Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

Designing a Qualitative Study


John W. Creswell

Penelitian kualitatif menurut (Denzin & Lincoln, 2005, hal 3) menjelaskan bahwa
peneliti secara alami mencoba memahami, mengamati, mempelajari lingkungan penelitian dan
menafsirkan fenomena kepada orang lain. Mereka dapat menggunakan foto, note, rekaman,
video dan sebagainya untuk mendukung representasi penelitian mereka.
Untuk mendesain studi kualitatif yang baik, kita harus memperhatikan beberapa aspek. Ada
5 pendekatan yang harus kita ketahui dalam mendesain penelitian kualitatif, antara lain:
a. Apa karakteristik utama penelitian kualitatif?
Ada beberapa karakteristik umum penelitian kualitatif diantaranya sebagai berikut:
1. Natural setting.
Pada kondisi ini, peneliti cenderung mengumpulkan data yang ada dan masalah
yang ada di lapangan. Peneliti langsung berinteraksi dengan pihak yang terlibat
pada penelitian ini.
2. Researcher as key instrument.
Yang dimaksud peneliti sebagai instrumen kunci adalah peneliti benar-benar
mengumpulkan bukti dan informasi langsung dari lapangan, mengamati perilaku,
memerika dokumen-dokumen dan sebagainya. Mereka tidak mengandalkan
informasi dari kuesioner yang dikembangkan peneliti lain.
3. Multiple Source Data
Peneliti kualitatif menggunakan beberapa data yang diperoleh dari pengamatan,
wawancara, dan dokumen lainnya dan tidak terpaku pada satu sumber data saja.
4. Analisis data induktif
5. Peneliti kualitatif membangun pola, kategori, dan tema mereka dari bawah ke atas,
dalam arti mereka mengembangkan tema dan data yang diperoleh
6. Participants meaning
Peneliti fokus kepada masalah yang terjadi pada ruang lingkup yang ada dari
partisipan, bukan pada makna yang diajukan pada saat penelitian.
7. Emergent design
Perencanaan penelitian tidak dapat didesian secara ketat karena pada setiap fasenya
desain penelitian bisa berubah ketika peneliti memasuki lapangan karena peneliti
langsung memperoleh data yang benar-benar abstrak dan diperoleh bukan dari
kuesioner namun dengan pendekatan tatap muka dengan partisipan.
8. Teoritis
Peneliti sering menggunakan kacamata konsep untuk menjelaskan masalah yang
diteliti.
9. Interpretive inquiry
Penelitian kualitiatif menginterpretasikan apa yang peneliti lihat, jumpai, dengar,
dan pahami. Penafsiran para peneliti tidak dapat dipisahkan dari latar belakang,
sejarah, konteks, dan pemahaman sebelumnya
10. Holistic Account
Penelitian kualitiatif akan mengembangkan berbagai masalah yang diteliti. Peneliti
tidak menggunakan batasan sebab akibat atau faktor-faktor, sehingga pada
umumnya peneliti memiliki gambaran umum yang lebih luas.
b. Kapan Menggunakan penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif ditujukan untuk peneliti dengan karakteristik:
a. Mempunyai komitken kuat pada waktu yang luas di lapangan. Penlitian kualititatif
akan banyak menghabiskan waktu di lapangan karena harus memperdebatkan
masalah di lapangan dengan perspektif yang ada yang dibentuk dari interaksi
dengan partisipan.
b. Tidak hanya waktu, namun proses analisis juga menyita waktu. Penyortiran data
tidak mudah dilakukan karena berbentuk gambar, rekaman video. Data-data
tersebut juga tidak memiliki standar ukuran tertentu sehingga membutuhkan tenaga
dan menguras waktu lebih banyak. Proses analisisnya juga menggunakan berbagai
multidisiplin sehingga penulis dapat menunjukkan berbagai perspektif.
c. Penelitian kualitiatif dapat terus berkembang sehingga studi akan terus berkembang
dan tanpa ada suatu pedoman yang pasti. Pedoman tersebut dapat berbeda antara
penelitian tersebut dengan yang terdahulu
Bagaimana mendesain studi kualitatif yang baik?
Penelitian kualitatif sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penelitian lain karena
penelitian ini juga menggunakan sumber ilmiah, mengajukan pertanyaan, menganalisis
dan menginterpretasikan. Namun ada beberapa penekanan dalam mendesain studi
kualitatif yang baik, diantaranya:
1. Peneliti menggunakan prosedur pengumpulan data yang ketat. Data yang ketat
adalah semua data yang diambil kemudian diringkas dengan detail tertentu. Dalam
pengumpulan data dapat berasal dari foto untuk mempermudah mendapat
tanggapan atau pesan di lapangan.
2. Peneliti menggunakan prinsip karakteristik utama penelitian kualitatif sebagaimana
dijelaskan sebelumnya untuk mendesain, mengumpulkan, dan menyajikan data
penelitian di lapangan.
3. Karena pedoman penelitian kualitatif terus berkembang, disarankan peneliti
menggunakan minimal satu dari lima pendekatan dari karakteristik kualitatif.
4. Berpegang pada satu konsep utama dan dapat dikembangkan setelah mendapat
berbagai data dari lapangan
5. Penelitian kualitatif juga harus mencakup metode yang terperinci, pengumpulan
dan analisis data yang ketat.
6. Peneitian kualitatif sering menggunakan tingkat abstraksi yang tinggi karena
menggabungkan dengan berbagai desain multiparadigma atau multi konsep
sehingga membuka wawasan luas bagi peneliti dan pembaca untuk penelitian
selanjutnya.
7. Teknik penulisan dapat membuat pembaca seolah-olah berada pada situasi yang
dialami oleh peneliti pada saat penelitian.
8. Studi penelitian yang dapat digunakan biasanya mencerminkan sejarah, budaya,
dan pengalaman pribadi peneliti.
9. Penelitian kualitatif biasanya bersifat etis karena peneliti tidak hanya melakukan
penelitian saja, namun juga mendapat izin dari dewan komite yang bersangkutan.
BAB 6
Introducing and Focusing Study
John W. Creswell

