SKRIPSI
DiusulkanOleh :
SUFRIYANTI HELENA
NIM. 20165325134
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
27
28
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Sampel Penelitian
Responden penelitian ini yaitu baduta usia 6-24 bulan yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Sadaniang Kabupaten
Mempawah, dengan jumlah responden sebanyak 30 baduta. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan peneliti maka karakteristik usia
responden pada saat penelitian ini, sebagai berikut:
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Usia Responden di Wilayah
Kerja Puskesmas Rawat Jalan Sadaniang Kabupaten Mempawah.
Umur Responden (Bulan) Frekuensi Persentase (%)
6 5 16,7%
7 2 6,7%
8 1 3,3%
9 1 3,3%
11 3 10,0%
12 1 3,3%
14 2 6,7%
15 1 3,3%
16 2 6,7%
17 2 6,7%
18 1 3,3%
19 1 3,3%
20 3 10,0%
21 2 6,7%
22 2 6,7%
24 1 3,3%
Total 30 100.0%
Sumber: Pengolahan data primer, 2017.
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar Balita
di wilayah kerja Puskesmas Rawat Jalan Sadaniang berusia 6 bulan yaitu
sebanyak 5 Baduta (16,7%). Baduta yang dijadikan responden yaitu
baduta yang berusia minimal 6 bulan dan maksimal berusia 24 bulan.
29
28
2. Analisi Univariat
a. Usia Penyapihan
Distribusi frekuensi untuk usia penyapihan disesuaikan dengan
usia pertama kali responden disapih dan disajikan dalam tabel 5.2
berikut ini:
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Usia Penyapihan Balita 6-24 Bulan
No. Usia Penyapihan (Bulan) Frekuensi (n) Persentase (%)
1. < 6 Bulan 16 53,3%
2. 6 Bulan 14 46,7%
Total 30 100 %
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
Berdasarkan Tabel 5.2 diketahui bahwa dari 30 responden,
sebagian besar responden yaitu 16 responden (53,3%) disapih saat
usianya kurang dari 6 bulan, dan sebagian kecil 14 responden
(46,7%) disapih saat usianya diatas atau sama dengan 6 bulan.
b. Status Gizi
Distribusi frekuensi status gizi responden dalam penelitian ini
disesuaikan dengan hasil pengukuran antropometri berdasarkan
berat badan menurut umur yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Status Gizi Baduta 6-24 Bulan
No. Status Gizi Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Gizi kurang 11 36,7%
2. Gizi baik 19 63,3%
Total 30 100,0 %
Sumber: Pengolahan Data Primer, 2017
C. Pembahasaan
Berdasarkan tujuan penelitian, yang membahas hubungan usia
penyapihan dengan status gizi yaitu sebagai berikut :
1. Usia Penyapihan
Usia penyapihan merupakan usia bayi saat terjadi proses
pemindahan diet makanan bayi dari diet susu ke diet makanan (berbagai
jenis makanan) (McGrail, 2005). Penyapihan harus dilakukan pada waktu
yang tepat dan sesuai dengan kondisi bayi. Penyapihan sebaiknya
dilakukan saat bayi mencapai usia 6 bulan karena pada usia tersebut
organ pencernaan bayi sudah dapat mencerna makanan lainnya selain
28
31
ASI. Penyapihan pada bayi yang berusia 6 bulan bahkan lebih dapat
memberikan nutrisi optimal bagi bayi, serta mengenalkan aneka macam
rasa, tekstur dan bahan makanan, namun jika dilakukan pada bayi yang
belum mencapai 6 bulan berisiko terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi, karena pemberian makanan atau MP-ASI yang tidak
sesuai baik jenis maupun jumlahnya akan memberikan dampak buruk,
hal ini mengakibatkan terganggunya pertumbuhan selama penyapihan
(Azzam, 2012).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 responden,
sebagian besar responden disapih saat usianya belum mencapai 6 bulan
yaitu 16 responden (53,3%). Baduta yang disapih saat usianya kurang
dari 6 bulan dilakukan oleh orang tuanya karena orang tua merasa bahwa
anaknya memerlukan makanan tambahan karena ASI sudah tidak deras
lagi dan anaknya menangis dan menolak saat disusui, diantara responden
juga terdapat bayi (1 Balita) yang lahir dengan berat badan lahir rendah
sehingga orang tuanya berpikir bayi harus diberikan makanan lebih
banyak.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Manalu
(2008), hasil penelitiannya juga menyatakan bahwa sebagian besar bayi
telah disapih saat bayi berusia kurang dari 6 bulan yaitu sebagian besar
disapih saat usianya mencapai 5 bulan, hal ini disebabkan karena
kesibukan ibu yang bekerja dan anggapan orang tua yang berpikir bahwa
semakin cepat anak diberikan makanan maka anak akan cepat besar dan
tidak rewel (Manalu, 2008).
