Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Ilmu gizi


Sub pokok bahasan : Gizi bagi ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil dan keluarga
Tempat : Poli KIA KB Puskesmas Bahu
Waktu : 30 menit
Hari / Tanggal : Selasa, 17 oktober 2017

I. Tujuan Penyuluhan
A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan ibu hamil dan keluarga
memahami tentang gizi untuk ibu hamil.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang gizi untuk ibu hamil,
diharapkan ibu hamil dan keluarga mampu:
1. Menyebutkan pengertian gizi bagi ibu hami
2. Menyebutkan manfaat gizi bagi ibu hamil
3. Menyebutkan kebutuhan gizi bagi ibu hamil
4. Menyebutkan dan mengkonsumsi makanan yang tepat gizi untuk ibu hamil
5. Menyebutkan akibat kurang gizi bagi ibu hamil
6. Menyebutkan hal yang perlu dilakukan ataupun dihindari selama kehamilan

II. Materi (Terlampir)


A. Pengertian gizi bagi ibu hamil
B. Manfaat gizi bagi ibu hamil
C. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil
D. Akibat kurang gizi bagi ibu hamil
E. Menu sehari bagi ibu hamil
F. Yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan

III. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian
penyampaian materi penyuluhan tentang gizi bagi ibu hamil dan di akhir penyuluhan
disediakan waktu untuk tanya jawab

IV. Alat Peraga


Adapun alat peraga yang di gunakan dalam penyamian materi ini adalah :
Poster
Leaflet
Pengeras suara

V. Kegiatan Penyuluhan
Susunan Kegiatan Penyuluhan Gizi Untuk Ibu Hamil di Poli KIA KB Puskesmas
Kecamatan Tebet Pada Tanggal

Kegiatan Ibu
Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Hamil dan Waktu
Penyuluhan
Keluarga
1. Pendahuluan
Salam Memberikan salam Menjawab salam 5 menit
Perkenalan Memperkenalkan Mendengar dan
anggota penyuluhan memperhatikan
Tujuan Menjelaskan tujuan Mendengar dan
penyuluhan penyuluhan memperhatikan
Kontrak waktu Memberikan kontrak Menyepakati
dan stretegi waktu
penyuluhan
Kegiatan Ibu
Kegiatan
No. Kegiatan Penyuluh Hamil dan Waktu
Penyuluhan
Keluarga
2. Pelaksanaan
Pengertian gizi Menjelaskan tentang Mendengar dan 2 menit
bagi ibu hamil pengertian gizi bagi memperhatikan
ibu hamil
Manfaat gizi Menjelaskan tentang Mendengar dan 3 menit
bagi ibu hamil manfaat gizi ibu hamil memperhatikan
Kebutuhan Menjelaskan tentang Mendengar 2 menit
gizi ibu hamil kebutuhan gizi ibu dan
hamil memperhatikan
Akibat Menjelaskan akibat Mendengar dan 2 menit
kekurangan gizi kekurangan gizi bagi memperhatikan
bagi ibu hamil ibu hamil
Hal yang perlu Menjelaskan mengenai Mendengar dan 3 menit
dilakukan dan hal yang perlu memperhatikan
dihindari ibu dilakukan dan
hamil dihindari ibu hamil
Contoh menu Menyebutkan dan Mendengar dan 3 menit
sehari ibu hamil menjelaskan contoh memperhatikan
menu sehari ibu hamil
3. Penutup
Tanya jawab Penyaji memberi Mengajukan 5 menit
kesempatan ibu hamil pertanyaan
dan keluarga untuk
bertanya
Evaluasi Penyaji memberikan Menjawab 3 menit
pertanyaan kepada ibu pertanyaan
hamil dan keluarga
Salam Penyaji memberikan Menjawab salam 2 menit
salam

LAMPIRAN
GIZI BAGI IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Ibu Hamil


Gizi ibu hamil adalah zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan
kesehatan ibu hamil serta pertumbuhan dan perkembangan bayi yang di dalam
kandungan.

