Anda di halaman 1dari 50

Penampang

Stratigrafi Terukur

Arie Noor Rakhman


Metode Penyusunan Kolom Litologi
Macam metode:
1. Hasil pengamatan di lapangan
(data primer)
2. Menyusun kembali hasil pemboran
(data sekunder), berupa:
a. Core (inti pemboran)
b. Cutting pemboran
Data Primer
Metode Pembuatan penampang stratigraf
terukur :
Metode Jacob Staf
Metode Rentangan Tali

Pelaksanaan metode tersebut perlu
memperhatikan point-point pertimbangan di
dalam penentuan daerah terpilih untuk
melakukan pengukuran penampang stratigraf.
Penentuan Lokasi

1. Medan yang akan dilakukan pengukuran tidak begitu
berat, mudah dicapai dan dapat dilaksanakan
2. Di tempat tersebut banyak ditemui singkapan
batuan yang masih segar, dan dapat diikuti secara
menerus
3. Daerah sasaran bukan merupakan daerah longsoran
4. Daerah sasaran tidak terganggu oleh struktur
geologi yang telah merusak urutan stratigraf

telah terkena patahan, perlipatan rebah
(overturned)
Penentuan Lokasi

5. Daerah sasaran dipilih yang memotong tegak
lurus jalur-jalur sumbu perlipatan (antiklin atau
sinklin)

6. Pengukuran pada jalur yang tegak lurus strike
bertujuan untuk mendapatkan variasi lithologi, dan
untuk menghindarkan koreksi dalam menentukan

ketebalan Tengoklah singkapan yang ada di
sebelah kiri atau sebelah kanan garis jalur yang
sudah ditentukan.
jalur lintasan tegak lurus
strike perlapisan batuan
Penentuan Lokasi

7. Data pendukung membuat rekaman dalam
bentuk foto singkapan, antara lain bila terdapat
penjajaran letak gravel, keberadaan fosil horizon,
ciri warna yang khas, dan kenampakan-kenampakan
lain yang terkhususkan.
8. Untuk daerah mineralisasi atau daerah yang
termetamorfose, pemilihan daerah menyesuaikan.
Sketsa Lintasan
Sketsa lapangan
Foto singkapan + interpretasi
Metode Jacob Staf
Jacob Staf
Metode ini bertujuan menggabungkan

ketepatan dan kecepatan waktu sesuai
dengan rumusan yang dikemukakan oleh Fritz
& Moore, 1988).
Penggunaan Jacob Staf
Perangkat Jacob Staf
a. Dilakukan dengan menggunakan tongkat Jacob yang
panjangnya 1,50 meter, atau setinggi mata pengamat.
b. Semua ketebalan lapisan batuan atau singkapan batuan
diukur dengan tongkat tersebut. Oleh sebab itu, maka
tongkat diberi cat berwarna selang-seling merah-putih,
setiap selang 10 cm. Salah satu ujung tongkat dibuat
agak runcing agar mudah dalam menancapkan ke tanah,
dan ujung yang lain untuk menempatkan clinometer.
This staf is used to measure strata thickness. In this example,
the Jacob's staf stands on limestone and shale beds of the
Neva Limestone, Chase County, Kansas. J.S. Aber.
Perangkat Jacob Staf
c. Clinometer, dipasang dengan posisi tegak
pada arah memanjang tongkat. Besaran
kemiringan perlapisan batuan dapat dibaca
secara langsung pada clinometer tersebut.
Dalam keadaan terpaksa, clinometer dapat
digantikan dengan sebuah busur derajat yang
difungsikan sebagai clinometer, demikian juga
tongkatnya dapat dibuat sendiri baik dengan
kayu ataupun dengan pipa besi.
Clinometer
busur derajat berfungsi pengganti
Clinometer
Busur derajat pada Jacob Staf
Prosedur pengukuran
1. Pengukuran dimulai dari bagian bawah suatu jalur,
pada awal pengukuran letakkan ujung tongkat
dititik terbawah jalur, beri notasi nomor 1.
2. Clinometer yang tertempel pada tongkat
diarahkan sehingga sesuai dengan arah kemiringan
lapisan batuan, dengan cara menggoyangkan
tongkat sampai pada posisi yang diinginkan, yaitu
posisi tongkat tegak lurus pada bidang perlapisan.
Metode Jacob Staf di lapangan
Prosedur pengukuran
3. Tandai arah bidikan clinometer pada singkapan batuan,
dan berikan notasi nomor 2. Tebal singkapan tersebut
adalah sama dengan panjang tongkat, yaitu 1,50 meter.
4. Perhatikan, cermati dan catat kenampakan pada
singkapan yang terkhususkan, misal adanya endapan
placer, konsentrasi mineral sekunder, keberadaan
lapisan batubara, tanda-tanda adanya ketidakselarasan.
5. Lakukan hal yang sama untuk urutan berikutnya,
sampai sasaran titik akhir selesai.
Mengukur ketebalan
Prosedur pengukuran
6. Ketebalan keseluruhan penyusun kolom lithologi
adalah merupakan jumlah ketebalan masing-masing
segmen.
7. Pengukuran dengan tongkat Jacob, dapat dilakukan
seorang diri, namun akan lebih baik dan lebih
cepat bila dikerjakan berdua.
Hal yang perlu diperhatikan

