Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sesuai dengan amanat pada Pasal 14 UU No. 3 tahun 2014 tentang perindustrian,
pemerintah dan pemerintah daerah melakukan percepatan penyebaran dan pemerataan
pembangunan industri keseluruh wilayah negara RI melalui Perwilayahan Industri yang
dilaksanakan melalui:
1
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
Pada perencanaan dan pengembangan industri maka yang pertama yang bisa di lakukan
adalah menyusun perencanaan di tingkat Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI)
dimana
Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa dampak yang sangat siknifikan
antara lain pada semakin ketatnya persaingan di sektor industri. Daya saing yang
tinggi dari sektor industri dapat tercapai apabila sektor industri memiliki struktur yang
kuat, adanya peningkatan nilai tambah dan produktivitas di sepanjang rantai nilai
produksi, dan dukungan dari seluruh sumberdaya produktif yang dimiliki.
Dengan banyaknya dan beragamnya keunggulan komparatif daerah maka secara teoritis
dimungkinkan untuk dibangun beberapa pusat pertumbuhan industri di beberapa lokasi
2
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
3
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
pembangunan urban dan regional, serta adanya pembagian peran Pemerintah dan
Pemerintah Daerah secara tegas.
Maksud dari kegiatan ini adalah untuk menyusun Buku Rencana Induk Pembangunan
Industri Provinsi Jambi dan Ranperda Pembangunan Industri Provinsi Jambi untuk jangka
waktu perencanaan 20 tahun ke depan.
Sedangkan tujuan kegiatan ini sebagai acuan bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah
untuk menetapkan kebijakan sektoral dalam rangka mendukung pengembangan Industri
sesuai dengan kewenangan masing-masing; dan acuan bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan kebijakan pengembangan industri Penyusunan Pola Pengembangan
industri Provinsi Jambi.
Ruang lingkup daerah kajian meliputi ruang lingkup wilayah Provinsi Jambi.
1.3.2 Ruang Lingkup Kegiatan
Secara umum ruang lingkup keseluruhan kegiatan Rencana Induk Pembangunan industri
ini adalah :
c. Pengembangan sistem logistik dan konektivitas WPI Jambi terhadap WPI / WPPI yang
berada di sekitarnya;
d. Analisis kebutuhan infrastruktur WPI Provinsi Jambi setidaknya meliputi lahan industri,
jaringan energi dan kelistrikan, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber daya air,
fasilitas sanitasi dan jaringan transportasi, fasilitas penguatan SDM industri;
e. Analisis kebutuhan investasi dan sumber pembiayaan, serta simulasi dampak
pengembangan industri terhadap pencapaian sasaran pembangunan industri wilayah;
f. Pembagian peran Pemerintah dan Pemerintah Daerah; dan
Identifikasi potensi sumberdaya yang dimiliki daerah dilakukan untuk melihat potensi
sumber daya alam, sumber daya manusia dan lokasi geografis dan infrastruktur, baik
yang sudah ada maupun rencana pengembangan ke depan di suatu wilayah sehingga
dapat dikembangkan sebagai satu atau beberapa perwilayahan industri.
Analisis infastruktur yang dimiliki daerah dilakukan untuk melihat infrastruktur baik
yang sudah ada maupun rencana pengembangan ke depan sehingga dapat
mendukung pengembangan wilayah tersebut sebagai WPI/WPPI, KPI, KI atau Sentra
IKM.
e. Analisa Industri
5
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
Analisa terkait jenis industri yang hilirisasi industri yang akan di kembangkan di
provinsi jambi mengacu pada keterdukungan sumber-sumber faktor produksi yang di
miliki oleh provinsi jambi dan wilayah sekitar provinsi jambi
Tahap persiapan terdiri dari penyusunan rencana kerja serta penyusunan desain
survei dan pengumpulan data. Berkoordinasl dengan Kementerian dan Instansi lain di
tingkat pusat dan daerah terkait dengan berbagai program dan rencana
pengembangan wilayah studi yang ditetapkan sebagai WPI/WPPI, tahap ini juga
termasuk melakukan desk study terkait berbagai konsep yang dapat digunakan
untuk best practice pengembangan wilayah industri.
Pengumpulan data dan informasi baik untuk data sekunder dari berbagai
lembaga maupun data primer melalui observasi, wawancara dan survey lapangan.
