Anda di halaman 1dari 7

BAB I

Skenario

KASUS 1

Seorang laki-laki 24 tahun datang ke tempat praktek dokter gigi mengeluh gigi
kanan bawah belakang ngilu jika dibuat makanan manis dan minuman dingin. Pada
pemeriksaan klinis terdapat karies mesio oklusal gigi 46. Perkusi -, druk -. Pemeriksaan
radiologi terdapat karies profunda mendekati atap pulpa, lamina dura utuh, dan tidak ada
lesi periapikal. Kemudian dokter gigi melakukan pembersihan kavitas dengan
menggunakan ekskavator dan sesekali menggunakan bur dengan tekanan ringan untuk
menghindari perforasi. Selanjutnya aplikasi selapis tipis bahan pelindung pulpa dan juga
basis kemudian ditutup tumpatan sementara. Selanjutnya pasien diminta datang 4
minggu lagi untuk dilakukan foto rod an preparasi restorasi indirek.

1
BAB II

Pertanyaan

1. Apakah diagnosa gigi 46 juga sign and symptom-nya?


2. Rencana perawatan apakah yang paling tepat dan prosedur terapinya?
3. Restorasi indirek apakah yang tepat pada kasus tersebut dan jelaskan prosedur
pembuatan restorasi indirek?
4. Bahan apakah yang digunakan untuk restorasi tersebut?
5. Bagaimanakah gambaran radiografi keberhasilan perawatan pada kasus diatas?

2
BAB III

Jawaban

1.

Diagnosa gigi 46: pulpitis reversible


Pulpitis reversible merupakan kondisi inflamasi pulpa ringan-sedang yang
disebabkan stimuli, akan tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak
terinflamasi setelah stimuli dihilangkan.
Sign and symptom:
- Rasa sakit yang tajam dan sebentar, dapat disebabkan oleh makanan dan
minuman dingin
- Tidak timbul secara spontan
- Tidak berlanjut apabila penyebabnya telah ditiadakan
- Tes termal positif
- Gigi vital
2. Rencana perawatan: pulp capping indirek karena pulp capping indirek merupakan
pemberian bahan terapeutik pada dentin yang dalam dimana pulpa belum terbuka.
Pulp capping indirek ini dilakukan dalam 2 kali kunjungan.
Indikasi:
- Karies yang dalam, dimana lapisan dentin diatas pulpa sudah selapis tipis
- Tanpa adanya gejala inflamasi
Kontraindikasi:
- Adanya rasa sakit spontan
- Adanya tanda-tanda kondisi patologis klinis maupun radiografi, contohnya
adanya gambaran radiografi yang menunjukan resopsi interna, adanya
kalsifikasi pulpa, radiolusen didaerah furkasi atau periapikal, penebalan
membrane periodontal di daerah apikal, adanya kegoyangan pada gigi, dan
adanya perdarahan gingiva
Prosedur:

3
Kunjungan 1:
- Lakukan foto ro untuk mengetahui kedalaman karies.
- Isolasi daerah kerja.
- Preparasi kavitas dengan membuang semua tepi dentin yang karies
menggunakan ekskavator atau bur bulat besar dengan kecepatan ringan
agar tidak terjadi perforasi.
- Jaringan karies yang paling dalam dibiarkan.
- Kavitas dibersihkan dengan air calxyl atau obat-obatan lain yang tidak
kaustik, hindari menggunakan alcohol karena akan menyebabkan dehidrasi
tubuli dentin.
- Aplikasikan Ca(OH)2 kemudian Zinc Oxide Eugenol (ZOE) sebagai liner lalu
Zinc Phosphat Cement sebagai basis, dan yang terakhir diberikan tambalan
sementara. Hal ini dilakukan jika akan direstorasi amalgam atau logam.
Untuk yang akan direstorasi dengan komposit aplikasikan Ca(OH) 2 sebagai
liner dan langsung diberi tumpatan sementara menggunakan GIC.
- Instruksikan pasien untuk datang kembali 1-2 minggu lagi.

Kunjungan 2:
- Apabila pasien tidak ada keluhan maka bisa dilanjutkan untuk perawatan
tambalan tetap.
3. Pada kasus ini menggunakan restorasi indirek inlay kelas 2 karena letak kariesnya
pada mesio oklusal gigi 46.

4
Indikasi:
- Karies besar yang melibatkan cusp
- Mengganti struktur gigi yang hilang
- Gigi molar dan premolar dengan karies minimal
- Inlay MOD bisa untuk molar tapi tidak untuk premolar
- Kelas II inlay digunakan untuk pasien dengan karies rendah
- Perlu dibuat rest seat atau klamer bila dibutuhkan oleh gigi tiruan
- Kavitas dengan bentuk preparasi >1,5 jarak fossa sentral ke cusp
- Mencegah fraktur
- Mengembalikan estetik
Kontraindikasi:
- Pasien dengan akumulasi plak tinggi atau karies tinggi
- Pasien muda dibawah 10 tahun
- Pasien dengan OH buruk
Prinsip preparasi:
- Extension for prevention
- Retention form cukup (dovetail, isthmus dan step pada dasar kavitas)
- Enamel tidak terdukung dentin sehat dibuang
- Bevel cavo surface angle dan isthmus oklusal dimulai dari 1/3 oklusal, 15-20o
Prosedur:
- Preparasi kavitas
- Pencetakan dengan malam biru
- Pembuatan bite record
- Pencetakan RA/RB
- Pembuatan inlay indirek
- Try in inlay indirek
- Insersi inlay
- Sementasi: persiapan inlay, persiapan kavitas, aplikasi semen resin
- Penyelesaian dan pemolesan
Prosedur restorasi inlay komposit indirek:
- Setelah preparasi gigi selesai, dilakukan pencetakan
- Penempatan bahan tumpatan sementara
- Cetakan dikirim ke lab
- Pembuatan restorasi dari bahan komposit di lab pada die
- Insersi restorasi menggunakan komposit semen pada kunjungan kedua
4. Bahan yang digunakan untuk restorasi inlay indirek:
Komposit: untuk restorasi kelas I atau II yang sangat besar

5
Logam Tipe I: untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan, contohnya
restorasi inlay
Emas: logam tradisional yang diindikasi untuk restorasi inlay, sudah jarang sekali
digunakan karena emas merupakan bahan yang sangat lunak
Porselen: kekuatan kompresifnya tinggi, biokompatibel, dan estetiknya bagus,
namun harganya mahal dan mudah rapuh, serta membuat gigi antagonisnya
menjadi abrasi
5. Gambaran radiografi keberhasilan pulp capping:
- Terbentuknya dentin bridge
- Tidak ada gambaran radiolusen lesi periapikal

6
DAFTAR PUSTAKA

1. Kidd, AM, Smith, BGN & Pickard, HM. 2000. Manual Konservatif Restoratif. Edisi 6.
Jakarta: EGC.
2. Baum L, dkk. 1995. Textbook of Operative Dentistry. Philadelphia: W. B Saunders.
3. Akhlaghi N, Khademia. Outcomes of Vital Puptherapy in Permanen Teeth with
Different Medicaments based on review of the literature. Dental
research journal. 2015. 406-417.

Anda mungkin juga menyukai