SISTEM INFORMASI
Oleh :
A r a d e a, MT.
TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SILIWANGI
Jl. Siliwangi No. 24 Tasikmalaya Kotak Pos 164 Tlp. (0265) 323537
E-Mail : informatika@ft.unsil.ac.id ; URL : http://www.unsil.ac.id
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Prakata
Bismillahirrohmanirrohim,
Diktat ini disusun secara khusus untuk keperluan pengajaran kuliah Sistem Informasi
di Lingkungan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi.
Diktat ini merupakan revisi dari diktat yang pernah disusun untuk perkuliahan Sistem
Informasi dan disempurnakan serta disesuaikan dengan hasil rapim Jurusan mengenai
penyempurnaan kurikulum, silabus, SAP dan GBPP yang rutin dilakukan.
Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah memberi bantuan hingga selesainya diktat ini. Keritik, saran dan koreksi
sangat diharapakan untuk perbaikan diktat ini pada edisi yang akan datang. Demikian
semoga bermanfaat.
A r a d e a, MT.
1
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
DAFTAR ISI
2
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
1.1 Sistem
Sistem dapat didefinisikan dengan penekanan pada prosedurnya atau penekanan pada
komponennya.
a. Penekanan pada prosedur : Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur yang saling
berhubungan untuk melakukan suatu kegiatan atau mencapai sasaran tertentu.
b. Penekanan pada komponen : Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berinteraksi atau terkait.
Catatan :
Prosedur adalah urutan tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana
mengerjakannya.
System view adalah cara pandang yang berorientasi sistem.
Contoh : Setiap tahap dalam proses produksi tidak dianggap sebagai sesuatu yang
diskrit (komponen yang terisolasi/ berdiri sendiri) melainkan sebagai sesuatu yang
terkait dengan komponen-komponen yang lain.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai :
a. Komponen (component) : sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi dan membentuk suatu kesatuan.
Suatu sistem dapat dilingkupi oleh suatu sistem yang lebih besar yang disebut
supra sistem. Misalnya : industri adalah supra sistem dari perusahaan.
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa sistem lebih kecil yang disebut
subsistem. Misalnya : sistem informasi akuntansi subsistem dari perusahaan.
b. Batas (boundary) : daerah yang membatasi antara sistem dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem menunjukan ruang lingkup suatu sistem.
c. Lingkungan luar (environment) : apapun diluar sistem yang mempengaruhi operasi
sistem : Lingkungan sistem dapat mempunyai pengaruh yang merugikan dan
menguntungkan.
3
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
1.2 Informasi
Informasi dapat didefinisikan :
Sesuatu yang dapat mengurangi ketidakjelasan tentang keadaan atau suatu kejadian.
Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi
penerima dan memiliki nilai nyata yang dibutuhkan untuk proses pengambilan
keputusan saat ini maupun saat mendatang. Data adalah fakta atau kenyataan
4
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Siklus Informasi
John Burch menyatakan informasi mengalami siklus yang disebut siklus informasi atau
siklus pengolahan data. Proses (Model)
Dasar
Data (ditangkap) Data Penerima
Nilai Informasi
Nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibanding dengan biaya mendapatkannya.
5
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
6
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Input : Data atau informai yang masuk hasil dari collect atau retrieve yang akan
diproses dari dalam ataupun luar / lingkungan system (environment).
Feedback : Output yang dikembalikan ke anggota organisasi yang tepat untuk
membantu evaluasi dan koreksi terhadap input.
Output : Mendistribusikan proses informasi bagi orang orang yang akan
menggunakannya atau aktivitas yang membutuhkannya.
7
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Yang diacu adalah pemahaman lebih luas dari system informasi, serta aspek teknis dari
system sebagai Keahlian Sistem Informasi (Information Systems Literacy)
Keahlian sistem informasi termasuk pendekatan perilaku dan pendekatan teknis untuk
memepelajari sistem, atau Broad-based pemahaman tentang perilaku sistem informasi
yang mencakup pengetahuan tentang organisasi dan individu yang menggunakan
sistem informasi dan pengetahuan teknis tentang komputer. Sebaliknya dengan
keahlian komputer Keahlian Komputer (Computer Literacy) Pengetahuan tentang
teknologi informasi, dengan fokus pada pemahaman bagaimana teknologi berbasis
komputer bekerja atau berfokus terutama pada pengetahuan dari teknologi informasi.
8
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Perencanaan Strategis adalah proses penentuan sasaran masa depan dari organisasi
sebagai respon terhadap kesempatan dan ancaman yang diketahui serta dengan
mengenali kekuatan dan kelemahan organisasi, untuk selanjutnya dipilih aktifitas-
aktifitas dan alokasi sumber daya untuk mencapai sasaran tersebut. Perencanaan
Strategis Bisnis Proses untuk menyediakan arah dan sasaran jangka panjang bagi
perusahaan sesuai dengan kekuatan internal serta menentukan strategi-strategi untuk
mengatasi ancaman eksternal sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing
perusahaan. Perencanaan Strategis Untuk Sistem Informasi untuk menentukan
sistem informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi bisnis, sehingga strategi
berkonsentrasi untuk mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan dan memastikan
bahwa system informasi selaras dengan strategi bisnis. Tujuan strategi sistem
9
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Agar penerapan TI optimal, dibutuhkan suatu strategi SI/TI yang selaras dengan
Strategi bisnis organisasi. Strategi SI menekankan pada penentuan SI yang
dibutuhkan organisasi. Esensi dari Strategi SI adalah menjawab pertanyaan Apa ? ,
10
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
11
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Fokus utama sistem informasi melekat pada fugsional fungsinya, jadi apabila kita
sedang melakukan pekerjaan/ proses dalam sebuah sistem maka sebetulnya kita telah
melakukan proses sistem informasi. Karena sistem informasi merupakan suatau
kumpulan dala organisasi maka jangan pernah dibedakan fungsinya tetapi suatu
kesatuan yang melekat antara supplier, customer, regulatory agency, stockholder dan
competitors yang saling berhubungan. Sistem informasi berisi informasi tentang
organisasi dan lingkungan sekitarnya. Tiga aktivitas dasar yaitu input, pemrosesan dan
output, memproduksi informasi yang dibutuhkan organisasi. Umpan balik merupakan
output yang dikembalikan kepada anggota atau kegiatan dalam organisasi untuk
mengevaluasi dan memperbaiki input. Pelaku di lingkungan seperti pelanggan,
pemasok, pesaing, pemegang saham dan badan pembuat aturan berinteraksi dengan
organisasi dalam sistem informasi.
Dalam melakukan aktifitas fugsionalnya :
Aktifitas yang terkait dengan kegiatan proses informasi (operasional)
Aktifitas yang terkait dengan kegiatan managerial
12
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Dari pengamatan yang telah dilakukan oleh sejumlah peneliti, pada awalnya system
informasi dianggap hal yang bersifat technical seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
13
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
1.4 Manajemen
Sebagai Proses, manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan orang lain demi mencapai tujuan
yang sama.
Sebagai Subyek, manajemen adalah orang (atau orang-orang) yang melaksanakan
kegiatan tersebut.
Sistem Sosioteknis
Studi sistem informasi merupakan bidang multidisipliner, tidak ada satu teori atau
pandangan yang mendominasi, seperti terlihat pada gambar dibawah mengilustrasikan
disiplin ilmu utama yang mengkontribusikan permaslahan, isu dan solusi dalam
mempelajari sistem informasi.
Studi mengenai sistem informasi berkaitan dengan berbagai isu dan pengertian yang
berasal dari berbagai disiplin teknis dan perilaku. Secara umum, bidang sistem
informasi dapat dipandang dengan pendekatan teknis dan pendekatan prilaku. Sistem
14
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
15
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Tingkatan Manajemen
Manajemen tingkat atas (top level management) terdiri dari : direktur utama
(president), direktur (vice manager) dan eksekutip lainnya.
Manajemen tingkat menengah (middle level management) terdiri dari : manajer-
manajer divisi dan manjer-manajer cabang.
Manajemen tingkat bawah (lower level management) disebut operating
management meliputi mandor dan pengawas.
Kegiatan Manajemen
1. Manajemen tingkat atas : Perencanaan strategi (strategic planning), mendukung
aktivitas rencana jangka panjang dari senior manajemen :
Proses evaluasi lingkungan luar
Penetapan tujuan yang diinginkan organisasi
Penentuan strategi/ menentukan tindakan-tindakan organisasi untuk mencapai
tujuan.
2. Manajemen tingkat menengah : Pengendalian manajemen/ Kontrol (management
control), mendukung pengendalian, monitoring, sistem penunjang keputusan dan
aktivitas administrasi dari manajemen menengah :
Proses untuk meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang
sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.
Menjalankan taktik supaya strategi berhasil.
16
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Pada tingkatan ini juga didukung oleh Knowledge level yaitu kelompok pekerja
yang bertugas melakukan penelitian dan menemukan ilmu ilmu yang mendukung
kegiatan organisasi untuk mencapai tujuannya dengan optimal.
3. Pengendalian Operasi (operational control), mendukung aktifitas dasar dan
transaksional organisasi :
Proses untuk meyakinkan tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan dengan efektif
dan efisien.
Proses penerapan program yang telah ditetapkan pada manajemen tingkat
menengah
17
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
18
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
19
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
20
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
21
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Direktur PDE
Direktur PDE
Manajer
Manajer Manajer Database Manajer
Komunikasi
Analis Sistem Pemrogram Administrator Operasi
Data
Kepala Kepala
Kepala Kepala Kepala Komunikasi
Pengoperasian Pengawas
Pemrogram Pemasuk Data Librarian Data
Analis Sistem Data
22
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
23
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Berikut dijelaskan beberapa tugas dan tanggung jawab analis sistem dibandingkan
dengan pemrogram.
24
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Selain ke enam jenis sistem informasi diatas, terdapat sistem informasi lain yang
tergolong kedalam CBIS, sebagai berikut.
25
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Model CBIS dalam penggunaanya di tingkatan manajemen, dapat dilihat pada gambar
berikut ini.
26
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
GDSS, dan CSCWS dibagian atas. Teks ini menggunakan istilah sistem informasi
manajemen, sistem informasi (SI), sistem informasi terkomputerisasi, dan sistem
informasi bisnis terkomputerisasi yang saling bertukar tempat untuk menunjukkan
sistem informasi terkomputerisasi yang mendukung jangkauan kegiatan bisnis yang
lebih luas melalui informasi yang mereka hasilkan.
