Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit menular
seksual (PMS) atau dalam bahasa Inggrisnya sexually transmitted disease
(STD), sexually transmitted infection (STI) or venereal disease (VD).
Lebih dari 30 jenis patogen dapat ditularkan melalui hubungan seksual
dengan manifestasi klinis bervariasi menurut jenis kelamin dan umur.
Meskipun infeksi menular seksual (IMS) terutama ditularkan melalui
hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular, namun penularan
dapat juga terjadi dari ibu kepada janin dalam kandungan atau saat
kelahiran, melalui produk darah atau transfer jaringan yang telah tercemar,
kadang-kadang dapat ditularkan melalui alat kesehatan. Jenisnya sangat
banyak, semakin sering kita berganti-ganti pasangan seks semakin besar
kemungkinan tertular (bisa saja tertular berbagai macam virus, bakteri,
jamur, dan protozoa dalam tubuh kita), dengan perkembangan di bidang
sosial, demografik, serta meningkatnya migrasi penduduk, populasi
beresiko tinggi tertular IMS akan meningkat pesat.
Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan salah satu dari sepuluh
penyebab pertama penyakit yang tidak menyenangkan pada dewasa muda
laki- laki dan penyebab kedua terbesar pada dewasa muda perempuan di
negara berkembang. Dewasa dan remaja (15- 24 tahun) merupakan 25%
dari semua populasi yang aktif secara seksual, tetapi memberikan
kontribusi hampir 50% dari semua kasus IMS baru yang didapat. Kasus-
kasus IMS yang terdeteksi hanya menggambarkan 50%- 80% dari semua
kasus IMS yang ada di Amerika. Ini mencerminkan keterbatasan
screening dan rendahnya pemberitaan akan IMS (Da Ros, 2008).
Di Amerika, jumlah wanita yang menderita infeksi klamidial 3 kali
lebih tinggi dari laki- laki. Dari seluruh wanita yang menderita infeksi
klamidial, golongan umur yang memberikan kontribusi yang besar ialah
umur 15-24 tahun (CDC, 2008). Di Indonesia sendiri, telah banyak
laporan mengenai prevalensi infeksi menular seksual ini. Jumlah penderita
HIV/AIDS dapat digambarkan sebagai fenomena gunung es, yaitu jumlah
penderita yang dilaporkan jauh lebih kecil daripada jumlah sebenarnya.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah penderita HIV/AIDS di Indonesia
yang sebenarnya belum diketahui secara pasti. Diperkirakan jumlah orang
dengan HIV di Indonesia pada akhir tahun 2003 mencapai 90.000
130.000 orang. Sampai dengan Desember 2008, pengidap HIV positif
yang terdeteksi adalah sebanyak 6.015 kasus. Sedangkan kumulatif kasus
AIDS sebanyak 16.110 kasus atau terdapat tambahan 4.969 kasus baru
selama tahun 2008. Kematian karena AIDS hingga tahun 2008 sebanyak
3.362 kematian (Depkes, 2009). Di Propinsi Sumatera sendiri, dari
12.855.845 jumlah penduduk yang tercatat, ada sedikitnya 2947 yang
menderita infeksi menular seksual (Depkes, 2008). Dikota padang terdapat
sebanyak 1.356 kasus dan pada puskesmas lubuk buaya terdapat 618 kasus
pada tahun 2015. Pada survey awal di Puskesmas lubuk buaya dari bulan
Januari sampai bulan April didapatkan 95 yang menderita infeksi penyakit
menular (IMS).
Dari data diatas kelompok tertarik memberikan penyuluhan tentang
Infeksi Penyakit Menular (IMS).
B. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasangan
usia subur (PUS) mampu memahami tentang Infeksi Menular Seksual
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan pasangan
usia subur dapat :
1. Menyebutkan pergertian IMS?
2. Menyebutkan contoh penyakit IMS?
3. Menyebutkan cara penularan IMS?
4. Menyebutkan tanda dan gejala IMS?
5. Menyebutkan Penanganan IMS?
6. Menyebutkan cara mencegah IMS?
C. Manfaat
a. Bagi Audiens
Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang penyakit infeksi menular
seksual
b. Bagi Mahasiswa
Untuk menambah wawasan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan di
lapangan tentang kesehatan reproduksi.
c. Bagi Puskesmas
Dapat menanggulangi dan memberikan informasi kepada pasangan
usia subur tentang infeksi manular seksual.
