Anda di halaman 1dari 5

Tugas

Dasar Dasar Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan

Pengemasan Produk Perikanan

Disusun oleh :

R. Ahmad Sholahudin F 230110160153

Kelas Perikanan C

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

PROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR

2017
Pengemasan Produk Perikanan

1. Pengertian pengemasan produk perikanan

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, dan merupakan


salah satu cara pengawetan bahan hasil perikanan, karena pengemasan dapat
memperpanjang umur simpan bahan. Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang
dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan-kerusakan pada bahan
yang dikemas/ dibungkusnya.
DASAR HUKUM PENGEMASAN PRODUK HASIL PERIKANAN
1. UU No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
2. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
3. UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan UU No. 45 Tahun 2009 tentang:
Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
4. UU RI No. 15 Tahun 2001 tentang Merk
5. UU No. 14 Tahun 2001 tentang Paten
6. Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Pelabelan dan Iklan Pangan
7. Kep. Menteri Kelautan dan Perikanan RI No. KEP.01/Men/2007 tentang Persyaratan
Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan pada Proses Produksi, Pengolahan dan
Distribusi

2. Ruang Lingkup Pengemasan


Ruang lingkup pengemasan itu terdiri dari beberapa yaitu fungsi pemakaian. Fungsi pengemasan terdiri
dari container preserver, protector informer, marketer seller, distribusi transportasi penyimpanan.
Kemudian bahan-bahan pengemasan ini terdiri dari alamiah dan buatan. Pengemasan berdasarkan
pemakaiannya dibagi atas tiga yakni, pengemasan untuk keemasan sekali pakai, pengemasan untuk
keemasan berulang kali, dan pengemasan untuk keemasan yang tidak untuk langsung dibuang.
Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulai bahan yang
sangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi 2 pengemasan yang semakin
canggih dan menarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik,
gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-
bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu, daun-daunan dan pelepah dan
bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan
hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi
kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan
vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan
pintar (active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi lingkungan di
dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas. Minuman teh dalam kantong
plastik, nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang juga sudah berkembang menjadi kotak-
kotak katering sampai minuman anggur dalam botol dan kemasan yang cantik berpita merah.

3. Fungsi dan Peranan Pengemasan


Fungsi dari pengemasan ialah:
a) Untuk mewadahi produk. Mewadahi produk merupakan hal yang sangat penting karena produk
yang akan didistribusikan harus sampai ke tangan konsumen dengan utuh.
b) Melindungi dari bahaya luar dan mengawetkan produk seperti melindungi dari sinar ultraviolet,
panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat
merusak dan enurunkan mutu produk.
c) Sebagai identitas produk. Kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi
kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan.
d) Meningkatkan efisiensi. Pengemasan dapat mempermudah pengiriman dan juga memudahkan
dalam perhitungan atau kuantitas produk.
e) Memperluas pemakaian dan pemasaran produk.
f) Menambah daya tarik calon pembeli. Pengemasan yang menarik dapat menambah daya tarik
calon pembeli.
g) Sarana informasi dan iklan. Di dalam keemasan terdapat informasi mengenai nama produk,
komposisi produk hingga kuantitas produk.
h) Memberi kenyamanan bagi konsumen. Konsumen akan lebih nyaman dengan pengemasan pada
suatu produk karena pada zaman sekarang ini konsumen juga sering mengutamakan fungsi
praktis.
4. Pengemasan Tradisional dan Modern

Berikut adalah penjelasan pengemasan tradisional dan modern.

a. Pengemasan Tradisional

Pengemasan tradisional adalah perlakuan pengamanan terhadap produk hasil perikanan secara
tradisional yakni dengan bahan-bahan alami dan tidak dengan teknologi yang lebih tinggi biasanya tidak
memperhatikan nilai estetika dan kehigienisan.

Berikut adalah contoh produk perikanan dengan pengemasan secara tradisional.

1. Penggunaan daun pisang


Penggunaan bambu

a. Pengemasan Modern

Pengemasan modern adalah cara atau perlakuan pengamanan terhadap produk hasil perikanan
untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan produk hasil perikanan secara
non tradisional atau modern yakni dengan teknologi yang lebih tinggi biasanya memperhatikan nilai
estetika dan kehigienisan.
Daftar Pustaka

Morris, A., A. Barnett and O.J. Burrowsb. 2004. Food Spoilage, Packaging and Storage.
Journal of Food Science, 37:3, page 165-168.

Soekarto, S.T., 1990. Peranan Pengemasan dalam Menunjang Pengembangan Industri,


Distribusi dan Ekspor Produk Pangan di Indonesia. Di dalam : S.Fardiaz dan D.Fardiaz
(ed), Risalah Seminar Pengemasan dan Transportasi dalam Menunjang
Pengembangan Industri, Distribusi dalam Negeri dan Ekspor Pangan. Jakarta.

Syarief, R., S.Santausa, St.Ismayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Laboratorium


Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, IPB.

Anda mungkin juga menyukai