B. Manfaat Gizi Ibu Hamil


Manfaat gizi bagi ibu hamil diantaranya adalah :
1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu tetap baik
2. Pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan sehingga bayi lahir sehar
3. Sumber tenaga
4. Mempersiapkan produksi ASI

C. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil


Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan
energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme
tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat
menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian
sepanjang trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir
kehamilan. Energi tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran
jaringan ibu seperti penambahan volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara,
serta penumpukan lemak. Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk
pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO
menganjurkan jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal
sehari pada trimester II dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar
100 Kkal dan 300 Kkal untuk trimester II dan III. Sementara di Indonesia
berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi ditentukan angka 285 Kkal
perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak termasuk penambahan akibat
perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan pertumbuhan. Patokan ini berlaku
bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang
dikandungnya memperoleh makanan bergizi cukup. Makanan ibu selama hamil dan
keadaan gizi ibu pada waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah
(BBLR). Apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek
maka besar kemungkinan bayi lahir dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa
bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding bayi lahir
normal.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat
post partum minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab
yang paling sering adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang
abnormal akan meningkat, demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan
kecenderungan perdarahan yang akan berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu
dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi puncaknya sering terjadi pada
trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan karena asupan Fe yang
kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek. Keadaan anemia
seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan fisik
menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum
blood loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan
risiko persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine
fetal death (IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia
kronik dan angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan
antara gangguan pada plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi
risikoberkembangnya penyakit pada janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya
penyakit kardiovaskuler dan diabetes mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi
kekebalan mukosa. Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen
vitamin A tidak boleh melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam
Recommended Dietary Allowance yaitu sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang
terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat.
Namun jika diet kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan
normal yaitu sejumlah < 600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya
pre eklampsia dan kualitas bayi yang menurun. Namun hal ini masih menjadi
perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc
akan meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat
bawaan. Zinc ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk
itu, konsumsi Zinc paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan
dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah
asam folat, AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang
dari 0,24 mg/hari pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada
janin, persalinan kurang bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele.
Defisiensi asam folat juga mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi
gangguan pada hari ke-16 pasca fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala
yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26 sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa
tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa berdampak pada gangguan
pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan
defisiensi vitamin B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan
terjadi hiperhomosisteinemia. Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat
bawaan seperti kelainan jantung, pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus,
prematuritas, solusio plasenta, janin mati dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia,
maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan pemenuhan
kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil. Kebutuhan asam folat
untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk wanita hamil
adalah berkisar antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah melahirkan bayi
dengan kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat dengan dosis
4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3 bulan.
Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4
mg / hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum
rencana kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya
kecacatan syaraf janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-
buahan. Namun dalam makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat,
bersifat tidak stabil. Mengonsumsi suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia
berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain
poly-unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak
jenuh yang diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya
zat-zat tersebut diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA
berperan dalam pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada
kehamilan bermanfaat untuk mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia
kehamilan dan mencegah preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk
mencapai tumbuh kembang bayi yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di
Indonesia dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek
terapeutiknya. Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat
herbal untuk memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi
insiden mual dan muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe
meningkatkan aktivitas tromboksan sintetase yang berdampak pada testosteron
binding, memodifikasi sex steroid dependent serta diferensiasi otak janin. Namun hal
tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli. Efek jahe tersebut tergantung pula
pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan
berasal dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di
saluran cerna bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan
bakteri komensal dalam kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah
mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga kesehatan usus, menambah jumlah
spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime yang patogen.
Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi
mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik
ini juga berfungsi untuk melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan
pH usus, menekan pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K,
mengaktifkan fungsi usus, maupun menstimulasi respon imun.

D. Akibat Kurang Gizi Pada Ibu Hamil


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.3,4
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada
ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, dan terkena penyakit infeksi.4 Kekurangan asupan gizi pada trimester I
dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan
kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan energi terjadi pada
trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak berkembang
sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan
anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan
setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan
janin dan dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam
kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering
dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias
kekurangan sel darah merah. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang
disantapnya. ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin
karena kelebihan vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat
menimbulkan penumpukan yang berefek negatif. Suplemen dalam bentuk
jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan bahannya tidak
terjamin.

