk tujuan militer atau mata-mata.

Satelit tenaga surya

Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang
menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada
antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga
konvensional.

Stasiun angkasa
Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal
manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya
oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan; Dan kendaraan
lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun. Stasiun angkasa dirancang untuk
hidup jangka-menengah di orbit, untuk periode mingguan, bulanan, atau bahkan tahunan.

Satelit cuaca

Satelit cuaca adalah satelit yang diguanakan untuk mengamati cuaca dan iklim Bumi.

Satelit miniatur
Satelit miniatur adalah satelit yang ringan dan kecil. Klasifikasi baru dibuat untuk
mengkategorikan satelit-satelit ini: satelit mini (500200 kg), satelit mikro (di bawah 200
kg), satelit nano (di bawah 10 kg).

Wireless LAN
( Jaringan lokal tanpa kabel )

Kita telah mengetahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia
merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa komputer yang tersambung
melalui saluran fisik (kabel). Seiring dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan untuk
akses jaringan yang mobile (bergerak) yang tidak membutuhkan kabel sebagai media
tranmisinya, maka muncullah Wireless Local Area Network (Wireless LAN/WLAN).

Jaringan lokal tanpa kabel atau WLAN adalah suatu jaringan area lokal tanpa kabel dimana
media transmisinya menggunakan frekuensi radio (RF) dan infrared (IR), untuk memberi
sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area disekitarnya. Area jangkauannya
dapat berjarak dari ruangan kelas ke seluruh kampus atau dari kantor ke kantor yang lain
dan berlainan gedung. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan WLAN termasuk di
dalamnya adalah PC, Laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi WLAN ini
memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna mobile bisa menggunakan
telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan
laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api
dan tempat publik lainnya.

Spesifikasi yang digunakan dalam WLAN adalah 802.11 dari IEEE dimana ini juga sering
disebut dengan WiFi (Wireless Fidelity) standar yang berhubungan dengan kecepatan akses
data. Ada beberapa jenis spesifikasi dari 802,11 yaitu 802.11b, 802.11g, 802.11a, dan
802.11n seperti yang tertera pada tabel berikut :

tabel 1. Spesifikasi dari 802.11

2. Sejarah Wireless LAN

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN
dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan
RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi
standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada
tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu
902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi,
sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada
tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread
spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data
rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar
WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat
bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis
maksimal 2Mbps.

Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b.
Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11 Mbps. Kecepatan
tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802.3 10Mbps atau
10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi
2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah
kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau
peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

Pada saat hampir bersamaan, IEEE membuat spesifikasi 802.11a yang menggunakan teknik
berbeda. Frekuensi yang digunakan 5Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data teoritis
maksimal sampai 54Mbps. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif
sukar menembus dinding atau penghalang lainnya. Jarak jangkau gelombang radio relatif
lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan
802.11a. Namun saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang
mendukung kedua standar tersebut.

Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan
802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi
2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g
kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah
komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point
802.11b, dan sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g.
Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output)
merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n.
Kata Pre- menyatakan Prestandard versions of 802.11n. MIMO menawarkan peningkatan
throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus
MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda
dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat
menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO
lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat
mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO
mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat
menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

3. Media Transmisi WLAN


Ada 2 media transmisi yang digunakan oleh Jaringan local tanpa kabel ini yaitu :

3.1. Frekuensi Radio ( RF)


Penggunaan RF tidak asing lagi bagi kita, contoh penggunaannya adalah pada stasiun radio,
stasiun TV, telepon cordless dll. RF selalu dihadapi oleh masalah spektrum yang terbatas,
sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spektrum secara efisien. WLAN
menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh, dapat menembus
tembok, mendukung mobilitas yang tinggi, meng-cover daerah jauh lebih baik dari IR dan
dapat digunakan di luar ruangan. WLAN, di sini, menggunakan pita ISM (Tabel 2) dan
memanfaatkan teknik spread spectrum (DS atau FH).

* DS adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode
tertentu (deretan kode Pseudonoise/PN dengan satuan chip).
* FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekuensi yang loncat-loncat
(tidak konstan). Frekuensi yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN)

Tabel 2. Pita ISM.

