Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN SISTEM NEGARA LAIN

Undang undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 telah menegaskan bahwa
negara kita menerapkan sistem pemerintahan presidensial. Dengan demikian negara kita
menjadi salah satu negara dari sekian banyak negara yang menganut sistem pemerintahan
presidensial. Akan tetapi meskipun demikian sistem pemerintahan presidensial yang
diterapkan di indonesia tentu saja mempunyai ciri khasyang membedakannya dengan negara
lain. Selain itu, sistem pemerintahan presidensial yang diterapkan diindonesia mempunyai
beberapa kelebihan dan kekurangan jika diperbandingkan dengan negara lain yang sama-
sama menerapkan sistem pemerintahan presidensial.

Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menelaah materi tentang perbandingan
sistem pemerintahan negara republik indonesia dengan sistem pemerintahan negara lain.
Setelah mempelajari materi ini diharapkan kalian mampu menguraikan kelebihan dan
kelemahan pelaksanaan sistem pemerintahan indonesia; dan membandingkan sistem
pemerintahan indonesia dengan sistem pemerintahan negara lain.

1. Kelebihan dan kekurangan sistem pemerintahan negara republik indonesia


Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa undang-undang dasar 1945 baik
sebelum maupun sesudah perubahan, menghendaki penerapan sistem pemerintahan
presidensial dalam penyelenggaraan pemerintahan negara republik indonesia. Akan
tetapi, sejarah mencatat bahwa di negara kita pernah dipraktekkan sistem pemerintahan
parlementer, yaitu ketika keluarnyamaklumat pemerintahan tanggal 14 november 1945,
serta pada masa berlakunya konstitusi RIS 1949 dan undang-undang dasar sementara
1950. Namun pelaksanaan sistem pemerintahan banyak menemui hambatan, sehingga
tidak bisa berjalan efektif bahkan membawa bangsa indonesia ke dalam kondisi yang
diliputi ketidakstabilan politik karena seringnyajatuhnya mosi tidak percaya kepada
kabinet pemerintahan. Hal tersebut menjadi pertanda bahwa pada saat itu, sistem
pemerintahan parlementerkurang tepat jika diterapkan di indonesia.
Dalam perjalanan bangsa selanjutnya, berdasarkan dekrit presiden 5 juli 1959 negara
kita kembali menggunakan undang-undang dasar 1945 sebagai hukum dasar negara.
Konsekuensinya, negara kita kembali menerapkan sistem pemerintahan presidensial
sampai saat ini.
Sejak kembali kepada undang-undang dasar 1945 hingga berakhirya kekuasaan Orde
Baru pada 21 Mei 1998, penerapan sistem pemerintahan presidensial di indonesia lebih
menonjolkan peran presiden secara berlebihan. Hal tersebut disebabkan bahwa ketentuan-
ketentuan undang-undang Dasar 1945 memberi wewenang yang amat besar kepada
presiden. Sadar akan kenyataan seperti itu, bangsa indonesia pada periode selanjutnya
(era reformasi) mengadakan perubahan Undang-Undang Dasar 1945 untuk membatasi
kekuasaan dan kewenanganpresiden serta lebih menyeimbangkan kekuasaan dan
kewenangan lembaga-lembaga negara lainnya. Hal tersebut penting dilakukan karena
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan landasan utama bagi penyelenggaraan negara
Indonesia.
Perubahan tersebut membawa pengaruh yang luar biasa bagi Indonesia. Perubahan
tersebut membawa hasil yang positif, diantaranya meningkatkan pengawasan masyarakat
terhadap kinerja pemerintah serta meningkatkanyapartisipasi rakyat dalam proses
pembangunan di negara kita terutama dalam proses kebijakan publik. Kedua hal inilah
yang sebenarnya menjadi kekuatan utama penerapan sistem pemerintahan presidensial di
negara Republik Indonesia. Akan tetapi, meskipun demikian tidak dapat dipungkiri
bahwa berbagai kelemahan masih terdapat dalam penerapan sistem pemerintahan
presidensial di negara kita. Oleh karena itu diperluka kerja keras dari segenap komponen
bangsa ini terus berjalan ke arah cita-cita kemerdekaan bangsa indonesia, yaitu
mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Dari tabel berikut, kalian dapat mencermati perbandingan gagasan ideal penerapan
sistem pemerintahan presidensial di Republik Indonesia dengan kenyataan yang
