Isi Buffer
Isi Buffer
PENDAHULUAN
Latar Belakang
data juga dapat dilakukan operasi pengukuran seperti pengukuran jarak. ArcView
sangat dimungkinkan untuk dapat dimodifikasi dengan menggunakan
pemograman berbasis obyek. Hal ini dikarenakan ArcView dibangun dengan
menggunakan pemrograman berbasis obyek sehingga cukup reliable untuk dapat
dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi dengan merubah terminologi yang
digunakan dalam interface, mengatur operasi-operasi atau membuat interface baru
untuk melakukan akses ke data tertentu.
Dalam subsistem manipulasi dan analisis data, contoh-contoh proses yang
dilakukan antara lain berupa buffer. Buffer bisa dilakukan dengan menggunakan
Software Arc Info. Tetapi akhir-akhir ini banyak berkembang software yang bisa
digunakan dalam SIG, antara lain Software Arc View. Dengan menggunakan
software ini, proses buffer bisa dilakukan lebih cepat. Fungsi buffer adalah
membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan pada data garis
atau titik maupun poligon. Sebagai contoh, kita akan melakukan buffer terhadap
jarak sungai 50 meter, menggunakan fasilitas buffer yang kita pilih, kemudian
komputer akan mengolah sesuai perintah kita. Dalam proses buffer, software yang
digunakan mempunyai kemampuan untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, pada
subsistem manipulasi dan analisis data juga dapat dilakukan operasi pengukuran
seperti pengukuran jarak (Eni, dkk., 2011).
Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
polygon. Feature yang dipilih untuk di buffer dapat lebih dari satu layer dan dapat
lebih dari satu tipe feature. Jika lebih dari satu feature di pilih untuk di buffer
maka buffer yang terpisah akan dibentuk untuk setiap pilihan feature. Kelebihan
dari metode ini diantaranya yaitu:
1. Mudah dilakukan pembuatan buffering berdasarkan feature yang diseleksi.
2. Memberikan banyak manfaat dan kegunaan untuk berbagai aplikasi.
3. Proses buffering tidak membutuhkan waktu yang lama.
Kekurangan dari metode ini yaitu:
1. Buffering tidak dapat dilakukan untuk beberapa layer secara langsung,
sehingga proses buffering dilakukan satu per satu.
2. Hasil dari beberapa buffering membutuhkan penyusunan atau pengaturan agar
layer tidak tumpang tindih, dalam hal ini tidak terjadi secara otomatis
Cara Kerja Buffer :
1. Buffer memproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi ruang yang
berada di sekitar bentang kenampakan
2. Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui beberapa proses
seleksi dan pertimbangan
3. Jarak buffer dapat berasal dari input langsung , dari attribut dan dari data
lainnya
4. Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah di sekitar kenampakan yang
terpilih hingga terbentuk sebuah poligon yang solid
5. Sebuah basis data baru yang mengandung data mengenai buffer dihasilkan
setelah poligon buffer selesai terbentuk.
(Trisasongko, dkk., 2010).
Buffer dapat dibuat untuk mendefinisikan luasan yang memiliki jarak yang
sama terhadap satu objek. Kita dapat membuat buffer di sekeliling objek,
termasuk untuk objek yang berupa (satu point, kumpulan beberapa point, garis &
polygon). Buffer mampu digunakan untuk memisahkan zona tengah antara objek
yang di buffer, misalnya jalan atau sungai,atau area, Pembuatan buffer tidak
sebatas pada jalan maupun sungai, bahkan sebuah bangunan atau kawasan dapat
di buat buffer-nya, yang terpenting mengetahui berapa batas luar dari kawasan
5
tersebut akan di buffer sehingga tidak terjadi pencaplokan areal, karena hal ini
juga biasanya menyangkut dengan regulasi dan peraturan (Prahasta, 2001).
Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah
ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon. Sebagai contoh, kita akan
melakukan buffer terhadap jarak sungai 50 meter, menggunakan fasilitas buffer
yang kita pilih, kemudian komputer akan mengolah sesuai perintah kita. Prinsip
proses buffer lihat pada gambar berikut.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah notebook, flashdisk dan
alat tulis. Bahan yang digunakan adalah software ArcView GIS 3.3 dan file peta
sungai.
