BAB. I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sebagai institusi yang salah satu
tugasnya memberikan layanan tentang informasi pertanian, dituntut untuk
selalu menyajikan data yang tepat waktu, akurat, lengkap dan berkelanjutan
serta dibutuhkan oleh para stakeholders. Oleh karena itu melalui
pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2013
diharapkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian mampu memberikan
layanan yang memadai bagi seluruh stakeholders serta memberikan
kontribusi yang positif bagi pembangunan pertanian.
Laporan tahunan ini disamping berisi tentang hasil kinerja tahun 2013, yang
meliputi penyerapan anggaran yang bersifat komulatif, pencapaian sasaran
fisik kegiatan selama satu tahun, termasuk kendala dan rencana
tindaklanjutnya, laporan tahunan ini juga berfungsi sebagai bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan DIPA Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian TA 2013.
1
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
B. TUGAS POKOK, VISI DAN MISI PUSAT DATA DAN SISTEM INFORMASI
PERTANIAN
1. Tugas Pokok
2. Visi
3. Misi
Untuk tercapainya visi tersebut di atas, maka Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian telah membuat pernyataan misi, yang merupakan cita-
cita dan landasan kerja yang harus diikuti dan didukung oleh keseluruhan
anggota organisasi dan secara eksplisit menyatakan apa yang harus dicapai
dan kegiatan spesifik apa yang harus dilaksanakan. Pernyataan misi tersebut
adalah sebagai berikut:
2
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tersedianya Data Statistik dan Informasi Pertanian yang handal, tepat waktu,
akurat, konsisten dan menyeluruh sebagai dasar pengambilan keputusan,
kebijakan, serta penyusunan rencana strategis Kementerian Pertanian
dimasa yang akan datang.
3
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
BAB. II
ORGANISASI DAN CAKUPAN KEGIATAN
A. ORGANISASI
Dalam rangka mengemban tugas tersebut, maka sejak tanggal tersebut Unit
kerja eselon III di Pusdatin pada saat ini terdiri dari 4 (empat) unit yaitu ;
1. Bagian Umum;
2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi;
3. Bidang Data Komoditas;
4. Bidang Data Non Komoditas;
4
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
pusdatin yang didukung oleh 119 orang pegawai secara terus menerus dan
berjenjang dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan pegawainya,
terutamanya dalam bidang statistik dan sistem informasi.
BAGIAN
UMUM
SUBBAG SUBBAG
PERENCANAAN KEPEGAWAIAN DAN
DAN KEUANGAN RUMAH TANGGA
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
5
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Dalam rangka mengemban tugas kerja Pusdatin didukung oleh 119 orang
pegawai yang terdiri dari struktural dan fungsional. Di tahun 2012 pegawai
Pusdatin berkurang dikarenakan memasuki masa pensiun 2 orang atas nama
:
1. Hadidjah,SH ( pensiun per Oktober 2013)
2. Ir. Sari Sutiyorini,MSI ( pensiun per November 2013)
Total pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian sampai dengan
bulan desember 117 orang.
Jika dilihat dari tugas pokok dan fungsinya, maka SDM di Pusdatin
didukung oleh 117 orang PNS struktural/staf, yang terdiri dari
struktural/staf 73 orang, 24 orang pejabat statistisi dan calon pejabat
statistisi dan 20 orang pejabat pranata komputer dan calon pejabat
pranata komputer.
2. Berdasarkan pendidikan
3 Berdasarkan pangkat/golongan
Jika dilihat dari golongan ruang, terdapat 23 orang golongan IV, 77 orang
golongan III, dan 17 orang golongan II
6
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
B. SARANA
7
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
d. Laboratorium Komputer
Sarana pendukung lainnya yang dimiliki Pusdatin yaitu berupa
Laboratorium Komputer yang didukung dengan komputer sejumlah 40 unit
dan peralatan pendukung berupa perangkat jaringan dlink 24 port dan
dlink 2000 AP. Seluruh komputer tersebut terhubung ke jaringan
komputer Kementerian Pertanian, sehingga keberadaan laboratorium
tersebut sangat bermanfaat dalam hal pelatihan komputer yang berbasis
web.
f. Perpustakaan Pusdatin
Untuk menyebarluaskan informasi di bidang pertanian Pusdatin telah
tersedia sebuah Perpustakaan yang berisi buku-buku statistik (3.092
buku), komputer (450 buku), manajemen (160 buku), pertanian (550 buku)
dan buku lainnya antara lain, ekonomi, ilmu pertanian, matematika dan
kamus (210 buku).
8
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Para pengguna jasa data dan informasi pertanian dan pustaka bahan
dalam bentuk media cetak atau elektronik (CD). Data pertanian yang
direkam secara seri dari tahun 1976 hingga 2011 kedalam basisdata
pertanian telah dapat diakses melalui fasilitas internet oleh para
pengguna. Beberapa buku referensi dilengkapi pula CD-nya. Terdapat
122 buah CD sebagai pelengkap bahan pustaka yang dapat diakses oleh
para pengguna jasa perpustakaan. Selain itu, para pengguna jasa
perpustakaan dapat memanfaatkan komputer di perpustakaan untuk
mengakses datadan informasi pertanian melalui internet secara gratis,
melalui Etalase Data dan Informasi Pertanian (EDITAMA).
C. ANGGARAN
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian didukung dengan anggaran pemerintah yang bersumber
dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), berupa anggaran rutin
dan anggaran pembangunan .
Berdasarkan DIPA pagu Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian TA 2013
nomor 018.01.1.411925/2013 tanggal 5 Desemebr 2012 sebesar Rp.
53.158.650.000,- (Lima puluh tiga milyard seratus lima puluh delapan juta
enam ratus lima puluh ribu rupiah)
9
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
D. CAKUPAN KEGIATAN
Kegiatan Pusdatin sebagaimana tersebut pada DIPA Pusdatin Tahun
Anggaran 2013 tertuang dalam Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian dengan 1
kegiatan yaitu Pengembangan Perstatistikan dan Sistem Informasi.
10
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
11
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
12
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
9. Kendaraan Bermotor
10. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
13
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
BAB. III
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
A. REALISASI KEUANGAN
Pada tahun anggaran 2013 ini, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
didukung oleh anggaran yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan
Belanja Negara (APBN) yang tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Murni dengan Nomor Satker 018.01.411925 dengan
jumlah sebesar Rp. 53.158.650.000,- rupiah murni
14
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
15
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
16
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
17
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
18
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
19
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
20
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
8. Layanan Perkantoran
a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan dengan anggaran sebesar Rp.
6.807.845.000,- terealisasi sebesar Rp. 6.145.813.622,- atau sebesar
90,28 persen sisa mati sebesar Rp. 662.031.378,-
b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran dengan
anggaran sebesar Rp. 2.826.822.000,- terealisasi sebesar Rp.
2.535.967.410,- atau sebesar 89,71 persen sisa mati sebesar Rp.
290.854.590,-
9. Layanan Perkantoran dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 599.830.000,- atau sebesar 99,97 persen, sisa
mati sebesar Rp. 170.000,-
Realisasi anggaran dan realisasi fisik berdasarkan DIPA Murni T.A. 2013
sebagaimana dijelaskan pada tabel 3 di bawah ini ;
Tabel 1. Realisasi Anggaran dan Realisasi Fisik Kumulatif
21
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan:
Sasaran:
Tersedianya informasi tentang kinerja sektor pertanian secara
menyeluruh berdasarkan PDB sektor pertanian dalam kegiatan on farm
maupun off farm
22
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output:
1. Buletin PDB sektor pertanian Triwulan 1 sampai dengan triwulan IV
tahun 2013, berisi analisis data PDB sektor pertanian berdasarkan
lapangan usaha per triwulan tahun 2012 sd 2013,
2. Data PDB sektor pertanian yang mencakup PDB sektor pertanian
yang dirinci menurut sub sektor, kelompok komoditas, beberapa
komoditas unggulan, data PDB sektor industri pengolahan berbasis
pertanian dan data PDB sektor perdagangan berbasis pertanian
tahun 2010 2012,
3. Buku Analisis PDB Sektor Pertanian tahun 2013, berisi hasil analisis
data PDB sektor pertanian, sektor industri pengolahan pertanian
dan sektor perdagangan pertanian beserta hasil analisis kinerja
masing-masing sektor dan keterkaitan antar sektor yang
menunjukkan kinerja pertanian secara menyeluruh dari hulu sampai
hilir,
4. Penyempurnaan Database PDB sektor Pertanian, berisi data-data
PDB atas dasar harga berlaku, Kontribusi PDB, PDB atas dasar
harga konstan (2000) dan laju pertumbuhan PDB,
5. Laporan Akhir Kegiatan Penyusunan Data PDB sektor pertanian
Tahun 2013.
Outcome:
1. Tersedianya data PDB sektor pertanian yang dirinci menurut sub
sektor pendukungnya, kelompok komoditas atau komoditas
unggulan pertanian, PDB industri pengolahan berbasis pertanian
dan PDB perdagangan berbasis pertanian.
Permasalahan:
1. Struktur biaya yang digunakan untuk menghitung PDB sektor
pertanian sebagian besar masih menggunakan hasil pengolahan
Sensus Pertanian 2003 dan hasil analisis tahun 2004.
2. Data Industri Besar dan Sedang serta data Industri Kecil dan
Kerajinan Rumah Tangga tahun 2011 masih merupakan data
estimasi.
3. Tidak semua indeks harga industri menurut 5 dijit KBLI tersedia,
sehingga banyak KBLI yg menggunakan indeks harga sejenis yang
23
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Pemecahan masalah:
1. Dengan adanya hasil sensus pertanian tahun 2013, diharapkan
dalam penyusunan PDB di tahun yang akan datang dapat
menggunakan data struktur ongkos usaha tani terbaru dari hasil
sensus pertanian tersebut.
2. Perlu adanya peningkatan kerja sama antara Pusdatin, Eselon I
terkait lingkup Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik
dalam penyediaan data pendukung PDB pertanian, baik data primer
maupun data sekunder.
3. Memberikan saran kepada BPS untuk dapat menyebarluaskan data
dasar dan pendukung penyusunan PDB lebih lengkap dan tepat
waktu.
Kesimpulan :
1. Penyempurnaan penyusunan PDB sektor pertanian (termasuk
industri pengolahan dan perdagangan bebasis pertanian) dari hulu
sampai hilir mmberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar
22,98 persen pada tahun 2010 dan menjadi 22,60 persen pada
tahun 2012. Kontribusi tertinggi tahun 2012 adalah kontribusi PDB
sektor pertanian sempit (on farm) sebesar 10,68 persen terhadap
PDB Indonesia, disusul PDB sektor industri pengolahan berbasis
pertanian sebesar 7,58 persen dan PDB sektor perdagangan besar
dan eceran berbasis pertanian sebesar 4,34 persen.
2. Secara umum laju pertumbuhan yang dihasilkan oleh masing-
masing kelompok komoditi dalam lingkup Kementerian Pertanian
menghasilkan pertumbuhan yang positif selama tahun 2010 sampai
2012, kecuali industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki
bebrasis pertanian pada tahun 2010 dan 2012 serta industri pupuk,
kimia dan barang dari karet pada tahun 2010 dan 2011 mengalami
penurunan.
3. Sub sektor pertanian yang memiliki kontribusi tertinggi adalah
tanaman bahan makanan termasuk didalamnya sub sektor tanaman
24
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran
1. Penyempurnaan penyusunan PDB Pertanian yang menjadi lingkup
binaan Kementerian Pertanian perlu dilakukan evaluasi terhadap
cakupannya sesuai dengan tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi)
Kementerian Pertanian sehingga dapat diperoleh gamabran kinerja
sektor pertanian yang tepat.
2. Dengan akan adanya perubahan tahun dasar PDB atas dasar harga
konstan 2000 menjadi tahun 2010 pada tahun 2014, maka
Kementan melalui Pusdatin telah mengusulkan agar publikasi rutin
PDB oleh BPS dapat dirinci pada Tabama menjadi padi, palawija
dan hortikutura.
25
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan:
1. Menyempurnakan buku pedoman dan kuesioner survei
kesejahteraan petani
2. Melakukan survei untuk mengumpulkan informasi tentang
kesejahteraan petani ditinjau dari aspek pendapatan dan aspek
pengeluaran rumah tangga pertanian dengan tipe agroekosistem
yang berbeda di wilayah sampel
3. Melakukan analisis hasil survey kesejahteraan petani
Sasaran:
1. Tersedianya buku pedoman dan kuesioner survei kesejahteraan
petani yang telah disempurnakan
2. Tersedianya informasi dan analisis tentang kesejahteraan petani di
wilayah sampel dengan tipe agroekosistem yang berbeda
Output:
1. Buku Pedoman dan Kuesioner Survei Kesejahteraan Petani
Buku Pedoman Survei berisi tentang konsep definisi indikator-
indikator yang digunakan dalam pengumpulan data yang
dituangkan dalam kuesioner, tata cara pengisian formulir update
sampel, formulir sampel dan kuesioner survei serta tata cara
wawancara dan editing.
26
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Permasalahan:
1. Pelaksanaan survei yang bertepatan dengan tahun pelaksanaan
Sensus Pertanian 2013 membuat jadwal petugas survei menjadi
lebih padat.
