Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia.

PH Asam Basa
dan Garam
16 Juni 2015Laporan Praktikum

BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar belakang

Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam, basa, maupun netral. Cara
menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator
yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan
indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam,
basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Seperti diketahui, zat
utama dalam cuka adalah asam asetat. Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu.

Seperti halnya dengan sabun, basa bersifat kaustik (licin), selain itu basa juga bersifat alkali
(bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian). Rasa
pahit merupakan salah satu sifat zat yang bersifat basa.

Kita dapat mengenali asam dan basa dari rasanya. Namun, kita dilarang mengenali asam dan
basa dengan cara mencicipi karena cara tersebut bukan merupakan cara yang aman. Untuk
mengidentifikasi asam dan basa yang baik dan aman dapat dengan menggunakan indikator.
Indikator yaitu suatu bahan yang dapat bereaksi dengan asam, basa, atau garam sehingga akan
menimbulkan perubahan warna.

1.2 Tujuan Percobaan

1. Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.


2. Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam merupakan salah satu penyusun dari berbagai bahan makanan dan minuman, misalnya
cuka, keju, dan buah-buahan. Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang dalam air akan
melepaskan ion H+. Jadi, pembawa sifat asam adalah ion H+ (ion hidrogen), sehingga rumus
kimia asam selalu mengandung atom hidrogen. Ion adalah atom atau sekelompok atom yang
bermuatan listrik. Kation adalah ion yang bermuatan listrik positif. Adapun anion adalah ion
yang bermuatan listrik negatif. (Teguh, 2008)

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu
zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat
menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa
dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan
dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya berasa
masam, tapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan hati-hati mata, jika
terpercik asam pekat bisa berakibat kebutaan. Jika kena asam pekat harus langsung dicuci
dengan air mengalir sampai benar-benar bersih. (Adam,2011)

Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer,
dan keramik. Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya, logam besi dapat
bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk Besi (II) klorida (FeCl2). (Teguh, 2008)

Basa adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (OH-). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH.
Jika diketahui rumus kimia suatu basa, maka untuk memberi nama basa, cukup dengan menyebut
nama logam dan diikuti kata hidroksida. (Any, 2008)

Contoh reaksi pembentukan garam.

Asam + Basa > Garam + Air

Asam klorida + Natrium hidroksida > Natrium klorida + air

HCl (aq) + Na OH (aq) > Na Cl (aq) + H2O ()

Asam + Basa >> Garam + Air

Walaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak
selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan
basa penyusunnya.(Teguh, 2008)

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal,
contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam
dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4 Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan
basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa.
Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH,
Ca(OH)2 termasuk basa kuat. (Teguh, 2008)

BAB III

METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan

pH indikator Tabung reaksi


HCL Erlenmeyer volume 50/ 100 ml
H2SO4 Asam borak
HCH3COO Pipet ukur 10 ml
NaOH Pipet ukur 5 ml
NH4OH Kaca arloji
NaCH3COO Corong kaca
NH4Cl Rak tabung reaksi
Na2SO3 Pipet biasa
NaCl

3.2 Cara Kerja

1. Membersihkan 10 buah tabung reaksi dengan detergen lalu mengeringkan


2. Meletakkan di Rak tabung reaksi dengan mulut tabung ke atas
3. Pipet lebih kurang 2 ml larutan yang telah disediakan ke dalam masing-masing tabung
reaksi
4. Menentukan pH dengan menggunakan kertas pH indikator universal
5. Menghitung konsentrasi masing-masing larutan tersebut

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

4.1 Tabel Pengamatan

Konsentrasi
No. Nama larutan pH Golongan
(molaritas)
1. Garam Dapur 7 Netral
2. H3BO3 5 Asam lemah
3. HCL 1 Asam kuat
4. Natrium Asetat 8 Basa lemah
5. NH4Cl 6 Asam lemah
6. H2SO4 1 Asam kuat
7. Na2SO3 7 Netral
8. NaOH 11 Basa kuat

4.2 Perhitungan konsentrasi :

1. Dik : ph garam dapur = 7

Dit :konsentrasi garam dapur?

Peny :

larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..

2. Dik : Ph larutan H3BO3 = 5

Dit : konsentrasi larutan H3BO3?

Peny :

Ph = 5

[H+] = 5 log 1 = log 10-5

= 10-5 M = 0,00001 M

3. Dik : Ph larutan HCL 4

Dit : Konsentrasi larutan HCL.?

Peny :
Ph = 1

[H+] = 1 log 1 = -log 10-1

= 10-1 M = 0,1 M

4. Dik :Ph larutan Natrium asetat = 8

Dit :konsentrasi larutan Natrium asetat.?

Peny :

PH = 8

PH = 14 POH

POH = 14 PH

= 14 8 = 6

POH = 6 log 1 = log 10-6

[OH-] = 10-6 M = 0,000001 M

5. Dik : ph larutan NH4Cl = 6

Dit :Konsentrasi larutan NH4Cl.?

Peny :

Ph = 6

[H+] = 6 log 1 = log 106

= 10-6 M = 0,000001 M

6. Dik :Ph larutan H2SO4= 1

Dit :Konsentrasi larutan H2SO4.?

Peny :

Ph=1

[H+] = 1 log 1 = log 10-1

= 10-1 M = 0,01 M

7. Dik : Ph larutan NA2SO3

Dit :konsentrasi larutan NaSO3.?

Peny :

larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M.
8. Dik : Ph larutan NaOH = 11

Dit :Konsentrasi larutanNaOH..?