Prosedur
1. Buka aplikasi ArcView 3.3 pada desktop dengan cara double klik icon
ArcView 3.3
2. Muncul kotak dialog Welcome to ArcView GIS, pilih create a new project
with a new ViewOK.
3. Pada kotak dialog Add data, klik No. Kemudian akan tampil halaman View1
yang masih kosong.
7
4. Klik add theme tools buka file bahan praktikum buffer klik
sungai.shp klik OK.
5. Kemudian akan muncul tampilan seperti gambar di bawah ini. Beri tanda check
list () pada kotak sungai.shp.
6. Kemudian lakukan drag pada areal sungai yang luas yang akan dijadikan
contoh pembuatan buffer klik ikon select feature lakukan drag pada
areal sungai.
8
7. Setelah selesai di drag klik menu view Theme pilih Convert to Shapefile
muncul kotak dialog Convert to Shapefile pilih Yes.
9. Lakukan drag pada badan sungai klik ikon select future drag badan
sungai dengan cara tekan shift + arahkan kursor.
10. Setelah selesai klik kembali menu view Theme pilih Convert to Shapefile
pilih lokasi penyimpanan simpan dengan nama
badansungai_kelompok22.shp klik OK.
11. Jika diaktifkan ketiga theme, maka hasilnya akan seperti berikut.
10
12. Lakukan buffering pada badan sungai uncheklist semua theme kecuali
sungai.shp theme yang diaktifkan adalah theme badansungai.shp klik
menu view Theme pilih Create Buffers muncul kotak dialog Create
Buffers klik Next
13. Muncul kotak dialog Create buffers step 2 pada At a specified distance
ganti dengan nilai 100 pada Distance units are ganti dengan Meters
klik Next.
14. Muncul kotak dialog Create buffers step 3 klik pada icon in a new theme
pilih lokasi penyimpanan simpan dengan nama
buffer_badan_sungai_kel15.shp klik Finish
11
16. Kembali lakukan hal yang serupa dengan langkah-langkah yang sama untuk
pembuatan cabang sungai dan anak-anak sungai.
(*untuk cabang sungai ketebalan buffernya 50 dan untuk anak-anak sungai 20)
12
Hasil
Pembahasan
Pada praktikum Pembuatan Buffer Sungai ini ada tiga hal yang dilakukan,
yaitu membuat perbedaan antara badan sungai, cabang sungai dan anak-anak
sungai. Antara badan sungai, cabang sungai dan anak sungai memiliki ketebalan
yang berbeda-beda yakni 100 meter, 50 meter, dan 20 meter. Sesuai dengan
tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui das dan subdas dapat diperoleh data
mana yang merupakan das dan subdas. Sehingga dengan memetakan suatu das,
das tersebut dapat dikelola dengan baik.
Software yang digunakan dalam proses buffer mempunyai kemampuan
untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, pada subsistem manipulasi dan analisis
data juga dapat dilakukan operasi pengukuran seperti pengukuran jarak. ArcView
sangat dimungkinkan untuk dapat dimodifikasi dengan menggunakan
pemograman berbasis obyek. Hal ini dikarenakan ArcView dibangun dengan
menggunakan pemrograman berbasis obyek sehingga cukup reliable untuk dapat
13
Kesimpulan
1. Buffer sungai adalah suatu sistem penyangga sungai yang dibuat dengan
membedakan ketebalan dari setiap struktur sungai.
2. Antara badan sungai, cabang sungai dan anak sungai memiliki ketebalan yang
berbeda-beda yakni 100 meter, 50 meter, dan 20 meter.
3. Fungsi buffer adalah membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah
ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon.
4. Pembangunan buffer biasanya digunakan untuk kepentingan analisis yang
dilakukan berdasarkan jarak atau zona tertentu.
5. Proses pembangunan buffer dapat dilakukan untuk setiap feature baik point,
line ataupun polygon.
Saran
Sebaiknya semua praktikan harus teliti dan fokus dalam mengikuti setiap
prosedur agar proses digitasi peta berhasil. Sebelum memulai praktikum
sebaiknya notebook sudah on untuk menghemat waktu.