Laporan Praktikum Vektor Identifikasi Je
Laporan Praktikum Vektor Identifikasi Je
Pengendalian Vektor
&
Binatang Pengganggu (A)
Disusun Oleh :
Kelompok III
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Praktek
( Jernita Sinaga )
NIP.
I. PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Mata Praktek
Pemeriksaan jentik nyamuk Aedes Agepty adalah salah satu keterampilan yang harus
dimiliki oleh seorang mahasiswa jurusan kesehatan lingkungan guna menunjang kemampuan
dalam pelaksanaan pemeriksaan jentik nyamuk yang merupakan salah satu ruang lingkup
pekerjaan dari seorang sanitarian.
1.2 Tujuan
1. Praktikum pemeriksaan jentik nyamuk bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
jentik nyamuk di rumah warga baik di dalam maupun diluar rumah yang
memungkinkan jentik dapat berkembang biak.
2. Untuk mengetahui apakah ada jentik nyamuk lain selain jentik nyamuk aedes agepty
3. Untuk mengetahui apakah rumah warga yang diperiksa beresiko tinggi terkena
demam berdarah (DHF)
4. Untuk mengetahui apakah rumah warga yang diperiksa beresiko terkena penyakit lain
yang disebarkan oleh nyamuk lain dengan ditemukannya jentik nyamuk lain selain
jentik dari aedes agepty.
5. Untuk menunjang kemampuan teknis mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan
jentik nyamuk yang merupakan salah satu ruang lingkup dari pekerjaan mahasiswa
kesehatan lingkungan
1.3 Indikator
1) Perlindungan untuk mencegah gigitan nyamuk (kawat kasa, kelambu, repellent dan
sebagainya)
2) Membuang/mengubur benda-benda yang berpotensi untuk genangan air sehingga
mencegah nyamuk berbiak.
3) Mengganti air dan membersihkan bak penampungan air secara teratur seminggu sekali
4) Pemberian abate dalam tempat penampungan air
5) Melakukan pengasapan dengan malathion 2 kali selang 10 hari pada daerah wabah DHF.
6) Memberikan informasi dan pendidikan serta ceramah mengenai kebersihan lingkungan
pada masyarakat.
III. PROSEDUR PEMERIKSAAN
3.1 Alat dan bahan
a. Alat
- Mikroskop
- Slide
- Pentridish
- Objek gelas
- Cover gelas
- Beaker gelas
- Lup
- Pipet tetes
- Kapas
- Pinset
b. Bahan
- Chloroform
- Jentik nyamuk
Dari pemeriksaan yang dilakukan, didapatkan hasil , yaitu: jentik nyamuk aedes aegepty dan
culex.
Pada praktikum pemeriksaan jentik nyamuk, praktikan menemukan jentik nyamuk aedes
dimana morfologi tubuhnya terdairi dari pecten, comb scale, sifon. Pada sifon terdapat satu
pasang bulu. Pada abdomen dijumpai bulu-bulu kecil. Sifon pada tubuh jentik berfungsi
sebagai corong udara. Comb scale pada jentik bisa mempermudah untuk membedakan antara
jentik anopeles, aedes dan culex karena hanya jentik nyamuk aedes yang memiliki comb
scale.
Praktikum ini menggunakan klorofom yang bertujuan untuk membunuh jentik tetapi
tidak merubah morfologi tubuh jentik, ketika klorofom dilarutkan pada jentik, jentik akan
pingsan dan kemudian mati. Penempatan jentik dengan posisi telungkup pada objek gelas
bertujuan agar pada saat dilihat di mikroskop jentik tampak berdiri sehingga mempermudah
dalam melakukan identiikasi jentik nyamuk.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk antara lain:
a. Iklim
Nyamuk Indonesia sudah beradaptasi terhadap lingkungan dan iklim dengan kelembaban
tinggi. Nyamuk tumbuh optimum pada suhu 25-270C. Pertumbuhan terhenti pada suhu 400C.
Umumnya nyamuk tidak dapat bertahan lama bila suhu lingkungannya meningkat 5-60C.
Kelembaban kurang dari 60% dapat memperpendek umur nyamuk
b. Hujan
Hujan mempengaruhi perkembangan nyamuk melalui 2 cara yaitu meningkatkan kelembaban
nisbi udara dan menambah jumlah tempat perkembangbiakan nyamuk. Curah hujan yang
lebat akan membersihka nyamuk, sedangkan curah hujang sedang tetapi jangka waktunya
lama dapat memperbesar kesempatan nyamuk berkembangbiak
c. Angin
Angin mempengaruhi evaporasi air dan suhu udara. Nyamuk mulai masuk perangkap pada
kecepatan kurang dari 5,4 m/detik
d. Tumbuhan
Tumbuhan sebagai tempat peletakkan telur.
Nyamuk Aedes aegypti berasal dari Afrika Timur, kemudian menyebar kearah timur
dan barat, di daerah tropis dan subtropis pada batas lintang 400 lintang utara dan 400
lintang selatan (anonim, 2010).
Nyamuk ini tersebar luas di daerah tropis dan subtropis di asia tenggara, terutama di
daerah perkotaan
Dari pemeriksaan, didapatkan hasilnya yaitu nyamuk culex dan nyamuk aedes
aegepty dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Culex memiliki rambut
aedes rata seperi pagar
Saran