sebenarnya. Perbandingan ini diharapkan menunjukan kelemahan dan kelebihan
pelaksanaan sistem pemerintah di negara Republik Indonesia.
Tabel. Sistem Pemerintahan Presidensial Negara Republik Indonesia
No Aturan dalam Undang-Undang Kenyataan
Dasar 1945
1 Adanya pernyataan bahwa Dalam kenyataannya, lembaga legislatif cukup
indonesia adalah negara produktif menghasilkan undang-undang. Tetapi
berdasarkan atas hukum dan masih banyak pula undang-undang belum dibuat
konstitusi. Hal ini telah oleh legistatif , padahal UUD telah mengamatkan
memberikan kepastian hukum dan hal tersebut dan rakyat pun sangat membutuhkan
supremasi dalam penyelenggaraan undang-undang tersebut untuk menyelesaikan
negara suatu perkara yang belum kjelas dasar hukum
penyelesaiannya. Aparat penegak hukum saat ini
membuka diri untuk di awasi dan dikoreksi oleh
lembaga bentukan negara maupun masyarakat.
Akan tetapi masih banyak juga aparat penegak
hukum yang tidak profesional. Penegak hukum
mulai menunjukan harapan. Akan tetapi masih
banyak pejabat negarayang belum tersentuh oleh
hukum.
2 Semua anggota Majelis MPR tidak lagi mempunyai wewenang sebesar
Permusyawaratan Rakyat (terdiri dengan yang sebelumnya. DPR mempunyai
dari DPR dan DPD) dipilih oleh potensi politik yang kuat sehingga mampu
rakyat. MPR berwenang untuk mengontrol posisi presiden. Terkesan ada
mengubah UUD dan pergeseran, jika pada masa sebelumnya (Orde
memberhentikan presiden/wakil Lama dan Orde Baru) terjadi executive heavy
presiden dalam masa jabatannya (dominasi kekuasaan negara yang dipegang
menurut UUD. eksekutif), maka sekarang tejadi legislative heavy
(dominasi kekuasaan negara yang dipegang
legislatif). Pembentukan DPD juga memunculkan
harapan akan semakin didengarnya suara daerah.
Meskipun demikian, harapan tersebut belum
menerapkan perwujudan yang pasti.
3 Presiden dan wakil presiden Pada masa lalu tidak terdapat pembatasan jabatan
dipilih langsung oleh rakyat. presiden. Soekarno diangkat menjadi presiden
Keduanya memegang jabatan seumur hidup oleh MPRS, sementara Soeharto
selama lima tahun dan sesudahnyamemegang jabatan tersebut selama sekitar 32
dapat dipilih kembali dalam tahun. Indonesia telah menciptakan serah baru
jabatan yang sama hanya untuk dalam pemilu 2004 dengan memilih presiden dan
satu kali masa jabatan. Presidenwakil presiden secara langsung. Akan tetapi,
dan DPR bekerjasama dalam semua pasangan calon presiden dan wakil
pembuatan Undang-Undang. presiden harus dicalonkan oleh partai politik,
sehingga para calon independen non-partai politik
yang sangat kompenten tidak memiliki peluang
untuk mencalonkan diri tanpa
4 Presiden tidak dapat dijatuhkan Jalannya pemerintahan cenderung lebih stabil,
oleh Dewan Perwakilan Rakyat, karena tidak terjadi krisis kabinet. Hal ini
sebaliknya Presiden juga tidak dimungkinkan karena mentri-mentri diangkat dan
dapat membubarkan DPR diberhentikan oleh presiden. Dalam hal
pembentukan kabinet pada saat ini, terkesan
mengakomodasi berbagai kekuatan politik. Hal
ini dikarenakan tidak ada kekuatan politik yang
dominan.

2. Perbandingan pelaksanaan sistem pemerintahan negara republik indonesiadengan negara


lain
Pada umumnya penerapan sistem pemerintahan baik parlementer ataupun presidensial
oleh suatu negara dipengaruhi faktor sejarah pembentukan negara tersebut yang
sebelumnya diduduki/ dijajah oleh negara lain. Kenyataan menunjukan bahwa negara-
negara yang baru lahir setelahPerang Dunia I maupun Perang Dunia II memiliki
keterkaitan yang cukup kuat dengan negara yang sebelumnya menduduki atau menjajah
wilayah negara tersebut. Keterkaitan ini salah satunya dapat dilihat melalui persamaan
sistem pemerintahan. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kecenderungan negara baru
mengadopsi seluruh peninggalan negara yang menjajahnya (negara induk) termasuk
dalam sistem pemerintahan.
Berikut ini beberapa contoh negara baru yang memiliki keterkaitan sejarah dengan
negara lain, sehingga berpengaruh terhadap sistem pemerintahan yang digunakan.