2. Adanya istilah dan satuan lokal yang digunakan di wilayah survei
yang tidak tercakup dalam konsep definisi buku pedoman,
sehingga ada isian yang belum sempurna dalam kuesioner survei.
3. Adanya perbedaan persepsi petugas dalam pengisian kuesioner
survei mengenai konsep definisi beberapa hal, seperti satuan
tenaga kerja dalam HOK, dst.
4. Proses validasi dan entri data yang lebih lama dari jadwal
sehingga mempengaruhi tahapan berikutnya dalam pengolahan
dan analisis data
Pemecahan masalah:
1. Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan petugas di wilayah
survei terkait jadwal pelaksanaan survei.
2. Melakukan supervisi dalam rangka pemeriksaan dokumen untuk
mengkoordinasikan hasil pengumpulan data petugas yang masih
belum sempurna.
3. Melakukan penjadwalan ulang terkait validasi, entri, pengolahan
dan analisis data untuk meminimalisir keterlambatan yang terjadi
dalam penyelesaian setiap tahapan kegiatan.
Kesimpulan
1. Sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama bagi
rumah tangga pertanian di wilayah survei. Kondisi ini merupakan
tantangan dalam pembangunan pertanian secara umum.
27
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran
1. Survei Kesejahteraan Petani perlu untuk terus dilanjutkan terkait
pemantauan petani panel beberapa tahun ke depan (re-survei).
28
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Menyediakan data sektor pertanian tingkat kabupaten/kota.
2. Melakukan penataan database sektor pertanian tingkat
kabupaten/kota.
Sasaran
1. Tersedianya data sektor pertanian level kabupaten/kota.
2. Tertatanya database pertanian tingkat kabupaten/kota.
Output
1. Pengumpulan data 4 subsektor level kabupaten/kota dari 10 dari 33
Prov
2. Entry, verifikasi, validasi data statistik produksi Tanaman Pangan,
Hortikultura, Perkebunan, Peternakan melalui BDSP (termasuk
data Nak kab 2005-2009); EIS; IP
3. Buku Statistik 4 subsektor level kabupaten/kota
4. CD dalam proses penyelesaian
29
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran/Tindaklanjut:
1. Tahun 2013, melanjutkan pengumpulan data level kab/kota ke
provinsi (secara langsung, via email)
2. Perlu kajian konversi terhadap hasil Bawang merah umbi basah ke
umbi kering
30
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan:
1. Melakukan pengawalan metode pengumpulan data tanaman
pangan.
2. Melakukan pengumpulan dan penataan data dari hulu sampai hilir.
3. Menyebarkan data dalam bentuk media cetak dan elektronik.
4. Mengikuti Pembahasan Angka Prognosa dan Angka Ramalan.
Sasaran:
1. Tersedianya pedoman penegasan dari hasil pertemuan dengan
petugas pengumpul data dan pengelola data tanaman pangan di
daerah.
2. Tersedianya data statistik dari hulu sampai hilir yang berupa buku
dan CD
3. Tersebar luaskannya data statistik pertanian dalam media
Output:
31
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Permasalahan/hambatan:
Pengumpulan Data Iklim dari BMKG sulit didapat, hal ini sudah
berlangsung pada tahun sebelumnya.
Saran/Tindaklanjut:
Rencana pada tahun depan data iklim menggunakan data dari Dit.
Perlindungan Tanaman Ditjen TP
32
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan analisis data tanaman pangan dengan menggunakan
model ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi
pengembangan usaha beberapa komoditas tanaman pangan.
2. Melakukan analisis data peternakan dengan menggunakan model
ekonometrik dan rekomendasi hasil kajian bagi pengembangan
usaha beberapa komoditas peternakan.
Sasaran
1. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil
peramalan data tanaman pangan dan rekomendasi angka
parameter komoditas tanaman pangan hasil uji statistik.
2. Tersedianya informasi dan kajian model ekonometrika serta hasil
peramalan data peternakan dan rekomendasi angka parameter
komoditas peternakan hasil uji statistik.
Output
1. Buku Publikasi Outlook Komoditas Tanaman Pangan : Padi,
Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi Kayu Tahun 2013 (Proyeksi
2014-2015)
2. Buku Publikasi Outlook Komoditas Peternakan : Daging Sapi,
Daging Ayam, Telur dan Susu Tahun 2013 (Proyeksi 2014-2015)
3. Laporan kegiatan
Kendala/permasalahan :
1. Ketersediaan series data tidak seragam
2. Data konsumsi bersumber dari Susenas seringkali berbeda dengan
NBM.
Tindak Lanjut :
1. Data yang berbeda disamakan lagnya dengan memproyeksikan
terlebih dahulu.
2. Dipilih salah satu yang cocok balance-nya.
33
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan Penyusunan Buku Outlook Komoditas Perkebunan yaitu
kopi, jambu mete, lada, karet, teh, dan kapas yang berisi keragaan
data series secara nasional dan dunia, yang dilengkapi dengan
hasil proyeksi penawaran dan permintaan nasional untuk masing-
masing komoditi.
2. Melakukan Penyusunan Buku Outlook Komoditas Hortikultura yaitu
kentang, kubis, nenas, jeruk, bawang merah, dan cabai yang berisi
keragaan data series secara nasional dan dunia, yang dilengkapi
dengan hasil proyeksi penawaran dan permintaan nasional untuk
masing-masing komoditi.
3. Melakukan Penyusunan Angka Estimasi untuk Rekomendasi Impor
Produk Hortikultura (RIPH)
Sasaran
1. Tersedianya Buku Outlook Komoditas Perkebunan yaitu kopi,
jambu mete, lada, karet, teh, dan kapas yang berisi keragaan data
series secara nasional dan dunia, yang dilengkapi dengan hasil
proyeksi penawaran dan permintaan nasional untuk masing-masing
komoditi.
2. Tersedianya Buku Outlook Komoditas Hortikultura yaitu kentang,
kubis, nenas, jeruk, bawang merah, dan cabai yang berisi keragaan
data series secara nasional dan dunia, yang dilengkapi dengan
hasil proyeksi penawaran dan permintaan nasional untuk masing-
masing komoditi.
3. Tersedianya Angka Estimasi untuk Rekomendasi Impor Produk
Hortikultura (RIPH)
Output
1. Angka Estimasi 17 (tujuh belas) komoditas hortikultura untuk RIPH
2. Buku Outlook Komoditi Karet, kopi, jambu mete, teh,
lada,kapas,cabai, bawang merah tahun 2013
3. Buku Outlook Komoditi Kentang, kubis, nanas, jeruk Tahun 2013
4. Laporan akhir kegiatan Tahun 2012
34
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Permasalahan:
1. Updating data situasi global dari FAO agak terlambat, sehingga
keragaan untuk keragaan dunia berbeda tidak up to date terutama
untuk komoditas perkebunan.
2. Ketersediaan data dunia yang bersumber pada website FAO untuk
komoditi tertentu seperti bawang merah tergabung dengan bawang
bombay.
3. Series data yang tidak sama antar peubah yang digunakan dalam
analisis, berakibat peubah dengan series data yang panjang
terpaksa disesuaikan dengan series data yang terpendek.
Pemecahan masalah:
1. Data dunia yang bersumber dari FAO tetap digunakan karena
belum ada sumber lain yang memiliki seris yang panjang sesuai
yang dibutuhkan seperti data FAO.
2. Analisis yang dilakukan tetap menggunakan data yang ada, namun
dicari model dengan tingkat akurasi model yang terbaik.
Kesimpulan:
Dengan melakukan analisis deskriptif komoditas perkebunan dan
hortikultura maka dapat dikaji perkembangan luas panen,
produktivitas, produksi, harga (ditingkat produsen dan konsumen),
ekspor dan impor masing-masing komoditas dari waktu ke waktu
hingga sentra produksi hingga ke tingkat kabupaten, dari masing-
masing komoditi. Disamping itu, keragaan data dunia dapat
memberikan gambaran perkembangan masing-masing komoditi
dengan negara lain di dunia
Saran:
1. Analisis outlook komoditas perkebunan dan hortikultura perlu
dilakukan untuk beberapa komoditas yang lain, terutama untuk
komoditas unggulan nasional.
2. Analisis komoditas unggulan nasional perlu dilakukan secara
kontinyu untuk memantau dan memperbaiki model estimasi apabila
series data baru telah dirilis oleh Direktorat Jenderal Perkebunan
dan Direktorat Jenderal Hortikultura.
35
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran:
1. Tersusunnya metode pengumpulan data produktivitas perkebunan
rakyat (tanaman tahunan dan tanaman semusim).
2. Terlaksananya survei pengukuran produktivitas perkebunan rakyat
(tanaman tahunan dan tanaman semusim).
Output:
1. Buku Petunjuk Teknis Pengukuran Produktivitas Perkebunan
Tanaman Tahunan dan Tanaman Semusim
2. Hasil listing rumah tangga pekebun di 40 Blok Survei
3. Data produksi hasil pengukuran di 500 plot sampel
4. Angka produktivitas karet, kelapa sawit, kopi dan tembakau
5. Laporan akhir kegiatan Pengukuran Produktivitas Perkebunan Tahun
2013.
Permasalahan
1. Terjadinya miss komunikasi antara petani sampel dengan petugas
pengumpul data dilapangan. Hal ini berakibat petugas tidak dapat
melakukan pengukuran produksi karena kebun amatan telah
dimajukan jadwal panennya.
2. Di beberapa kabupaten sampel, komoditas kopi tidak dapat
dikumpulkan datanya dikarenakan masa panen kopi di kabupaten
tersebut telah lama selesai.
36
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Pemecahan Masalah
1. Survei Pengukuran Produktivitas Perkebunan baru dilakukan untuk 4
komoditas unggulan perkebunan yaitu karet, kelapa sawit, kopi, dan
tembakau di Provinsi Jambi dan Provinsi Jawa Timur. Untuk itu perlu
dikembangkan kembali metode pengukuran produktivitas
perkebunan untuk komoditas lain sehingga seluruh komoditas
unggulan perkebunan memiliki metode survei pengukuran
produktivitas.
2. Metode yang dikembangkan belum memperhitungkan karakteristik
komoditas yang dipengaruhi oleh varietas. Untuk itu diperlukan
penyempurnaan metode yang telah dikembangkan ini sehingga
informasi terkait karakteristik tanaman berdasarkan varietasnya
dapat diperhitungkan dalam analisis.
3. Perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara Pusdatin,
Direktorat Jenderal Perkebunan serta Dinas Perkebunan tingkat
provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan Kegiatan Survei
Pengukuran Produktivitas Perkebunan agar dapat dihasilkan metode
dan angka produktivitas yang dapat digunakan secara nasional.
37
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan :
1. Melakukan Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah Tahun
2013.
2. Melakukan listing rumah tangga petani bawang merah di beberapa
sentra produksi.
3. Melakukan pengumpulan data produksi bawang merah di beberapa
sentra produksi.
4. Melakukan pengukuran angka konversi bawang merah.
Sasaran :
1. Tersedianya Metode Konversi Bawang Merah Tahun 2013.
2. Tersedianya hasil listing rumah tangga petani bawang merah di
beberapa sentra produksi.
3. Tersedianya data produksi bawang merah di beberapa sentra
produksi.
4. Tersedianya angka konversi bawang merah.
Output :
Permasalahan :
1. Keterbatasan jumlah alat ukur kadar air, dimana alat ukur kadar air
yang tersedia hanya 1 buah per kabupaten (total kabupaten sampel
ada 3 kabupaten dan total alat ukur kadar air yang dipinjamkan ada
3 buah) sedangkan jumlah sampel dalam satu kabupaten mencapai
80-120 sampel sehingga jika terjadi panen bersamaan maka tidak
semua plot sampel dapat diukur kadar airnya.
2. Supervisi kurang intensif dilakukan baik oleh petugas pusat,
provinsi maupun kabupaten terhadap pelaksanaan pengumpulan
data sehingga masih ada petugas kecamatan yang salah dalam
mengisi formulir survei.
Tindak lanjut :
1. Dibuatkan jadwal penggunaan alat ukur kadar air berdasarkan
perkiraan tanggal panen menurut petani sehingga alat tersebut
38
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Kesimpulan
1. Kegiatan Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah Tahun
2013 telah dilaksanakan dan mendapatkan respon yang baik dari
Dinas Pertanian di tingkat provinsi dan kabupaten.
2. Melalui Kegiatan Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah
Tahun 2013 telah diperoleh metode konversi bawang merah dari
bentuk hasil umbi basah dengan daun ke umbi kering panen
dengan daun.
3. Melalui Kegiatan Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah
Tahun 2013 telah diperoleh angka konversi bawang merah dari
bentuk hasil umbi basah dengan daun ke umbi kering panen
dengan daun.
Saran
1. Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah baru dilakukan
untuk Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat sehingga hasilnya
belum dapat digunakan secara nasional. Untuk itu perlu
dilaksanakan Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah
untuk beberapa sentra produksi bawang merah di provinsi lain.
2. Sampel yang diamati dalam Kegiatan Pengembangan Metode
Konversi Bawang Merah Tahun 2013 masih terbatas pada komoditi
bawang merah di dataran rendah sehingga angka konversi yang
dihasilkan belum dapat mewakili konversi bawang merah secara
keseluruhan. Oleh karena itu perlu dilakukan juga pengamatan
untuk sampel bawang merah di dataran tinggi.