27
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
juga dapat membantu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah
terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.
28
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
29
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
30
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
31
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
penggunaan teknologi pull, intelligent agent akan menyelusuri Web mencari hal-hal
yang menarik minat pengguna setelah mengamati pola perilaku pengguna terhadap
informasi sepanjang waktu dan kemudian akan memimpin pencarian di Web tanpa perlu
desakan terus-menerus dari pengguna. Salah satu contoh perangkat lunak jenis ini
adalah perangkat lunak yang sedang dikembangkan Microsoft berdasarkan statistik
Bayesian (dengan menggunakan statislik untuk memperkirakan probabilitas) dan teori
pembuatan keputusan dikombinasi dengan pemantauan perilaku pengguna dalam hal
penanganan inforrnasi yang datang (misalnya pesan dari rumah, panggilan telepon dari
klien, panggilan di telepon selular, analisis salah satu pemegang saham terbaru),
hasilnya adalah perangkat lunak notification manageryang menempatkan nilai Dolar
untuk setiap informasi yang datang dari berbagai macam sumber dan memiliki
kemampuan menampilkannya sebaik mungkin). Sebagai contoh, berdasarkan
teori keputusan, statistik probabilitas, dan perilaku pengguna sebelumnya, suatu
panggilan telepon dari rumah diperkirakan nilainya $1.00 dan bisa muncul di layar
komputer, sementara panggilan sales yang tidak menarik bisa bemilai 20 sen (atau lebih
rendah) dan bisa muncul dalam bentuk tulisan di pesawat pager.
32
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
33
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
kesempatantidak biasa dalam organisasi dan manajemen global yang lebih fleksibel.
Dalam perusahaan digital baik perubahan waktu maupun perubahan tempat merupakan
suatu norma. Perubahan waktu mengacu kepada kegiatan bisnis yang dilakukan secara
terus menerus 24 jam x 7 hari, tidak terbatas pada kegiatan hari kerja dari jam 9 pagi
hingga jam 5 sore. Pergeseran tempat berarti pekerjaan dapat berada dilingkungan kerja
global sebagaimana pada tingkatan nasional. Pekerjaan dapat secara fisik dikerjakan
dimana saja pekerjaan tersebut dapat dikerjakan paling baik.
Dari uraian diatas maka muncul beberapa sasaran/ objectives sebagai berikut :
What is the role of information systems in todays competitive business
environment?
What exactly is an information system? What do managers need to know about
information systems?
How are information systems transforming organizations and management?
How has the Internet and Internet technology transformed business?
What are the major management challenges to building and using information
systems?
Maka timbulah management challenges/ tantangan bagi manajemen, yaitu :
Merancang sistem supaya sistem lebih kompetitif dan efektif
Memahami keperluan sistem dalam lingkungan bisnis global
Membuat arsitektur informasi untuk mendukung tujuan organisasi
Menentukan nilai bisnis pada sistem informasi
Merancang sistem, orang dapat mengendalikan, memahami dan menggunakan
dalam sosial, etis dan bertanggung jawab
Pada kenyataannya dalam melakukan transformasi/ perubahan yang lebih cepat atau re-
engineering/ business process re-engineer atau business process improvment sebuah
perusahaan, terdapat beberapa perbedaan pandangan akan sistem infromasi, kondisi
real world memandang bahwa suatau sistem informasi dianggap suatu black box,
seperti terlihat pada gambar berikut.
34
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Sementara black box tersebut merupakan sebuah realita yang rumit/ kompleks seperti
terlihat pada gambar dibawah, serangkaian teknologi dan informasi yang harus
dibangun dan dikelola dengan baik
Dalam hal ini seringkali pengguna atau custommer tidak mau tahu apa sebenarnya
sistem infromasi, karena apliaksi sebenarnya tidak sesederhana kelihatannya, sehingga
pengguna atau custommer sering mendapatkan pengalaman frustasi dengan sistem
informasi.
35
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Dan hal tersebut tidak boleh terjadi. Kondisi ini dapat diturunkan atau dihilangkan atau
dihindari/ dicegah apabila cara pengelolaan sumber daya dan teknologinya dilakukan
dengan benar. Idealnya mengelola organisasi dengan sistem informasi seharusnya dari
awal didirikan sudah dipikirkan dan ditentukan kemana arah sistem informasi untuk
menunjang tujuan bisnis, tetapi apabila hal tersebut terjadi pada sebuah organisasi yang
sudah berjalan maka hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
Pemanfaatan sistem dan teknologi infromasi untuk menjalankan organisasi.
Apabila terjadi perubahan seharusnya prosedur system juga berubah (perubahan
prilaku)
Pola persaingan yang harus dirubah, sehingga akan muncul peluang-peluang yang
dapat dikembangkan
Resistensi akan muncul dari orang orang yang tidak mau berubah, dan ini harus
dapat diantisipasi dengan sosialisasi yang tepat.
36
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
37
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
38
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Dan pada kenyataannya sering kali terjadi ketidak sesuaian antara sisi organisasi dan
sisi sistem informasi, oleh karena itu pada saat pengembangan sistem informasi harus
ada keseimbangan dan keselarasan diantara kedua sisi (bagaimana sisi sistem dan
teknologi informasi memberikan hasil bagi tujuan bisnis organisasi).
Perusahaan bisnis berinvestasi lebih pada sistem informasinya secara khusus untuk
mencapai enam tujuan bisnis strategis yaitu :
keunggulan operasional;
produk, jasa dan model bisnis baru;
hubungan pelanggan dan pemasok;
pengambilan keputusan yang semakin baik;
keunggulan kompetitif;
kelangsungan usaha.
39
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Dalam prespektif sosioteknis, kinerja sistem akan optimal pada saat teknologi dan
organisasi secara bersama sama saling menyesuaikan sampai tingkat kombinasi yang
memuaskan diperoleh. Menerapkan prespektif sosioteknis membantun untuk
menghindari pendekatan teknologi murni terhadap system informasi, ditekankan
kebutuhan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara keseluruhan, baik
komponen teknis maupun perilaku perlu diperhatikan. Ini berarti bahwa teknologi harus
diubah dan dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan individu dan
organisasi. Individu dan organisasi harus juga berubah melalui pelatihan, pembelajaran
dan perubahan organisasi yang terencana membuat teknologi beroperasi dan
berkembang. Gambar diatas mengilustrasikan proses penyesuaian bersama dalam sistem
sosioteknis.
40
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Proses bisnis mengacu pada metode dimana pekerjaan dikelola, dikoordinasikan dan
difokuskan untuk memproduksi produk atau jasa yang bernilai, proses bisnis adalah
arus kerja dari bahan baku, informasi dan pengetahuan seperangkat aktivitas.
Fungsi Bisnis Utama
Fungsi Tujuan
Penjualan dan Pemasaran Menjual produk dan jasa perusahaan
Manufaktur dan Produksi Memproduksi produk dan jasa
Akuntansi dan Keuangan Mengelola asset keuangan dan menyimpan catatan
keuangan organisasi
Sumber Daya Manusia Mencari, mengembangkan, dan mengelola tenaga kerja
perusahaan, menyimpan catatan karyawan
Dapat dilihat bahwa dari prespektif bisnis, sistem informasi adalah alat penting untuk
menciptakan nilai bagi perusahaan, sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk
meningkatkan pendapatan dan menurunkan biayanya dengan memberikan informasi
yang dapat membantu manajer membat keputusan yang lebih baik atau memperbaiki
kegiatan proses bisnis. Setiap bisnis memiliki rantai nilai informasi seperti ilustrasi
dalam gambar dibawah ini, diamana data mentah dapat secara otomatis dan kemudian
dipindahkan melalui tahapan yang bervariasi yang akan menambah nilai pada informasi
tersebut.
Dari prespektif bisnis sistem informasi merupakan bagian dari rentetan kegiatan
menambah nilai untuk mendapatkan, mengubah dan menyebarkan informasi yang dapat
41
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Aplikasi Perusahaan
Membuat seluruh jenis system yang berbeda bekerja bersama pada perusahaan adalah
tantangan utama. Salah satu pemecahannya adalah dengan menerapkan aplikasi
perusahaan (enterprise application) yang merupakan system yang melingkupi area
fungsional, berfokus pada menjalakan proses bisnis didalam perusahaan bisnis, dan
termasuk seluruh tingkatan manajemen. Aplikasi perusahaan membantu bisnis untuk
menjadi lebih fleksibel dan produktif dengan mengkoordinasikan proses bisnis dengan
lebih dekat dan mengintegrasikan sekelompok proses agar mereka berfokus pada
pengelolaan sumber daya yang efisien dan pelayanan terhadap pelanggan. Aplikasi
perusahaan mengotomatisasikan proses yang tersebar diberbagai fungsi bisnis dan
tingkatan organisasi dan bisa meluas ke luar organisasi. Gambar berikut menunjukan
arsitektur informasi dan infrastruktur teknologi informasi untuk arsitektur aplikasi
perusahaan.
42
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Terdapat empat aplikasi perusahaan utama atau empat sistem utama yang
mendeskripsikan perusahaan digital
Supply Chain Management (SCM) System
Customer Relationship Management (CRM) System
Enterprise System atau Enterprise Resource Planning (ERP)
Knowledge Management System (KMS)
43
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Flattening Organization
Penelitian perilaku telah membuat teori tentang sistem dan teknologi informasi yang
memfasilitasi perataan hierarki. Sistem dan teknologi informasi mendorong hak
pembuatan keputusan lebih rendah dan meningkatkan efisien manajemen. Seperti
44
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
terlihat pada gambar dibawah. Pemberdayaan ini menjadi mungkin karena tingkat
pendidikan yang lebih tinggi diantara tenaga kerja, yang memberikan karyawan
kemampuan untuk membuat keputusan yang cerdas.
Sistem dan teknologi informasi dapat mereduksi banyak level di organisasi, terdapat
beberapa hierarki yang digabung atau dihilangkan dengan tujuan untuk efisiensi dan
kecepatan proses, sehingga ada dampak psikologis terhadap individu individu yang
tergeser, maka dalam hal ini penerapan sosialisasi dan perubahan manajemen harus
dikelola dengan baik.