E. Menu Sehari Untuk Ibu Hamil


1. Pola Makan
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau
tidak, santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan
makanan merupakan kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan
kalori mudah didapat dari tambahan porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu
rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu bergizi setelah beberapa minggu
kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui masa trimester II yang
merupakan masa pertumbuhan janin terbesar
Bagi ibu hamil sebenarnya tidak ada makanan yang benar-benar harus
dihindari, kecuali alkohol. Namun bila ibu mengalami keluhan mual-muntah,
maka ia tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang dapat merangsang
keluhan mual-muntahnya. Contohnya adalah durian. Jika tidak ada keluhan, buah
ini boleh dikonsumsi selama hamil asalkan jumlahnya wajar, yaitu sekitar 35 gram
dalam sehari.
Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan
benar-benar matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila
ibu hamil telah mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa
kalori boleh-boleh saja dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya.
Selain alkohol, kopi juga tidak dianjurkan diminum selama hamil karena kurang
mengandung zat gizi dan kemungkinan memberikan efek negatif walau hal ini
masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif juga harus dihentikan karena
berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir meninggal, lahir prematur,
ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram.
2. Menu Sehari Ibu Hamil
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari
menu sebelum hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan
menu makanan selama hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam
sehari:
Kelompok bahan makanan: Porsi:
roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
susu, yogurt, dan atau keju 2 gelas
daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 potong
lemak, minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan

Berikut tabel contoh menu makanan dalam sehari bagi ibu hamil
Bahan Porsi hidangan Jenis hidangan
makanan sehari
Nasi 5 + 1 porsi Makan pagi: nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan
Sayuran 3 mangkuk
ikan/ daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2
Buah 4 potong
Tempe 3 potong potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan
Daging 3 potong buah 1 potong sedang
Susu 2 gelas
Minyak 5 sendok teh Makan selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong
Gula 2 sendok makan sedang
Makan siang: nasi 3 porsi (300 gram), dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi
Selingan: susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang
Makan malam: nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan
lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang
Selingan: susu 1 gelas

Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai berikut:


1 porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan :
Roti 3 potong sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue
kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram), singkong 1
potong besar (210 gram), jagung biji 1 piring (125 gram), talas 1 potong
besar (125 gram), ubi 1 biji sedang (135 gram)
1 potong sedang ikan (40 gram) dapat ditukar dengan :
1 potong kecil ikan asin (15 gram), 1 sendok makan teri kering (20 gram), 1
potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram), 1 buah sedang hati ayam (30
gram), 1 butir telur ayam negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram),
10 biji bakso sedang (170 gram) dan lainnya.
1 mangkuk (100 gram) sayuran :
Di antaranya buncis, kol, kangkung, kacang panjang, wortel, labu siam, sawi,
terong dll

1 potong buah :
Seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1 buah pisang (50 gram), 2 buah
jeruk manis (110 gram), 1 potong besar melon (190 gram), 1 potong besar
semangka (180 gram), 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing (140
gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah mangga besar (125 gram), 9
duku buah sedang (80 gram), 1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air
sedang (110 gram), 8 buah rambutan (75 gram),2 buah sedang salak (65 gram),
3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85 gram), dan lainnya.
2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan :
Tahu 1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram), 2 sendok
makan kacang hijau (20 gram), 2,5 sendok makan kacang kedelai (25 gram), 2
sendok makan kacang merah segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah
(15 gram), 1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan :
4 sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat (120 gram), 1
potong kecil keju (35 gram), dan lainnya
Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan :
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15 gram), 2,5 sendok
makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas santan (40 gram), dan lainnya.
Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) ditukar dengan :
1 sendok makan madu (15 gram)

F. Hal Yang Harus Dilakukan Dan Dihindari Ibu Hamil


1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan
bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan
residu pestisida
2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng makanan.
Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu memasaknya yang
lebih sebentar
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan
makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter).
Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya.
Bebrapa jenis jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang
mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-
obatan dan alkohol pada minggu-minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan jus buah segar atau air tapi hindarilah minuman soda
atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh
atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa
bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit
(masalah umum pada kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti,
serealia, kacang-kacangan,sayur-sayuran, dan buah-buahan
8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan
bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Merokok
menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat
kimia yang sangat beracun. Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang
mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna
takut untuk menasehati orang-orang di sekitar untuk tidak merokok di saat ibu
berada di ruangan yang sama, karena ibu sedang hamil.

G. Daftar Pustaka

Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2007

Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:


http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html. Accessed
on: December 2012.

Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at: http://www.ciebal.com/files/Kebutuhan-


Nutrisi-Ibu-Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.

Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement


impact on prevention of pregnancy anemia. Biomedica. 2005. 25: 211-9.

Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009

Anda mungkin juga menyukai