Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Publikasi Statistik Tanaman Pangan 2014 merupakan salah satu publikasi yang baru diterbitkan
oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pohuwato pada tahun 2015. Data yang disajikan dalam
publikasi ini meliputi produksi, luas panen, serta rata-rata produksi atau hasil per hektar tanaman padi dan
tanaman palawija yang diolah dari hasil pengumpulan data oleh petugas BPS (Koordinator Statistik
Kecamatan), maupun dari hasil pengumpulan petugas dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan
(KCD/Mantri Tani).

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya
pada semua pihak yang turut membantu atas terbitnya publikasi ini , Khususnya dinas/Instansi terkaik
dalam lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato yang telah membantu dalam menyediakan data
yang diperlukan.Semoga data yang disajikan dalam publikasi ini dapat memenuhi kebutuhan data tentang
tanaman pangan bagi para konsumen data. Penulis mengharapkan saran dan masukan yang membangun
demi terwujudnya publikasi yang lebih baik lagi.

Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya publikasi ini, kami ucapkan
terima kasih.
LATAR BELAKANG

Pangan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak untuk ditindaklanjuti dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dengan pendekatan yang sistematik, terpadu dan menyeluruh. Upaya-upaya
tersebut, harus ditujukan untuk mengurangi beban masyarakat dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat
secara layak, sehingga dapat menjalani dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Mengingat
pentingnya pangan untuk keberlanjutan berbangsa dan bernegara, maka seluruh pemangku kepentingan
harus mampu menyatukan langkah dan pemikiran serta menempatkan upaya produktivitas pertanian
sebagai prioritas utama.

Selama ini, Pemerintah telah berupaya menyempurnakan kebijakan Produktivitas Pertanian


khususnya Tanaman Pangan Padi & Palawija, baik dari sisi paradigma, anggaran maupun instrument
program meningkatkan produktivitas pertanian. Dibukanya ruang partisipasi pada semua pihak dalam
upaya Peningkatan Produktivitas Pertanian dan menjadikan isu sebagai tanggung jawab seluruh
pemangku kepentingan, merupakan langkah awal yang ditujukan untuk mendorong seluruh elemen
masyarakat, agar turut berperan dan bertanggung jawab dalam upaya Meningkatkan Produktivitas
Pertanian. Semangat inilah yang mendasari berbagai prakarsa yang dilakukan pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha dan pemangku kepentingan lainnya.

Namun demikian, berbagai kebijakan dan program yang telah digulirkan masih belum sepenuhnya
berjalan dan terselenggara secara selaras, terpadu, efisien dan efektif. Dewasa ini pembangunan
menghadapi tantangan yang lebih besar seiring dengan era globalisasi yang menuntut daya saing yang
lebih tinggi. Pembangunan sektor pertanian saat ini paling tidak dihadapkan pada tiga tantangan besar.
Pertama adalah tingkat pertumbuhan penduduk yang masih tinggi, yang akan diikuti oleh permintaan
bahan pangan yang juga akan meningkat. Kedua adalah semakin tergusurnya lahan-lahan pertanian
potensial terutama di wilayah sekitar perkotaan yang berganti menjadi daerah pemukiman maupun
industri (alih fungsi lahan), yang akan menyebabkan berkurangnya produksi pangan. Dan yang ketiga
adalah fenomena perubahan iklim yang ekstrim, yang menyebabkan petani sulit memprediksi
pelaksanaan waktu tanam dan juga memunculkan wabah hama dibeberapa wilayah. Selain hal-hal
tersebut, terdapat pula masalah lain yang berkaitan dengan sosial masyarakat, lingkungan hidup,
kebijakan pemerintah, dan lain-lain.
METODOLOGI

Data statistik tanaman pangan dikumpulkan berdasarkan hasil survei pertanian yang dilaksanakan
rutin setiap bulan. Survei ini dilaksanakan bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan,
dimana pencatatan di lapangan menjadi tugas Mantri Tani/KCD di setiap kecamatan, yang kemudian
pengolahannya dilakukan oleh BPS. Selain survei tersebut, untuk melihat rata-rata produksi padi dan
palawija juga dilakukan dengan survei ubinan oleh Koordinator Statistik Kecamatan di kecamatan yang
bersangkutan. Hasil pengolahan dari kedua survei tersebut menghasilkan angka ramalan luas panen dan
produksi padi dan palawija setiap subroundnya. Data statistik inilah yang akan digunakan dalam
penentuan kebijakan pemerintah disektor pertanian tanaman pangan dan data tersebut dapat dibandingkan
secara nasional.