45
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Pada gambar diatas contoh untuk redesigned work flow untuk asuransi, pada aplikasi
awal aliran kerja untuk menyelesaikan pekerjaan dilakukan selama 33 hari dan setelah
dilakukan proses redesigned work flow pekerjaan tersebut dapat diselesaikan hanya
dalam 5 hari dengan dukungan sistem dan teknologi inforamsi sehingga dapat
mengefektifkan aliran kerja.
46
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
47
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
48
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
49
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
51
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
52
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
53
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
54
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
55
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
56
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
57
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
58
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
59
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Table diatas adalah contoh agenda. Masing-masing dari agenda topik ini dijelaskan
secara lebih terperinci dalam bagian berikut.
60
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Semua proyek merah dan kuning harus dibicarakan; jika waktu memungkinkan, para
komite dapat memeriksa update status proyek hijau.
Setiap proyek yang ada di lingkup ini, berubah dari projek aslinya merencanakan
kebutuhan formulir perubahan penyeleseian permintaan. Formulir ini merinci
modifikasi dari spesifikasi desain proyek asli dan memungkinkan komite untuk
menentukan apakah perubahan itu perlu, dan setiap tambahan implikasi dari perubahan.
Proyek dan aplikasi yang ada harus mengikuti langkah proses perubahan berikut ini :
- Project champion (biasanya garis dari perwakilan bisnis) menyeleseikan formulir
permintaan perubahan awal dan menyampaikannya ke IT
- IT bekerja dengan proyek champion untuk mengidentifikasi lingkup, desain
tingkat tinggi, kebutuhan IT, jadwal, dan alasan bisnis (biaya dan nilai finansial
proyek).
- Perubahan lengkap formulir permintaan dan jadwal yang disampaikan kepada
CIO.
- CIO meninjau permintaan perubahan.
- Tindakan ini ditentukan oleh CIO yang bergantung pada ambang batas. Jika
dipindah ke komite, anggota dapat secara individual meninjau dan melakukan
investigasi isu sebelum rapat.
- Jika disetujui oleh CIO, proyek champion dan TI menyampaikan kepada komite
menggunakan formulir perubahan permintaan proyek dan materi yang terkait
(jadwal proyek, definisi proyek, dll).
- ITSC membahas usulan proyek dan menentukan tindakan yang tepat.
Outcome: Setiap diskusi mengenai proyek merah harus menghasilkan satu dari hasil
berikut: (1) tindakan yang harus diambil untuk memperbaiki masalah dengan tindak
lanjut di rapat IT Steeing komite selanjutnya, (2) keputusan untuk membunuh proyek,
atau (3) penugasan dari sumber daya yang independen untuk memvalidasi dan
memverifikasi masalah proyek dan menyajikannya pada rapat IT Steering komite
berikutnya.
61
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Penilaian Prioritas IT
Komite akan menilai prioritas secara berkala (minimal sekali dalam satu quarter). Pada
segmen ini, rapat meninjau daftar prioritas yang diperbarui dan membicarakan semua
masalah yang berhubungan dengan prioritas saat ini.
Komite juga akan menyetujui usulan hubungan vendor, mendiskusikan usulan vendor
baru, dan menyetujui perubahan pada kontrak atau ketentuan vendor saat ini
62
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
63
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
64
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
65
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Perspektif Subkontraktor (baris kelima) yaitu menetapkan peran dan rujukan bagi
pihak bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan secara teknis dan fisik
serta mengadakan komponen-komponen yang diperlukan
Perspektif Functioning Enterprise (baris keenam) yaitu merepresentasikan
perspektif penguna dan wujud nyata hasil implementasi
Pertemuan antara baris dan kolom adalah sel, yang terdiri dari artifak-artifak enterprise
sesuai dengan definisi baris dan kolomnya.
66
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
secara rinci tetapi dengan dengan memperpendek analisis ditunjukan pada Gambar. ZF
menyediakan pengertian yang luas bagi tampilan arsitektur, sementara EAP berfokus pada
perencanaan dan pengaturan proses penetapan bisnis dari arsitektur. Prinsip pengembangan
EA dengan metofologi EAP adalah :
Data perusahaan dapat diakses dimanapun dan kapanpun saat diperlukan
Sistem Informasi menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis
Integritas data yang tinggi dari keseluruhan komponen organisasi/perusahaan
Semua sistem data organisasi/perusahaan harus terintegrasi
Faktor sukses penerapannya didasarkan pada penghematan biaya
67
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Kedua yaitu manfaat yang diperoleh dengan memiliki sistem terintegrasi yang
direncanakan dengan baik. Beberapa manfaat yang dimaksud, misalnya:
Mengurangi biaya pemasukan data
End user memiliki akses langsung ke shared data
Pada EAP menghasilkan cetak biru (blue print) tingkat tinggi (high-level) untuk data,
aplikasi dan teknologi bagi enterprise secara keseluruhan yang telah ditentukan.
68
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
69
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Inisiasi Perencanaan
Tahapan awal yang harus dikerjakan adalah melakukan inisiasi perencanaan, dengan
harapan agar proses pembangunan model arsitektur ini dapat terarah dengan sangat baik.
Hal ini dilakukan karena pada tahap inilah ditentukannya apa yang akan dilakukan dan apa
yang akan digunakan pada tahapan pengerjaan berikutnya.
Tahapan awal ini menjadi penting, terutama karena pada tahap inilah ruang lingkup dan
perencanaan kegiatan atau rencana kerja didefinisikan. Faktor lain yang menjadi penting
adalah, justru pada tahap inilah dukungan dan komitmen dari unsur manajemen
dibutuhkan, yang tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga berpengaruh pada personil,
anggaran dan waktu.
Pemodelan Bisnis
Pemodelan Bisnis adalah suatu proses penetapan bisnis. Tujuan dari model bisnis adalah
untuk menyediakan suatu dasar pengetahuan yang lengkap, menyeluruh, dan konsisten
yang dapat digunakan untuk menetapkan rencana arsitektur dan implementasinya. Dalam
EAP, pemodelan bisnis dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yang berbeda yaitu,
70
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Arsitektur Data
Arsitektur data merupakan konsep model data, konsep skema, konsep disain basidata,
model data enterprise, defenisi objek, model data logis dan model informasi. Arsitektur
Data mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis data utama yang mendukung fungsi-
fungsi bisnis bagi penentuan suatu model bisnis. Arsitektur data adalah salah satu dari tiga
pengembangan arsitektur enterprise dalam ZF. Arsitektur data pertama kali dibuat karena
71
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
kualitas data adalah produk dasar kegunaan SI. Arsitektur data berada pada 2 (dua) baris
teratas dari kolom ZF. Karena itu definisi arsitektur data menjadi standar yang digunakan
bagi tingkat disain sistem berikutnya dimana biasanya hal ini menyangkut disain logic
basidata, disain physical basidata, dan improvement basidata. Ada 4 (empat) tahapan dalam
membuat arsitektur data, yaitu :
Mendaftarkan semua kandidat data entitas
Menentukan entity/entitas, attributes, dan relationship
Definisikan setiap entitas tersebut dan didokumentasi dengan memanfaatkan
diagram entitas-relasi/E-R.
Menghubungkan entitas dengan fungsi bisnis
Waktu yang diperlukan bagi fase ini sekitar 15% dari proyek EAP. ER-D merupakan
model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara
abstrak. Diagram E-R berupa model data konseptual, yang merepresentasikan data dalam
suatu organisasi. Diagram E-R terdiri dari objek dasar, yang merupakan entitas, dan
hubungan antar objek. Model ini telah dikembangkan untuk memudahkan disain database
berdasarkan spesifikasi dari suatu bagan perusahaan, yang menggambarkan keseluruhan
struktur logis suatu database.
Selain itu ER-D menekankan pada struktur dan relationship data dan biasanya digunakan
oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi
dalam perusahaan yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi sistem sehari-hari, namun
lebih kepada :
Data apa saja yang diperlukan untuk bisnis mereka?
Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya?
Siapa saja yang diperbolehkan mengakses data tsb?
ER-D terdiri dari entitas data, yang masing-masing memiliki attributes
dan relationship dengan entitas data lainnya.
a. Entitas
Suatu entitas adalah objek di dalam dunia nyata yang dapat dibedakan dari semua
objek lain. Sebagai contoh, masing-masing orang di dalam suatu perusahaan adalah
suatu entitas. Suatu entitas mempunyai satu set nilai, dan nilai-nilai untuk beberapa
satuan dengan unik mengidentifikasi suatu entitas.
b. Atribut
72
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Atribut adalah nilai deskriptif yang dimiliki oleh masing-masing anggota dari suatu
entita
c. Relationship Sets
Relationship Sets meupakan suatu hubungan suatu gabungan antar beberapa entitas
Arsitektur Aplikasi
Aplikasi adalah suatu mekanisme dari pengaturan data dari suatu enterprise. Istilah
pengaturan data termasuk kegiatan inserting, editing, sorting, changing, summarizing,
archiving, analyzing, dan referencing data. Tujuan pembuatan arsitektur aplikasi adalah
untuk menentukan jenis aplikasi utama yang dibutuhkan bagi pengaturan data dalam
mendukung fungsi bisnis enterprise. Arsitektur aplikasi adalah suatu definisi atas apa yang
aplikasi harus lakukan untuk mengatur data dan menyediakan informasi bagi orang-orang
yang menjalankan fungsi bisnis. Arsitektur aplikasi juga memungkinkan fungsi SI
mencapai misinya yaitu penyediaan akses pada data yang dibutuhkan dalam bentuk format
yang berguna dan pada biaya yang dapat diterima juga. Setelah arsitektur data terdefinisi,
selanjutnya disusun suatu arsitektur aplikasi. Arsitektur aplikasi mendefinisikan jenis
aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis
enterprise. Aplikasi yang dimaksud adalah proses pendefinisian aplikasi apa saja yang
akan mengelola data dan menyediakan informasi untuk pihak manajemen terhadap fungsi
bisnisnya. Untuk mendefinisikan arsitektur aplikasi dilakukan langkah-langkah berikut :
1. Buat daftar kandidat aplikasi.
2. Definisikan setiap aplikasi tersebut dan buat skematikanya.
3. Hubungkan aplikasi dengan fungsi bisnis.
4. Distribusikan arsitektur aplikasi
Arsitektur Teknologi
Tujuan pembuatan arsitektur teknologi adalah untuk menentukan jenis teknologi utama
bagi penyediaan suatu lingkungan aplikasi yang mengatur data. Arsitektur teknologi bukan
suatu syarat analisis khusus atau suatu disain dari suatu pengolahan networks dan software.