Penulisan penelitian kualitatif diawali dengan penjabaran permasalahan atau fenomena


dari suatu isu yang akan diangkat oleh penulis. Banyak penulis yang keliru menjelaskan inti
dari masalah tersebut. Masalah yang dimaksud adalah isu yang diangkat, mengapa memilih isu
tersebut, dan mengapa isu atau masalah tersebut layak untuk diangkat atau dilakukan
penelitian.
Penelitian kualitatif wajib untuk memberikan referensi atas alasan untuk mempelajari
masalahnya. Menurut Baritt (1986) mengapa kita memerlukan referensi dari penelitian
sebelumnya atau teori sebelumnya karena pada dasarnya pola pemikiran kita dikembangkan
atau perbaikan dari basis pemikiran sebelumnya.

Purpose Statement
Penelitian kualitatif pada prakteknya, penulis sering menggunakan maksud implisit untuk
menjabarkan pernyataan tujuan dari penelitian ini sehingga pembaca harus menggunakan
tenaga ekstra untuk menafsirkannya.
Ada beberapa istilah untuk memudahkan penyusunan dan pemahaman penelitian kualitatif agar
lebih spesifik, diantaranya sebagai berikut:
1. Penulis mengkodekan tipe penelitian kualitatif secara spesifik dengan menirukan tipe
tersebut, biasanya ditulis di bagian atas sebelum penjelasan.
2. Penulis mengkodekan dengan menunjukkan kata-kata tindakan dari peneliti.
3. Penulis secara jelas menjelaskan dalam pernyataan dan tujuan penelitian.
4. Penulis menggunakan identifikasi fenomena sentral untuk mengkodekan bagian-bagian
lain.
5. Penulis meramalkan peserta atau partisipan penelitian

Research Question
Beberapa peneliti biasanya menggunakan satu pertanyaan untuk mengeneralisasi
karena banyak diantaranya ketika penelitian dilakukan akan terus berkembang. Akan lebih baik
dari satu pertanyaan dikembangkan ke beberapa pertanyaan.
Ketika membangun kualitatif biografi, ada beberapa pertanyaan yang mungkin dapat
ditujukan antara lain:
a. Apa pengalaman dalam kehidupan individu tersebut?
b. Cerita apa saja yang bisa dikisahkan dari pengalaman ini?
c. Apa saja titik balik dari cerita tersebut?
d. Apa saja teori yang berhubungan dengan pengalaman individu tersebut?

Sedangkan untuk studi fenomenologis, ada beberapa pertanyaan untuk


mengarahkan studi tersebut, antara lain:
a. Pernyataan apa yang dapat menggambarkan fenomena tersebut?
b. Tema apa yang muncul dari fenomena tersebut?
c. Dalam konteks apa dan dasar pemikiran dari fenomena tersebut?
d. Apa esensi dari keseluruhan fenomena tersebut?

Apa yang menjadi pentingnya penelitanmu?


Apa perbedaanmu dengan sebelumnya?

Anda mungkin juga menyukai