Laporan statistik Pertanian mencakup laporan luas tanaman padi (SP-Padi), luas tanaman palawija
(SP-Palawija), laporan penggunaan lahan (SP-Lahan), Laporan alat/mesin dan kelembagaan pertanian
(SP-Alsintan TP) serta laporan perbenihan (SP-Benih TP). Frekuensi pengumpulan data SP tersebut
terbagi dalam dua kategori, yaitu Bulanan (SP-Padi dan SP- Palawija) yang dilaporkan setiap bulan. Dan
Tahunan meliputi SP-Lahan, SP-Alsintan TP, dan SP-Benih TP yang dilaporkan setiap tahun di awal
bulan. Pengumpulan data SP dilakukan oleh KCD/Mantri Tani.

Pengumpulan data produktivitas/ubinan

Data produktivitas hasil ubinan dikumpulkan oleh petugas BPS yaitu Koordinator Statistik
Kecamatan (KSK) sehingga kelancaran pemasuka dokumen ubinan dan akurasi isiannya menjadi
tanggung jawab BPS Provinsi/Kabupaten/Kota. Pengumpulan data produktivitas tanaman pangan
dilakukan secara sampel melalui suvey ubinan dengan pendekatan rumah tangga. Tanaman padi meliputi
padi sawah dan padi lading, sedangkan tanman palawija meliputi jagung, kedelai, kacang tanah, kacang
hijau, ubi kayu dan ubi jalar. Metode pengumpulan data produktivitas tanaman pangan menerapkan
metode pengukuran langsung pada plot ubinan sebuah lahan sampel dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter, dan
metode wawancara dengan petani untuk karakteristik-karakteristik yang berkaitan dengan produktivitas,
seperti penggunaan pupuk, benih, pengairan, pestisida, cara penanaman, dan lain sebagainya.

Pelaksanaan survey ubinan dilakukan dalam tiga periode, yaitu Januari-April (Subround I), Mei-Agustus
(Subround II), September-Desember (Subround III).
PEMBAHASAN

1.1. KONSTRIBUSI SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN POHUWATO

Sektor pertanian sebagai sektor dominan dalam Sturuktur perekonomian Kabupaten Pohuwato
memegang peranan penting dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, Selain untuk memenuhi
kebutuhan pokok masyarakat, Sektor ini juga mempunyai peranan yang besar dalam penyerapan tenaga
kerja di Kabupaten Pohuwato .

Tabel 1. Penduduk Berumur 15 tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha (persen) di Kabupaten
Pohuwato Tahun 2013-2014

Lapangan Usaha 2013 2014

(1) (3) (4)


Pertanian 39,93 43,62
Industri Pengolahan 3,04 4,19
Perdagangan, Rumah Makan, dan Hotel 18,76 19,75
Jasa Kemasyarakatan 21,44 15,75
Lainnya 21,61 16,65
Jumlah 100,00 100,00
Sumber : Sakernas, BPS Kabupaten Pohuwato

Dalam hal tenaga kerja, sektor pertanian memiliki potensi yang besar untuk dapat menyediakan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat Kabupaten Pohuwato. Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional
bulan Agustus tahun 2014, lapangan usaha utamanya adalah sektor pertanian yaitu sebesar 43,62 persen,
Sedangkan lainnya terdistribusi kesektor sektor industri pengolahan 4,19 persen, perdagangan 19,75
persen, jasa kemasyarakatan 15,75 persen serta sektor lainnya 16,65 persen.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Pohuwato secara makro direpresentasikan oleh besaran


PDRB, dimana bisa dilihat secara makro perkembangan produktivitas dari unit-unit ekonomi pada tahun
tertentu. Pada tahun 2014 kinerja perekonomian Kabupaten Pohuwato tumbuh sebesar 7,46 persen,
walaupun lebih lambat dari tahun 2013 yang sebesar 7,68 persen.