Arsitektur teknologi mendefinisikan jenisjenis teknologi disarankan sebagai platform
yang akan mendukung bisnis dengan suatu lingkungan pembagian data (data sharing).
Arsitektur teknologi berhubungan dengan perspektif Owner dari kolom Network pada ZF.
Jika arsitektur data merupakan suatu model konsep yang menentukan entitas, dan arsitektur
73
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
aplikasi adalah suatu model konsep yang menentukan suatu aplikasi maka arsitektur
teknologi adalah suatu model konsep yang menentukan platforms, dan bukan desain dari
platforms. Ada 4 (empat) tahap pembuatan arsitektur teknologi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan platforms dan prinsip-prinsip teknologi
2. Menententukan platforms dan mendistribusikan
3. Menghubungkan platforms teknologi kepada fungsi aplikasi dan bisnis
4. Mendistribusikan arsitektur teknologi
Rencana Penerapan
Rencana penerapan merupakan rencana yang dipersiapkan untuk mengimplementasikan
arsitektur enterprise. Dasar pembuatan rencana ini adalah model bisnis, katalog sumber
daya informasi dan arsitektur-arsitektur yang telah didefinisikan sebelumnya. Tahapan
yang dikerjakan untuk menyusun rencana penerapan adalah:
1. Menyusun urutan/prioritas penerapan sistem.
Urutan atau prioritas penerapan aplikasi dapat dinyatakan berdasarkan rantai nilai
enterprise. Dengan membuat matriks aplikasi ke entitas data yang telah dioptimalisasi
dapat diperoleh suatu urutan aplikasi.
2. Membuat estimasi waktu dan sumber daya berdasarkan kegiatan.
3. Faktor sukses implementasi.
74
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Permasalahan
Adanya permasalahan yang timbul di sistem yang lama dapat berupa :
Ketidakberesan : dapat berupa kecurangan-kecurangan disengaja yang
menyebabkan tidak amannya harta kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data
menjadi kurang terjamin, kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, tidak
efisiennya operasi dan tidak ditaatinya kebijakan manajemen.
Pertumbuhan organisasi : dengan pertumbuhan suatu organisasi sehingga harus
disusunnya sistem yang baru, diantaranya adalah kebutuhan informasi yang
semakin meluas, volume pengolahan data semakin meningkat.
Meraih kesempatan (opportunities) : dalam keadaan pasar, persaingan untuk meraih
kesempatan dapat memanfaatkan kecepatan informasi atau efisiensi waktu, yaitu
dengan memanfaatkan teknologi informasi, jika tidak maka kesempatan-
kesempatan akan jatuh ke tangan pesaing.
Adanya instruksi-instruksi (directives) : Penyusunan sistem yang baru dapat juga
terjadi karena adanya instruksi dari pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti
misalnya peraturan pemerintah.
Karena adanya permasalahan-permasalahan diatas, maka sistem yang baru perlu
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
75
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
kesempatan yang ada yang tidak dapat diraih oleh sistem yang lama, atau sistem yang
lama memiliki banyak kelemahan-kelemahan.
Perencanaan sistem dapat terdiri dari perencanaan jangka pendek (short-range) dan
perencanaan jangka panjang (long-range), Perencanaan jangka pendek meliputi periode
1 sampai 2 tahun dan perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai 5 tahun.
Karena perkembangan teknologi komputer yang sangat cepat, maka perencanaan
pengembangan sistem informasi untuk periode yang lebih dari 5 tahun sudah tidak
tepat lagi.
Mengawali Proyek
Proyek sistem atau pengembangan sistem diawali dengan berbagai macam sumber
karena beberapa alasan, seperti yang pernah dibahas sebelumnya, atau proyek bisa
datang dari berbagai sumber serta untuk berbagai macam alasan. Beberapa proyek yang
diajukan akan mengalami beberapa tahap evaluasi dan diseleksi. Dalam hal ini proyek-
proyek yang prospektif perlu diamati dari prespektif sistem, sehingga bisa diamati
dampak-dampak perubahan yang ada terhadap organisasi secara keseluruhan.
Perlu diingat bahwa berbagai macam subsistem organisasi saling berkaitan satu
sama lain, sehingga perubahan terhadap satu subsistem akan bisa mempengaruhi
subsistem-subsitem yang lainnya, artinya proyek sistem tersebut tidak bisa dipikirkan
atau dipilih begitu saja terpisah dari organisasi secara keseluruhan. Memilih proyek
adalah keputusan yang sulit, karena lebih banyak proyek yang diminta dari pada
proyek yang benar-benar bisa dijalankan. Lima kriteria penting untuk memilih suatu
proyek :
Proyek yang diminta didukung oleh pihak manajemen
76
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
77
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
78
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Pertimbangan Operasional
Kelayakan operasi digunakan untuk mengukur apakah sistem yang akan
dikembangkan nanti dapat dioperasikan dengan baik atau tidak didalam organisasi.
Untuk menjawabnya ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan :
- Kemampuan dari personil-personil, (diperlukan training atau tidak).
- Kemampuan dari operasi sistem untuk menghasilkan informasi.
- Kemampuan pengendalian dari operasi sistem, (segi sekuritas).
- Efisiensi dari sistem, (pendayagunaan waktu dan personil, arus dokumen dan
data serta penundaan-penundaan proses)
Pertimbangan Jadwal Waktu
Kelayakan jadwal digunakan untuk menentukan bahwa proyek atau pengembangan
sistem dapat dilakukan dalam batas waktu yang telah ditetapkan. Kelayakan jadwal
digunakan untuk menjawab pertanyaan kunci sebagai berikut, dapatkah sistem
nantinya dikembangkan sesuai waktu yang telah ditetapkan.
Pertimbangan Hukum
Kelayakan hukum digunakan untuk menjawab pertanyaan kunci sebagai berikut,
Apakah proyek atau sistem yang akan dikembangkan tidak menyimpang dari
hukum yang berlaku. Penerapan sistem yang baru harus tidak boleh menimbulkan
masalah dikemudian hari karena menyimpang dari hokum yang berlaku.
79
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
80
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Penjadwalan Proyek
Strategi yang terbaik bagi penganalisis sistem untuk mengikuti suatu pendekatan
terstruktur dalam menentukan kegiatan serta menggambarkan kegiatan-kegiatan ini
secara mendetail. Satu teknik yang tersedia untuk tugas-tugas penjadwalan ini ialah
grafik Gantt, yang menampilkan kegiatan-kegiatan dalam bentuk kotak-kotak pada
grafik. Teknik lainnya disebut PERT (Program Evaluation and Review Technique),
menampilkan kegiatan-keiatan dalam bentuk tanda panah pada sebuah jaringan. PERT
membantu penganalisis menentukan jalur kritis dan waktu kendur, yaitu informasi
yang diperlukan untuk mengontrol proyek secara efektif. Pendekatan Timeboxing
menggunakan kepastian absolut dalam hal tanggal proyek, dan apa saja yang bisa
dicapai pada tanggal tersebut.
Penjadwala proyek berbasis komputer dengan menggunakan PC saat ini sudah
sangat praktis dan menguntungkan. Microsoft Project, Symantecs Timeline dan
Computer Associates CA Super Project adalah tiga contoh program yang sangat baik.
Selain itu Manajer Informasi Pribadi (MIP) bisa digunakan oleh penganalisis untuk
membuat perencanaan.
81
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Metode Wawancara
Wawancara atau interview telah diakui sebagai metode pengumpulan data atau fakta
yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi.
Wawancara memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara untuk mengumpulkan
data secara tatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai. Seperti halnya
dengan metode pengumpulan data yang lain, wawancara bukanlah satu-satunya
metode yang terbaik untuk semua situasi. Wawancara selain mempunyai keuntungan
juga mempunyai kerugian yang harus dipertimbangkan untuk situasi tertentu.
Tujuan Metode Wawancara :
a. Mencari fakta dan informasi.
b. Menjajagi sifat dan pendapat.
c. Memeriksa kebenaran informasi dan data yang telah diketahui sebelumnya.
d. Memperoleh kualitatif dan kuantitatif mengenai kebijaksanaan, prosedur dan biaya.
e. Untuk mendapatkan jawaban yang jujur.
Langkah-Langkah Metode Wawancara :
a. Persiapan wawancara
Persiapkanlah secara baik tujuan dari wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan, siapa saja yang akan diwawancarai dan berapa lama atau jam wawancara
akan dilangsungkan.
Persiapan siapa yang akan diwawancarai antara lain :
- Tahap awal : manajer, kepala bagian, supervisor.
- Tahap kedua : staf operasional.
Persiapan bahan wawancara anatara lain dengan menentukan :
- Tujuan wawancara.
- Outline atau gambaran umum yang akan dikerjakan.
- Membuat perjanjian via teleopon atau surat (memo).
b. Pelaksanaan wawancara.
82
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
84
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Metode Kuisioner
Kuisioner adalah suatu daftar pertanyaan-pertanyaan untuk tujuan khusus yang
memungkinkan seorang analis sistem untuk mengumpulkan data dan pendapat dari
para responden yang telah dipilih. Penggunaan kuisioner ini mendapat banyak keritikan
karena diragukan akan kebenaran hasilnya. Akan tetapi untuk mengumpulkan data dari
responden dengan jumlah yang sangat besar tidak ada cara lain yang lebih efisien
dibandingkan dengan metode kuisioner.
Keutungan Metode Kuisioner :
Daftar pertanyaan baik untuk sumber data yang banyak dan tersebar.
Responden tidak merasa terganggu, karena bisa mengisi daftar pertanyaan sesuai
dengan waktu luangnya.
Daftar pertanyaan secara relatif lebih efisien untuk sumber data yang banyak.
Pada daftar pertanyaan tidak perlu memasukan identitas dari responden sehingga
hasilnya akan lebih obyektif.
Kerugian Metode Kuisioner :
Daftar pertanyaan tidak menjamin para responden untuk menjawab pertanyaan
dengan sungguh-sungguh.
Daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel, artinya responden hanya menjawab
pertanyaan yang ada pada daftar pertanyaan saja.
Daftar pertanyaan yang lengkap sulit untuk dibuat.
Petunjuk Membuat Daftar Pertanyaan :
Rencanakan dulu seluruh fakta-fakta atau opini-opini yang ingin dikumpulkan.