Peny :

PH = 11

POH = 14 11 = 3 = 3 log 1

= log 10-3

[OH] = 10-3

[OH-] = 0,001

BAB V

PEMBAHASAN

Pada percobaan pertama, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan garam dapur, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH
asam basa. Ternyata garam dapur memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam
perhitungan ;

Dik : ph garam dapur = 7

Dit :konsentrasi garam dapur?

Penye :larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan H3BO3, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata H3BO3 memiliki pH 5 yang berarti asam lemah, dalam perhitungan konsentrasi ;

Dik : Ph larutan H3BO3 = 5

Dit : konsentrasi larutan H3BO3?

Penye : Ph = 5

[H+] = 5 log 1 = log 10-5

= 10-5 M = 0,00001 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan HCL, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata HCL memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dalam perhitungan konsentrasi ;

Dik : Ph larutan HCL 4

Dit : Konsentrasi larutan HCL.?

Peny :Ph = 1
[H+] = 1 log 1 = -log 10-1

= 10-1 M = 0,1 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan Natrium Asetat, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel
pH asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 8 yang berarti basa lemah, dan dalam
perhitungan konsentrasinya ;

Dik :Ph larutan Natrium asetat = 8

Dit :konsentrasi larutan Natrium asetat.?

Penye :PH = 8

PH = 14 POH

POH = 14 PH

= 14 8 = 6

POH = 6 log 1 = log 10-6

[OH-] = 10-6 M = 0,000001 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan NH4Cl, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 6 yang berarti asam lemah, dan dalam perhitungan
konsentrasinya ;

Dik : ph larutan NH4Cl = 6

Dit :Konsentrasi larutan NH4Cl.?

Peny : Ph = 6

[H+] = 6 log 1 = log 10-6

= 10-6 M = 0,000001 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan H2SO4, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 1 yang berarti asam kuat, dan dalam perhitungan
konsentrasinya ;

Dik : Ph larutan H2SO4= 1

Dit : Konsentrasi larutan H2SO4.?

Peny : Ph=1

[H+] = 1 log 1 = log 10-1

= 10-1 M = 0,01 M

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan Na2SO3, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH
asam basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 7 yang berarti garam netral, dan dalam
perhitungan konsentrasinya ;

Dik : Ph larutan NA2SO3

Dit : konsentrasi larutan NaSO4.?

Penye : larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M.

Pada percobaan berikutnya, mencelupkan pH indikator universal kedalam gelas piala yang berisi
larutan NaOH, lalu pH indikator universal berubah warna dan dicocokkan dengan tebel pH asam
basa. Ternyata Natrium asetat memiliki pH 11 yang berarti basa kuat, dan dalam perhitungan
konsentrasinya ;

Dik : Ph larutan NaOH = 11

Dit : Konsentrasi larutanNaOH..?

Penye : PH = 11

POH = 14 11 = 3 = 3 log 1

= log 10-3

[OH] = 10-3

[OH-] = 0,001

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dari hasil praktikum tersebut, dapat kita simpilkan bahwaaannya nomor pada tabel pH
asam basa ada 14, dengan rincian ;

No 1 4 = Asam kuat No 7 10 = Basa lemah

No 5 6 = Asam lemah No 11 13 = Basa kuat

Kita dapat menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH masing-masing larutan, dengan
rumus antara lain ;

v pH asam kuat = log (asam kuat) = log (H+)

v pH basa kuat = log (basa kuat) = log (OH)

6.2 Saran

Dalam menjalankan praktikum ini sebaiknya praktikan harus jeli dalam menentukan pH
larutan pada tabel pH asam basa, karena apabila saran maka nilai pH akan salah dan perhitungan
konsentrasi juga ikut salah.
BAB VII

JAWABAN PERTANYAAN

1. Pengertian istilah dari :


2. Basa kuat

Basa kuat adalah jenis senyawa sederhana yang dapat mendeprotonasi asam sangat lemah di
dalam reaksi asam-basa. Contoh paling umum dari basa kuat adalah hidroksida dari logam alkali
dan logam alkali tanah seperti NaOH dan Ca(OH)2.

Berikut ini adalah daftar basa kuat:

Kalium hidroksida (KOH)


Barium hidroksida (Ba(OH)2)
Caesium hidroksida (CsOH)
Natrium hidroksida (NaOH)
Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
Litium hidroksida (LiOH)
Rubidium hidroksida (RbOH)

1. Basa lemah

Basa lemah adalah larutan basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.

Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas amonia tidak mengandung ion
hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion
hidroksida.

Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada
sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida.

1. Asam lemah

Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Contohnya

H2CO3

H3C6H5O7

CHCOOH

HN3

HCN

HF

1. Asam kuat

Asam kuat adalah asam yang terionisasi 100% dalam larutan. Contohnya

HCl
HNO3

H2SO4

HBr

HI

2. Cara menentukan suatu zat termasuk asam kuat/lemah, basa kuat/lemah,

Yaitu dengan cara mencelupkan pH indikator universal kedalam sebuah larutan, lalu kibaskan
kertas indikator itu dan cocokkan warna pada tabel pH asam basa.

No 1- 4 menunjukkan asam kuat

No 5 6 menunjukkan asam lemah

No 7 10 menunjukkan basa lemah

No 11 13 menunjukkan basa kuat

DAFTAR PUSTAKA

Adam Wiryawan. 2011. Konsentrasi larutan. Jakarta. :

Anonim. 2010. Bab 2. Asam,bas,dan garam.http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-


asam-basa-dan-garam/ diakses pada tanggal 12 november 2013, pada pukul 08.49 WIB.

Any Winarsih, dkk. 2008. IPA Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai