Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL KLINIS Nama : Erwinanto K.

A
NAMA : Tn. S
Usia : 60 tahun NIPP : 20110310003
Preceptor : dr.Hj. Niarna Lusi Sp.PD
Problem Hipotesis Data Tujuan Belajar Decision maker
Tambahan
Anamnesis DIAGNOSIS 1. Mampu menegakkan Dari anamnesis didapatkan
Keluhan utama : Hipertensi dengan diagnosa Hipertensi pasien mengeluh kepala terasa
Demam 2 minggu hiperglikemia dan hiperglikemia pusing, pasien merasa mual
RPS : Pusng dan mual TIA(Transient 2. Mampu melakukan dan lemas. Pasien mengatakan
Seorang pasien laki-laki berusia 60 tahun datang kerumah sakit ischaemic attack) penatalaksanaan pusingnya seperti berputar -
dengan keluhan pusing (+),mual (+), muntah (-), dan lemas (+). pasien tersebut putar. Pasien ini mempunyai
Pasien mempunyai riwayat jatuh secara tiba-tiba, awalnya sebelum riwayat penyakit gula tetapi
masuk rumah sakit pasien merasakan pusing berputar lalu pasien tidak rutin mengkonsumsi
terjatuh kemudian pingsan, setelah tersadar pasien mengatakan obat gula, pasien juga
lupa dengan kejadian sebelumnya. Pasien juga memiliki riwayat mengatakan jarang periksa
penyakit gula tetapi tidak rutin mengkonsumsi obat gula. untuk tensi dan cek gula
RPD : darah. Dari hasil pemeriksaan
HT (+) DM (+) asma (-) fisik pasien merasa lemas,
RPK : hipertensi (187/100), suhu
HT (+)(pada ibu) DM (-) asma (-) badan normal tidak merasa
demam, serta hasil
PEMERIKSAAN FISIK laboratorium menunjukkan
Kesadaran : Compos Mentis, Lemah hasil GDS nya 465.
Vital Sign :
TD : 187/100 TERAPI
Suhu : 36,5 C - ceftriaxon 2x1
RR : 24x/menit - Novorapid 3x1
Nadi : 114x/menit - Infus RL
Pemeriksaan fisik
Kepala :
- Conjungtiva tidak anemis
- Sklera tidak ikterik
Leher :
- Limfonodi : Tidak teraba
Thorax :
- Cor : S1 dan S2 reguler
- Pulmo : Vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi
(-/-)
Abdomen : bunyi usus (+) normal,nyeri ulu hati (-)
Ekstrimitas : Akral hangat
Laboratoium
AT : 299 (150-400)
AL : 11200 (4500-13000)
Hb : 11,8 (12-18)
Hmt : 37 (37-54)
GDS : 465 (70-140)
Ureum : 12,6 (15-45)
Kreatinin : 1,23 (0,62-1,1)
HIPERTENSI

Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120140 mmHg tekanan sistolik dan 80 90 mmHg tekanan diastolik. Seseorang
dinyatakan mengidap hipertensi bila tekanan darahnya > 140/90 mmHg. Sedangkan menurut JNC VII 2003 ( The seventh report of the joint
National on Prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure) tekanan darah pada orang dewasa dengan usia diatas 18
tahun diklasifikasikan menderita hipertensi stadium I apabila tekanan sistoliknya 140 159 mmHg dan tekanan diastoliknya 90 99 mmHg.
Diklasifikasikan menderita hipertensi stadium II apabila tekanan sistoliknya lebih 160 mmHg dan diastoliknya lebih dari 100 mmHg sedangakan
hipertensi stadium III apabila tekanan sistoliknya lebih dari 180 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih dari 116 mmHg (Palmer, 2007).
Menurut JNC 7, tekanan darah dibagi dalam tiga klasifikasi yakni normal, pre-hipertensi, hipertensi stage 1, dan hipertensi stage 2 (tabel
1). Klasifikasi ini berdasarkan pada nilai rata-rata dari dua atau lebih pengukuran tekanan darah yang baik, yang pemeriksaannya dilakukan pada
posisi duduk dalam setiap kunjungan berobat.
Tabel 1. Klasifikasi Dan Penanganan Tekanan Darah Tinggi Pada Orang Dewasa*
Klasifikasi TDS* TDD* Modifikasi Obat Awal
Tekanan mmHg mmHg Gaya Hidup
Tanpa Dengan Indikasi
Darah
Indikasi
Normal < 120 < 80 Anjuran Tidak Perlu Gunakan obat yang
Pre- 120-139 80-89 Ya menggunakan obat spesifik dengan
Hipertensi antihipertensi indikasi (resiko).
Hipertensi 140-159 90-99 Ya Untuk semua kasus Gunakan obat yang
Stage 1 gunakan diuretik spesifik dengan
jenis thiazide, indikasi
pertimbangkan ACEi, (resiko).Kemudian
ARB, BB, CCB, atau tambahkan obat
kombinasikan antihipertensi
(diretik, ACEi,
ARB, BB, CCB)
Hipertensi >160 >100 Ya Gunakan kombinasi 2 seperti yang
Stage 2 obat (biasanya dibutuhkan
diuretik jenis thiazide
dan
ACEi/ARB/BB/CCB
Bila tekanan darah tinggi tidak terkontrol dengan baik, maka dapat terjadi serangkaian komplikasi serius dan penyakit kardiovaskuler,
sperti angina dan serangan jantung, strol dan stroke ringan, gagal jantung, kerusakan ginjal dan masalah mata

Jenis Hipertensi

Jenis tekanan darah tinggi terbagi menjadi dua jenis, yaitu (Palmer, 2007):

1. Hipertensi esensial (primer) --- Tipe ini terjadi pada sebagian besar kasus tekanan darah tinggi, sekitar 95%. Penyebabnya tidak diketahui
dengan jelas, walaupun dikaitkan dengan kombinasi faktor gaya hidup seperti kurang bergerak dan pola makan.
2. Hipertensi sekunder --- Tipe ini lebih jarang terjadi, hanya sekitar 5% dari seluruh kasus tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi tipe
ini disebabkan oleh kondisi medis lain (misalnya penyakit ginjal) atau reaksi terhadap obat-obatan tertentu (misalnya pil KB).

Penyebab hipertensi

Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar tidak diketahui terutama yang esensial, namun demikian terdapat beberapa faktor resiko
terkena darah tinggi, misalnya kelebihan berat badan, kurang berolahraga, mengkonsumsi makanan berkadar garam tinggi, kurang
mengkonsumsi buah dan sayuran segar dan terlalu banyak minum alkohol
DIABETES

Diabetes atau Diabetes Mellitus (DM), dalam bahasa Yunani memiliki arti tembus atau pancuran air, dan dari bahasa latin memiliki arti
rasa manis, sedang di Indonesia DM lebih dikenal dengan penyakit kencing manis, di mana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah
menjadi tinggi karena tubuh tidak dapat memproduksi atau mengeluarkan insulin secara cukup. Dan dari beberapa tes secara langsung, pada
umumnya air seni pengidap diabetes rasanya manis karena mengandung banyak gula.

Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen
dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan
gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.

Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh
dari makanan. Itu yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap dengan
baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin dengan baik.

Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang
ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah
glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel
agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.

Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita
banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2
karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik. Untuk melihat perbedaan lebih detil, silahkan
lanjutkan membaca.

Anda mungkin juga menyukai