Tentukanlah tipe dari daftar pertanyaan yang paling tepat untuk masing-masing
fakta dan opini tersebut.
Tulisalah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan.
Adakan uji daftar pertanyaan ini kepada para responden dalam jumlah kecil
terlebih dahulu, bila para responden mengalami kesulitan dalam mengisi daftar
pertanyaan ini, perbaiki kembali daftar pertanyaan tersebut.
Perbanyaklah dan distribusikan daftar pertanyaan yang sudah dianggap baik.
85
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Metode Observasi
Kegiatan pada metode ini dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
kegiatan yang sedang berjalan atau dilakukan. Saat dilakukan pengamatan langsung
analis sistem bisa saja terlibat langsung dengan kegiatan yang sedang diamati atau
hanya sekedar mengamati. Metode ini merupakan salah satu metode pengumpulan data
yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem.
Keuntungan Metode Observasi :
Data yang dikumpulkan cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. Kadangkala
observasi dilakukan untuk mengecek keabsahan atau valid dari data yang diperoleh
sebelumnya dari para responden.
Analis sistem dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan, karena ada
pekerjaan yang sulit dijelaskan dalam bentuk kata-kata.
Analis sistem dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan
seperti misalnya tata letak fisik peralatan, penerangan gangguan suara dan lain
sebagainya.
Analis sistem dapat mengukur tingkat suatu pekerjaan (work measurement).
Pengukuran ini biasanya dilakukan untuk pekerjaan-pekerjaan rutin.
Kerugian Metode Observasi :
Biasanya orang yang diamati merasa terganggu atau risih sehingga akan melukan
pekerjaannya dengan tidak semestinya.
Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat
kesulitan pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu
dikerjakan.
Observasi dapat menggangu pekerjaan yang sedang dilakukan.
Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaan dengan lebih baik dari
biasanya karena merasa sedang diamati.
Petunjuk Dalam Melakukan Observasi :
Seorang analis sistem harus menjaga supaya orang yang sedang diamati tidak merasa
terganggu. Analis sistem harus dapat menentukan periode waktu observasi yang paling
tepat, sehingga observasi dapat mewakili pekerjaan-pekerjaan khusus yang tidak selalu
dilakukan serta dapat mewakili volume-volume normal dan puncak dari pekerjaan.
Dalam melakukan pengamatan langsung ada beberapa hal yang pelu atau tidak perlu
dilakukan.
86
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
87
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
88
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Pada proses analisis system terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh
analis sistem, yaitu :
Identify, mengidentifikasi masalah.
Understand, memahami kerja dari sistem yang ada.
Analyze, menganalisis sistem.
Report, membuat laporan hasil analisis.
Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan langkah pertama yang harus dilakukan. Masalah
dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan,
masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Tugas-tugas
yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah :
Mengidentifikasi penyebab masalah
Dalam hal ini analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
aplikasi yang sedang dianalisisnya. Mengidentifikasi masalah dapat dimulai dengan
mengkaji ulang terlebih dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah diutarakan
oleh manajeman atau yang telah ditemukan oleh analis sistem ditahap perencanaan
sistem. Misalnya dalam sebuah perusahaan masalah yang terjadi adalah biaya
persediaan meningkat dari tahun ketahun Mengapa biaya persediaan meningkat?.
Dari subyek masalah ini dapat diidentifikasi penyebab terjadinya masalah, adalah
karena :
- Over stock atau persediaan digudang terlalu banyak.
- Pembelian barang tidak ekonomis.
Mengidentifikasi titik keputusan
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen sistem
bagan alir folmulir (form flowchart) atau bagan alir sistem (system flowchart) yang
telah diperoleh dalam penelitian pendahuluan di tahap perencanaan sistem.
Penjelasan dari titik keputusan untuk kasus over stock adalah sebagai berikut :
- Proses pembuatan atau pencatatan dokumen persediaan di bagian gudang. Dapat
mengakibatkan susahnya memonitor persediaan di bagian gudang bila proses
pencatatannya tidak akurat yang menyebabkan over stock.
- Penanganan order pembelian dibagian order pembelian. Dapat mengakibatkan
pembengkakan dana bila penanganannya tidak beres.
89
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
90
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Analisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
dilakukan.
Menganalisis kelemahan sistem.
Wilkinson memberikan sasaran yang harus dicapai untuk menentukan criteria
penilaian, sebagai berikut :
- relevance (sesuai kebutuhan)
- capacity (kapasitas dari sistem)
- efficiency (efisiensi dari sistem)
- timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi)
- accessibility (kemudahan akses)
- flexibility (keluwesan sistem)
- accuracy (ketepatan nilai dari informasi)
- reliability (keandalan dari sistem)
- security (keamanan dari sistem)
- economy (nilai ekonomis dari sistem)
- simplicity (kemudahan system digunakan)
Berdasarkan kriteria-kriteria ini selanjutnya analis sistem dapat melakukan analisis
dari hasil penelitian, untuk menemukan kelemahan-kelemahan dan permasalahan-
permasalahan dari sistem yang ada, yaitu :
- Menganalisis distribusi pekerja
- Menganalisis tolak ukur pekerjaan
- Menganalisis keandalan
- Menganalisis dokumen
- Menganalisis laporan
- Menganalisis teknologi
Menganalisis kebutuhan informasi pemakai.
Tugas lain dari analis sistem yang masih diperlukan sehubungan dengan sasaran
utama sistem informasi, yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi para
pemakainya perlu dianalisis.
91
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
93
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
95
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
yang niali recordnya sering dirubah (file induk mahasiswa, file induk
persediaan).
- File Transaksi, digunakan untuk merekam data hasil suatu transaksi yang
terjadi dan sering disebut dengan file input.
- File Laporan, suatu file output yang berisi informasi yang akan ditampilkan.
- File Sejarah, suatu file arsip yang berisi suatu data masa lalu yang sudah tidak
aktif lagi, tetapi masih perlu disimpan untuk keperluan mendatang.
- File Pelindung (backup), File yang merupakan salinan atau cadangan dari file
yang masih aktif.
- File Kerja, Suatu file sementara atau temporary yang dibuat oleh suatu proses
program secara sementara karena memori komputer tidak cukup.
Dalam memanfaatkan file kita perlu memahami bagaimana cara mengorganisasikan
dan mengakses file-file tersebut. Yang dimaksud organisasi file adalah suatu
pengaturan record-record secara logika didalam file dan hubungan satu dengan
yang lainnya. Suatu file dapat diorganisasikan secara urut atau secara acak.
Kemudian yang dimaksud akses file adalah suatu metode yang menunjukan suatu
program komputer akan membaca record-record dari suatu file, suatu file dapat
dibaca secara urut atau langsung. Organsisasi file dan akses file merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan, contohnya :
- File Urut atau Sekuensial, adalah suatu file yang menggunakan organisasi file
urut dan akses filenya juga dilakukan secara urut.
- File Urut Beridex atau Index Sekuensial, suatu file yang menggunakan
organisasi file urut dan akses filenya juga dilakukan secara langsung.
- File Akses Langsung atau Direct Acces, suatu file yang menggunakan
organisasi file acak dan akses filenya juga dilakukan secara langsung.
Dalam merancang database yang yang perlu dilakukan oleh analis sistem adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang diperlukan oleh sistem informasi,
dan biasanya file-file tersebut dapat dilihat pada diagram arus data atau data flow
diagram (DFD), yang sebelumnya penentuan file-file tersebut melalui teknik
normalisasi.
Langkah-langkah dalam merancang database adalah :
- Tentukan kebutuhan file database untuk sistem baru (dapat dilihat pada DFD)
96
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
- Tentukan parameter dari file, misalnya : Tipe file (induk, transaksi atau
sementara), Organisasi file (urut atau langsung), Akses file (urut atau langsung)
dan Field kunci dari file.
Perancangan Teknologi Secara Umum
Yang perlu diperhatikan pada perancangan teknologi adalah perancangan pada
perangkat keras atau hardware, perangkat lunak atau software dan penggunanya
atau brainware. Penentuan spesifikasi dari ketiga komponen tersebut harus dapat
mendukung dari proses kerja untuk sistem baru yang dibuat. Langkah-langkah
dalam merancang teknologi adalah :
- Tentukan jenis teknologi untuk sistem baru. Pada perangkat keras, tentukan
peralatan yang digunakan pada masing-masing proses dalam sistem informasi.
Pada prangkat lunak, tentukan terlebih dahulu kebutuhan dari sistem software
dan application software.
- Tentukan jumlah teknologi. Pada perangkat keras, tentukan waktu tersedia dan
standar masing-masing operasi. Pada perangkat lunak, tentukan jumlah
perangkat lunak yang dibutuhkan.
Perancangan Kontrol Secara Umum
Dalam pengembangan sistem informasi, analis sistem harus memikirkan
pengendalian yang akan diterapkan. Bisanya sistem informasi itu selalu dibuat
secara terbuka atau open system, tentu ini tidak menjamin bahwa sistem tersebut
bebas dari kesalahan-kesalahan dan kecurangan-kecurangan. Apabila sistem
tersebut telah dilengkapi dengan pengendalian untuk mencegah hal-hal negatif
tersebut, maka sistem tersebut akan dapat melangsungkan hidupnya.
Laporan Perancangan Sistem Informasi Secara Umum
Laporan perancangan sistem secara umum dibuat untuk dikonfirmasikan kepada
pemakai sistem dan kepada manajeman, bila perancangan sistem secara umum tersebut
telah dipahami dan disetujui, maka langkah berikutnya yaitu perancangan sistem secara
rinci dapat dilaksanakan.
97
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
98
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
- Strategi dialog layar, yaitu menu, kumpulan instruksi dan dialog pertanyaan.
Perancangan Input Terinci
- Bentuk dokumen masukan atau input, alat-alat perancangn input ini bisa terdiri
atas dokumen-dokumen masukan yang terdapat pada organisasi. Petunjuk
dalam merancang dokumen input antara lain :
a. Harus dapat menunjukan macam data yang dikumpulkan.
b. Harus dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
c. Harus dapat menjadi pelengkap data.
d. Harus dapat bertindak sebagai pendistribusi data
e. Harus dapat bertindak sebagai bukti suatu transaksi
f. Harus dapat bertindak sebagai cadangan file pada komputer
- Bentuk tampilan layar masukan atau input, biasanya data yang diisi dalam
dokumen input tersebut dimasukan dalam komputer melalui tampilan masukan
atau input, diupayakan agar perancangan dari tampilan layar ini tidak jauh
berbeda dengan bentuk dokumen input yang ada sehingga memudahkan user
untuk menggunakanya. Petunjuk dalam merancang tampilan layar input antara
lain : Lengkap, jelas dan komunikatif sehingga mudah digunakan user.