D. StrategiPelaksanaan
a. Materi : Infeksi Menular Seksual (IMS)
b. Metode : Ceramah dan diskusi
c. Media danAlat : Leafleat, Power point
d. Hari/tanggal : Senin, 16 Mei 2016
e. Jam : 09.00 - 09.30 WIB
f. Tempat : Puskesmas Lubuk Buaya Padang
E. Setting Tempat
Keterangan :
: Pembawa Acara : Media / peralatan
: PUS : Penyaji
: fasilitator : observer
: Pembimbing
F. PelaksanaanKegiatan
Tahap Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Responden
& Waktu
1 Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam
(5 menit) Memperkenalkan Mendengarkan dan
anggota memperhatikan
penyuluhan dan
pembimbing
Membuat kontrak Mendengarkan dan
waktu memperhatikan
Membuat kontrak Mendengarkan dan
bahasa memperhatikan
Menjelaskan tujuan Mendengarkan dan
penyuluhan memperhatikan
2 Penyampaian Menggali pengetahuan Mengemukakan
Materi audiens tentang pengertian pendapat
(20 menit) IMS
Memberi Reinforcement +
kepada audiens
Menjelaskan tentang Mendengarkan dan
pengertian IMS memperhatikan
Menggali pengetahuan klien Mengemukakan
tentang contoh penyakit pendapat
IMS
Memberi Reinforcement +
kepada audiens
Menjelaskan tentang contoh Mendengarkan dan
penyakit IMS memperhatikan
meminta audiens untuk Mengulang kembali
mengulang kembali
Memberi reinforcement
positif kepada audiens
Menggali pengetahuan
Mengemukakan
audiens tentang cara
pendapat
penularan IMS
Memberi reinforcement +
kepada audiens
Menjelaskan tentang cara Mendengarkan dan
penularan IMS memperhatikan
Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang tanda dan pendapat
gejala IMS
Memberi reinforcement +
pada audiens
Menjelaskan tentang tanda Mendengarkan dan
gejala IMS memperhatikan
meminta audiens untuk Mengulang kembali
mengulang kembali
Memberi reinforcement
positif kepada audiens
Menggali pengetahuan Mengemukakan
audiens tentang cara pendapat
penanganan IMS
Memberi reinforcement +
pada audiens
Mendengarkan dan
Menjelaskan tentang cara
memperhatikan
penanganan IMS
Mengemukakan
Menggali pengetahuan
pendapat
audiens tentang cara
pencegahan IMS
Memberi reinforcement +
pada audiens
Mendengarkan dan
Menjelaskan tentang cara
memperhatikan
pencegahan IMS
H. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
b. Evaluasi Proses
1. Pasangan usia subur berperan aktif dalam penyuluhan dengan
mengajukan beberapa pertanyaan selama kegiatan berlangsung
2. Minimal 10 orang PUS yang hadir mengikuti acara penyuluhan
sampai selesai
3. Fasilitator menfasilitasi audiens untuk bertanya atau memberi
pendapat
c. Evaluasi Hasil
1. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang
pengertian IMS
2. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang contoh
penyakit IMS
3. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang cara
penularan IMS
4. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang tanda
dan gejala IMS
5. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang cara
penanganan IMS
6. 80% PUS yang hadir mengetahui dan memahami tentang cara
pencegahan IMS
Materi
Infeksi Menular Seksual
1. Pengertian
Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang penularannya
terutama melalui hubungan seksual yang mencakup infeksi yang disertai
gejala gejala klinis maupun simptomatis Kondisi yang paling sering
ditemukan adalah infeksi gonorrhoeae, chlamydia, syphilis, trichomoniasis,
chancroid, herpes genitalis, infeksi human immunodeficiency virus (HIV) dan
hepatitis B. Dalam semua masyarakat, Infeksi Menular Seksual (IMS)
merupakan penyakit yang paling sering dari semua infeksi (Daili, 2009).
Penyakit menular seksual adalah sekelompok infeksi yang ditularkan
melalui hubungan seksual kebanyakan IMS dapat ditularkan melalui
hubungan seksual. (Katrina Smith, 2006).
b. HIV/AIDS
HIV ada singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus
yang menyebabkan rusaknya atau melemahnya sistem kekebalan tubuh
manusia.Virus HIV membutuhkan sel-sel kekebalan tubuh kita untuk
berkembang biak. Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) muncul
setelah HIV menyerang sistem kekebalan tubuh kita selam lima hingga
sepuluh tahun atau lebih. penyebab AIDS adalah lymphadenopaty
associated virus (LAV),human T cell leucemia virus III (HTLV III), human
T cell lymphotrophic virus. Berntuk virus ini selalu berubah-ubah sehingga
sulit dibuat vaksin dan obat yang dapat menyembuhkan. HIV berkembang
dari infeksi menjadi suatu penyakit yang mengancam jiwa manusia.
3. Gejala IMS
Menurut (Daili, 2009) gejala umum penyakit menular seksual adalah:
Gejala Perempuan Laki-laki
Luka Luka dengan atau tanpa rasa sakit, disekitar alat
kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh yang lain.
Tonjolan kecil-kecil, diikuti luka yang sangat sakit di
sekitar alat kelamin
Cairan tidak normal Cairan dari vagina bisa Cairan bening atau
gatal, kekuningan, berwarna berasal dari
kehijauan, berbau atau pembukaan kepala penis
berlendir. Duhtubuh bisa atau anus.
juga keluar dari anus.
Sakit pada saat buang PMS pada wanita Rasa terbakar atau rasa
air kecil biasanya tidak sakit selama atau setelah
menyebabkan sakit atau urination terkadang
burning urination diikuti dengan duhtubuh
dari penis
Perubahan warna kulit terutama di bagian telapak tangan atau kaki.
Perubahan bias menyebar ke seluruh bagian tubuh
Tonjolan seperti Tumbuh tonjolan seperti jengger ayam di sekitar alat
jengger ayam kelamin
Sakit pada bagian Rasa sakit yang muncul dan hilang, yang tidak
bawah perut berkaitan dengan menstruasi bisa menjadi tanda
infeksi saluran reproduksi (infeksi yang telah
berpindah ke bagian dalam system reproduksi,
termasuk servik, tuba falopi, dan ovarium)
Kemerahan Kemerahan pada sekitar Kemerahan pada sekitar
alat kelamin, atau diantara alat kelamin, kemerahan
kaki dan sakit di kantong zakar
Daili F., S. 2009. Tinjauan Penyakit Menular Seksual dalam Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin. Edisi 3. Jakarta : FK UI.
Umar Zein, 100 Pertanyaan Seputar HIV / AIDS Yang Anda Ketahui, USU Press,
Medan, 2006