3. Perlu dilakukan koordinasi dan kerjasama yang baik antara
Pusdatin, Direktorat Jenderal Hortikultura serta Dinas Pertanian
tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan Kegiatan
Pengembangan Metode Konversi Bawang Merah agar dapat
39
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan Sinkronisasi Angka Sementara (ASEM) dan Angka
Tetap (ATAP) hortikultura dan perkebunan.
2. Melakukan updating data hortikultura dan perkebunan level
kabupaten dan nasional di dalam menu BDSP.
3. Melakukan updating, verifikasi dan validasi data ASEM dan ATAP
hortikultura dan perkebunan di Indikator Pembangunan dan BDSP.
4. Menyusun Informasi Komoditas hortikultura dan perkebunan.
5. Melakukan Analisis Keragaan data hortikultura dan perkebunan.
Sasaran
1. Tersedianya Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP)
hortikultura dan Perkebunan yang dapat diakses melalui menu
Indikator Pembangunan dan BDSP.
2. Tersedianyan data hortikultura dan perkebunan level kabupaten
dan nasional yang dapat diakses melalui menu BDSP.
3. Tersedianya Informasi Komoditas Hortikultura dan Perkebunan
40
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output :
1. Angka Sementara (ASEM) dan Angka Tetap (ATAP) hortikultura
tahun 2012 yang disajikan pada Lampiran 1.
2. Tersedianya Angka Tetap (ATAP) hortikultura level provinsi dan
nasional tahun 2012 yang dapat diakses melalui menu BDSP dan
Indikator Pembangunan pada website Kementerian Pertanian
dengan alamat; http://www.pertanian.go.id
3. Tersedianya data perkebunan level provinsi, kabupaten dan
nasional tahun 2011 yang dapat diakses melalui menu BDSP pada
website Kementerian Pertanian dengan alamat;
http://www.pertanian.go.id.
4. Tersedianya data 12 komoditas perkebunan unggulan level provinsi
dan nasional tahun 2012 yang dapat diakses melalui menu
Indikator Pembangunan pada website Kementerian Pertanian
dengan alamat http://www.pertanian.go.id
5. Publikasi Informasi Komoditas Hortikultura dan Perkebunan
Kwartal I, II dan III yang disajikan pada Lampiran 2.
6. Publikasi Hasil Analisis Keragaan Data Hortikultura dan
Perkebunan yang disajikan pada Lampiran3.
Permasalahan :
Ketidaktersediaan data terutama data hortikultura level kabupaten
yang berasal dari dinas Provinsi.
Pemecahan masalah :
Mendatangi setiap provinsi yang data level kabupaten belum tersedia
di Pusdatin.
Saran
melakukan updating data level nasional, provinsi dan kabupaten yang
berkelanjutan.
41
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
42
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Menyempurnakan dan mempercepat aliran data tanaman pangan
mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai
dengan pusat setiap bulan. Dilakukan melalui kerjasama antara
Kementerian Pertanian dengan BPS serta Dinas-dinas Pertanian di
daerah.
2. Mengolah dan menganalisis data tanaman pangan pada semua
tingkatan untuk disajikan dalam Buletin terbatas bagi kepentingan
pimpinan di seluruh jajaran Kementerian Pertanian.
3. Menyediakan rekapitulasi data Tanaman Pangan pada tingkat
Kabupaten, Provinsi dan Nasional secara periodik setiap bulan.
Sasaran
1. Pelaksana kegiatan dilakukan melalui mekanisme kerjasama
antara Kementerian Pertanian dengan Badan Pusat Statistik
(BPS), serta Dinas-dinas jajaran Pertanian provinsi dan
kabupaten/kota.
43
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Raw Data n-1 dari BPS-RI
2. Bahan Tayang Rapim Kementan
3. Tabulasi PREDIKSI LP dan Produksi bulanan tahun berjalan (ke-n)
4. Tabulasi data LT dan LP per Kab Untuk distribusi ke Ditjen TP
5. Bulletin Situasi Pertanaman dan Prediksi Produksi Padi, Jagung &
Kedelai
Permasalahan :
1. Keterbatasan SDM yang menangani penyelesaian SPJ di Pusdatin
menyebabkan target penyelesaian administrasi terkadang mengalami
kemunduran dari jadwal yang telah ditetapkan.
2. Pertanggungjawaban administrasi (SPJ) oleh provinsi masih ditemui
beberapa kekurangan, diantaranya: kuitansi berbeda nominal dengan
rincian, kurang cap SPPD dan lain sebagainya.
3. Kendala teknis yang dijumpai selama pelaksanaan kegiatan adalah
keterbatasan SDM dalam menyelesaikan analisis dan penyusunan
buletin yang harus memenuhi tenggat waktu hanya 1 minggu sejak
data diterima dari BPS RI.
4. Data dasar (raw data) yang dikirim BPS RI ke Pusdatin mengalami
koreksi karena kesalahan hitung, sehingga untuk melakukan kegiatan
penyusunan buletin menjadi terhambat karena harus menunggu revisi
data dari BPS RI.
44
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran/Tindaklanjut:
45
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan pengumpulan dan analisis data harga komoditas
pertanian
2. Menyusun publikasi data dan analisis harga komoditas pertanian
sebagai sarana penyampaian informasi sektor pertanian.
Sasaran
1. Tersedianya data harga dan tersusunya buletin perkembangan
harga komoditas pertanian bulan Januari s/d Desember 2013.
2. Tersedianya data harga internasional dan tersusunnya buletin
harga internasional secara triwulan (Vol. 10 No. 1 s/d No.4 Tahun
2013).
3. Tersusunnya buku statistik harga komoditas pertanian2013
4. Aplikasi database harga komoditas pertanian tahun 2013.
5. Terdistribusinya data dan hasil analisis harga komoditas pertanian
sebagai informasi pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output
1. Buletin Analisis Perkembangan Harga Komoditas Pertanian tahun
2013sebanyak 12 edisi bulan Januari sampai dengan Desember
2013
2. Buletin Analisis Perkembangan Harga Internasional Komoditas
Pertanian tahun 2013sebanyak4 edisitriwulan I s/d IVtahun 2013
3. Buku Statistik Harga Komoditas Pertanian tahun 2013
4. Aplikasi database harga komoditas pertanian tahun 2013
5. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2013
Permasalahan :
1. Ketersediaan data harga konsumen dan produsen yang bersumber
dari BPS belum tepat waktu, sementara ketersediaan data
produsen sangat diharapkan yang terbaru bersumber dari sms
harga namun pemasukan datanya masih perlu dicermati untuk
dapat digunakan menjadi angka provinsi atau nasional.
2. Aplikasi database harga komoditas pertanian masih perlu
disempurnakan lebih lanjut agar lebih mudah diakses dan
memudahkan dalam pengelolaan data harga komoditas pertanian .
46
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Pemecahan masalah :
1. Koordinasi dengan penyedia data harga komoditas pertanian
secara intensif dan komunikatif agar dihasilkan data harga yang
benar, konsisten, lengkap dan tepat waktu.
2. Koordinasi dengan Tim Pengembangan Sistem Informasi Pusdatin
untuk dapat menyempurnakan program/aplikasi database harga
komoditas pertanian yang telah disusun sehingga lebih mudah
diakses.
Tujuan
1. Melakukan pengumpulan data sekunder ekspor impor pertanian,
Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Pertanian, investasi, Indeks
Harga Konsumen (IHK), inflasi, Nilai Tukar Petani (NTP), tingkat
suku bunga, perkreditan pertanian dan upah buruh tani.
2. Melakukan penyempurnaan database Ekspor-Impor sektor
pertanian dan penataan database Nilai Tukar Petani.
47
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Tersedianya data ekspor impor komoditas pertanian, investasi, IHK,
inflasi, NTP, tingkat suku bunga, upah buruh tani, serta perkreditan
pertanian.
2. Tersediaan database ekspor-impor komoditas pertanian dan NTP
yang tertata dengan baik.
3. Tersusunnya buku saku indikator makro sektor pertanian dan buku
statistik makro sektor pertanian.
4. Terlaksananya analisis data indikator makro sektor pertanian serta
terbitnya buletin indikator makro secara kontinyu, yang meliputi
Buletin ringkas bulanan dan Buletin triwulanan.
5. Terdistribusinya data dan hasil analisis makro sebagai informasi
pendukung kebijakan sektor pertanian.
Output
1. Buku Statistik Makro Sektor Pertanian 2013 sebanyak 135
eksemplar.
2. Buku Saku Statistik Makro Sektor Pertanian Volume 5 Nomor 1
Tahun 2013 s/d Volume 5 Nomor 4 Tahun 2013 masing-masing
sebanyak 90 eksemplar setiap triwulan (4 edisi).
3. Buletin Bulanan Indikator Makro Sektor Pertanian Bulan Januari
2013 s/d Desember 2013 masing-masing sebanyak 120 eksemplar
setiap bulan (12 edisi).
4. Buletin Triwulanan Buletin Ekspor Impor Volume V Nomor 1 Tahun
2013 s/d Volume V Nomor 4 Tahun 2013 masing-masing sebanyak
100 eksemplar per triwulan
5. Database Ekspor-Impor yang disempurnakan
6. Database Nilai Tukar Petani
7. Laporan Akhir Kegiatan Tahun 2013 sebanyak 12 eksemplar.
Permasalahan
Karena kegiatan ini sangat bergantung pada ketersediaan data yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga maka kadang terjadi keterlambatan
data dari institusi sumber primer tersebut sehingga terjadi
keterlambatan dalam penerbitan publikasinya
48
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Pemecahan masalah
Melakukan koordinasi yang terus menerus dengan pihak ketiga dalam
hal ini Koperasi BPS untuk selalu mengkoordinasikan sumber-sumber
data yang menyediakan data bagi kegiatan ini.
Tujuan
1. Melakukan pengumpulan data konsumsi dan penyediaan database
konsumsi pangan
2. Melakukan kajian dan analisis data konsumsi pangan
49
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Tersedianya database konsumsi pangan secara series dan lengkap
2. Tersajinya hasil kajian dan analisis konsumsi beberapa komoditas
pangan
Output
1. Buletin Konsumsi Pangan dalam 4 edisi yaitu Volume 4 Nomor 1
sampai dengan Volume 4 Nomor 4 tahun 2013
2. Buku Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2013
3. Penyempurnaan Database konsumsi pangan
4. Hasil penyempurnaan kajian metode perhitungan NBM
5. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2013
Outcome
Digunakannya hasil analisis dan penataan data konsumsi pangan
tahun 2013 oleh instansi terkait lingkup Kementerian Pertanian,
swasta serta pengguna data konsumsi lainnya
50
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
51
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan penyusunan buku pedoman dalam pengumpulan data
lahan (SP-lahan) dengan berbasis peta;
2. Melakukan pencetakan peta kerja tingkat desa dengan skala
1:5000 sebagai alat bantu untuk pengisian SP-Lahan bagi petugas
kecamatan;
3. Mendijitasi hasil pengumpulan data lahan oleh petugas.
Sasaran
1. Tersusunnya buku pedoman dalam pengumpulan data lahan (SP-
Lahan) dengan berbasis peta;
2. Tercetaknya peta kerja tingkat desa dengan skala 1:5000 sebagai
alat bantu untuk pengisian SP-Lahan bagi petugas kecamatan;
3. Terdijitasinya hasil pengumpulan data lahan oleh petugas.
Output
1. Buku Pedoman Pengumpulan Data Lahan Berbasis Peta
2. Peta Kerja Desa Skala 1:5.000 (CD terlampir)
3. Neraca Lahan hasil digitasi di 2 (dua) kabupaten : Karawang dan
Tangerang
4. Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan.
52
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
pada saat itu terjadi krisis. Hal ini dikarenakan terbukanya penyerapan
tenaga kerja di sektor pertanian dan tingginya sumbangan devisa yang
dihasilkan. Kementerian Pertanian menetapkan 4 sukses
pembangunan pertanian, dimana salah satunya adalah Peningkatan
Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor.
Tujuan
1. Melakukan analisis terhadap kinerja perdagangan komoditas
pertanian tahun 2013.
2. Menyusun buku analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian
volume 4 no. 1 dan no. 2 tahun 2013 sebagai serana penyampai
informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana
kinerja perdagangan beberapa komoditas unggulan pertanian serta
posisi Indonesia di pasar internasional akan produk pertaniannya.
Sasaran
1. Tersusunnya buku analisis kinerja perdagangan komoditas
pertanian volume 4 no. 1 dan no. 2 tahun 2013.
53
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Buku Analisis Kinerja Perdagangan Komoditas Pertanian dalam 2
terbitan yaitu Volume 4 Nomor 1 Tahun 2013 dan Volume 4 Nomor
2 Tahun 2013
2. Laporan Akhir Kegiatan tahun 2013
outcome
Eselon I lingkup Kementerian Pertanian khususnya yang membangun
kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan komoditas
pertanian, pihak swasta dan akademisi yang membutuhkan data dan
hasil analisis kinerja perdagangan komoditas pertanian
54
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Menyusun informasi dalam media elektronik (Compac Disk).
2. Menyebarluaskan data dan informasi sub sistem hulu pertanian
dalam bentuk buku dan media elektronik.