Tabel 2. Peranan PDRB Kabupaten Pohuwato Menurut Lapangan Usaha (Persen),


20132014
Lapangan Usaha 2013 2014

(1) (2) (3)


A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 59,02 59,53

B Pertambangan dan Penggalian 1,15 1,03


C Industri Pengolahan 4,36 4,45
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,04 0,04
E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan 0,02 0,02
Daur Ulang
F Konstruksi 6,65 6,37
G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil 8,41 8,69
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 2,94 3,05
I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,10 1,06
J Informasi dan Komunikasi 1,33 1,31
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,96 1,91
L Real Estat 0,81 0,79
M,N Jasa Perusahaan 0,10 0,10
O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan 6,17 5,80
Jaminan Sosial Wajib
P Jasa Pendidikan 2,29 2,29
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,44 2,39
R,S,T,U Jasa lainnya 1,20 1,17

Produk Domestik Regional Bruto 100,00 100,00

Struktur ekonomi menunjukkan basis utama perekonomian suatu daerah atau sektor utama yang menjadi
penopang ekonomi wilayah tersebut. Salah satu indikator ekonomi yang dapat menggambarkan struktur
perekonomian daerah adalah PDRB, yaitu dengan melihat kontribusi masing-masing sektor dalam pembetukan
PDRB ADHB. Pola perkembangannya dari tahun ke tahun dapat memberikan informasi mengenai pergeseran
struktur perekonomian daerah.

Menurut Tabel 2, Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menjadi sektor utama yang
menyokong perekonomian daerah. Data tahun 2014 menunjukkan bahwa kategori ini menyumbang sebesar
59,53 persen atau separuh lebih dari nilai total PDRB Kabupaten Pohuwato. Hal tersebut sesuai dengan kondisi
Pohuwato yang memiliki sumber daya alam pertanian yang melimpah. Di tambah lagi dengan kekayaan laut yang
berasal dari perairan Teluk Tomini. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang bekerja di sektor pertanian
adalah yang terbanyak dibanding kategori-kategori lainnya.

Tabel 3. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Pertanian, Peternakan, Perburuan dan
Jasa Pertanian (Persen), 2013-2014

Lapangan Usaha 2013 2014

(1) (2) (3)


1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa 78,51 78,57
Pertanian
a. Tanaman Pangan 65,33 66,27
b. Tanaman Hortikultura 3,15 2,96
c. Tanaman Perkebunan 5,55 5,23
d. Peternakan 3,39 3,09
e. Jasa Pertanian dan Perburuan 1,09 1,01
2 Kehutanan dan Penebangan Kayu 2,19 2,04
3 Perikanan 19,29 19,39

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 100,00 100,00

Pada tahun 2014,kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi terhadap PDRB atas
dasar harga berlaku sebesar 59,53 persen (Tabel 2). Golongantanaman pangan merupakan penyumbang terbesar
terhadap kategoriini yaitu tercatat sebesar 66,27 persen dari seluruh nilai tambah pertanian.Penyumbang
terbesar selanjutnya terhadap kategori ini yaitusubkategori perikanan sebesar 19,39 persen, sedangkan
subkategori dan golongan lainnya peranananya dibawah sepuluh persen.

1.2. LUAS LAHAN

Luas Penggunaan Lahan (Ha) di Kabupaten


Pohuwato
Tabel
5.1.1 : Used Land Area (Ha) by District of Pohuwato
Table
Regency

2012-2014

Penggunaan Lahan 2012 2013 2014


Used Land
(1) (2) (3) (4)

Sawah yang Diolah 3 576 3 717 3 886


Sawah yang Belum Diolah 174 135 82
Tegalan/Kebun 41 375 49 224 43 124
Ladang/Huma 13 135 13 679 13 316
Penggembalaan/Padang Rumput 4 637 5 454 5 621
Rawa-rawa yang Tidak Ditanami 2677 - 750
Hutan Negara, Tambak, 259 428 76 803 132 329
Kolam/Tebat/Empang
Lahan Kering yang Sementara Tidak 24 535 46 220 147 947
Diusahakan
Hutan Rakyat/Tanaman Kayu-Kayuan 18 002 21 773 21 784
Perkebunan 15 775 19 529 19 351
Lain-Lain 10 631 187 896 132 329