99
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
100
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
101
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
102
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
103
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
7. Mengimplementasikan
dan mengevaluasi 4. Merancang sistem
sistem yg direkomendasikan
5. Mengembangkan dan
6. Menguji dan mendokumentasikan
mempertahankan sistem perangkat lunak
104
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
105
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Penggunaan diagram alir data untuk menyusun daftar input, proses dan output
fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur.
Dari diagram alir data, dikembangkan suatu kamus data berisikan daftar seluruh
item data yang digunakan dalam sistem, berikut spesifikasinya.
Menganalisis keputusan terstruktur yang dibuat, yaitu keputusan-keputusan dimana
kondisi, kondisi alternatif, tindakan serta aturan tindakan ditetapkan.
Pada poin ini, penganalisis sistem menyiapkan suatu proposal sistem yang berisikan
ringkasan apa saja yang ditemukan, analisis biaya atau keuntungan alternatif yang
tersedia serta rekomendasi atas apa saja (bila ada) yang harus dilakukan. Bila salah satu
rekomendasi bisa diterima oleh pihak manajemen, penganalisis akan memproses lebih
lanjut.
106
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Pemeliharaan Sistem
Setelah sistem terpasang, maka sistem tersebut harus dipertahankan. Ini berarti bahwa
program komputer harus dimodifikasi dan dijaga supaya tetap terpakai. Pemeliharaan
diadakan karena dua alasan.
Untuk memperbaiki kesalahan dalam perangkat lunak.
Untuk meningkatkan kemampuan perangkat lunak dalam merespons perubahan
kebutuhan-kebutuhan organiosasional.
107
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
5.4 Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahapan SDLC
Tahap Perencanaan
Alat dan Teknik yang digunakan:
- Joint Application Development (JAD)
- Entity Relationship Diagram (ERD)
Tujuan utama: Mengajukan proposal dan menentukan prioritas. Proposal proyek
berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik PDM
Hasil : Laporan sistem perencanaan
Tahap Analisis
Alat dan Teknik yang digunakan :
- JAD - Decision Table
- DFD - Decision Tree
- Kamus Data - Equation
- ERD - Interview
- State Transition Diagram (STD) - Sampling
- Structured English - Observasi
Tujuan utama : Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
Hasil : Laporan sistem analisis
108
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Tahap Implementasi
Alat dan Teknik yang digunakan :
- Software Metric - JAD
- Struktur berbentuk grafik - ERD yg sudah dimodifikasi
- Struktur program flowchart - Bahasa pemrograman komputer
- Struktur berbentuk Bhs Inggris - Perangkat lunak untuk pengembangan
- Decision Table - Walkthrough
- Decision Tree - Test Case
- Equation - Training
- W/O diagram - Review sebelum implementasi
Tujuan utama : Membangun sistem baru dan mengoperasikan
Hasil : Laporan implementasi sistem
5.5 Prototipe
Suatu teknik analisis dan rancangan yang memungkinkan pemakai ikut serta dalam
menentukan kebutuhan dan pembentukan sistem apa yang akan dikerjakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Prototipe digunakan untuk mengembangkan kebutuhan
109
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
pemakai yang sulit didefinisikan untuk memperlancar proses SDLC. Prototipe paling
baik digunakan untuk mengembangkan sistem yang didefinisikan kurang baik dan
cocok untuk penerapan sistem kecil yang unik. Tabel berikut ini menunjukkan
bagaimana prototipe digunakan dalam hubungan dengan SDLC
110
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
A. Bagan Alir
A.1 Bagan Alir Sistem
Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari
prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukan apa yang dikerjakan di
dalam sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam bagan alir sistem, adalah :
111
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Simbol pita kertas berlubang Menunjukan input dan output menggunakan pita
kertas berlubang
112
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
113
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Simbol input atau output Simbol yang digunakan untuk mewakili data input
atau output
114
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
dokumentasi sistem yang solid. DAD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika. Empat
simbol dasar yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran data adalah :
Entitas Simbol yang digunakan untuk menggambarkan suatu entitas
eksternal, yang dapat mengirim data atau menerima data
dari sistem, dapat berupa : sebuah perusahaan/ organisasi,
seseorang, mesian dan sistem informasi lain diluar sistem.
Entitas harus diberi nama dengan suatu kata benda.
Aliran Data Simbol yang digunakan untuk menunjukan aliran data yang
dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses
sistem, dapat berupa : laporan, formulir, tampilan output
layar, surat, komunikasi ucapan, data dan transmisi data.
Nama aliran data harus digambarkan dalam kata benda.
115
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Masukan A
Entitas 1
0
Masukan C
Nama Entitas 3
Sistem
Masukan B
Entitas 2
116
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
1 2
Masukan A Proses Aliran Data B Proses Masukan C
Entitas 1 Entitas 3
Umum Umum
A B
Aliran Data C
Record A Record E
Simpanan Simpanan
Data 1 Data 2
Record A Record E
3 4
Masukan B Proses Aliran Data D Proses
Entitas 2
Umum Umum
C D
Record A
Aliran Data
Detail Z
3.3
Proses Aliran Data D
Detail
Z
117
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Proses
Proses
118
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
119
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Bagian
Item Pesanan yang Kembali Pengawas
Inventaris
Pesanan Konsumen
Info Konsumen Baru
Daftar Pengambilan Barang
0
Sistem
Konsumen Gudang
Pemrosesan
Pesanan
Pesanan Terkirim Barang-barang Pesanan
Pernyataan Pembayaran
Laporan
Piutang
Akunting
120
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Master
Item Bagian 3 Daftar
Item Pesanan
Pengawas Membuat Slip Pengembalian
yang Kembali
Inventaris Pengambilan Pesanan
Record
Item Pesanan
Record Pesanan Tertunda Tertunda
Item Pesanan
1
Pesanan Tertunda 4
Menambah
Konsumen Menyiapkan
Konsumen Pesanan Gudang
Pernyataan
Konsumen
Pengiriman
Pernyataan
Info Pengiriman
Konsumen Record Record Konsumen
Baru Konsumen Konsumen 5
Mengirimkan Barang
Pesanan
Pesanan Pesanan
2 Record Tertunda
Konsumen
Menambah Konsumen Master Pesanan Pesanan
Record Konsumen Tertunda Identitas Terkirim
Konsumen Konsumen
Master
Record Record Konsumen
Konsumen Konsumen Konsumen
Record
Konsumen
6
7
Membuat Pernyataan
Membuat
Pernyataan Pembayaran
Piutang
Konsumen
Laporan
Piutang
Akunting
Langkah berikutnya menggambar sebuah diagram anak (diagram level 1). Sebelum
menggambar diagram level 1 buatlah daftar subprosesnya, seperti MENAMBAHKAN
PESANAN KONSUMEN bisa memiliki subproses (dalam kasus ini ada tujuh).
Koneksikan subproses-subproses ini satu sama lain dan yang menuju ke penyimpanan
data yang sesuai serta beri label subproses-subproses tersebut dengan angka 1.1, 1.2,
1.3 dan seterusnya. Berikut gambar dari diagram level 1 untuk subproses-subproses
penambahan pesanan konsumen dalam diagram level 0 :
121
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Konsumen Tdk
Menemukan
Kesalahan
Record
Konsumen 1.6
1.7 Pesanan
Mem -
Master Record Membuat Tertunda
perbaharui
Konsumen Konsumen Pesanan
Record
Tertunda
Konsumn
Total
Pesanan
Tbl Pngiriman Biaya
&Penanganan Pengiriman
1.5
Harga & Menghitung
Bobot Item Total Item yg
Pesanan Tersedia
Master Record Record
Item Item Item
Item yg
Jumlah Item Tersedia
yg Tersedia
Pesanan 1.2 1.3 1.4
Konsumen Mengesahkan Menentukan Memprbaharui Record
Item Item yg Jumlah yg Item yg Jumlah Item
Pesanan Valid Tersedia Tersedia Item
Item yg
Valid
Gambar B.7 Diagram aliran data level satu (Diagram 1) Pemrosesan Pesanan
Gambar B.8 Diagram aliran data fisik level 1 Pembuatan Slip Pengambilan.
122
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Gambar B.6 dan B.7 adalah contoh penggambaran diagram aliran data model logika,
sedangkan gambar B.8 merupakan contoh diagram anak aliran data model fisik dari
proses 3 (Membuat Slip Pengambilan) pada gambar B.6, jika kita melompati
penggambaran model logika untuk proses 3 tersebut. Dan jika kita melabeli suatu
model fisik, gambarkan prosesnya dengan sangat mendetail. Sebagai contoh, subproses
3.3 dalam model logika bisa berupa MENYORTIR ITEM PESANAN, namun dalam
model fisik lebih baik diberi label MENYORTIR ITEM BERDASARKAN LOKASI
KONSUMEN. Saat memberi nama penyimpanan data, arahkan pada file atau basisdata
yang ada seperti FILE MASTER KONSUMEN atau FILE ITEM PESANAN YANG
SUDAH DISORTIR, juga saat penggambaran aliran data, gambarkan formulir
aktualnya, laporan atau layarnya, seperti SLIP PENGAMBILAN PESANAN. Gambar
B.9 dibawah ini adalah contoh penggambaran diagram aliran data model fisik untuk
sebagian proses pada Diagram 0 atau DAD level 0.