Tabel

Keterkaitan Sejarah Negara Baru dengan Negara Induk yang Berpengaruh terhadap
Sistem Pemerintahan

No Negara Induk Negara Baru Sistem Pemerintahan


1 Perancis Kamerun, Chad, Kaledonia Baru, Parlementer
Kamboja, Republik Afrika Tengah,
Aljazair, dan Burundi.
2 Inggris Kanada, Afrika Selatan, Salandia Baru, Parlementer
Australia, India dan Malaysia
3 Rusia/Uni Kuba. Korea Utara, Vietnam, RRC, Presidensial
Soviet Ukraina dan Bulgia.
4 Amerika Filipina Presidensial
Serikat
5 Spanyol Argentina, Bolivia, Chili, Ekuador, dan Presidensial
Guaetemala.
Selain karena faktor sejarah, penerapan sistem pemerintahan juga dipengaruhi oleh
faktor ideologi. Saat ini, dunia dikuasai oleh dua ideologi yaitu liberalisme dan
komunisme. Dua ideologi ini menjadi besar karea disokong oleh dua negara besar, Uni
Soviet/Rusia mengusung Komunisme dan Amerika Serikat yang menyokong Liberalisme.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, kekuatan Amerika Serikat dan Uni Sovietsangat
besar. Kedua negara tersebut saling berseteru dan berusaha untuk mempengaruhi rezim
pemerintahan di negara lain untuk berpihak kepada salah satu di antara mereka.
perseteruan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat membawa kedua negara tersebut
dalam sebuah persaingan yang membawa ancaman peperangan bagi dunia. Perseteruan di
antara kedua negara tersebut dikenal dengan istilah Perang Dingin dan berakhir ketika
Uni Soviet bubar pada tahun 1989.

Perang dingin juga membawa pengaruh nyata terhadap sistem pemerintahan yang
dijalankan oleh negara-negara yang berada dibawah pengaruh Uni Soviet dan Amerika
Serikat. Berikut ini beberapa negara yang terpengaruh oleh persebaran ideologi antara
lain:

Tabel

Pengaruh Ideologi terhadap Sistem Pemerintahan

No Negara Induk Negara Baru Sistem Pemerintahan


1 Amerika Serikat Inggris, Perancis, Italia, Presidensial atau mentri
(Liberal) Kanada, Australia, Jerman, dengan lebih dari satu partai.
Korea Selatan, dan lain-lain.
2 Uni Soviet Kuba, Korea Utara, Vietnam, Presidensial dengan partai
(Komunis) RRC, Ukraina, Yugoslavia, tunggal yaitu partai komunis
Bulgaria, dan lain-lain.

Pada saat ini, negara-negara liberal umumnya menerapkan sistem


pemerintahan parlementer atau presidensial yang memberi keleluasaan bagi warga
negara untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Sedangkan negara-negara komunis
menerapkan sistem pemerintahan diktator proletariat dengan sistem presidensial yang
hanya terdiri dari satu partai politik, yaitu partai komunis. Nah, bagaimana dengan
sistem pemerintahan Indonesia?

Penerapan sistem pemerintahan di negara Republik Indonesia berbeda dengan


negara lain. Pertama, dasar penerapan sistem pemerintahan tersebut di negara kita
adalah hasil pemikiran para pendirinegara kita yang dituangkan dalam rumusan
hukum dasar yaitu Undang-Undang Dasar 1945. Penerapan sistem pemerintahan di
negara Republik Indonesia tidak disandarkan pada keterkaitan hubungan dengan
negara-negara penjajah. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan penerapan sistem
pemerintahan dengan negara-negara yang pernah menjajah kita. Belanda dan Jepang
(sebagai negara penjajah Indonesia) menerapkan sistem pemerintahan parlementer,
sedangkan Republik Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial.

Kedua dari segi ideologi, penerapan sistem pemerintahan Republik Indonesia


tidak berdasarkan kepada ideologi liberal dan komunis. Akan tetapi berasarkan
ideologi bangsa Indonesia sendiri yang digali dari nilai-nilai kepribadian bangsa
Indonesia yaitu pancasila yang tentunya berbeda dengan kedua ideologi tersebut dan
hanya berlaku di Indonesia. Dengan kata sistem sistem pemerintahan Republik
Indonesia berdasarkan pada prinsip Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang
adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan, dan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

Kedua hal tersebut merupakan perbedaan mendasar dari penerapan sistem


pemerintahan Republik Indonesiadengan negara-negara lain.

Anda mungkin juga menyukai