3. Melakukan analisis data hulu pertanian sehingga lebih bermanfaat
bagi para pengambil kebijakan.
4. Mengelola dan menata data dan informasi melalui program
komputerisasi.
Sasaran
1. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam
media Compact Disk.
2. Terlaksananya analisis data hulu sektor pertanian.
3. Tertatanya data dan informasi sub sistem hulu dalam media
komputer.
4. Tersedianya data dan informasi sub sistem hulu pertanian dalam
bentuk media cetak.
55
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Buku Daftar Alamat Kantor Lingkup Pertanian Pusat dan
daerah
Berisi alamat kantor dinas lingkup pertanian baik yang berada di
pusat maupun di daerah
56
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Outcome
Penerima manfaat dari kegiatan analisis dan penataan data sarana
pertanian adalah Kementerian Pertanian dan pengguna data (pelaku
agribisnis, akademisi, dll).
Permasalahan
1. Tersendatnya aliran data ter-update dari wali data/sumber data.
2. Tersendatnya aliran data iklim berasal dari BMKG akibat
berlakunya aturan PNBP di instansi tersebut.
3. Beberapa data terutama data OPT perkebunan yang masih terus
bergerak, sehingga perlu penentuan cut off untuk konsistensi
ketersediaan data selanjutnya.
4. Masih ditemui kurang ketelitian dalam melihat data seperti angka
total pada beberapa data tidak sesuai.
Tindaklanjut
1. Kedepan perlu dilakukan koordinasi lebih intens ke wali data agar
penyerahan data ter-update tepat waktu sesuai kesepakatan.
2. Penjajagan pembelian data iklim di BMKG
3. Penjelasan perlunya cut off untuk konsistensi ketersediaan data
selanjutnya serta diketahui dan didiskusikan dengan pimpinan pada
institusi wali data tersebut.
4. Lebih banyak lagi melakukan koreksi dan validasi terhadap angka-
angka yang ada.
57
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Menata Data Tenaga Kerja Sektor dan Subsektor Pertanian
Tingkat Provinsi Tahun 2010-2012
2. Menata Data Penduduk dan Kemiskinan, Tingkat Kabupaten/Kota,
Tahun 2010-2012
3. Menyusun Buku Statistik Data Tenaga Kerja Sektor dan Subsektor
Pertanian Tingkat Provinsi Tahun 2010-2012.
4. Menyusun Buku Statistik Data Penduduk dan Kemiskinan Tingkat
Kabupaten/Kota 2010-2012.
5. Menyusun analisis dan proyeksi data tenaga kerja sektor dan
subsektor pertanian, 2013-2019.
6. Menyusun analisis penduduk dan kemiskinan sektor pertanian.
Sasaran
1. Tertatanya data tenaga kerja Sektor dan subsektor pertanian
tingkat provinsi, tahun 2010-2012.
2. Tertatanya data penduduk dan kemiskinan, tingkat kabupaten/kota
tahun 2010-2012.
3. Tersusunnya Buku Statistik Data Tenaga Kerja Sektor dan
Subsektor Pertanian, Tingkat Provinsi, Tahun 2010-2012.
4. Tersusunnya Buku Statistik Data Penduduk dan Kemiskinan,
Tingkat Kabupaten/Kota, Tahun 2010-2012.
5. Tersedianya analisis dan proyeksi data tenaga kerja sektor dan
subsektor pertanian, Tahun 2013-2019.
6. Tersedianya analisis data penduduk dan kemiskinan sektor
pertanian, 2012.
Output
1. Buku Statistik Data Ketenagakerjaan Sektor Pertanian, 2010-2012
2. Buku Hasil Analisis Proyeksi Data Tenaga Kerja Sektor Pertanian,
2013 2019.
58
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Permasalahan
1. Mengingat data sekunder yang dikumpulkan berasal dari instansi
lain, maka proses pengumpulan data terkadang mengalami
keterlambatan dari jadual yang ditetapkan.
2. Terbatasnya data pendukung untuk melakukan proyeksi dengan
menggunakan metode ekonometrika, maka proyeksi tenaga kerja
masih menggunakan metode elastisitas.
59
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan penataan data lahan ke dalam format yang terstruktur
dalam bentuk buku statistik.
2. Mengembangkan aplikasi database lahan pertanian baik tabulasi
maupun spasial sehingga mudah diakses oleh public.
3. Melakukan analisis data lahan pertanian.
Sasaran
1. Tertatanya data lahan ke dalam format yang terstruktur sehingga
data tersebut tersimpan dalam file yang mudah diakses dan
disajikan.
2. Terlaksananya analisis data lahan
Output
1. Buku statistik yang berisi Luas Penggunaan Lahan di Indonesia,
2008 2012
2. Buku statistic yang berisi Luas Lahan Sawah menurut Provinsi
di Indonesia, 2008 2012
3. Buku statistic yang berisi Luas Lahan Sawah Irigasi menurut
Provinsi di Indonesia, 2008 2012
4. Buku statistic yang berisi Luas Lahan Sawah Non Irigasi menurut
Provinsi di Indonesia, 2008 2012
5. Luas Lahan Tegal/Kebun menurut Provinsi di Indonesia, 2008
2012
6. Luas Lahan Ladang/Huma menurut Provinsi di Indonesia,
2008-2012
7. Luas Lahan Yang Sementara Tidak Diusahakan menurut
Provinsi di Indonesia, 2008 2012
8. Database lahan
9. Database spasial
10. Analisis Data Lahan Pertanian
11. Laporan akhir
Permasalahan
1. Tidak semua petugas yang menangani data di di daerah
melaporkan dengan tepat waktu,sehingga ketersediaan data tidak
dapat dilakukan dengan tepat waktu.
2. Data hasil pemetaan membutuhkan biaya yang sangat mahal
sehingga data berdasarkan hasil pemetaan yang digunakan adalah
hasil pemetaan yang dilaksanakan pada tahun 2010 dan 2012.
60
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
61
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Mengoptimalkan perangkat jaringan Kementerian Pertanian;
2. Menata dan mengatur segmentasi perangkat jaringan serta
menyempurnakan IP address, access point client secara
tersentralisasi / terpusat melalui server DHCP;
3. Membatasi broadcast domain, mengurangi load jaringan
Kementerian Pertanian;
4. Menyusun dan mendata perangkat, IP address DHCP, host
name, mac address dan mengintegrasikan mesin-mesin host
perlantai dalam setiap gedung dikanpus Kementerian Pertanian;
5. Meyusun manual/petunjuk operasional;
6. Memudahkan perawatan dan monitoring perangkat jaringan
serta IP DHCP, access point secara terpusat;
7. Mengoptimalkan keamanan jaringan Kementerian Pertanian;
8. Menata, mengatur sistem keamanan jaringan serta
menyempurnakan keamanan di server server yang telah
berjalan;
9. Menyusun dan mendata IP address di alat keamanan (security)
jaringan dan server, data center kanpus Kementerian Pertanian;
10. Melakukan dokumentasi perangkat dan keamanan sistem
jaringan komputer Kementerian Pertanian.
Sasaran
1. Meningkatkan kinerja, memudahkan untuk melakukan
manajemen lalu lintas data;
2. Mengurangi potensi gangguan pada jaringan backbone yang
berakibat pada terganggunya jaringan komputer secara
keseluruhan;
3. Melakukan management traffic dan IP address pada jaringan
komputer Kementerian Pertanian;
4. Tertatanya sistem, perangkat jaringan dan keamanan Jaringan
yang terpusat;
5. Tersusunnya IP monitoring DHCP, Acces point, perangkat
jaringan, perlantai di setiap gedung di Kanpus Kementerian
Pertanian secara real time;
6. Meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan para pengguna
jaringan di Kementerian Pertanian;
7. Mengurangi potensi gangguan pada stabilitas jaringan yang
disebabkan oleh berbagai macam kriminalitas di sebuah
jaringan;
8. Memudahkan untuk melakukan monitoring security jaringan;
9. Tertatanya sistem security jaringan;
10. Terciptanya keamanan data di setiap server dan komputer
user;
11. Tersusunnya manual/petunjuk operasional;
62
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Pengembangan dan Penataan Segmentasi Jaringan Informasi
Pertanian
Pada kegiatan ini telah dilakukan beberapa perubahan serta
pengembangan Core switch, Distribusi switch, Access switch,
Kebel UTP datacenter, Penempatan perangkat server
datacenter, Kelistrikan datacenter, NOC, dan CCTV
2. Segmentasi jaringan maka tidak terjadi broadcast stroming
domain antar lantai dan gedung, keamanan data dari masing
masing lantai di setiap gedung tetap terjaga, dengan demikian
maka : 1) Dapat mempermudah user/client baru dalam
mengunakan internet, 2) Mengurangi permasalahan dan keluhan
dari client/user di Kanpus Kementerian Pertanian serta
mendukung kinerja dan mengoptimalkan perangkat jaringan
layer 3 dan 2 dalam hal mengatur lalu lintas, informasi data
serta komunikasi data.
63
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran/Tindaklanjut:
1. Menata, Mengembangankan infrastruktur jaringan informasi
pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer;
2. Terupdatenya dokumentasi perangkat dan sistem jaringan
komputer Kementrian Pertanian;
64
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Mengembangkan dan mengelola data center dan disaster
recovery center;
2. Mengembangkan dan mengelola backup dan storage;
3. Mengelola dan operasionalisasi monitoring NOC.
Sasaran
Tersedianya sistem pengelolaan infrastruktur terintegrasi yang
didukung dengan adanya data center dan DRC, perangkat
backup/storage dan monitoring NOC.
65
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Pengembangan dan Pengelolaan Data Center (DR)dan Disaster
Recovery Center (DRC)
- Tersedianya system DRC yang dapat membackup Data
Center
- Tersedianya system security pada DRC
- Telah berhasil replikasi dari Data Center ke DRC, sehingga
beberapa server dapat terbackup ke DRC
- Tersedianya standar operasional dan Manual Pengoperasian
Data Center
- Tersedianya standar operasional dan Manual
Pengoperasian DRC
- Dokumentasi Data Center
Saran/Tindaklanjut:
1. Menata, Mengembangankan infrastruktur jaringan informasi
pertanian serta sistem keamanan jaringan komputer;
2. Terupdatenya dokumentasi perangkat dan sistem jaringan
komputer Kementrian Pertanian;
66
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Perancangan dan Penyusunan Unified Communication System
(UCS) :
Melakukan perancangan dan penyusunan unified communication
system (UCS);
Menyusun prototype unified communication system (UCS)
sederhana;
Melakukan evaluasi ujicoba perangkat video converence di
lingkup Kementerian Pertanian.
67
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Perancangan dan Penyusunan Unified Communication System
(UCS) :
Tersedianya dan tersusunnya rancangan unified communication
system (UCS);
Tersedianya prototype unified communication system (UCS)
sederhana;
Terlaksananya evaluasi ujicoba perangkat video converence di
lingkup Kementerian Pertanian sehingga perangkat video
converence dapat terpelihara dan berfungsi dengan baik.
Output :
1. Perancangan dan Penyusunan Unified Communication System
(UCS);
Rancangan unified communication system (UCS);
Prototype communication system sederhana sebanyak 2 (dua)
prototype;
Hasil evaluasi ujicoba perangkat V-con;
Petunjuk Operasional dan dokumentasi sebanyak 3 (tiga)
dokumen.
68
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
69
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Dokumen SOP Penyelenggaraan TIK versi 3.0, 2013
2. Dokumen Hasil Evaluasi TIK Kementan 2013
3. SOP Penetapan Angka Kredit Pranata Komputer
70
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan pengawalan dan penyempurnaan content situs web
Kementerian pertanian;
2. Melakukan pengawalan dan penyempurnaan tata sajian situs web
Kementerian Pertanian;
71
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Dilakukannya pengawalan dan penyempurnaan conten situs web
Kementan Pertanian;
2. Dilakukannya pengawalan dan penyempurnaan tata sajian situs
web Kementerian Pertanian;
3. Tersusun dan disempurnakannya manual dan panduan serta
desain media publikasi web Kementerian Pertanian yang berupa
leaflet, banner, stiker, dll
Output
1. Pengembangan Website Kementerian Pertanian
Hasil pengembangan website Kementan antara lain
perubahan/pengembangan/penyempurnaan tampilan
depan/frontpage, perubahan struktur menu,desain CMS,
Mulai tahun 2013 akhir dilakukan perubahan domain dari
deptan.go.id menjadi pertanian.go.id Perubahan ini dilakukan
secara bertahap sehingga nantinya penggunaan url :
www.pertanian.go.id berjalan dengan lancar di kementerian
pertanian.
2. Website yang telah di kembangkan Pusdatin
Website Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Disain
Multimedia Opening Ceremony,
3. Portal berita Pertanian
4. Situs Web Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
(Pusdatin)
72
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
73
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Mereplikasi UPIP yang berfungsi sebagai pusat informasi pertanian
di Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh) Kabupaten, Balai
Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan, serta Unit Pelaksana
Farmers Manage Extension Activity (UP FMA) di Desa, pada
program P3TIP / FEATI dengan cara melakukan sosialisasi fungsi
UPIP di daerah;
2. Memantapkan lokasi UPIP yang terbentuk untuk dijadikan success
story pada tahun 2014
Sasaran
1. Tersosialisasinya Fungsi Unit Pelayanan Informasi Pertanian di
Bapeluh Kabupaten maupun BPP Kecamatan serta UP-FMA Desa
(di 2 Propinsi dan 9 Kabupaten)
2. Terdampinginya kegiatan pengawalan e-Petani kepada petugas
UPIP di 2 Propinsi dan 9 Kabupaten
3. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh Pertanian
kecamatan dalam menggunakan komputer, pemanfaatan internet
dalam mengakses sumber-sumber informasi dan teknologi
Pertanian;
4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyuluh Pertanian
kecamatan dalam menggunakan dan mengisi konten di portal e-
Petani.
