Atas berkat rahmat ALLAH SWT akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
kami yang berjudul kelainan pada kehamilan yang pada makalah ini kami mengambil
materi “KPD,Poligohidramnion , Oligohidramnion ,serta letak sungsang dan letak
lintang” . Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas awal semester V untuk mata
kuliah Askeb V Patologi. Selain itu juga agar para pembaca mengetahui dengan jelas
bagaimanakah mengidentifikasi kelaianan pada masa kehamilan.
Kami menyadari bahwa dalam hal pembuatan makalah ini banyak memiliki
kekuranagan untuk itu kami menerima saran san kritik yang sifatnya membangun dari
para pembaca sekalian guna tersusunnya materi yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Atas pewrhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kelainan air krtuban adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketubanjauh lebih
banyak dari normal, biasanya lebih dari 2 liter.
Macam-macam kelainan air ketuban:
1. Hidramnion kronis
Pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu
atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut
2. 2)Hidramnion Akut
Terjadi pertambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu
beberapa hari saja.
3. Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal
yaitu kurang dari ½ liter.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri.
Letak lintang yaitu letak janin dengan posisi sumbu panjang tubuh janin memotong
atau tegak lurus dengan sumbu panjang ibu.
TUJUAN UMUM
Makalah ini kami buat guna memenuhi tugas awal mata kuliah Askeb V Patologi
selain itu juga agar para pembaca mengetahui dengan jelas bagaimanakah jenis-jenis
kelaianan .
BAB II
PEMBAHASAN
POLIHIDRAMNION
Suatu keadaan dimana jumlah air ketubanjauh lebih banyak dari normal, biasanya
lebih dari 2 liter.
Pada kebanyakan kasus ini tidak diketahui dengan pasti namun kondisi yang dapat
beresiko tinggi polihidramnion adalah
• Gameli(khususnya pada kehamilan kembar monozigotik)
• DM
• Eritroblastosis
• Mal farmasi janin (khususnya pada saluran cerna,misalnya fistula trakeo
esopagus)
Prognesis
1)Pada janin
a).Kongenital anomali
b).Prematuritas
c).Komplikasi karena kesalahan letak anak
d).Eritoblastosis
2)Pada ibu
a).Solusio plasenta
b).Atonia uteri
c).Perdarahan post partum
d).Retensio plasenta
e).Syok
OLIGOHIDRAMNION
Suatu keadaan cairan amnion sangat sedikit. Kondisi ini dapat terjadi akibat dari
insufisiensi uteroplasenta.
Pemeriksaan Penunjang
1. Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan menderita cacat bawaan
dan pertumbuhan janin dapat terganggu bahkan bisa terjadi partus prematurus yaitu
picak seperti kertas kusut karena janin mengalami tekanan dinding rahim.
2. Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi cacat bawaan seperti
club-foot, cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering (lethery
appereance).
. Tindakan Konservatif
1. Tirah baring.
2. Hidrasi.
3. Perbaikan nutrisi.
4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran.
LETAK LINTANG
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus
dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada umumnya
bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada
pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang
(dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).
Sebab terjadinya letak lintang:
1. panggul sempit
2. terdapat lilitan tali pusat
3. kelainan uterus:
• uterus arkuatus
• uterus septus
• uterus dupleks
4. Plasenta Previa
5. gameli
Letak lintang mudah didiagnosis dalam kehamilan dari bentuk uterus, terlihat
melebar, lebih menonjol ke salah satu bagian abdomen, engan TFU rendah. Palpasi akan
teraba kepala janin pada salah satu sisi dan bokong pada sisi yang lain, tetapi tidak ada
bagian presentasi yang berada di pelvis. Pada palpasi kepala janin atau bokong ditemukan
di salah satu bagian fossa iliaca. USG dapat digunakan untuk memastikan dignosis untuk
mendeteteksi kemungkinan penyebab
Penatalaksanaan
Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap ruangan
dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu, jumlah air ketuban relatif
lebih banyak, sehingga memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian
janin dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat lebih besar
daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus
uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan
demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak
sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala.
Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian dari mereka berada dalam posisi
sungsang.
Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni:
• Presentasi bokong (frank breech) (50-70%). Pada presentasi bokong akibat ekstensi
kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu
atau kepala janin. Dengan demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong.
• Presentasi bokong kaki sempurna ( complete breech ) ( 5-10%). Pada presentasi bokong
kaki sempurna disamping bokong dapat diraba kaki.
• Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki ( incomplete or footling )
( 10-30%). Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya terdapat satu kaki di
samping bokong, sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki bagian
paling rendah adalah satu atau dua kaki.
terjadinya letak sungsang diantaranya adalah:
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan
kepala anak relatif besar
2. Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul.