3.2. Infrared (IR)

Infrared banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat, contoh paling umum pemakaian IR
adalah remote control (untuk televisi). Gelombang IR mudah dibuat, harganya murah, lebih
bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap, memiliki fluktuasi
daya tinggi dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari. Pengirim dan penerima IR
menggunakan Light Emitting Diode (LED) dan Photo Sensitive Diode (PSD). WLAN
menggunakan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi
(100-an Mbps), konsumsi dayanya kecil dan harganya murah. WLAN dengan IR memiliki tiga
macam teknik, yaitu Directed Beam IR (DBIR), Diffused IR (DFIR) dan Quasi Diffused IR
(QDIR).

1. DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan. Keunggulannya adalah tidak
memerlukan Line Of Sight (LOS) antara pengirim dan penerima dan menciptakan
portabelitas terminal. Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi, data rate
dibatasi oleh multipath, berbahaya untuk mata telanjang dan resiko interferensi pada
keadaan simultan adalah tinggi.

2. DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS, sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya
adalah konsumsi daya rendah, data rate tinggi dan tidak ada multipath. Kelemahannya
adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.

3. QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan pemantul, sehingga pola radiasi harus terarah. QDIR
terletak antara DFIR dan DBIR (konsumsi daya lebih kecil dari DFIR dan jangkaunnya lebih
jauh dari DBIR).

WLAN dengan RF memiki beberapa topologi sebagai berikut :


1. Tersentralisasi
Nama lainnya adalah star network atau hub based. Topologi ini terdiri dari server (c) dan
beberapa terminal pengguna, di mana komunikasi antara terminal harus melalui server
terlebih dahulu. Keunggulannya adalah daerah cakupan luas, transmisi relatif efisien dan
desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server.
Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak maka jaringan tidak dapat
bekerja.
Gambar : Topologi Bintang pada WLAN

2. Terdistribusi
Dapat disebut peer to peer, di mana semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain
tanpa memerlukan pengontrol (servers). Di sini, server diperlukan untuk mengoneksi WLAN
ke LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk
jaringan ad hoc. Keunggulannya jika salah satu terminal rusak maka jaringan tetap
berfungsi, delay-nya kecil dan kompleksitas perencanaan cukup minim. Kelemahannya adalah
tidak memiliki unit pengontrol jaringan (kontrol daya, akses dan timing).

Gambar : Topologi peer to peer


3. Jaringan selular
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dengan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan
ini memanfaatkan konsep microcell, teknik frequency reuse dan teknik handover.
Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan dan menghapus kelemahan dari ke
dua topologi di atas. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang tinggi.
Gambar : Topologi jaringan seluler

4. Komponen Wireless LAN

4.1. Access Point (AP)


Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung
dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data,
sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio
(RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat
WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya
user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin
berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.

Gambar : Access Point dari produk Linksys, Symaster, Dlink


4.2 Extension Point
Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat
menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya
berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara
akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-
masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus
sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya
dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.

Gambar : Jaringan menggunakan Extension Point

4.3 Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah
konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki
sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe
antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :

1. Antena omnidirectionalgb2
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama.
Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus
memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran
ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station.
Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna
yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap
sel agar tidak terjadi interferensi
Gambar : Jangkauan area Antena omnidirectional

2. Antena directional
Yaitu antena yang mempunyai
pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai
penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang
kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Gambar : jangkauan arean antena directional

4.4 Wireless LAN Card


WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card International
Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook,
sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi
sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke
AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu
didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.
Gambar : Wireless LAN Card

Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN

Kelebihan:
* Mobilitas dan Produktivitas Tinggi, WLAN memungkinkan client untuk mengakses
informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan
kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal
dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.
* Kemudahan dan kecepatan instalasi, karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel
maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang
kabel pada dinding atau lantai.
* Fleksibel, dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada
area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar,
ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.
* Menurunkan biaya kepemilikan, dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh
area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada
jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel)

Kelemahan:
* Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan dengan mengembangkan dan
memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga dapat menekan biaya jaringan),
* Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak
sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena
diversity, teknik spread spectrum dll),
* Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spektrum (pita frekuensi tidak dapat
diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam
teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang
terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum).

