Anda di halaman 1dari 3

1.

Masalah

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) adalah pemilihan umum yang dilakukan di


setiap kabupaten/kota untuk memilih calon kepala daerah masing-masing
dengan prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Salah satu
syarat utama menjadi seorang pemilih adalah usia dan terdapatnya kartu
identitas penduduk. Biasanya, usia pemilih pada pemilu dimulai sejak usia
17-21 tahun dan golongan ini termasuk dalam kategori pemilih pemula.

Keikutsertaan warga negara dalam penyelenggaraan pilkada terutama bagi


pemilih pemula merupakan serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
membuat keputusan untuk memilih atau tidak memilih pada penyelenggaraan
pilkada nantinya. Sehingga, motivasi diperlukan bagi para pemilih pemula
untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan norma hukum dan politik.

Beberapa masalah yang timbul pada pemilih pemula saat pemilihan kepala
daerah berlangsung yaitu sebagai berikut.
1. Kegiatan pilkada yang monoton membuat siswa malas untuk ikut serta
kembali ketika pilkada diselenggarakan lagi.
2. Pembelajaran politik hanya sesaat, sehingga setelah perhelatan pilkada
selesai, maka selesailah sudah tugas mereka sebagai anggota masyarakat
dalam berdemokrasi.
3. Banyaknya pemilih pemula menjadi target empuk para calon kepala
daerah untuk membantu kampanye pemilihan dirinya.
4. Prinsip ikut-ikutan masih menjadi tradisi bagi para pemilih pemula
untuk mengikuti pilihan orang tua atau pilihan orang kebanyakan.
5. Tidak tahu cara menggunakan hak pilihnya, sehingga pemilih muda lebih
memilih untuk tidak memilih (golput).

Optimalisasi suara pemilih pemula baik siswa maupun mahasiswa sangat


mempengaruhi hasil pemilihan yang diharapkan menjadi salah satu faktor
kemajuan proses demokrasi di kota Bandar Lampung. Hal tersebut menjadi
sangat penting mengingat besarnya jumlah pemilih pemula saat ini. Pemilih
pemula merupakan pemilih yang potensial untuk memaksimalkan perolehan
suara dalam sistem pemilihan umum.

Pembenahan sistem perekrutan anggota parpol, agar kader yang dimiliki


benar-benar berkualitas dan berbakat sebagai pemimpin. Proses ini
semestinya dilakukan jauh sebelum pelaksanaan Pilkada. Hendaknya para
kandidat yang diikutkan dalam Pilkada lebih memasyarakat dan tidak
dimunculkan lagi kandidat "karbitan".

1
Judul

Pengaruh Sosialisasi dan Pemberian Motivasi untuk Pemilih Pemula dalam


Penggunaan Hak Pilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota
Bandar Lampung

Kerangka Pikir

Pengaruh Sosialisasi dan Pemberian Masalah:


Motivasi untuk Pemilih Pemula dalam
Penggunaan Hak Pilih pada Pemilihan 1. Kegiatan pilkada monoton
Kepala Daerah (Pilkada) di Kota 2. Pembelajaran politik hanya
Bandar Lampung sesaat
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
3. Pemilih pemula menjadi target
mmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
mmmmmmmmmmmmmmmmmm
empuk para calon kepala daerah 4.
Prinsip ikut-ikutan
5. Tidak tahu cara menggunakan
Tujuan: hak pilihnya

2. 1. Mengetahui motivasi pemilih


pemula untuk ikut serta dalam Pilkada.
3. 2. Meningkatkan komunikasi bidang
politik dengan sosialisasi dan
oemberian motivasi bagi pemilih
pemula
Data diambil dari seluruh siswa
sekolah meengah akhir di salah satu
sekolah di Bandar Lampung dengan
1. Pemilih pemula dapat ikut serta dalam usia minimal 17 tahun dan telah
Pilkada di Bandar Lampung sesuai memiliki kartu tanda penduduk
dengan prinsip langsung, bebas,
rahasia, jujur, dan adil yang menjadi
indikator keberhasilan pelaksanaan
Pilkada di Kota Bandar Lampung

4. 1. Sosialisasi dan pemberian motivasi

2. Pembenahan sistem perekrutan


anggota parpol dan penunjukkan bakal
calon kepala daerah secara rasional

2
DAFTAR PUSTAKA

Hartati IP. Buku Praktis Mengembangkan SDM. Jogjakarta: Laksana; 2014.

Robbins S. Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Press; 2003.

Utama RR. Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu
Keluarga (KK) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pesawaran
[tesis]. Bandar Lampung; FISIP Universitas Lampung; 2010.

Irsyadi, L. Pengaruh Pengembangan Karier dan Iklim Organisasi Terhadap Kepuasan


Kerja pada Biro Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Lampung [tesis].
Bandar Lampung; FISIP Universitas Lampung; 2015.

Anda mungkin juga menyukai