Subdural Hematoma
Subdural Hematoma
Klasifikasi :
- Akut
Terjadi pada trauma kepala berat. Memiki prognosis yang buruk. Letalitasnya mencapai 50%.
Terjadi dalam waktu 24 sampai 48 jam. Manifestasi klinis dari pendarahan subdural ditentukan
oleh lokasi & luas cedera parenkimal yang sesuai.
- Subakut
Terjadi dalam waktu lebih dari 48 jam dan kurang dari 2 minggu. Riwayat klinis yang khas
adalah adanya trauma kepala yang menyebabkan ketidaksadaran.
- Kronik
Biasanya akibat trauma kepala ringan. Subdural hematoma kronik biasanya ditemukann jaringan
granulasi di dinding hematoma. Jaringan ini dianggap umber pendarahan berulang ke dalam
kumpulan cairan sehingga cairan ini membesar dan bukan diabsorbsi. Manifestasi klinisnya
ditimbulkan oleh tekanan jaringan otak di bawahnya dan bergantung kepada lokasi hematoma.
Epidemiologi :
Dilaporkan terjadi pada 5-25% pasien dengan cedera kepala. Insidensnya 1,5-3/100.000 populasi. Lebih
sering terjadi pada laki-laki (3:1).
Manifestasi klinis :
- Nyeri kepala
- Papilledema
- Muntah proyektil
- Laju nafas menurun
Terapi:
Ditujukan baik kepada pendarahannya itu sendiri maupun cedera parenkim yang berkaitan. Jika
pengangkatan hematoma secara pembedahan saraf terbuka diperlukan, jaringan otak yang mengalami
kontusio harus direseksi. Bila diameter hematoma lebih dari 2,5 cm baru dilakukan craniotomy. Bila
kurang maka hematoma akan terabsorbsi sendiri. Pada saat pembedahaan, dapat dilakukan duraplasti
dan fragmen tulang dapat ditinggalkan di luar untuk menyediakan ruang untuk otak yang membengkak
dan mencegah kemungkinan terjadinya hipertensi kranial yang lethal.