Pendeskripsian di lapangan dengan cermat dan teliti



hindari sampai kembali ketempat semula
Membuat sketsa dari masing-masing segmen

pengamatan buku catatan lapangan

Deskripsi pada tiap segmen pengamatan megaskopis

jenis batuan, tebal (masing-masing lapisan batuan
sedimen, tebal singkapan intrusi batuan beku)

Contoh batuan bila perlu diambil penelitian lebih
lanjut di laboratorium
The jacob staf is marked in 10 cm increments. This photograph was taken in the
Upper Ordovician Hermitage Formation near Woodbury, Tennessee.
Shown below is an example of an abrupt basinward shift in facies, with a grainstone
shoal facies, indicated by the prominently cross-bedded grainstone, abruptly overlying
the deep subtidal facies below, which consists of alternating beds of siliciclastic
mudstone and hummocky cross-laminated to planar laminated calcisiltites.
Metode Rentangan Tali
Metode Rentangan Tali
Metode rentangan tali, sering juga disebut dengan istilah
metode Brunton and tape (Compton, 1985).
Metode ini mempergunakan alat yang sangat sederhana,
hanya dengan seutas tali yang panjangnya tidak lebih dari 5
meter saja.
Panjang tali dibagi menjadi segmen-segmen, yang masing-
masing segmen mempunyai ukuran panjang 10 cm.
Hampir sama dengan metode Jacob Staf
tongkat diganti dengan tali
clinometer diganti oleh kompas geologi.
Prosedur pengukuran
1. Melakukan orientasi lapangan.
2. Memilih jalur lintasan yang arahnya tegak lurus strike

perlapisan batuan dengan singkapan yang relatif
baik.
3. Pengukuran penampang stratigraf dapat dimulai
dari lokasi yang secara topografs berada di bagian

atas atau dari bagian bawah cara efsiensi
kerja: dimulai dari lokasi yang secara topografs
berada di bagian bawah (sebagai patok awal )
jalur lintasan tegak lurus
strike perlapisan batuan
Hal yang perlu diperhatikan
Dalam hal yang sifatnya khusus, penyusunan
kolom lithologi dari satuan lithostratigraf tidak
dapat dibuat dengan melakukan stratigraf terukur
langsung pada singkapan batuan di lapangan.
Hal khusus tersebut antara lain pada bentang alam
atau morfologi yang datar, tidak ada singkapan
batuan yang masih segar (sudah mengalami
pelapukan), tertutup oleh soil yang cukup tebal.

Daerah datar T = d . sin
Cara menentukan tebal lapisan batuan
dengan berbagai kemiringan lereng
Protractor
Untuk konversi true
dip dan apparent dip
Monograph
Untuk konversi true dip
dan apparent dip
Data Sekunder
Dalam khasus ini pembuatan kolom lithologi
dilaksanakan memanfaatkan data sekunder,
yaitu dengan melakukan pemboran dangkal,
ataupun pemboran dalam. Proses coring harus
selalu dilakukan pada interval kedalaman
tertentu. Apabila hal ini dilakukan, maka akan
memakan waktu yang cukup lama sehingga akan
memperbesar biaya eksplorasi.
Biaya besar
Untuk mengatasi hal tersebut (terutama apabila terpaksa
dilakukan dengan pemboran dalam, seperti dalam

eksplorasi minyak dan gas bumi atau panas bumi)
penyusunan kolom lithologi dilakukan berdasarkan atas
hasil pemeriksaan cuting (keratan hasil pemboran) yang
terbawa ke permukaan bersama dengan lumpur bor.
Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi serta panas bumi,