WIFI (Wireless Fidelity)

Pengertian Dan Perkembangan


Istilah "hotspot" sudah merupakan ungkapan umum di dunia global untuk lokasi layanan
akses WLAN bagi publik. Hot Spot Area adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi
Wireless LAN (WLAN IEEE 802.11b) pada lokasi publik seperti Bandara, Loby Hotel, Ruang
konferensi, Perguruan Tinggi dan Kafe. Teknologi WLAN ini mampu mamberikan kecepatan
akses kecepatan tinggi hingga 11 Mbps pada jangkauan hingga 100 meter dari Access Point
(AP) tergantung struktur bangunan atau penghalang yang ada diantara AP dengan terminal
pengguna.

Wi-Fi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan
standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks -
WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi
802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru
tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga
kecepatan transfernya.

Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Lokal (LAN),
namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan
seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel ( wireless card) atau personal digital
assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau
dikenal dengan hotspot) terdekat.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan
mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan

cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga
dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak
orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan kebebasan, karena teknologi Wi-Fi memberikan
kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang
meeting, kamar hotel, kampus, dan caf-caf yang bertanda Wi-Fi Hot Spot.

Keunggulan Wifi
Salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari
modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang
kantor untuk bekerja. Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau
Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai
dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA slot yang telah
tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot
yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA-nya menggunakan Windows XP,
hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan
sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat
dengan Anda. Amatlah mudah menemukan tanda apakah peranti tersebut memiliki fasilitas
Wi-Fi, yaitu dengan mencermati logo Wi-Fi Certified pada kemasannya.

Meskipun Wi-Fi hanya dapat diakses ditempat yang bertandakan Wi-Fi Hotspot, jumlah
tempat-tempat umum yang menawarkan Wi Fi Hotspot meningkat secara drastis. Hal ini
disebabkan karena dengan dijadikannya tempat mereka sebagai Wi-Fi Hotspot berarti
pelanggan mereka dapat mengakses internet yang artinya .
memberikan nilai tambah bagi para pelanggan. Layanan Wi-Fi yang ditawarkan oleh masing-
masing Hots Spot pun beragam, ada yang menawarkan akses secara gratis seperti halnya
di executive lounge Bandara, ada yang mengharuskan pemakainya untuk menjadi pelanggan
salah satu ISP yang menawarkan fasilitas Wi-Fi dan ada juga yang menawarkan kartu pra-
bayar. Apapun pilihan anda untuk cara mengakses Wi-Fi, yang terpenting adalah dengan
adanya Wi-Fi, anda dapat bekerja dimana saja dan kapan saja hingga anda tidak perlu harus
selalu terkurung di ruang kerja untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

Spesifikasi Wi-Fi
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan
informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs ( wireless local area network).
Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi
kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari
802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk
pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan
terbanyak pada 2005. lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut :
Tabel Spesifikasi Wi-Fi Spesifikasi
Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
Band
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz
802.11a 54 Mb/s 5 GHz
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz
802.11n 100
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika
Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE)
berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat
Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang
digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM ( Industrial,
Scientific dan Medical). Sedangkan untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan
802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di
sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat khususnya di kalangan komunitas internet menggunakan
teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya,
para pengguna dalam satu area dapat mengakses internet secara bersamaan tanpa perlu
direpotkan dengan kabel. Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau
browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance)
atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat
dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa internet bahkan orang
perorangan dipicu faktor Kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah
atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala
di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service Providers (ISP) membangun
hotspot yang di kota-kota besar dunia. Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada
tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di
Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia. Keseluruhan jumlah penghasilan yang
diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis internet berbasis teknologi
Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau
meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 1
Di Indonesia sendiri, penggunaan internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di
beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak internet yang sedang berselancar
sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal
yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe, seperti Starbuck Caf dan La Moda Cafe di
Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Mister Bean Coffee di Cilandak Town
Square, dimana pengunjung dapat membuka internet untuk melihat berita politik atau gosip
artis terbaru.

Anda mungkin juga menyukai