Jumlah 405 355 424 430 424 431


Total
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pohuwato

Source : Agriculture and Food Security Services of Pohuwato Regency

Tabel 5.1.2 : Luas Lahan Sawah, Lahan Bukan Sawah, dan


Table Lahan Bukan Pertanian (Ha) Menurut Kecamatan
di Kabupaten Pohuwato

2014
Kecamatan Lahan Sawah Lahan Bukan Lahan Bukan
District Wetland Area Sawah Pertanian
Dryland Area Non-
Agriculture
Area
(1) (2) (3) (4)

Popayato - 6 812 2 280


Popayato Barat 205 53 500 4 119
Popayato Timur - 17 072 55 302
Lemito - 38 118 23 832
Wanggarasi 11 5 863 12 934
Marisa - 1 805 1 660
Patilanggio 1 281 19 871 8 730
Buntulia 305 37 128 131
Duhiadaa 1 464 1 419 1 070
Randangan 349 15 046 17 795
Taluditi 554 14 154 1 289
Paguat 215 54 622 1 256
Dengilo 334 21 974 1 931
Kabupaten Pohuwato 4 718 287 384 132 329
Pohuwato Regency
2013 3 852 232 682 187 896
Sumber : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pohuwato
1.3. LUAS TANAM

1.4. LUAS PANEN

1.5. LUAS PUSO

1.6. PRODUKSI PADI DAN JAGUNG

1. LUAS PANEN
Tabel 1. Luas panen (luas bersih) Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato menurut komoditi
(hektar)
KOMODITAS 2013 2014
PADI SAWAH 6.168 6.823
PADI LADANG 19 374
JAGUNG 68.896 69.592
KEDELAI 3.032 1.954
KACANG TANAH 165 116
KACANG HIJAU 73 38
UBI KAYU 101 26

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat bahwa luas panen komoditas padi sawah, padi ladang,
dan jagung mengalami kenaikan. Luas panen padi sawah pada tahun 2013 sebesar 6.168 hektar,
naik menjadi 6.823 hektar pada tahun 2014. Luas panen padi ladang pada tahun 2013 sebesar 19
hektar naik menjadi 374 hektar pada tahun 2014. Jika dibandingkan dengan padi sawah, luas
panen padi ladang sangat kecil karena di Kabupaten Pohuwato komoditas padi ladang sangatlah
kecil.
Sedangkan untuk luas panen komoditas jagung pada tahun 2013 sebesar 68.896 hektar
naik menjadi 69.592 hektar pada tahun 2014. Komoditas jagung merupakan komoditas unggulan
di Kabupaten Pohuwato sehingga memiliki luas panen yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
komoditas lain. Untuk komoditas kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu luas panennya
mengalami penurunan.
2. LUAS TANAM
Tabel 2. Luas Tanam Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato menurut Komoditi (Hektar)
KOMODITAS 2013 2014
PADI SAWAH 7.248 5.810
PADI LADANG 400 -
JAGUNG 67.800 53.986
KEDELAI 2.645 1.321
KACANG TANAH 167 94
KACANG HIJAU 69 25
UBI KAYU 69 31

Dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa luas tanam seluruh komoditas mengalami penurunan.
Untuk komoditas padi sawah, luas tanam pada tahun 2013 sebesar 7.248 hektar, sedangkan pada
tahun 2014 hanya sebesar 5.810 hektar, mengalami penurunan sebesar 19,83 %. Sedangkan luas
tanam untuk komoditas jagung pada tahun 2013 sebesar 67.800 hektar turun menjadi 53.986
hektar pada tahun 2014, mengalami penurunan sebesar 20,37 %

3. LUAS PUSO
Tabel 3. Luas Puso Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato menurut Komoditi (Hektar)
KOMODITAS 2013 2014
PADI SAWAH - 181
PADI LADANG - 11
JAGUNG - 1.153
KEDELAI - -
KACANG TANAH - -
KACANG HIJAU - -
UBI KAYU - -

Anda mungkin juga menyukai