4. Panggul sempit
5. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
Faktor lain yang menjadi predisposisi terjadinya letak sungsang selain umur
kehamilan termasuk diantaranya relaksasi uterus berkaitan dengan multiparitas, multi
fetus, persalinan sungsang sebelumnya, kelainan uterus dan tumor pelvis. Plasenta yang
terletak di daerah kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang, karena
plasenta mengurangi luas ruangan di daerah fundus
Diagnosis
Diagnosis letak sungsang pada umumnya tidak sulit. Pada pemeriksaan luar, di
bagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan bulat, yakni kepala, dan
kepala teraba di fundus uteri. Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat
memberi kesan seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah
kepala. Seringkali wanita tersebut menyatakan bahwa kehamilannya terasa lain daripada
kehamilannya yang terdahulu, karena terasa penuh di bagian atas dan gerakan terasa lebih
banyak di bagian bawah. Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau
sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.
Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat,
karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah berkontraksi atau banyaknya air
ketuban, maka diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dalam. Apabila masih ada
keragu-raguan, harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik
atau M.R.I. ( Magnetic Resonance Imaging ).
Setelah ketuban pecah, dapat diraba lebih jelas adanya bokong yang ditandai
dengan adanya sakrum, kedua tuber ossis iskii, dan anus. Bila dapat diraba kaki, maka
harus dibedakan dengan tangan. Pada kaki terdapat tumit, sedangkan pada tangan
ditemukan ibu jari yang letaknya tidak sejajar dengan jari-jari lain dan panjang jari
kurang lebih sama dengan panjang telapak tangan. Pada persalinan lama, bokong janin
mengalami Odema, sehingga kadang-kadang sulit untuk membedakan bokong dengan
muka.
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti, sedangkan denyut
jantung janin harus baik. Apabila bokong sudah turun, bokong harus dikeluarkan lebih
dahulu dari rongga panggul, tindakan ini dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua
tangan penolong pada perut ibu bagian bawah untuk mengangkat bokong janin. Kalau
bokong tidak dapat dikeluarkan dari panggul, usaha untuk melakukan versi luar tidak ada
gunanya. Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu tangan, sedang
tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian rupa, sehingga fleksi tubuh
bertambah.
Selanjutnya kedua tangan bekerjasama untuk melaksanakan putaran janin untuk menjadi
presentasi kepala. Selama versi dilakukan dan setelah versi berhasil denyut jantung janin
harus selalu diawasi. Sesudah janin berada keadaan presentasi kepala, kepala didorong
masuk ke rongga panggul. Versi luar hendaknya dilakukan dengan kekuatan yang ringan
tanpa mengadakan paksaan. Versi luar tidak ada gunanya dicoba bila air ketuban terlalu
sedikit, karena usaha tersebut tidak akan berhasil.
1. Persalinan secara Bracht mengalami kegagalan, misalnya bila terjadi kemacetan baik
pada waktu melahirkan bahu atau kepala.
2. Dari semula memang hendak melakukan pertolongan secara manual aid. Di Negara
Amerika sebagian besar ahli kebidanan cenderung untuk melahirkan letak sungsang
secara manual aid, karena mereka menganggap bahwa sejak pusar lahir adalah fase yang
sangat berbahaya bagi janin, karena pada saat itulah kepala masuk ke dalam pintu atas
panggul, dan kemungkinan besar tali pusat terjepit diantara kepala janin dan pintu atas
panggul.
Tahapan
1. Tahap pertama, lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan tenaga ibu
sendiri.
2. Tahap kedua, lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong. Cara atau
teknik untuk melahirkan bahu dan lengan adalah secara:
a. Klasik ( Deventer )
b. Mueller
c. Louvset
3. Tahap ketiga, lahirnya kepala.
Kepala dapat dilahirkan dengan cara:
a. Mauriceau
b. Najouks
c. Wigan Martin-Winckel
d. Prague terbalik
e. Cunam Piper
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kelainan air krtuban adalah suatu keadaan dimana jumlah air ketubanjauh lebih
banyak dari normal, biasanya lebih dari 2 liter.
Macam-macam kelainan air ketuban:
• Hidramnion kronis
Pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa minggu
atau bulan, dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut
• Hidramnion Akut
Terjadi pertambahan air ketuban yang sangat tiba-tiba dan cepat dalam waktu
beberapa hari saja.
• Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal
yaitu kurang dari ½ liter.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri.
Letak lintang yaitu letak janin dengan posisi sumbu panjang tubuh janin memotong
atau tegak lurus dengan sumbu panjang ibu.