TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI
2008).
Kunjungan antenatal care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai kondisi ibu melalui anamnesis dan
Tujuan utama antenatal care adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya dengan membina hubungan saling percaya dengan
kelahiran, dan memberikan pendidikan. Antenatal care penting untuk menjamin agar
kembang janin.
dan bayi.
3. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
4. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
selama kehamilan.
mental ibu selama dalam kehamilan dan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui
dan menghasilkan bayi yang sehat pula (Depkes RI, 2004.; Mochtar, 2005)
sebaik-baiknya fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka pada post partum sehat dan
dan anak minimal empat kali selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut : sampai
dengan kehamilan trimester pertama (<14 minggu) satu kali kunjungan, dan
kehamilan trimester kedua (14-28 minggu) satu kali kunjungan dan kehamilan
trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali kunjungan
(Saifuddin, 2005).
WHO dalam Marmi (2011) menganjurkan dalam masa kehamilan ibu harus
3. Trismester III : dua kali kunjungan (usia kehamilan antara 28-36 minggu dan
kebidanan.
(fe)
sehari-hari, perawatan payu dara dan air susu ibu, tanda-tanda risiko,
Menurut Depkes RI (2002a), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu
dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau
posyandu. Kunjungan ibu hamil dilakukan secara berkala yang dibagi menjadi
Kunjungan pertama adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan
minggu.
Kunjungan keempat adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih
dan pelayanan kesehatan pada trimester III, usia kehamilan > 24 minggu.
sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama masa kehamilan dengan
1. Jadwal Pemeriksaan
konsultasi.
b. Kunjungan Keempat
tinggi (6) Sikap dan rencana tindakan (persiapan persalinan dan rujukan).
adalah :
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal yaitu sedini mungkin ketika haid
desa, bidan di praktek swasta), pembantu bidan, perawat yang sudah dilatih dalam
merupakan komponen penting dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pelayanan
standar yang dikelompokkan atas : (1) standar pelayanan umum terdiri dari 2 standar
(standar 1 - 2), (2) standar pelayanan antenatal terdiri dari 6 standar (standar 3 8),
(3) standar pertolongan persalinan terdiri dari 4 standar (standar 9 12), (4) standar
pelayanan nifas terdiri dari 3 standar (standar 13 15) dan (5) standar penanganan
standar, yakni :
kehamilannya.
hamil
kehamilan 16 minggu
komplikasi kehamilan.
Hasilnya :
kehamilan
c. Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuknya sesuai
dengan kebutuhan.
persalinan berlangsung.
Hasilnya :
Hasilnya :
Hasilnya :
perlu
yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh
petugas atau tenaga kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan
pekerjaan, suku) serta kepercayaan dan sikap terhadap perawatan medis, dokter, dan
penyakit (termasuk stress serta kecemasan yang ada kaitannya dengan kesehatan).
(Muzaham, 1995).
regional dan residence (2) faktor dari sistem pelayanan kesehatan yang bersangkutan
(3) faktor adanya fasilitas kesehatan lain, (4) faktor dari konsumen yang
terhadap pelayanan kesehatan secara umum, pengetahuan dan sumber informasi dari
kesehatan.
pemanfaatan pelayanan kesehatan berhubungan dengan (1) jarak yang jauh (faktor
geografi), (2) tidak tahu adanya suatu kemampuan fasilitas (faktor informasi), (3)
Biaya yang tidak terjangkau (faktor ekonomi), dan (4) tradisi yang menghambat
berupa model kepercayaan kesehatan (health belief model). Dalam model Anderson
yang dibutuhkan).
sebagainya).
ketidakmampuan bekerja)
Kepercayaan
Kesehatan
perkawinan), variabel struktur sosial (seperti pendidikan, pekerjaan dan suku bangsa)
serta kepercayaan dan sikap terhadap perawatan medis, dokter, dan penyakit
termasuk stress serta kecemasan yang ada kaitannya dengan kesehatan. Meskipun
ada beberapa faktor harus terrsedia untuk menunjang pelaksanaan yaitu faktor
kemampuan baik dari keluarga seperti penghasilan, simpanan asuransi, atau sumber-
sumber lainnya dan dari komunitas seperti tersedianya fasilitas dan tenaga pelayanan
kesehatan, lamanya menunggu pelayanan serta lamanya waktu yang digunakan untuk
Menurut Reinke (1994) yang dikutip oleh Henniwati (2008), ada beberapa
faktor regional, faktor dan sistem pelayanan kesehatan yang bersangkutan yatu tipe
dari organisasi, misalnya rumah sakit, puskesmas dan fasilitas pelayanan kesehatan
dengan pemanfaatan pelayanan antenatal oleh ibu hamil adalah faktor predisposisi,
paritas, jarak kelahiran, pendidikan , pengetahuan dan sikap. Dari faktor predisposisi
kondisi ibu dan ketersediaan pelayanan (pelayanan 5T) memiliki hubungan dengan
seseorang untuk mencari pelayanan) dan komponen need (kebutuhan seseorang akan
sosial dan kepercayaan kesehatan, seperti: umur ibu, paritas, jarak kelahiran,
pendidikan, pengetahuan, sikap, dan faktor enabling adalah sumber keluarga dan
ongkos, waktu, ketersediaan pelayanan, jarak, sedangkan faktor need adalah sakit
atau penyakit dan respon terhadap penyakit seperti riwayat, keluhan, persepsi sehat,
Faktor Predisposisi
a. Umur ibu
b. Paritas
c. Pendidikan
d. Pengetahuan
e. Sikap
Faktor Pemungkin
a. Dukungan Suami Pemanfaatan ANC
b. Ekonomi keluarga
c. Jarak
Faktor Kebutuhan
a. Persepsi Sehat/sakit
b. Diagnosa Klinis