Metode Penyusunan Kolom Litologi Macam metode: 1. Hasil pengamatan di lapangan (data primer) 2. Menyusun kembali hasil pemboran (data sekunder), berupa: a. Core (inti pemboran) b. Cutting pemboran Data Primer Metode Pembuatan penampang stratigraf terukur : Metode Jacob Staf Metode Rentangan Tali
Pelaksanaan metode tersebut perlu memperhatikan point-point pertimbangan di dalam penentuan daerah terpilih untuk melakukan pengukuran penampang stratigraf. Penentuan Lokasi
1. Medan yang akan dilakukan pengukuran tidak begitu berat, mudah dicapai dan dapat dilaksanakan 2. Di tempat tersebut banyak ditemui singkapan batuan yang masih segar, dan dapat diikuti secara menerus 3. Daerah sasaran bukan merupakan daerah longsoran 4. Daerah sasaran tidak terganggu oleh struktur geologi yang telah merusak urutan stratigraf
telah terkena patahan, perlipatan rebah (overturned) Penentuan Lokasi
5. Daerah sasaran dipilih yang memotong tegak lurus jalur-jalur sumbu perlipatan (antiklin atau sinklin)
6. Pengukuran pada jalur yang tegak lurus strike bertujuan untuk mendapatkan variasi lithologi, dan untuk menghindarkan koreksi dalam menentukan
ketebalan Tengoklah singkapan yang ada di sebelah kiri atau sebelah kanan garis jalur yang sudah ditentukan. jalur lintasan tegak lurus strike perlapisan batuan Penentuan Lokasi
7. Data pendukung membuat rekaman dalam bentuk foto singkapan, antara lain bila terdapat penjajaran letak gravel, keberadaan fosil horizon, ciri warna yang khas, dan kenampakan-kenampakan lain yang terkhususkan. 8. Untuk daerah mineralisasi atau daerah yang termetamorfose, pemilihan daerah menyesuaikan. Sketsa Lintasan Sketsa lapangan Foto singkapan + interpretasi Metode Jacob Staf Jacob Staf Metode ini bertujuan menggabungkan
ketepatan dan kecepatan waktu sesuai dengan rumusan yang dikemukakan oleh Fritz & Moore, 1988). Penggunaan Jacob Staf Perangkat Jacob Staf a. Dilakukan dengan menggunakan tongkat Jacob yang panjangnya 1,50 meter, atau setinggi mata pengamat. b. Semua ketebalan lapisan batuan atau singkapan batuan diukur dengan tongkat tersebut. Oleh sebab itu, maka tongkat diberi cat berwarna selang-seling merah-putih, setiap selang 10 cm. Salah satu ujung tongkat dibuat agak runcing agar mudah dalam menancapkan ke tanah, dan ujung yang lain untuk menempatkan clinometer. This staf is used to measure strata thickness. In this example, the Jacob's staf stands on limestone and shale beds of the Neva Limestone, Chase County, Kansas. J.S. Aber. Perangkat Jacob Staf c. Clinometer, dipasang dengan posisi tegak pada arah memanjang tongkat. Besaran kemiringan perlapisan batuan dapat dibaca secara langsung pada clinometer tersebut. Dalam keadaan terpaksa, clinometer dapat digantikan dengan sebuah busur derajat yang difungsikan sebagai clinometer, demikian juga tongkatnya dapat dibuat sendiri baik dengan kayu ataupun dengan pipa besi. Clinometer busur derajat berfungsi pengganti Clinometer Busur derajat pada Jacob Staf Prosedur pengukuran 1. Pengukuran dimulai dari bagian bawah suatu jalur, pada awal pengukuran letakkan ujung tongkat dititik terbawah jalur, beri notasi nomor 1. 2. Clinometer yang tertempel pada tongkat diarahkan sehingga sesuai dengan arah kemiringan lapisan batuan, dengan cara menggoyangkan tongkat sampai pada posisi yang diinginkan, yaitu posisi tongkat tegak lurus pada bidang perlapisan. Metode Jacob Staf di lapangan Prosedur pengukuran 3. Tandai arah bidikan clinometer pada singkapan batuan, dan berikan notasi nomor 2. Tebal singkapan tersebut adalah sama dengan panjang tongkat, yaitu 1,50 meter. 4. Perhatikan, cermati dan catat kenampakan pada singkapan yang terkhususkan, misal adanya endapan placer, konsentrasi mineral sekunder, keberadaan lapisan batubara, tanda-tanda adanya ketidakselarasan. 5. Lakukan hal yang sama untuk urutan berikutnya, sampai sasaran titik akhir selesai. Mengukur ketebalan Prosedur pengukuran 6. Ketebalan keseluruhan penyusun kolom lithologi adalah merupakan jumlah ketebalan masing-masing segmen. 7. Pengukuran dengan tongkat Jacob, dapat dilakukan seorang diri, namun akan lebih baik dan lebih cepat bila dikerjakan berdua. Hal yang perlu diperhatikan