74
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Pelaksanaan hasil sosialisasi fungsi UPIP, yang akan difungsikan
sebagai pusat informasi pertanian baik di Bapeluh Kabupaten
maupun BPP kecamatan. Identifikasi meliputi keberadaan ruang
jabatan fungsional penyuluh pertanian, ruang yang berfungsi untuk
pengolah data, ruang perpustakaan, ruang konsultasi dan
kordinasi, serta fasilitas pengolah data yang ada misalnya:
Personal komputer, printer, modem USB untuk akses online dan
lain-lain.
2. Terselenggaranya pendampingan UPIP kepada pengelola UPIP di
2 Propinsi dan 9 Kabupaten dengan materi pengawalan Portal
Multimedia, Sosialisasi Elektronik Petani (e-Petani).
Permasalahan
1. Kurangnya koleksi tercetak (liptan, leaflet, poster, brosur, buku
tentang teknologi pertanian), CD/VCD yang teralokasi sampai ke
BPP Kecamatan maupun Desa. (khususnya dari komponen-C
BBP2TP, BPTP Prov)
2. Pada saat sosialisasi e-Petani (upload), sering terkendala pada
minimnya sinyal telepon sehingga pada saat mengakses internet
sering terkendala.
Tindak lanjut
1. Berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk
menjadwalkan/menghadirkan Mobil Pusat Layanan Internet
Kecamatan (M PLIK) di kecamatan
2. Agar para penyuluh dan petani yang telah mempunyai hak akses
(login) pada portal ePetani diminta secara aktif menggunakan portal
ePetani untuk berkomunikasi, menuliskan naskah dan bertukar
(sharing) pengalaman dengan petani atau penyuluh lainnya di
Indonesia
3. Saran kepada BP4K/Bapeluh Kabupaten untuk dapat mewujudkan
Unit Pelayanan Informasi Petanian di Kabupaten maupun di
BPP/BP3K di Kecamatan maupun di kantor UP-FMA di desa yang
dapat difungsikan sebagai pusat informasi pertanian dimana petani,
kontak tani atau masyarakat luas dapat melakukan akses terhadap
sumber-sumber informasi baik secara online maupun offline,
dengan cara menyediakan media informasi tercetak maupun
elektronik (CD/VCD) serta menjamin keberlanjutan pusat informasi
pertanian ini walaupun program Feati telah berakhir.
4. Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Pengkajian dan
Penerapan Teknologi Pertanian (BBP2TP) dan Badan Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi agar dapat menambah
75
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
76
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Melakukan pengembangan, perawatan dan pengawalan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Sasaran
Terlaksananya pengembangan, perawatan dan pengawalan
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Output
1. Aplikasi SIMPEG Versi Windows
Penambahan menu Laporan
Update laporan daftar
2. Aplikasi SIMPEG Versi WEB.
Pengembangan menu Daftar
Pengembangan menu Distribusi
Pengembangan menu Rekapitulasi
Pengembangan menu manajemen data pegawai
3. Aplikasi SIMPEG untuk menggabung data dari eselon I dan
konversi data dari format .dbf ke MSSQL
4. Koordinasi dengan unit pengelola kepegawaian setiap
eselon I dalam rangka menggabung data, jumlah data yang
diperoleh setiap bulan selama tahun 2013
5. Sosialisasi aplikasi bersama mitra kerja yaitu: Biro
Organisasi dan Kepegawaian serta Eselon I maupun unit
kerja
6. Penggabungan data dari Eselon I dan konversi data dari
format dbf ke MSSQL
7. Dokumentasi program dalam CD terlampir (desktop dan
web)
Permasalahan
1. Masih ada data pegawai yang rangkap antar unit eselon I,
karena terjadinya mutasi pegawai diantara eselon I namun
di unit kerja yang lama masih mencatat dikarenakan SK
belum diterima oleh unit kerja yang lama.
2. Tidak semua eselon I melakukan sosialisasi kepada unit di
lingkupnya
3. Masih ada pengelola simpeg yang belum mengerti
penggunaan dan pemanfaatan aplikasi simpeg,
dikarenakan pengelolanya sering terjadi pergantian.
77
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tindak lanjut
1. Setiap bulan melakukan backup data dari dua belas
Eselon I untuk mendapatkan jumlah pegawai Kementerian
Pertanian pada bulan berjalan
2. Pada waktu melakukan backup data setiap bulan juga
melakukan cek data apakah masih ada NIP yang
bermasalah
3. Melakukan pengembangan aplikasi simpeg desktop dan
simpeg web
4. Melakukan transfer data dari Simpeg desktop ke server
untuk keperluan simpeg web
5. Melakukan ujicoba simpeg web
6. Berkoordinasi dengan Biro Organisasi dan Kepegawaian
dan dua belas Eselon I lingkup Kementerian Pertanian
7. Melakukan update data dan perawatan database simpeg
78
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Melakukan pengembangan, perawatan dan pengawalan aplikasi
Sistem Monitoring Anggaran Satuan Kerja (SIMONAS) dan Sistem
Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)
Sasaran
Terlaksananya pengembangan, perawatan dan pengawalan
aplikasi Sistem Monitoring Anggaran Satuan Kerja (SIMONAS),
dan Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV)
Output
1. Modulmodul dalam aplikasi Simonev :
Simonas (berdasarkan kwitansi), input dari aplikasi RKAKL
SIMONEV (berdasarkan SP2D), input untuk pagu dan ROK
dari aplikasi RKAKL, sedangkan untuk realisasi diambil dari
Aplikasi SAI
SIMONEV modul upload, digunakan untuk mengupload data
dari satker ke server simonev pusat
SIMONEV modul Eselon I, input dari aplikasi RKAKL,
sedangkan realisasi dari hasil kiriman satker dari daerah.
Permasalahan
1. Belum semua petugas SIMONEV pernah mengikuti
sosialisasi, terutama petugas yang ada di Kabupaten.
2. Tidak semua petugas yang dikirim untuk mengikuti
sosialisasi adalah petugas yang menangani SIMONEV
3. Petugas yang menangani SIMONEV dan sudah di latih,
seringkali dipindah tugas, atau promosi ketempat lain.
4. Belum semua pimpinan satker peduli terhadap penerapan
aplikasi simonev
5. Tidak adanya reward dan punishment untuk satker
Tindak lanjut
1. Melibatkan petugas operator SIMONEV yang di kabupaten
terutama dalam pelaksanaan sosialisasi.
2. Petugas yang pernah dilatih dan dipindahkan ketempat
lain harus memberikan pelatihan kepada penggantinya,
supaya ada kesinambungan.
79
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Membangun dan mengembangkan aplikasi E-Office
2. Workshop E-Office
Sasaran
1. Terbangunnya aplikasi e-office
2. Terselenggaranya workshop aplikasi e-office
80
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
output
1. Aplikasi E-Office
Aplikasi eoffice yang telah dikembangkan bisa diakses di
alamat http://app1.deptan.go.id/eoffice/
2. Basisdata aplikasi E-Office (terlampir)
3. Instalasi aplikasi E-Office (terlampir)
4. Petunjuk operasional aplikasi (terlampir)
5. Dokumentasi (terlampir)
Permasalahan
1. Data dasar kepegawaian yang digunakan sebagai data dasar
pada sistem eoffice ini masih terpisah dengan data dasar pada
aplikasi SIMPEG, sehingga akan menyebabkan informasi data
dasar di aplikasi eoffice tidak sinkron dengan data dasar
pegawai pada aplikasi SIMPEG.
2. Belum adanya payung hukum yang bisa dijadikan sebagai
dasar dari pemanfaatan eoffice
Tindak lanjut
1. Akan dilakukan proses integrasi data dasar pegawai antara
aplikasi eoffice dengan aplikasi SIMPEG
2. Akan diusulkan kepada user eoffice dalam hal ini adalah Biro
Organisasi dan Kepegawaian untuk membuat payung hukum
pemanfaatan eoffice sehingga aplikasi eoffice bias digunakan
oleh pegawai lingkup Kementerian Pertanian untuk
menunjang kegiatan perkantoran
81
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
82
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
Output
1. E-form hortikultura
2. BDSP yang disempurnakan
3. PDB (Produk Domestik Bruto) :
a. Pengembangan menu PDB Harga Berlaku triwulan dan
tahunan
b. Pengembangan menu PDB Harga Konstan triwulan dan
tahunan
c. Pengembangan menu Kontribusi PDB atas harga berlaku
triwulan dan tahunan
d. Pengembangan menu Laju Pertumbuhan PDB triwulan dan
tahunan
e. Pengembangan menu Login
f. Pengembangan fasilitas import data dari format excel
4. Basis Data Konsumsi
a. Pengembangan manajemen data konsumsi (sumber :
Susenas, BKP-Kementan)
b. Pengembangan manajemen data ketersediaan (sumber :
NBM BPS)
c. Pengembangan laporan konsumsi pangan data susenas
d. Pengembangan laporan konsumsi pangan data nbm
e. Pengembangan fasilitas transfer data dari format excel
(susenas dan nbm)
f. Pengembangan menu Login.
83
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
84
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Permasalahan
85
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tindak Lanjut
1. Pengguna harus update kode pemekaran dengan melihat kode
dari website BPS
2. BPS mengupdate kode wilayah di pada Website BPS
3. Membuat panduan cara restore versi lama ke versi baru, agar
menu yang baru tidak tertimpa oleh menu yang lama.
4. Sosialisasi aplikasi kepada user
5. Akan dikembangkan sript yang dapat mengotomatiskan proses
transfer dari database MS-Access (file kiriman dari BPS) ke
database MS-SQL (yang terpasang pada server).
6. Telah dilakukan koordinasi dengan staf sub bidang jaringan data
untuk penyiapan server Sharepoint sehingga keterlambatan dapat
diminimalkan, solusi yang didapat adalah dengan mengkloning dari
server Sharepoint yang sudah berjalan.
Tujuan
1. Memotivasi semua Eselon I lingkup Kementerian Pertanian, semua
SKPD lingkup pertanian provinsi, semua SKPD lingkup pertanian
kabupaten/kota serta semua UPT Pusat lingkup pertanian untuk
mengkoordinasikan pengisian dan peremajaan data dan informasi
yang ditampilkan.
2. Mendukung percepatan pelaksanaan e-Government.
3. Memanfaatkan situs web Kementerian Pertanian, SKPD lingkup
pertanian provinsi, SKPD lingkup pertanian kabupaten/kota dan
86
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Termotivasinya instansi pusat dan daerah untuk mengembangkan
situs webnya.
2. Terpelihara dan diperbaharuinya data dan informasi pertanian pada
situs web pusat dan daerah.
3. Terpetanya situs web lingkup pertanian pusat dan daerah.
Output
1. Pemenang lomba
Berdasarkan berita acara penetapan pemenang dan dikukuhkan
dengan SK Mentan Nomor : 4785/Kpts/KP.450/10/2013 tentang
Penetapan Pemenang Lomba Web Kementerian Pertanian Tahun
2013, pemenang lomba untuk masing-masing kategori adalah
sebagai berikut :
Kategori Eselon I lingkup Kementerian Pertanian :
Juara I : Badan Karantina Pertanian
http://karantina.deptan.go.id
Juara II : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
http://litbang.deptan.go.id
Juara III : Direktorat Jenderal Perkebunan
http://ditjenbun.deptan.go.id
87
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tindaklanjut
1. Kriteria penilaian tetap ditinjau ulang (review) sesuai kebutuhan
agar ada peningkatan pada kualitas penilaian;
2. Perlu tetap adanya revisi pedoman penilaian agar mempunyai
persepsi yang sama dalam melakukan penilaian;
3. Berdasarkan usulan Tim Juri, wawancara (interview) diikuti tidak
hanya oleh nominasi 5 besar melainkan diikuti oleh nominasi 10
besar agar bisa mendapatkan hasil nilai secara maksimal;
4. Saran Tim Juri untuk peningkatan wawasan dan pengetahuan
pengelola situs web, tetap pada penyelenggaraan lomba web tahun
berikutnya masih dianggap perlu untuk menyelenggarakan
bimbingan teknis (workshop) bagi pengelola situs web.
Mulai perancangan awal di tahun 2007 hingga tahun 2013 uji coba e-
Form Peternakan telah dilaksanakan di 20 provinsi meliputi Sumatera
Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung,
88
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
1. Tersosialisasikannya petunjuk teknis pengumpulan data peternakan
dan aplikasi e-Form Peternakan di 10 provinsi dan 159
kabupaten/kota.
2. Meningkatnya pemahaman petugas pengelola data peternakan
mengenai kedua materi tersebut.
