Anda di halaman 1dari 2

1.

Kode K (Fissidens zippelianus)


Dijumpai di tanah yang lembab di pekarangan rumah; di tanah basah dekat
sungai, maupun pada tumbuhan famili Dipterocarpeaceae ataupun di batu basah di
dekat air terjun.
Distribusi : Siam, Sumatra, Jawa, Celebes, Borneo, Hongkong.
(Philipine Journal of Science)
Berukuran kecil hingga medium, berwarna hijau atau kekuningan, dengan
panjang rata-rata hingga 12,0 mm dan lebar rata-rata 3,0 mm. Daun bersebelahan
dengan pectinate-imbricate,daun bervariasi mulai dari longgar atau juga bisa
renggang, terdapat dalam jumlah banyak, bentuk daun lanceolate sampai linear-
lanceolate, panjang daun 1,7-2,6 mm dan lebar 0,4 mm; tipe apikal acute sampai
subacute, terkadang apikal sedikit banyak bersifat mucronate. Tipe costa percurrent
atau hampir percurrent. Ujung lamina bagian dorsal tampak kasar dengan bentuk
yang terapit atau pangkal membundar pada bagian pangkal costa. Tepi daun
crenulate, tepi daun crenalute, tepi daun bagian lamina vaginant elimbate kecuali
pada bagian perichaetical yang sulit diamati. Sel pada bagian lamina bertipe
unistratose secara keseluruhan.
(Alan Eddy)
2. Kode L (Barbula convoluta)
Tumbuh rendah, warna cerah hijau kekunigan; panjang batang <1 cm, tertanam
pada substrat dengan rhizoid pada pangkal. Tipe bentuk daun lingulate, tersebar saat
substrat lembab, mengering dan memilin sata kering, panjang daun 1,2 -2,2 mm;
terdapat margin secara keseluruhan dengan tipe plane atau sedikit revolute pada bagian
tengah kebawah; tipe apeks obtuse. Costa tampak jelas, kecoklatan pada bagian
pangkal, tipe sel elongate-rectangular. Sel lamina bagian atas berukuran lebar rata-rata
9 m; sedangkan sel lamin basal bentuk rectangular.
Tersebar luas di zona agak ke utara, juga pernah terdapat di Australasia; di
Malesia dikenal dari kemampuan berasosiasi dengan tanaman lokal, pada daerah
dengan ketinggian 2000 m di Huon Peninsula, New Guinea; dan di area bekas api
unggun.
(Alan Eddy)
3. Kode N (Barbula consanguinea)
Dioicous, bentuk ramping, warna hijau pudan kekuningan. Ukuran batang hingga
2 cm. Daun berkerut saat kering,tersebar tegak dengan ujung membengkok saat
lembab, panjang daun 2-2,5 mm, tipe oblong-lanceolate, ujung daun obtuse, margin
tipe plane atau recurved tipis pada satu atau dua sisi bagian bawah, tegak di bagian
atas; costae pucat, kasar di bagian belakang, tipe excurrent; tipe sel bagian atas
papillose, obscure, subquadrate, dengan ukuran 6-3 , sel basal hyaline, halus, bentuk
short-rectangular dengan dinding yang tegas dan pucat. Seta rampung, panjang hingga
14 mm; kapsul silindris, tegak, panjang 1,8 mm, warna coklat pucat; panjang lid 1 mm;
gigi peristome terbelit secara spiral; spora halus dengan ukuran 10-12 .
(Philipine Journal of Science)
4. Kode O (Brachymenium indicum)
Ukuran kecil, berumbai, serupa dengan B.exile; warna hijau atau kekuningan,
panjang batang hingga 1 cm atau kurang. Daun menancap di batang steril, ukuran
daun kecil, tipe daun ovate atau umumnya lanceolate dengan ukuran 1 mm; garis tepi
hampir revolute, tipe apeks acuminate. Tipe costae excurrent dengan warna coklat
atau kekuningan. Sel lamina bagian atas elongate-rhomboid dengan dinding sel yang
tipis; sel baguan basal tipe quadreate hingga short-rectangular.
Distribusi : tersebar luas di seluruh negara tropis dan subtropis di wilayah Asia;
sesekali dijumpai di Malesia terutama di utara dan barat, namun pernah juga dijumpai
di bagian selatan di New Guinea dan beberapa di kepulauan Pasifik, biasanya pada
ketinggian yang lebih rendah dibanding B.exile; dan biasanya banyak dijumpai di
kebun, batu, tembok, dan tanah yang padat.
Sangat similar dengan B.exile pada habitus dan morfologi secara keseluruhan,
namun memiliki ukuran daun dan sel lamina yang lebih luas. Perbedaan utama antara
keduanya terletak pada organ reproduksi B. indicum dengan jumlah fertile-stems yang
biasanya menunjukkan proporsi perichaetia yang tersimpan pada antheridia maupun
archegonia; sedangkan B. Exile termasuk dioceous.
(Alan Eddy)
5. Kode P (Isopterygium minuterameum)
Nama umum : Lumut berbulu kecil
Batang : panjang menjalar, memproduksi cabang lurus dengan daun lebat
Daun : daun pada batang dan cabang berukuran serupa; tipe bentuk daun
ovate hingga lanceolate, daun menjalar, asimetris, daun tidak berubah
walaupun kering, garis tepi terbatas di sepanjang daun, tidak terdapat
costa, ujung daun bertipe acute.
Sporofit : panjang seta 10 mm, berwarna kuning, kapsul horizontal, tipe oblong-
cylindrical, operkulum lancip berujung tajam.
Distribusi : banyak dijumpai di daerah tropis
(Moses and Liverworts of Hongkong)
Anteridia dan arkegonia berada di cabang berbeda pada tanaman yang sama
(autoicous); bentuk langsing-tipis, tumbuhan berbulu membentuk karpet tipis,
berwarna hijau kecoklatan, dan agak mengkilap. Batang merayap, tipe
pinnateirregular, cabang pendek, foliase tipe complanate namun longgar. Daun
menyebar secara horizontal, bentuk daun ovate hingga lancelote, ujung daun secara
berangsung bertipe long-acuminate, ukuran panjang hingga 1 mm dan lebar mencapai
0,2 mm; tidak terdapat costae atau terdapat costae pendek dan double, bentuk sel
linier dengan ukuran lebar 3-4 dan panjang hingga 12 -18 kali lebar.
Distribusi : Sumatra, Jawa, Borneo, Australia, Fiji, Marquesas.
Banyak ditemukan di kayu mati dan batu yang lembab. Tumbuhan lumut ini
berasosiasi dengan I. Albescens dengan kemiripan morfologinya, namun dapat dengan
mudah dibedakan dengan adanya warna yang lebih gelap.
(Philipine Journal of Science)

Anda mungkin juga menyukai