Pendeskripsian di lapangan dengan cermat dan teliti
hindari sampai kembali ketempat semula Membuat sketsa dari masing-masing segmen
Contoh batuan bila perlu diambil penelitian lebih lanjut di laboratorium The jacob staf is marked in 10 cm increments. This photograph was taken in the Upper Ordovician Hermitage Formation near Woodbury, Tennessee. Shown below is an example of an abrupt basinward shift in facies, with a grainstone shoal facies, indicated by the prominently cross-bedded grainstone, abruptly overlying the deep subtidal facies below, which consists of alternating beds of siliciclastic mudstone and hummocky cross-laminated to planar laminated calcisiltites. Metode Rentangan Tali Metode Rentangan Tali Metode rentangan tali, sering juga disebut dengan istilah metode Brunton and tape (Compton, 1985). Metode ini mempergunakan alat yang sangat sederhana, hanya dengan seutas tali yang panjangnya tidak lebih dari 5 meter saja. Panjang tali dibagi menjadi segmen-segmen, yang masing- masing segmen mempunyai ukuran panjang 10 cm. Hampir sama dengan metode Jacob Staf tongkat diganti dengan tali clinometer diganti oleh kompas geologi. Prosedur pengukuran 1. Melakukan orientasi lapangan. 2. Memilih jalur lintasan yang arahnya tegak lurus strike
perlapisan batuan dengan singkapan yang relatif baik. 3. Pengukuran penampang stratigraf dapat dimulai dari lokasi yang secara topografs berada di bagian
atas atau dari bagian bawah cara efsiensi kerja: dimulai dari lokasi yang secara topografs berada di bagian bawah (sebagai patok awal ) jalur lintasan tegak lurus strike perlapisan batuan Hal yang perlu diperhatikan Dalam hal yang sifatnya khusus, penyusunan kolom lithologi dari satuan lithostratigraf tidak dapat dibuat dengan melakukan stratigraf terukur langsung pada singkapan batuan di lapangan. Hal khusus tersebut antara lain pada bentang alam atau morfologi yang datar, tidak ada singkapan batuan yang masih segar (sudah mengalami pelapukan), tertutup oleh soil yang cukup tebal.
Daerah datar T = d . sin Cara menentukan tebal lapisan batuan dengan berbagai kemiringan lereng Protractor Untuk konversi true dip dan apparent dip Monograph Untuk konversi true dip dan apparent dip Data Sekunder Dalam khasus ini pembuatan kolom lithologi dilaksanakan memanfaatkan data sekunder, yaitu dengan melakukan pemboran dangkal, ataupun pemboran dalam. Proses coring harus selalu dilakukan pada interval kedalaman tertentu. Apabila hal ini dilakukan, maka akan memakan waktu yang cukup lama sehingga akan memperbesar biaya eksplorasi. Biaya besar Untuk mengatasi hal tersebut (terutama apabila terpaksa dilakukan dengan pemboran dalam, seperti dalam
eksplorasi minyak dan gas bumi atau panas bumi) penyusunan kolom lithologi dilakukan berdasarkan atas hasil pemeriksaan cuting (keratan hasil pemboran) yang terbawa ke permukaan bersama dengan lumpur bor. Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi serta panas bumi,