Outcome
1. Bagi Pusat (Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian/PUSDATIN dan Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan)
Terbentuknya aliran data yang baik, dari kabupaten/kota ke provinsi
dan pusat. Serta adanya peningkatan kemampuan sumber daya
manusia di provinsi dan kabupaten/kota mengenai proses
pengolahan dan pelaporan data dari proses manual (konvensional)
menjadi sistem komputerisasi, sehingga data mengalir lebih cepat,
akurat tidak terkendala oleh jarak dan waktu.
2. Bagi Provinsi
Meningkatnya pola pengelolaan data yang baik sehingga
memudahkan dalam pemantauan/monitoring pelaporan daerah,
pembuatan laporan serta pendokumentasian yang praktis dan
fleksibel.
3. Bagi Petugas Kabupaten/Kota
Meningkatnya kualitas petugas kabupaten/kota mengenai
pemahaman pengumpulan data yang akan meningkatkan kualitas
dan percepatan pelaporan data dengan menggunakan sistem
pelaporan secara elektronik.
89
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Juknis pengumpulan data nak 350 eks,
2. Pedum e-Form Nak Modul Provinsi 50 eks dan Modul Kab/ Kota
350 eks,
3. CD aplikasi e-Form Nak 530 keping,
4. Lap. pelaks 10 prov & workshop 22 eks,
5. Lap. akhir 1 eks,
6. Terlatihnya 208 orang petugas pengelola data kab /kota/ prov,
7. Terlatihnya 467 orang petugas pengelola data atas undangan
Dinas prov/kab/kota 142 orang dan BPPSDMP 325 orang
Permasalahan:
Jaringan di beberapa kab/kota di pulau-pulau kecil masih terbatas
sehingga menyebabkan pengiriman sering gagal
Tindaklanjut:
Laporan dikirim/dilaporkan melalui sms atau file dibawa ke provinsi
dan diinput di provinsi
90
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan workshop sosialisasi pemanfaatan e-form hortikultura
bagi petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi se-
Indonesia sebanyak 33 orang.
2. Melakukan bimtek pemanfaatan e-form hortikultura bagi petugas
pengelola data hortikultura tingkat kabupaten sebanyak 181 orang.
Sasaran
1. Terlaksananya workshop sosialisasi pemanfaatan e-form
hortikultura bagi petugas pengelola data hortikultura tingkat
provinsi se-Indonesia sebanyak 33 orang petugas
2. Terlaksananya bimtek pemanfaatan e-form hortikultura bagi
petugas pengelola data hortikultura tingkat kabupaten sebanyak
181 orang.
Outcome
Penerima manfaat dari kegiatan Bimtek Pemanfaatan E-Form
Hortikultura ini adalah Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian di
Indonesia.
Output
1. Terlatihnya petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi se-
Indonesia dalam pemanfaatan e-form hortikultura sebanyak 30
orang
2. Terlatihnya petugas pengelola data hortikultura tingkat kabupaten di
7 provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi
Selatan, Sumatera Utara, NTB, dan Lampung) dalam pemanfaatan
e-form hortikultura sebanyak 170 orang
3. Buku Petunjuk Operasional E-Form Hortikultura
4. Laporan pelaksanaan workshop, Laporan pelaksanaan bintek di 7
provinsi dan laporan akhir.
Permasalahan
1. Di beberapa lokasi pelaksanaan bimtek, peserta tidak membawa
series data yang lengkap untuk dilakukan entri dan upload data
91
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
92
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran/Tindaklanjut:
1. Perlu diberikan penegasan dalam surat undangan yang
disampaikan kepada Dinas Kabupaten/Kota untuk membawa
series data yang lengkap.
2. Dalam hal konektifitas jaringan (internet atau wifi), perlu dilakukan
pengecekan dengan seksama terutama saat jaringan dalam
kondisi full load atau banyak laptop mengakses internet dalam
waktu hampir bersamaan. Dan sebagai antisipasi kurang kuatnya
jaringan internet yang ada, kepada instruktur agar dibekali dengan
modem sehingga proses upload dapat tetap berjalan.
3. Terkait dengan ketidakhadiran peserta, perlu dilakukan koordinasi
lebih baik dengan Dinas Provinsi dan Dinas Kabupaten/Kota
sehingga apabila hal tersebut tetap terjadi, dapat diminimalisir
dengan meminta kepada petugas Provinsi untuk menyampaikan
materi-materi instruktur kepada mereka.
4. Dengan adanya kendala terkait kemampuan petugas pengumpul
data tingkat kecamatan, dirasakan perlu untuk mengadakan
kembali kegiatan pembinaan kualitas petugas pengumpul data
tingkat kecamatan baik dalam bentuk pelatihan maupun
pembinaan teknis lainnya dan dari dana APBN maupun APBD.
5. Jika pada saat monitoring pemasukan data E-Form Hortikultura
terlihat ada kecamatan yang belum melakukan entry, perlu
dilakukan konfirmasi ke petugas yang bersangkutan apakah benar
belum dientry atau laporan kecamatan tersebut nihil. Selain itu
perlu disampaikan kepada petugas di daerah jika ditemukan
kecamatan yang memiliki laporan nihil maka formulir terkait di E-
Form Hortikultura perlu dibuka untuk kemudian langsung
disimpan. Dengan cara ini maka aplikasi E-Form Hortikultura akan
mencatat laporan tersebut sudah dilaporkan.
93
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
Terbimbingnya 134 orang petugas pengelola data perkebunan tingkat
provinsi dan kabupaten/kota dalam menggunakan alat GPS untuk
pengukuran luas areal lahan perkebunan.
Output
1. Terlatihnya 134 orang petugas pengelola data perkebunan di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota di 7 (tujuh) provinsi yaitu
Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo,
Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat dalam menggunakan alat
GPS receiver untuk pengukuran luas areal perkebunan.
2. Terdistribusinya Buku Panduan Pengukuran Areal Perkebunan
Menggunakan GPS di 7 (tujuh) Provinsi yaitu Kepulauan Riau,
Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku, Maluku
Utara dan Papua Barat.
Outcome
1. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para petugas
provinsi dan kabupaten/kota dalam menggunakan alat receiver
GPS yang pada akhirnya diperoleh data luas areal perkebunan
yang lebih akurat, baik ditingkat kabupaten/kota, provinsi maupun
nasional.
94
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
95
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
96
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Selain aplikasi SPSE yang dikembangkan oleh LKPP, Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian juga bekerja sama dengan LPSE Propinsi
Jawa Barat yang sudah berjalan terlebih dahulu. Kerja sama antar
LPSE ini terkait dengan aplikasi pelaporan pengadaan yang sedang
berjalan maupun yang sudah selesai yang dapat dilihat oleh panitia
bila ingin memantau berapa jumlah pengadaan yang sedang berjalan
atau selesai di Kementerian Pertanian.
Tujuan
1. Melayani Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE)
Kementerian Pertanian;
2. Mensosialisasikan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
(LPSE) Kementerian Pertanian;
3. Melakukan pengawalan sistem Pengadaan Barang/Jasa Secara
Elektronik (SPSE) Kementerian Pertanian;
4. Menyusun dan menyempurnakan desain media publikasi LPSE
Kementerian Pertanian.
Sasaran
1. Terlayaninya panitia, auditor dan penyedia/rekanan Pengadaan
Barang/Jasa Secara Elektronik (LPSE) Kementerian Pertanian
dalam hal pembuatan User ID serta kesulitan yang mereka temui
saat melaksanakan pelelangan melalui helpdesk melalui media
telepon maupun e-mail;
2. Tersosialisasinya Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik
(LPSE) Kementerian Pertanian disetiap instansi Kementerian
Pertanian;
3. Terkawalnya Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE)
Kementerian Pertanian dengan membantu panitia, auditor dan
penyedia/rekanan barang/jasa melalui media telepon maupun e-
mail dan pelatihan reguler setiap hari Senin (minggu ke-1 dan 3
untuk panitia dan minggu ke-2 dan 4 untuk penyedia/rekanan);
4. Tersusunnya media publikasi LPSE Kementerian Pertanian.
Publikasi yang dilakukan melalui X-Banner yang dipasang di lobby
instansi, flyers dan brosur serta video mengenai LPSE yang akan
dipasang pada LED atau kiosk.
Output
Terlatihnya total 443 orang peserta dari semua kegiatan sosialisasi
97
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Kendala
1. Rekanan atau penyedia barang/jasa belum mengerti mengenai
sistem LPSE yang sudah teragregasi dengan LPSE lainnya. Sistem
yang sudah teragregasi memudahkan rekanan untuk mengikuti
lelang di LPSE lain yang sudah tergaregasi dengan satu user id
dan tidak perlu mendaftar kembali;
2. PPK belum memahami tugasnya pada penggunaan aplikasi. PPK
mempunyai kewajiban untuk memasukkan data SPPBJ dan kontrak
ke dalam aplikasi SPSE agar data pengadaan barang/Jasa dapat
ditarik ke dalam aplikasi Monev Online;
3. Selain itu juga terdapat beberapa perubahan jadwal dengan
beberapa alasan seperti: evaluasi dokumen penawaran belum
dapat diselesaikan oleh panitia, lupa membuka dokumen
penawaran ketika sudah jadwalnya, tidak melakukan ceklist
evaluasi dokumen kualifikasi yang menyebabkan proses
selanjutnya tidak dapat dilakukan, dan ada dokumen penawaran
yang tidak dapat diidentifikasi oleh panitia pengadaan;
Tujuan
Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumbedaya di Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian baik bidang statistik,system informasi atau
manajemen
98
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
120 orang pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian terlatih
dan terbina kualitas dan kualitas sumberdayanya
Output
1. 40 orang Bimtek Prakom Tingkat Terampil
2. 10 orang Bimtek Microsoft Office tingkat Advance dan 7 orang
Pemrograman
3. 110 orang pegawai mengikuti pembinaan pegawai/outbond
99
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya 100 orang tenaga
fungsional yang handal dan terkoordinir serta profesional dalam tugas
yang mampu menangani permasalahan Sistem Informasi.
Output
100 orang mengikuti pembinaan fungsional statistisi dan pranata
komputer
100
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan TOT metode pengukuran produktivitas hortikultura bagi
petugas Pusat.
2. Melakukan pembinaan teknis bagi petugas pengelola data
hortikultura dalam memanfaatkan metode pengukuran produktivitas
hortikultura.
3. Melakukan listing rumah tangga petani hortikultura di wilayah
sampel.
4. Melakukan pengukuran produktivitas hortikultura.
5. Melakukan workshop hasil pengukuran produktivitas hortikultura.
Sasaran
1. Terlaksananya TOT metode pengukuran produktivitas hortikultura
bagi petugas Pusat.
2. Terlaksananya pelatihan petugas pengelola data hortikultura dalam
memanfaatkan metode pengukuran produktivitas hortikultura.
3. Tersedianya data hasil listing rumah tangga petani hortikultura di
wilayah sampel.
4. Tersedianya data produktivitas hortikultura.
5. Terlaksananya workshop hasil pengukuran produktivitas
hortikultura.
Output
1. Buku Petunjuk Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Tahun 2013 untuk Tanaman Sayuran dan Buah-buahan
Semusim.
2. Buku Petunjuk Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Tahun 2013 untuk Tanaman Buah-buahan dan Sayuran
Tahunan.
3. Buku Petunjuk Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Tahun 2013 untuk Tanaman Biofarmaka.
4. Buku Petunjuk Teknis Pengukuran Produktivitas Hortikultura
Tahun 2013 untuk Tanaman Hias.
5. Terlatihnya petugas pengelola data hortikultura tingkat Pusat
sebanyak 10 orang.
6. Laporan Pelaksanaan TOT Metode Pengukuran Produktivitas
Hortikultura
7. Terlatihnya petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi,
kabupaten dan kecamatan sebanyak 40 orang.
8. Laporan Pelaksanaan Pelatihan di Provinsi Jawa Tengah dan
Jawa Timur .
9. Hasil listing rumah tangga petani hortikultura di wilayah sampel
tahun 2013 .
10. Data produktivitas hortikultura hasil pengukuran tahun 2013.
101
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Outcome
1. Dimanfaatkannya metode pengukuran produktivitas hortikultura
oleh Dinas Pertanian tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk
menghasilkan data produktivitas hortikultura yang dapat digunakan
untuk validasi data produksi hortikultura yang dilaporkan dari
lapang.
2. Pemanfaatan metode pengukuran produktivitas hortikultura oleh
petugas pengelola data hortikultura tingkat provinsi, kabupaten dan
kecamatan dalam melakukan pengukuran produktivitas hortikultura
di daerah masing-masing secara benar dan akurat.
3. Digunakannya data produktivitas hortikultura sebagai bahan
masukan bagi pengambil kebijakan sub sektor hortikultura.
Permasalahan
a. Kondisi iklim yang kurang kondusif dan serangan hama penyakit
menyebabkan produktivitas yang dihasilkan kurang maksimal..
b. Supervisi belum dilakukan secara intensif karena beberapa lokasi
petak sampel untuk komoditas hortikultura cukup sulit dijangkau.
c. Beberapa peserta Workshop dari instansi terkait, seperti Institut
Pertanian Bogor dan Direktorat Budidaya dan Pascapanen Sayuran
dan Tanaman Obat berhalangan untuk hadir dalam Workshop Hasil
Pengukuran Produktivitas Hortikulura sehingga target peserta
Workshop tidak terpenuhi.