File Master File Master
Bagian Item Konsumen
Pengawas
Inventaris
Nama&Alamat
Record Item
Recor Item Konsumen
Pesanan yg
Dikembalikan
1
3
Menambaha- File
Konsumen Bukti Prosedur Gudang
Pesanan kan Pesanan Menunggu Pesanan Record Daftar
Pengambilan
Konsumen Konsumen Pesanan Pngambilan
Pesanan
Info Konsumn Record Pesanan
Baru Record Konsumen Record Item
Barang-barang Pesanan
2 4 Record
Menambah- File Master Menyiapkan Item File Master
kan Record Menunggu Konsumen Record Pernyataan Item 5
Pesanan Konsumen Pengiriman Mengirimkan
Pernyataan Pengiriman Pesanan
Konsumen Konsumen
Nama&Almt Konsumen
Pada diagram aliran data fisik diatas bisa disarankan dilakukan pembagian proses-
proses, dengan cara menggabungkan atau memisahkannya, untuk alasan efisiensi,
konsistensi dan keamanan. Proses 1 dan Proses 2 bisa dikelompokan, karena cukup
masuk akal bila menambahkan konsumen baru pada saat yang bersamaan dengan
pesanan. Proses 3 dan Proses 4 ditempatkan terpisah, karena meskipun keduanya
merupakan proses batch (pengumpulan), tetapi harus dilakukan pada waktu yang
berbeda dan tidak dapat dikelompokan kedalam satu program tunggal. Dengan
demikian selesai sudah proses pengembangan DAD dari atas ke bawah.
123
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
C. Kamus Data
C.1 Pendekatan Kamus Data
Kamus Data atau data dictionary adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus
yang digunakan sebagai referensi kehidupan setiap hari. Kamus data merupakan hasil
referensi data mengenai data (metadata), suatu data yang disusun oleh penganalisis
sistem untuk membimbing mereka selama melakukan analisis dan perancangan.
Sebagai suatu dokumen kamus data mengumpulkan dan mengkoordinasi istilah-istilah
data tertentu, dan menjelaskan apa arti setiap istilah yang ada.
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis
sistem dan pemakai sistem tentang data yang mengalir di disistem, yaitu tentang data
yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem.
Pada tahap perancangan kamus data digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di
Diagram Aliran Data (DAD), arus data di DAD sifatnya global, hanya ditunjukkan
nama arus datanya saja, keterangan lebih lanjut tentang struktur data dari suatu arus
data di DAD secara lebih terperinci dapat dilihat dikamus data. Gambar berikut ini
menunjukan hubungan antara DAD dengan Kamus Data.
Elemen-
Formulir Struktur elemen
Deskripsi Data Data
Aliran Data
Aliran
Data XXX
XXX XXX
Elemen-
Formulir Struktur elemen
Deskripsi Data Data
Simpanan
Simpanan
Data
Data XXX
XXX XXX
Kamus data dibuat dengan memperhatikan dan menggambarkan muatan aliran data,
simpanan data, dan proses-proses dalam Gambar C.1. Setiap aliran data dan simpanan
124
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
data bisa ditetapkan kemudian diperluas sampai mencakup detail-detail elemen yang
dimuatnya. Empat kategori kamus data adalah aliran data, struktur data, elemen-elemen
data dan simpanan data, bisa dikembangkan untuk meningkatkan pemahaman
mengenai data-data sistem.
Identitas :
Nama : Pesanan Konsumen
Deskripsi : Berisikan informasi pesanan konsumen dan digunakan untuk mem-
perbaharui master konsumen dan file-file item serta untuk mem-
Buat record pesanan.
125
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
126
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Kriteria validasi untuk memastikan bahwa data akurat telah dimengerti oleh sistem.
Nilai-nilai default yang boleh dimiliki elemen.
Komentar tambahan atau area kata-kata.
Identitas
Nama : Nomor Konsumen
Alias : Nomor Klien
Alias : Nomor Piutang
Deskripsi : Secara unik menandai konsumen yang melakukan transaksi bisnis
dalam lima tahun terakhir.
Karakteristik Elemen
6
Panjang
Format Masukan 9 (6)
Format Keluaran 9 (6)
Nilai Default Numerik
127
Formulir Deskripsi Simpanan Data
D1
Identitas
Nama File Master Konsumen
Alias File Master Klien
Deskripsi Memuat sebuah record untuk setiap konsumen
Konsumen MST
Nama Rangkaian Data
Anggota Salinan Custmast
Struktur Data Record Konsumen
Kunci Utama Nomor Konsumen
Kunci Sekunder Nama Konsumen
Kode Pos
Jumlah pembelian tahunan sampai hari ini
Record File Master Konsumen disalin untuk file sejarah dan dihapus
Komentar bila konsumen tidak membeli item dalam lima tahun terakhir. Konsu -
men dipertahankan bahkan bila ia tidak melakukan pembelian dengan
meminta katalog
130
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Kamus data diperlukan karena misalnya kita tidak ingin menunjukan record-record
dan layar-layar pada DAD anak yang mendetail maupun skore-skore elemen pada DAD
level tertinggi. Gambar C.6 mengilustrasikan bagian dari dua level DAD dan masukan-
masukan kamus data yang berhubungan untuk membuat pembayaran gaji pegawai.
Record Pegawai =
Nomor Pegawai +
Informasi Pribadi +
Informasi Gaji +
File-Waktu Informasi Pembayaran Saat Ini +
Pegawai Informasi Gaji Tahunan Sampai Hari
ini
Record
File Waktu
Record File-Waktu =
Nomor Pegawai +
Record 5 Pembayaran
Nama Pegawai +
Master Pegawai Membuat Cek Pegawai
Pegawai Jam Kerja +
Pegawai Pembayaran
Cek Pegawai
5.3 Jumlah
Informasi Memasukan Pembayaran
Gaji Jumlah Saat Ini
Jumlah Pembayaran Saat Ini =
Pembayaran Saat Gaji Kotor +
Ini ke Dalam Potong Pajak Pemerintah +
komputer Potong Pajak Negara Bagian +
Potong Pajak Jaminan Sosial +
Gaji Bersih
131
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Lingkaran atau Elip Menyatakan atribut, atribut yang berfungsi sebagai key
diberi garis bawah
a
1 1
Dosen Mengepalai Jurusan
Pada relasi ini, setiap dosen paling banyak mengepalai satu jurusan dan setiap
jurusan pasti dikepalai oleh paling banyak satu orang dosen. Pada himpunan
132
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
entitas Dosen dan himpunan entitas Jurusan memiliki dua atribut, yang salah
satunya (memakai garis bawah) berfungsi sebagai kunci (key). Sementara pada
himpunan Relasi juga terdapat dua atribut, yang keduanya sebetulnya berasal dari
atribut key masing-masing himpunan entitas, maka kedua atribut tersebut
digolongkan sebagai kunci tamu (foreign key), yang berfungsi sebagai penghubung
antar himpunan entitas.
Relasi satu ke banyak (One to Many)
nama dosen alamat_dosen nama dosen kode kuliah kode kuliah nama_kuliah
1 N
Dosen Mengajar Kuliah
Pada relasi ini, setiap dosen dapat dapat mengajar lebih dari satu mata kuliah,
sedangkan setiap matakuliah dipegang hanya paling banyak oleh satu orang dosen.
Pada himpunan relasi terdapat dua foreign key yang berasal dari himpunan entitas,
tetapi ada pula dua atribut tambahan yang tidak berasal dari himpunan entitas. Hal
ini memang dimungkinkuan dan bahkan umum terjadi.
Relasi banyak ke banyak (Many to Many)
nim nama_mhs nim kode kuliah kode kuliah nama_kuliah
N N
Mahasiswa Mempelajari Kuliah
Pada relasi ini setiap mahasiswa dapat mempelajari lebih dari satu mata kuliah,
demikian juga sebaliknya setiap mata kuliah dapat dipelajari oleh lebih dari satu
orang mahasiswa.
133
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
N N N 1
Mahasiswa Mempelajari Kuliah Mengajar Dosen
Kamus Data :
Mahasiswa = { nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir }
Kuliah = { kode kuliah, nama_kuliah, sks, semester }
Dosen = { nama dosen, alamat_dosen }
Mempelajari = { nim, kode kuliah, indeks_nilai }
Mengajar = { kode kuliah, nama dosen, waktu, tempat }
134
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Suatu layar dialog dapat ditampilkan tergantung dari suatu kondisi atau seleksi tertentu,
kondisi atau seleksi ini dalam bagan dialog dapat digambarkan sebagai berikut :
0
Menu utama
sistem penjualan
Pilihan = 1 Pilihan = 3
Pilihan = 2
1 2 3
0 0 0
Pilihan = 1 Pilihan = 4
Pilihan = 2 Pilihan = 3
0,3 0,3 0 0
Pada gambar E.1 misalnya untuk nomor acuan layar 3.1 dengan nama Mencetak
laporan order, nomor layar sebelumnya yang akan dituju balik adalah nomor layar 0
135
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
atau nomor layar 3 yang artinya setelah proses dari layar ini selesai, maka proses akan
kembali menampilkan layar dialog nomor 0 atau nomor 3 tergantung dari programnya.
Suatu dialog yang terdiri dari beberapa tampilan dalam satu layar yang masing-masing
tampilan tidak ditampilkan sekaligus, tetapi secara bertumpuk, misalnya tampilan
bantuan (help) yang menumpuk ditampilan yang lainnya dapat digambarkan sebagai
berikut :
1.2
1.2.H1
Memasukan
order penjualan 1.2.H2
Bantuan
kode langganan Bantuan
1
kode barang
1,2
1,2
136
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
137
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
138
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Perbedaan yang paling dasar dari pendekatan terstruktur dan pendekatan OO (Object
Oriented) atau berorientasi objek adalah pada metode berorientasi fungsi atau aliran
data (Data Flow Diagram (DFD)) (pendekatan terstruktur), dekomposisi
permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dan
konteks sampai proses-proses yang paling kecil, sementara pada metode berorientasi
objek. Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam
sistem. Ilustrasi perbandingan pendekatan berorientasi objek dengan pendekatan
terstruktur dapat dilihat pada gambar berikut:
140
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi
mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung.
Seperti yang kita ketahui bahwa banyak hal di dunia sistem informasi yang tidak dapat
dibakukan, semua tergantung kebutuhan, lingkungan dan konteksnya. Begitu juga
dengan perkembangan penggunaan UML bergantung pada level abstraksi
penggunaannya. Jadi belum tentu pandangan yang berbeda dalam penggunaan UML
adalah suatu yang salah, tapi perlu ditelaah dimanakah UML digunakan dan hal apa
yang ingin divisualkan. Secara analogi jika dengan bahasa yang kita gunakan sehari-
hari, belum tentu penyampaian bahasa dengan puisi adalah hal yang salah. Sistem
informasi bukanlah ilmu pasti, maka jika ada banyak perbedaan dan interpretasi di
dalam bidang sistem informasi merupakan hal yang sangat wajar.