tugas ini dilaksanakan oleh wellsite geologist bertugas untuk menyusun log lithology dari sumur eksplorasi. Prosedur Cuting Cuting merupakan keratan batuan, tentu saja informasi yang diperoleh darinya antara lain struktur sedimen, tebal masing-masing lapisan batuan, warna batuan, kandungan fosil, tidak selengkap seperti pada singkapan yang ada di permukaan topograf. Cuting yang telah berhasil dinaikkan bersama dengan lumpur bor, kemudian dipisahkan, dan ditempatkan pada kantong contoh, diberi label serta disusun secara stratigrafs pada kotak kayu yang telah disediakan khusus untuk kepentingan
itu bor, drilling_1, casing, bop, drilling_2, drilling_3 Cuting ini dibawa dan disimpan di laboratorium untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Teknik Menggambar Penampang Stratigrafi Terukur Menggambar kolom litologi Dalam menggambarkan kolom lithologi, disepakati penggambaran non
skala garis garis yang dipergunakan untuk melukiskan simbol lithologi dengan gambar-gambar, misal dengan gambar:
Kotak-kotak seperti susunan bata merah simbol batugamping,
Kotak dengan bulatan-bulatan di dalamnya simbol batuan konglomerate,
Kotak dengan gambar segitiga-segitiga symbol batuan breksi, Symbol representasi macam lithologi yang lain dapat dilihat pada lampiran yang disertakan pada buku ini. Simbol lithologi Teknik menggambar Teknik melukiskannya tidak mengikuti skala peta, karena apabila mengikuti skala peta, gambar menjadi tidak terbaca. Teknik penggambaran lebih mengutamakan pada tingkat dapat dibaca (keterbacaan) dan estetika atau artistika
Melukiskan kolom lithologi yang diekspresikan simbol gambar masih ditambahkan dengan simbol
warna memakan waktu yang cukup lama Contoh teknik melukiskan kolom lithologi seperti yang dianjurkan oleh Badgley (1959) dalam bukunya yang berjudul Structural Methods for The Exploration Geologist page. 106, Figure 122, Problem 15 Lintasan yang panjang Menggambar secara proporsional Teknik penggambaran kolom lithologi, yaitu non skala
serupa dengan teknik penggambaran kolom stratigraf Walaupun demikian, karena dalam kolom stratigraf berkaitan dengan tebal masing-masing kolom lithologi, maka penggambaran ketebalan masing-
masing kolom lithologi dilukiskan secara proporsional dan secara teknis layak dan dapat disuguhkan atau ditampilkan. Teknis kelayakan Laporan pemetaan geologi dengan kolom stratigraf yang dilukiskan pada kertas dengan ukuran yang
panjang contoh: 1,25 meter (meskipun ditampilkan dalam bentuk lampiran), suatu hal yang secara teknis tidak layak untuk ditampilkan. Dalam menyusun Laporan pemetaan geologi dengan kolom stratigraf sebagai penyerta, diperlukan kreasi yang secara teknis dapat dilakukan dan dinlai memenuhi syarat.
Teknik grafs resistensi batuan Untuk variasi lithologi dengan simbol-simbol gambar pada sisi bagian sebelah kanan (atau juga boleh juga pada bagian kiri), dilukiskan mengikuti variasi resistensi relative Untuk batugamping akan lebih menonjol ke kanan dibandingkan dengan batupasir. Batupasir akan lebih resisten dibandingkan dengan napal, napal digambarkan akan masuk ke dalam menggeser masuk ke arah bagian dalam. Demikian juga untuk breksi, konglomerate dan serpih dan batulempung dan untuk jenis-jenis batuan yang lain. Kolom stratigraf ditampilkan dengan simbol-smbol gambar, lukisan pada bagian sebelah kanan merupakan ekspresi maya dari tingkatan resistensi jenis
batuan teknik melukisnya lebih banyak mengedepankan pada nilai artistik dengan logika geologi. Teknik grafs Grafk lingkungan pengendapan (sedimentasi) dilukiskan pada kolom paling kanan, disajikan dalam bentuk grafs. Penggambaran secara grafs lingkungan pengendapan harus sesuai dengan uraian pada saat menguraikan kolom lithologi. Hubungan stratigraf antar 2 (dua) satuan lithostratigraf, dilukiskan sesuai dengan kodifkasi yang telah disepakati bersama, misal, selaras dengan garis lurus, tidak selaras dengan garis bergelombang dan seterusnya. Penyajian