Penelitian ini juga didukung oleh penelitian Rohmah dan Sina (2014)
yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Penyapihan
Kurang dari 2 Tahun di Posyandu Sawahan Desa Sidodadi, hasil
penelitiannya juga menunjukan bahwa ibu menyapih anaknya karena
anak dianggap telah siap disapih, ASI sudah tidak deras lagi, ibu bekerja
dan bayi juga sudah mengonsumsi susu dan makanan dalam jumlah
banyak. Produksi ASI kurang atau tidak deras lagi disebabkan karena
reflek menghisap bayi kurang dan keadaan emosi ibu.
28
32
zat antibodi seperti yang terdapat pada ASI (Umamah dan Istikhomah,
2013).
Penelitian yang mendukung hasil penelitian ini juga yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Hastuti (2016) dengan judul, Hubungan Umur
Penyapihan dan Pola Asuh Makan Terhadap Status Gizi Anak Balita
Usia 25-36 Bulan di Desa Purwosari Kabupaten Wonogiri, hasil
penelitiannya juga menunjukan bahwa p<0,05 (0,003<0,05). Hal ini
membuktikan bahwa usia saat bayi disapih memiliki pengaruh bagi status
gizi bayi, untuk itu perlu adanya waktu yang tepat dan sesuai untuk
melakukan penyapihan pada bayi agar status gizi bayi baik (Hastuti,
2016).
28
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada bduta 6-24 bulan
di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Sadaniang Kabupaten Mempawah
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebagian besar responden disapih saat usianya belum mencapai 6 bulan
yaitu 16 responden (53,3%).
2. Sebagian besar responden yaitu 19 responden (63,3%) memiliki status
gizi yang baik dan hanya sebagian kecil responden yang memliki status
gizi kurang yaitu 11 responden (36,7%).
3. Ada hubungan antara usia penyapihan dengan status gizi balita 6-24
bulan yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Jalan Sadaniang
Kabupaten Mempawah (p<0,005 (0,002<0,05).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas dan dikaitkan dengan manfaat penelitian,
maka peneliti ingin menyampaikan beberapa hal sebagai saran terhadap hasil
penelitian, antara lain :
1. Bagi Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
penelitian selanjutnya serta dapat melanjutkan penelitian dengan meneliti
variabel lainnya yang berhubungan dengan status gizi pada balita dengan
sampel yang lebih besar serta teknik analisis yang berbeda.
2. Bagi Pendidikan
Hasil penelitian yang diperoleh dapat dijadikan bahan bacaan bagi
institusi pendidikan dan meningkatkan pemahaman mahasiswa untuk
dapat bekerjasama dengan ibu dan keluarga dalam upaya meningkatkan
status gizi
35
3628
3. . Bagi Puskesmas
Mengingat masih banyaknya bayi yang disapih saat usianya kurang
dari 6 bulan maka perlu adanya upaya peningkatan promosi kesehatan
mengenai pentingnya ASI. Petugas kesehatan perlu memberikan
penyuluhan bagi ibu hamil dan menyusui tentang waktu yang tepat untuk
menyapih bayinya dan cara menyapih yang baik.