Tindak lanjut :
a. Untuk mengantisipasi kondisi iklim yang kurang kondusif maka
alokasi plot sampel perlu disebar ke beberapa wilayah sentra
produksi, sehingga dapat dilakukan pemilihan sampel pengganti.
Selain itu petugas pengumpul data tingkat kecamatan harus
melakukan koordinasi dengan petani sampel agar kondisi
pertanaman hortikultura pada petak sampel dapat diketahui sejak
dini jika terjadi puso atau gagal panen.
b. Supervisi intensif perlu dilakukan terutama pada saat penentuan
plot sampel dan pengukuran produktivitas hortikultura di lapang.
c. Perlu adanya koordinasi yang lebih intensif dengan Direktorat
Jenderal Hortikultura, Badan Pusat Statistik, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hortikultura serta perguruan tinggi dalam
pemanfaatan metode pengukuran produktivitas hortikultura yang
lebih luas.
102
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
a. Menyusun metodologi area frame untuk pengukuran produktivitas
padi.
b. Melakukan uji coba pengukuran produktivitas padi.
c. Menghitung rata-rata hasil (produktivitas) padi dan membandingkan
dengan hasil pengukuran produktivitas padi melalui survei ubinan
reguler.
d. Melakukan bimbingan teknis uji coba metodologi area frame bagi
petugas kecamatan dan kabupaten.
Sasaran
a. Tersedianya Buku Panduan Metodologi Area Frame untuk
Pengukuran Produktivitas Padi.
b. Terlaksananya uji coba pengukuran produktivitas padi.
c. Tersedianya hasil kajian metodologi area frame untuk pengukuran
produktivitas padi.
d. Terlatihnya petugas lapangan pengumpul data produktivitas padi.
103
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Buku Pedoman: Bimbingan Teknis Metodologi Area frame Untuk
Pengukuran Produktivitas Padi (150 buku)
2. Terlatihnya Petugas Kecamatan dan Kabupaten Garut sebanyak
122 petugas
3. Buku Kajian Hasil Survei Produktivitas Padi dengan Metodologi
Area frame
4. Laporan Akhir Kegiatan
Kendala
1. Jumlah alat GPS terbatas dan alat disimpan di Kabupaten
2. Target plot SLPTT hanya tercapai 4%, karena belum ada realisasi
panen SLPTT
3. Jumlah alat ubinan yang dimiliki terbatas
Saran/Tindaklanjut:
1. Petugas harus bergiliran menggunakan alat GPS untuk mencari
lokasi mesh terpilih
2. Plot SLPTT dialihkan ke plot NON SLPTT, sehingga total plot 600,
tidak berkurang
3. Petugas harus bergantian menggunakan alat atau berinisiatif
sendiri menggunakan alternatif alat lain
104
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan pengembangan metode konversi satuan produksi
tanaman hias (anggrek, krisan dan heliconia).
2. Melakukan pelatihan tentang Survei Konversi Satuan Produksi
Tanaman Hias bagi petugas pengelola data hortikultura di tingkat
provinsi, kabupaten dan kecamatan yang terpilih sebagai wilayah
sampel.
3. Melakukan listing rumah tangga petani tanaman hias (anggrek,
krisan dan heliconia) di beberapa wilayah sampel.
4. Melakukan pengumpulan data produksi tanaman hias (anggrek,
krisan dan heliconia) di beberapa wilayah sampel.
5. Melakukan pengukuran angka konversi satuan produksi tanaman
hias (anggrek, krisan dan heliconia).
6. Melakukan analisis hasil konversi satuan produksi tanaman hias
(anggrek, krisan dan heliconia).
7. Melakukan workshop hasil pengembangan metode konversi satuan
produksi tanaman hias (anggrek, krisan dan heliconia).
Sasaran
1. Tersedianya metode konversi satuan produksi tanaman hias
(anggrek, krisan dan heliconia).
2. Terlaksananya pelatihan petugas survei konversi satuan produksi
tanaman hias (anggrek, krisan dan heliconia) bagi petugas
pengelola data hortikultura di tingkat provinsi, kabupaten dan
kecamatan yang terpilih sebagai wilayah sampel.
3. Tersedianya hasil listing rumah tangga petani tanaman hias
(anggrek, krisan dan heliconia) di beberapa wilayah sampel.
4. Tersedianya angka konversi satuan produksi tanaman hias
(anggrek, krisan dan heliconia)
5. Tersedianya analisis konversi satuan produksi tanaman hias
(anggrek, krisan dan heliconia).
6. Terlaksananya workshop hasil pengembangan metode konversi
satuan produksi tanaman hias (anggrek, krisan dan heliconia).
105
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Buku Petunjuk Teknis Survei Konversi Satuan Produksi Tanaman
Hias Tahun 2013
2. Laporan Pelaksanaan TOT Metodologi
3. Terlatihnya sebanyak 50 orang petugas pengelola data hortikultura
di tingkat provinsi, kabupaten dan kecamatan yang terpilih sebagai
wilayah sampel.
4. Laporan Pelaksanaan Pelatihan Petugas Survei Konversi Satuan
Produksi Tanaman Hias di 2 provinsi Tahun 2013
5. Hasil listing rumah tangga petani tanaman hias (anggrek, krisan
dan heliconia) di wilayah sampel
6. Angka konversi anggrek,krisan dan heliconia
7. Laporan Pelaksanaan workshop Hasil Konversi Satua Produksi
Tanaman Hias (anggrek, krisan dan heliconia) yang diikuti oleh
seluruh anggota tim yang terlibat dan perwakilan instansi terkait
sebanyak 27 orang
8. Laporan akhir kegiatan Bimtek Pengembangan Metode Konversi
Satuan Produksi Tanaman Hias
Outcome
1. Pemanfaatan metode survei konversi satuan produksi tanaman
hias khususnya anggrek, krisan dan heliconia bagi pelaksana
survey konversi satuan produksi tanaman hias.
2. Pemanfaatan buku petunjuk teknis survei konversi satuan produksi
tanaman hias oleh petugas pengelola data hortikultura tingkat
provinsi, kabupaten/kota dan kecamatan dalam melakukan survei
konversi satuan produksi tanaman hias di daerah masing-masing.
3. Pemanfaatan angka konversi satuan produksi anggrek, krisan dan
heliconia untuk analisis penawaran permintaan komoditas tersebut.
Kendala
1. Komoditas Anggrek yang ditanam oleh petani sampel pada
umumnya dijual dalam bentuk pot.
2. Alat ukur timbangan yang digunakan kurang akurat.
3. Jumlah varietas tanaman hias khususnya anggrek dan heliconia
sangat banyak dan sulit dikelompokkan.
Saran/Tindaklanjut:
1. Petugas pengumpul data di lapangan hanya melakukan
pengukuran untuk jenis anggrek potong saja dan sampel dialihkan
ke komoditas lain.
2. Diupayakan menggunakan alat ukur timbangan digital sebagai
angka koreksi.
106
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Melakukan sosialisasi bagi petugas pusat dan daerah yang terlibat
dalam pelaksanaan survei
Sasaran
Terlaksananya sosialisasi bagi 62 petugas pusat dan daerah
Output
Laporan pelaksanaan sosialisasi buku pedoman
Output
14 orang yang telah hadir dalam workshop tersebut
107
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
9 orang hadir dalam workshop konversi bawang merah
108
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. 11 orang yang hadir dar target 30 orang dan Laporan
Pelaksanaan Workshop Pengelolaan Data Hortikultura 15
2. 6 orang yang hadir dari target 15 orang dan Laporan
Pelaksanaan Workshop Pengelolaan Data Perkebunan
109
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Melakukan pelatihan kepada petugas kecamatan, PPL/THL dan
PPOPT dalam pengumpulan data lahan dengan menggunakan
peta kerja sebagai alat bantu untuk pengisian SP-Lahan
Sasaran
Terlatihnya petugas kecamatan, PPL/THL dan PPOPT dalam
pengumpulan data lahan dengan menggunakan peta sebagai alat
bantu untuk pengisian SP-Lahan.
Output
a. Terlatihnya 365 orang petugas yang terdiri dari petugas
kecamatan, PPL/THL, PPOPT, Dinas Kabupaten, Bina Marga
dan Dinas Tata Ruang di 2 Kabupaten yaitu Kabupaten
Karawang dan Tangerang dalam pengumpulan data lahan
berbasis peta.
110
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
30 orang peserta hadir dalam acara workshop dari target 40 orang
111
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
44 orang telah menghadiri workshop sistem informasi manajemen
112
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
75 orang dari semua kalangan hadir dalam seminar HIPI dari target
150 orang
113
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
27 orang hadir dalam pelaksanaan workshop dari target 50 orang
114
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Dari beberapa kasus yang ada akan timbul keraguan akan kualitas
data yang ada. Apakah data sudah dikumpulkan dengan benar
sesuai dengan metodologi pada buku pedoman, atau tidak
dilakukan dengan benar sehingga data kurang objektif sesuai
dengan kondisi lapangan.
Permasalahan lain dalam pengumpulan data diberlakukannya
otonomi daerah, sehingga kewenangan pusat menjadi berkurang.
Hal ini juga berakibat aliran data dari daerah ke pusat menjadi
kurang lancar. Adanya intervensi dari berbagai kepentingan
mengakibatkan kualitas data menjadi kurang objektif. Data sering
disesuaikan dengan program dan kinerja daerah
Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan suatu forum
diskusi/workshop untuk membahas permasalahan data pertanian.
Forum ini dengan mengundang pakar-pakar yang kompeten dalam
bidang data statistik pertanian.
Output
200 Orang dari Lingkup Kementerian Pertanian, Akademisi, Praktisi
dan Komunitas antara lain BPS, Asosiasi/pengusaha yang
bergerak dalam bidang pertanian, Pejabat Eselon I lingkup
Kementerian Pertanian, BPPT, Kementerian Dalam Negeri, Dinas
Pertanian Propinsi, Dinas Pertanian Kabupaten, Pasar Induk
Komoditas Pertanian dan Pejabat Fungsional Statistisi
115
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Tersusunnya Program Perstatistikan Pertanian 2013 dan
Pelaksanaan Sensus Pertanian 2013
2. Progam Perstatistikan dan Sistem Informasi Pertanian 2013 .
116
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Saran/Tindaklanjut:
1. Untuk mengoptimalkan dan mengetahui informasi dari pusat
dan daerah dan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
diharapkan dalam pelaksanaan forum komunikasi statistik dan
sistem informasi diadakan perwilayah ataupun persubsektor.
2. Peserta yang hadir adalah peserta yang diundang dalam surat
undangan atau yang menangani perstatistikan.
3. Topik/tema lebih fokus lagi sehingga tujuan dan sasaran
tercapai.
Tujuan
Untuk mengatur, mengelola dan mengkoordinasikan jalannya kegiatan
secara terintegrasi dan menyeluruh, sehingga tercipta prinsip efisiensi
dan efektifitas.
Sasaran
Sasaran yang akan dicapai adalah mendukung seluruh kegiatan yang
akan dilakukan baik dalam pendanaan maupun secara teknis
operasional juga terlaksananya kegiatan untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan sesuai dengan tujuan dalam hal perstatistikan dan
Sistem Informasi Pertanian
Output
1. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan ( Juklak)
2. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan (Juknis)
3. Rencana Operasional Kegiatan (ROK)
4. Hasil keputusan rapat- rapat koordinasi baik dengan lingkup
Pusdatin maupun menghadiri undangan dari instansi terkait,
117
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Outcome
Kegiatan terselenggara dengan tertib dan efisien sesuai juklak,juknis
dan ROK yang disusun
Tujuan
Kegiatan ini adalah rencana/program kerja yang terpadu dan
menyeluruh, mengenai kegiatan pembangunan dan pengembangan
data pertanian tahun anggaran 2013 dan 2014 secara bertahap dan
berkesinambungan
Sasaran
Tersusunya rencana kegiatan rencana kegiatan tahun anggaran 2014
secara penggunaan anggaran secara tepat dengan mengacu kepada
efisiensi penggunaan anggaran
Output
Tersusunnya RKA-KL, TOR, Renja, Nota keuangan, RAB, DIPA, POK,
Penetapan Kinerja
118
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Kendala
Banyaknya revisi kegiatan sehingga mempengaruhi/menggagu
pelaksanaankegiatan
Saran/Tindaklanjut:
Perencanaan kegiatan yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan
menganut efisiensi anggaran, sehingga pada pelaksanaan tidak terjadi
revisi yang disebabkan kekurangan anggaran ataupun
ketidaksesuaian output yang dihasilkan.
Output
1. Dokumen administrasi yang telah diverifikasi
2. Dokumen SPP serta laporan Keuangan
3. Penarikan anggaran TA 2013 setiap bulannya
119
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Melakukan tertib administrasi keuangan serta membantu lancarnya
laporan laporan keuangan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.
Sasaran
Terlaksananya laporan keuangan yang tertib dan benar.