tugas ini dilaksanakan oleh wellsite geologist bertugas
untuk menyusun log lithology dari sumur eksplorasi.
Prosedur Cuting
Cuting merupakan keratan batuan, tentu saja informasi yang
diperoleh darinya antara lain struktur sedimen, tebal
masing-masing lapisan batuan, warna batuan, kandungan
fosil, tidak selengkap seperti pada singkapan yang ada di
permukaan topograf.
Cuting yang telah berhasil dinaikkan bersama dengan lumpur
bor, kemudian dipisahkan, dan ditempatkan pada kantong
contoh, diberi label serta disusun secara stratigrafs pada
kotak kayu yang telah disediakan khusus untuk kepentingan

itu bor, drilling_1, casing, bop, drilling_2, drilling_3
Cuting ini dibawa dan disimpan di laboratorium untuk
dilakukan penelitian lebih lanjut.
Teknik Menggambar
Penampang Stratigrafi Terukur
Menggambar kolom litologi
Dalam menggambarkan kolom lithologi, disepakati penggambaran non

skala garis garis yang dipergunakan untuk melukiskan simbol
lithologi dengan gambar-gambar, misal dengan gambar:

Kotak-kotak seperti susunan bata merah simbol
batugamping,

Kotak dengan bulatan-bulatan di dalamnya simbol batuan
konglomerate,

Kotak dengan gambar segitiga-segitiga symbol batuan breksi,
Symbol representasi macam lithologi yang lain dapat dilihat
pada lampiran yang disertakan pada buku ini.
Simbol lithologi
Teknik menggambar
Teknik melukiskannya tidak mengikuti skala peta,
karena apabila mengikuti skala peta, gambar menjadi
tidak terbaca.
Teknik penggambaran lebih mengutamakan pada
tingkat dapat dibaca (keterbacaan) dan estetika
atau artistika

Melukiskan kolom lithologi yang diekspresikan
simbol gambar masih ditambahkan dengan simbol

warna memakan waktu yang cukup lama
Contoh teknik melukiskan
kolom lithologi seperti
yang dianjurkan oleh
Badgley (1959) dalam
bukunya yang berjudul
Structural Methods for
The Exploration Geologist
page. 106, Figure 122,
Problem 15
Lintasan yang panjang
Menggambar secara proporsional
Teknik penggambaran kolom lithologi, yaitu non skala

serupa dengan teknik penggambaran kolom
stratigraf
Walaupun demikian, karena dalam kolom stratigraf
berkaitan dengan tebal masing-masing kolom
lithologi, maka penggambaran ketebalan masing-

masing kolom lithologi dilukiskan secara
proporsional dan secara teknis layak dan dapat
disuguhkan atau ditampilkan.
Teknis kelayakan
Laporan pemetaan geologi dengan kolom stratigraf
yang dilukiskan pada kertas dengan ukuran yang

panjang contoh: 1,25 meter (meskipun
ditampilkan dalam bentuk lampiran), suatu hal
yang secara teknis tidak layak untuk ditampilkan.
Dalam menyusun Laporan pemetaan geologi dengan
kolom stratigraf sebagai penyerta, diperlukan kreasi
yang secara teknis dapat dilakukan dan dinlai
memenuhi syarat.

Teknik grafs resistensi batuan
Untuk variasi lithologi dengan simbol-simbol gambar pada sisi bagian
sebelah kanan (atau juga boleh juga pada bagian kiri), dilukiskan mengikuti
variasi resistensi relative
Untuk batugamping akan lebih menonjol ke kanan dibandingkan dengan
batupasir. Batupasir akan lebih resisten dibandingkan dengan napal, napal
digambarkan akan masuk ke dalam menggeser masuk ke arah bagian
dalam. Demikian juga untuk breksi, konglomerate dan serpih dan
batulempung dan untuk jenis-jenis batuan yang lain.
Kolom stratigraf ditampilkan dengan simbol-smbol gambar, lukisan pada
bagian sebelah kanan merupakan ekspresi maya dari tingkatan resistensi jenis

batuan teknik melukisnya lebih banyak mengedepankan pada nilai artistik
dengan logika geologi.
Teknik grafs
Grafk lingkungan pengendapan (sedimentasi) dilukiskan
pada kolom paling kanan, disajikan dalam bentuk grafs.
Penggambaran secara grafs lingkungan pengendapan
harus sesuai dengan uraian pada saat menguraikan
kolom lithologi.
Hubungan stratigraf antar 2 (dua) satuan lithostratigraf,
dilukiskan sesuai dengan kodifkasi yang telah disepakati
bersama, misal, selaras dengan garis lurus, tidak selaras
dengan garis bergelombang dan seterusnya.
Penyajian

Anda mungkin juga menyukai