141
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
142
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
143
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Deskripsi:
Sistem informasi manajemen perpustakaan merupakan sebuah sistem informasi untuk
mengelola informasi yang diperlukan dalam suatu perpustakaan yang meliputi
pendaftaran pustaka, anggota, dan proses peminjaman pustaka. Aturan perpustakaan
yang harus diatasi pada sistem informasi manajemen perpustakaan yang akan
dimodelkan adalah sebagai berikut:
1. Pustaka dapat memiliki lebih dari satu pengarang
144
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Definisi Aktor
Berikut adalah deskripsi pendefinisian aktor pada sistem informasi menajemen
perpustakaan :
145
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
146
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
A.3 Skenario
Berikut adalah skenario jalannya masing-masing use case yang telah didefinisikan
sebelumnya: Nama Use case: Login
Skenario:
147
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
148
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
149
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
150
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
151
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
152
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
153
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
154
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
155
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
156
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
B. Diagram Kelas
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki
apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.
atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas
operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram kelas:
157
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Arah panah relasi pada diagram kelas mengarah pada diagram kelas yang lebih besar
kontrolnya atau yang dipakai.
158
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
159
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Keterangan :
160
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
C. Diagram Objek
Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya
objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah
didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak,
pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk apa mendefinisikan
sebuah kelas sedangkan pada jalannya sistem, objeknya tidak pernah dipakai. Hubungan
link pada diagram objek merupakan hubungan memakai dan dipakai dimana dua buah
objek akan dihubungkan oleh link jika ada objek yang dipakai oleh objek lainnya.
161
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
D. Diagram Interaksi
Diagram interaksi atau interaction diagram digunakan untuk memodelkan interaksi
objek di dalam sebuah use case (proses). Diagram interaksi terdiri dari dua buah
diagram, yaitu diagram sekuen (sequence diagram) dan diagram kolaborasi
(collaboration diagram). Diagram sekuen menggambarkan urutan even yang terjadi
antar objek dalam sebuah use case, sedangkan diagram kolaborasi menggambarkan
bagaimana objek terkoneksi secara statik (tetap).
162
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas
yang diinstansiasi menjadi objek itu. Banyaknya diagram sekuen yang harus digambar
adalah sebanyak pendefinisian use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting
semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada
diagram sekuen sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan maka diagram
sekuen yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut adalah simbol-simbol yang ada
pada diagram sekuen:
Simbol Deskripsi
Aktor Orang, proses, atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang
akan dibuat di luar sistem informasi yang
akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol
dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor
belum tentu merupakan orang; biasanya
Atau dinyatakan menggunakan kata benda di awal
frase nama aktor
163
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Penomoran pesan berdasarkan urutan interaksi pesan. Penggambaran letak pesan harus
berurutan, pesan yang lebih atas dari lainnya adalah pesan yang berjalan terlebih dahulu.
164
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
165
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
166
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
167
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Diagram sekuen tersebut dibuat juga untuk semua use case yang telah dibuat, yaitu
untuk use case memasukan data anggota, mengubah data anggota, menghapus data
anggota, memasukan data peminjaman, mengubah data peminjaman, dan mencari
pustaka. Disesuaikan dengan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan
waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek masing-
masing.
E. Diagram Kolaborasi
Diagram kolaborasi mengelompokkan message pada kumpulan diagram sekuen menjadi
sebuah diagram. Dalam diagram kolaborasi yang dituliskan adalah operasi/metode yang
dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya secara keseluruhan, oleh karena itu
dapat diambil dari jalannya interaksi pada semua diagram sekuen. Penomororan metode
dapat dilakukan berdasarkan urutan dijalankannnya metode/operasi diantara objek yang
satu dengan objek lainnya atau objek itu sendiri. Berikut adalah simbol-simbol yang ada
pada diagram kolaborasi:
Simbol Deskripsi
Objek Objek yang melakukan interaksi pesan
168
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
169
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
F. Diagram Status
Diagram status atau state diagram atau statechart diagram menunjukkan kondisi yang
dapat dialami atau terjadi pada sebuah objek sehingga setiap objek memiliki sebuah
diagram status. Diagram status diadopsi dari penggambaran kondisi mesin status (state
machine) yang menggambarkan status apa saja yang dialami oleh mesin, misalnya
mesin pembelian kopi dengan uang koin. Simbol-simbol yang ada pada diagram status
adalah sebagai berikut:
Simbol Deskripsi
Status awal / kondisi awal Status awal alur sebuah objek, sebuah
diagram status memiliki sebuah status
awal
Status Status yang dialami objek selama
hidupnya
Status akhir / kondisi akhir Kondisi akhir alur hidup objek, sebuah
diagram status memiliki sebuah status
akhir
Transisi Transisi
170
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
171
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Objek: p dari kelas TPustaka, a dari kelas TAnggota, pinjam dari kelas Tpeminjaman
172
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
F. Diagram Aktivitas
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini adalah
bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem. Diagram aktivitas juga banyak
digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut:
Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan
merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan
Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap
aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan
Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah
pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya
Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram aktivitas:
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status
awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas
biasanya diawali dengan kata kerja
Atau
173
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
174
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Jika digambar dengan menggunakan swimlane maka akan menjadi sebagai berikut:
G Diagram Swimlane
Diagram Swimlane (Alec Sharp & Patric Mc Dermot, 2001) merupakan diagram
pemodelan yang menggambarkan awal hingga akhir suatu proses aktifitas atau alur
kerja (workflow). Diagram Swimlane menunjukkan proses alur kerja berdasarkan
seluruh tingkatan, dari tingkat yang paling tinggi (secara keseluruhan) sampai ke tingkat
yang paling kecil (tugas perorangan). Pada diagram ini, alur kerja digambarkan
berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Pada diagram ini terdapat 3 variabel yang penting, antara lain :
a. Aktor atau Pelaku (Actor or Roles) merupakan aktor atau pelaku yang terlibat dan
memiliki pernanan tertentu dalam proses alur kerja.
b. Kewajiban (Responsibilities) Berupa tugas yang berhubungan dari setiap pelaku.
c. Alur (Route) alur yang menghubungkan dan menjelaskan setiap proses tugas ke
tugas lainnya.
175
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
NO
Actor 1
YES
STEP A STEP B STEP F STEP G
Actor 2
STEP C STEP E
Actor 3
STEP D
Aktor merupakan tokoh dari objek pelaku yang terlibat dalam suatu aktifitas,
ditampilkan disisi kiri dalam diagram, dan masing-masing diberi batasan garis yang
memanjang dari kiri kekanan. Aktifitas merupakan suatu pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan. Aktifitas ditunjukkan dengan notasi persegi atau persegi panjang dan
ditempatkan dalam setiap barisan berdasarkan aktor pelakunya. Panah merupakan
hubungan dari setiap aktifitas kegiatan yang saling berhubungan untuk menjelaskan suatu
alur kerja.
176
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
H. Diagram Komponen
Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan
ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen
fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram
komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut:
source code program perangkat lunak
komponen executable yang dilepas ke user
basis data secara fisik
sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain
framework sistem, framework pada perangkat lunak merupakan
Kerangka kerja yang dibuat untuk memudahkan pengembangan dan pemeliharaan
aplikasi, contohnya seperti Struts dari Apache yang menggunakan prinsip desain
Model-View-Controller (MVC) dimana source code program dikelompokkan
berdasarkan fungsinya seperti pada gambar berikut:
Dimana controller berisi source code yang menangani request dan validasi, model
berisi source code yang menangani manipulasi data dan business logic, dan view berisi
source code yang menangani tampilan. Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu
sistem adalah sebagai berikut:
Komponen user interface yang menangani tampilan
Komponen bussiness procesiing yang menangani fungsi-fungsi proses bisnis
Komponen data yang menangani manipulasi data
Komponen security yang menangani keamanan sistem
Komponen lebih terfokus pada penggolongan secara umum fungsi-fungsi yang
diperlukan. Berikut adalah simbol-simbol yang ada pada diagram komponen:
177
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
178
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
I. Diagram Deployment
Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen
dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk
memodelkan hal-hal berikut:
sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node,
dan hardware.
sistem client/server misalnya seperti gambar berikut:
179
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
Aplikasi di-deploy pada sebuah komputer server dimana di dalamnya sudah terdapat
php server dan MySQL sebagai DBMS.
180
Sistem Informasi
A r a d e a, MT.
DAFTAR PUSTAKA
Fatansyah, Basis Data : Buku Teks Ilmu Komputer, CV Informatika, Bandung 2002.
IT Governance Institute, COBIT 4.1, Printed in the United States of America, ISBN 1-933284-72-
2., 2007
Jogiyanto HM, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Andi, Yogyakarta, 2001.
John Baschab, Jon Piot, The Executives Guide to Informationn Technology, John Wiley &
Sons Inc., Hoboken New Jersey, 2003.
John Baschab, Jon Piot, The Executives Guide to Informationn Technology : 2nd Edition, John
Wiley & Sons Inc., Hoboken New Jersey, 2007.
Kendall and Kendall, Systems Analysis and Design, Fifth Edition, Pearsons Education, Inc.,
Prentice-Hall International, 2002.
Kenneth C. Laudon, Jane P. Laudon, Management Information System : Managing The Digital
Firm, Pearsons Education, Inc., Prentice-Hall International, New Jersey, 2006.
Kridanto Surendro, Manajemen Sistem Informasi, Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro
dan Informatika ITB, Bandung, 2009.
Kridanto Surendro, Proses dan Pemodelan Enterprise, Magister Informatika, Sekolah Teknik
Elektro dan Informatika ITB, Bandung, 2009.
Laudon, Kenneth C., Laudon, Jane P., Management Information Systems : Managing The
Digital Firm, Pearson Education, Inc., Pearson Prentice Hall., 2007.
Office of Government Commerce, OGC, ITIL version 3, The Stationery Office - TSO, London.,
2007.
Rosa A.S, M.Salahudin, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan
Berorientasi Objek), Modula Bandung, 2011.
Teknik Informatika, Tinjauan Umum Pengembangan Sistem, FTI, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta, 2007.
Ward, J., Peppard, J., Strategic Planning For Information Systems, 3rd Edition, John Wiley &
Sons Ltd., England., 2002.
http://www.digilib.itb.ac.id/
http://www.en.it-processmaps.com
181