Output
1. Laporan bulanan SAI dan SPM12 bulan
2. Laporan Kuangan Triwulanan dan Semesteran
3. Laporan realisasi tahunan.
Kendala/permasalahan
Pada saat penyusunan laporan SAI, kelengkapan data BMN belum
terupdate sehingga memperlambat dalam penyusunan laporan SAI
Pemecahan masalah
Koordinasi dengan petugas BMN terkait dengan penyusunan laporan
SAI
120
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Berita Acara Rekonsialiasi
2. Laporan bulanan BMN
3. Stock Opname Fisik Persediaan tiap bulan
Output
1. Rekomendasi Hibah yang sudah disetujui KPKNL
2. Jawa Tengah GPS 68 unit nilai Rp.830.856.000,-
121
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran kegiatan ini adalah menghapus BMN Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian yang berada di Pusat dan Daerah.
Output
1. Pelaksanaan Penghapusan BMN melalui lelang dengan nilai Nilai
lelang sebesar Rp. 18.700.000,-, Peralatan dan inventaris kantor
senilai Rp. 505.845.525,-, Nilai lelang sebesar Rp. 6.335.000,-,
2. Proses transfer aset ke daerah ada di 7 BPTP Provinsi berupa
Komputer PC
3. Telah diselesaikan Transfer PC di BPTP dengan nilai BPTP
Bangka Belitung senilai Rp. 15.146.208,- (2 unit PC), BBPPTP
Bogor senilai Rp. 50.395.520,- (5 unit PC), BPTP Jawa Tengah
senilai Rp. 30.292.416,- (4 unit PC), BPTP Banten senilai Rp.
15.146.208,- (2 unit PC):
122
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tindak lanjut
Pendataan ulang Aset yang sudah tidak dipergunakan
Tujuan
Untuk menyediakan pelayanan terhadap pengelolaan kepegawaian
yang memerlukan pembukuan dan mutasi kepegawaian dari mulai
proses pengangkatan , Proses kenaikan pangkat sampai pada proses
pemberhentian pegawai.
Sasaran
Meningkatnya kemampuan pembukuan dan mutasi kepegawaian dari
mulai pengangkatan pegawai, kenaikan pangkat sampai pada
dokumen pemberhentian lembaga pemerintah dan dalam mengelola
manajemen kepegawaian memalui SIMPEG serta penggunaan secara
tepat.
Output
Update Data Pegawai Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
antara lain Dokumen Kenaikan Pangkat Reguler, KGB : 40 orang
periode Januari s/d Oktober 2013, SK KP
123
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
Draft Renstra Pusdatin 2015 - 2019
Kendala/Permasalahan
Rapat penyusunan Renstra yang melibatkan eselon III lingkup Pusat
Data dan Sistem Informasi tidak sesuai jadwal dikarenakan masing-
masing bidang/bagian lingkup Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian melaksanakan kegiatan masing-masing
Pemecahan Masalah
Penjadwalan dan koordinasi lebih lanjut dengan bidang/bagian dalam
penyusunan renstra
124
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Kegiatan ini yaitu untuk mengetahui perkembangan kemajuan
pelaksanaan kegiatan di Pusdatin,mengetahui sedini mungkin
hambatan dan masalah yang terjadi atau mungkin akan terjadi
dalam pelaksanaan kegiatan serta memberikan jalan
pemecahannya dan mengevaluasi dan menyusun laporan
2. Menyempurnakan kuesioner survei kepuasan pengguna layanan
yang sudah disusun tahun sebelumnya;
3. Menyusun kuesioner survei kepuasan pengguna layanan lainnya;
4. Melaksanakan survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin;
5. Melakukan analisis hasil survei kepuasan pengguna layanan
Pusdatin;
Sasaran
1. Terlaksananya kegiatan-kegiatan di Pusat Data dan Informasi
Pertanian secara baik dan benar sesuai dengan yang tertuang
dengan TOR dan diperolehnya hasil pelaksanaan kegiatan selama
125
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
1. Laporan Bulanan,
2. laporan triwulan simonev PP 39
3. laporan kinerja per semester
4. LAKIP TA 2012
5. ISO, sosialisasi penerapan SOP
6. SPI antara lain menghadiri SPI lingkup Sekretariat Jenderal setiap
bulannya dan penyelenggaraan SPI oleh Pusat Data dan Sistem
Informasi Pertanian pada bulan Agustus 2013
7. laporan hasil evaluasi triwulan kegiatan
8. laporan hasil survei kepuasan pengguna layanan Pusdatin
Kendala
1. Laporan dari masing-masing bidang tidak tepat waktu
2. Pelaksanaan kegiatan survei dilaksanakan di triwulan ke tiga,
sehingga hasil survei kurang maksimal.
Saran/Tindaklanjut:
1. Tertib dan tepat waktu dalam penyampaian laporan sehingga
menunjang dalam jenis pelaporan-pelaporan lainnya
2. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal
126
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Membuat publikasi perstatistikan dan sistem informasi dan sebagai
sarana komunikasi para pejabat fungsional pranata komputer dan
statistisidi lingkup Kementerian Pertanian khususnya di Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian. Disamping itu bertujuan
menginformasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pusat Data
dan Sistem Informasi Pertanian agar diketahui oleh semua pihak
terutama yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Sasaran
Diterbitkannya news letter setiap bulan hasil kegiatan Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian tahun 2013. Kegiatan ini menambah dan
melengkapi sarana serta fasilitas perpustakaan dan perkantoran di
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Output
Menambah dan melengkapi sarana komunikasi dan panduan untuk
program kegiatan di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.
Kendala
1. Keterlambatan dalam penerbitan news letter.
2. Berita/info yang diterbitkan dalam news letter tidak up to date
Saran/Tindaklanjut:
News letter dilaksanakan sesuai dengan jadwal, sehingga berita yang
disajikan terkini.
127
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
Menyediakan pelayanan terhadap para mitra kerja dan lembaga
pemerintah yang sering melaksanakan kehumasan.
Sasaran
Terlayaninya keperluan pimpinan dalam melaksanakan rapat
Output
Pelayanan tayangan dalam satu tahun antara lain 35 kali pelaksanaan
Rapim,10 kali pelaksanaan Raker,4 kali pelaksanaan RDP dan 10 kali
pelayanan rapat lainnya.
Tujuan
Menyediakan dan melayani kebutuhan informasi bagi pengguna dan
masyarakat umum
128
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
Tersosialisasikannya produk yang dihasilkan oleh Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian pada mitra kerja dan masyarakat.
Disamping itu juga fungsi kehumasan semakin memberi kontribusi
nyata bagi Pusdatin. untuk itu diharapkan tersedianya data dan
Informasi lainnya
Output
Terpenuhinya semua Pengelolaan Kearsipan dan Perpustakaan yang
terkait dengan tugas dan fungsi pusdatin antara lain
Tujuan
Sebagai sarana untuk menyebarluaskan produk yang dihasilkan Pusat
Data dan Informasi Pertanian baik berupa Pengembangan Sistem
Informasi maupun Pengembangan data dan Statistik Pertanian agar
diketahui masyarakat umum terutama semua pihak yang berkaitan
dengan data dan statistik Pertanian. butuhkan data dan informasi
khususnya dari sektor Pertanian untuk menyebarluaskan kepada mitra
129
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
kerja dan masyarakat apa yang menjadi tugas pokok Pusat data dan
Informasi Pertanian serta memberikan pelayanan pelayanan terhadap
para mitra kerja, lembaga pemerintah dan masyarakat umum.
Sasaran
Tersebarnya informasi pusdatin melalui kegiatan pameran dan
Terpublikasinya produk-produk yang telah dihasilkan dalam kegiatan
yang telah dikembangkan selama ini.
Output
Terlaksananya pelaksanaan Kegiatan Pameran Pusdatin dalam satu
tahun antara lain Peran serta dalam Pameran Pekan Flori dan Flora
Nasional Tahun 2013 di Yogyakarta, Peran serta dalam Pameran Hari
Pangan Sedunia Tahun 2013 di Padang, Sumatera Barat
130
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Tujuan
1. Melakukan kerjasama perstatistikan dengan lembaga-lembaga
terkait baik dalam negeri maupun luar negeri
2. Mengikuti perkembangan metodologi statistik dan teknologi
informasi pertanian baik di dalam maupun diluar negeri
Sasaran
Meningkatnya kemampuan serta bertambah luasnya jaringan kerja
dalam bidang teknologi dan informasi pertanian serta diperolehnya
informasi perstatistikan dan sistem informasi baik nasional maupun
internasional.
Output
Laporan Kunjungan dalam dan Luar Negeri antara lain mengikuti
Workshop di Malaysia (BIMP EAGN) dan Paris (AMIS)
Kendala
1. Kebijakan dari pimpinan untuk melaksanakan kunjungan ke Luar
Negeri, sehingga tidak teralisasi secara maksimal
2. Peserta Undangan ke luar negeri dibiayai oleh penyelenggara
Tujuan
Menyediakan alat pengolah data dalam rangka pengolahan data serta
untuk meningkatkan arus informasi maupun untuk meningkatkan
pengembangan sistem informasi di Kementerian Pertanian
131
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
Tersedianya alat pengolah data, software pendukung teknologi informasi
di bidang pertanian dan perangkat penunjang
Output
1. Pengadaan alat pengolah data dan komunikasi : Screen Transparan,
notebook, printer hitam putih dan warna, PC tablet, camera digital LSR,
Handy cam, eksternal hardisk(1-4 terra, 500 gb), tv monitor,sound
system wireless,DVD duplikator, pc unit, LCD proyektor( biasa dan
5000 Lumen), fingger print, mesin tik elektrik, screen elektric, laptop,
developer server, camera geotacking, software upgrade computer, ups,
mesin penghancur kertas, camera pocket, DVD RW External Alat Ukur
kadar air, AC ruang, Smartphon android, LED,vOIS RE
2. Peningkatan kapasitas data center Kementerian Pertanian : Upgrade
untuk menambah kapasitas dan kecepatan transfer data : Upgrade 20
TB, Enclosure 20 TB, 10Gbps Switch (2 paket),Penambahan memory
server , 7 paket, Peningkatan kemampuan firewall yg dapat menangani
security dengan maksimal serta mempercepat akses internet,
UTM,Cache engine, Antispam email 3 unit, Peningkatan kemampuan
dan kapasitas SSL e-mail Kementan, Lisensi SSL 2 tahun 1 paket
3. Pengadaan situation room Kementan, Desain Situation Room oleh
Konsultan Perencana, Desain professional Situation Room oleh tenaga-
tenaga ahli multimedia, interior dan mechanical engineering,
Pengembangan berdasarkan desain yang telah dirancang oleh
Konsultan Perencana ditambah masukan dan saran dari Biro Umum
HUMAS serta Pusdatin, Pengadaan System audio/video/screen
Situation Room,Pengadaan Furniture, ruang kontrol, storage dan
Motorized,Pengembangan Aplikasi Visual
4. Pengadaan perangkat penunjang sistem informasi : Belanja penunjang
infrastruktur jaringan, software multimedia, acesories digital signage,
printer id card, smart pc, software tableu, listrik penunjang data center,
perangkat cctv, switching untuk farm server, perangkat NOC, External
hardisk (4 TB,2 TB, 500 GB), Workstation (GIS, multimedia), Ultra
Book, notebok,portable scanner, smart pc, handy cam, camera
8. Layanan Perkantoran
1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan
Tujuan
Untuk menunjang kelancaran Tupoksi Pusdatin yang digunakan untuk
belanja Pegawai dalam hal ini ini pembayaran gaji, Penyelenggaraan
Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran yang terdiri dari
perawatan Gedung Kantor, Perbaikan Peralatan Kantor, Pengadaan
Peralatan/Perlengkapan Kantor, perawatan Kendaraan Bermotor Roda
132
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Sasaran
Terlaksananya pembayaran Gaji selama 12 bulan dan gaji 13 untuk
119 pegawai Pusdatin
Output
Pembayaran Gaji dan Honor setiap bulan selama 1 tahun dan gaji 13
untuk 119 pegawai pusdatin,
Outcome
Untuk meningkatkan kelancaran Tupoksi Pusdatin
Output :
Sarana dan prasarana terpelihara dengan baik
9. Kendaraan roda 4
Pusdatin dalam topoksi nya yaitu melaksanakan pembinaan,
pengembangan sistem informasi pertanian dan pelayanan data dan
informasi pertanian. Untuk kelancaran tupoksi diperlukan sarana dan
prasarana, salah satunya kendaraan roda 4.
Tujuan
Menyediakan 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional
Sasaran
Tersedianya 2 kendaraan roda 4 untuk keperluan operasional
133
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
Output
2 unit kendaraan roda 4
Outcome
Tugas pokok fungsi Pusdatin terselenggara dengan lancar
Output
1. 10 unit Kursi rapat
2. 7 unit lemari besi
3. 1 unit troli
4. 7 unit kardek
134
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
BAB IV
KESIMPULAN
135
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
8. Layanan Perkantoran
Secara keseluruhan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan output yang telah
ditargetkan. Realisasi kegiatan sebesar 90,11 persen
9. Kendaraan Bermotor
Secara keseluruhan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan output yang telah
ditargetkan. Realisasi kegiatan sebesar 99,97 persen
136
Laporan tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian 2013
BAB V
PENUTUP
Laporan Tahunan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian tahun 2013 ini
merupakan gambaran umum kinerja Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
sampai dengan akhir tahun 2013. Sedangkan laporan kegiatan secara lengkap
disajikan pada laporan akhir di masing-masing kegiatan.
Demikian laporan Tahunan Pusdatin tahun 2013 ini dibuat, semoga bermanfaat
bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
137