Analisis dilakukan dengan menggunakan berbagai alat dan metode pengolahan data
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga dapat menjadi
pijakan dalam penyusunan rencana kebijakan.
Keluaran (output) dari kegiatan ini adalah dokumen perencanaan berupa Dokumen
Penyiapan Rencana Induk Pengembangan Industri Daerah Provinsi Jambi, yang juga
memuat Pofil industri andalan dan prioritas serta penetapan kawasan peruntukan Industri
6
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
terkait dengan penetapan industri Prioritas yang akan di kembangkan sampai ke industri
hilirnya Wilayah Pertumbuhan Industri Provinsi Jambi.
A. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
1. Tahap Persiapan
7
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi kondisi awal lokasi perencanaan
dan kecenderungan perkembangannya. Data dan informasi tersebut berdasarkan
runtun waktu (time series) hingga saat tahun penyusunan. Jenis data yang
dikumpulkan mengkuti kajian yang akan dilaksanakan. Jenis data yang
dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder.
a. Kompilasi Data
b. Analisa Data
9
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
7. Tahap Pelaporan
a. Laporan Pendahuluan.
b. Laporan Antara.
c. Laporan Laporan Akhir.
d. Ringkasan Eksekutif (Executive Summary).
Skema pola penggunaan ruang yang menentukan intensitas populasi dan lokasi
produksi dapat dilihat pada RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah), dalam skala
Provinsi, maupun Kabupaten/Kota. Sehingga penelaahan terhadap dokumen
perencanaan ruang ini sangatlah penting. Dalam analisis pusat produksi pergerakan
yang paling penting untuk diketahui adalah mengenai:
10
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
Faktor yang menentukan dalam berdirinya suatu industri di suatu wilayah yang
menyangkut faktor ekonomis, historis, manusia, politis dan geografis
(Drs. N. Daldjoeni, Geografi Baru) diantaranya adalah :
a. Bahan mentah.
b. Sumber daya tenaga (power resource).
c. Suplai tenaga kerja.
d. Suplai air.
e. Pasaran.
f. Fasilitas transportasi.
Konsep Von Thunen bahwa sewa tanah sangat mempengaruhi jenis kegiatan yang
mengambil tempat pada lokasi tertentu masih tetap berlaku dan hal ini mendorong
terjadinya konsentrasi kegiatan tertentu pada lokasi tertentu. Adapun faktor-faktor
yang berpengaruh dalam penentuan suatu lokasi diantaranya adalah :
a. Tanah.
b. Modal, finansial dan alat.
c. Material dan energi.
d. Tenaga kerja dan management.
e. Pasar dan harga.
f. Transportasi dan biaya angkut.
g. Aglomerasi, linkage dan eksternal economies.
h. Public policy, perencanaan dan pemerintahan.
i. Organisasi dan perilaku.
Pada dasarnya penentuan lokasi industri berdasarkan sifat bahan baku dan produk
jadinya dapat dibagi menjadi :
11
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
setelah proses terjadi penambahan berat barang jadi, maka lokasi industri cenderung
mendekati bahan baku (Emil Salim, 1977 : 64-68). Jadi minimasi ongkos transport
berpengaruh dalam penentuan lokasi industri.
12
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
The production of the raw material can obviously be planned realistically only in
the light of the demand for the final product, while equally the processing
enterprise must take account of raw material supply (Rome : 15, 1976).
Produksi bahan baku atau bahan mentah jelas dapat direncanakan secara nyata
hanya sedikit dalam permintaan selama produksi berakhir, selama produksi
berlangsung harus memperhitungkan persediaan bahan baku.
Memegang peranan penting, karena masalah lokasi merupakan bagian dari suatu
sistem yang menyeluruh. Penentuan lokasi yang tepat akan dapat memberikan
efesiensi bagi suatu kegiatan tertentu, baik dilihat dari sudu kegiatan itu sendiri
maupun kaitannya dengan kegiatan-kegiatan di tempat-tempat lain yang
mempunyai saling ketergantungan terhadapnya (Ir. Myra P. Gunawan : 6).
A. Pengumpulan Data
Tahap ini bertujuan untuk dapat mengidentifikasi kondisi awal lokasi wilayah
perencanaan dan kecenderungan perkembangannya. Data dan informasi tersebut
13
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
berdasarkan runtun waktu (time series) hingga saat tahun penyusunan. Jenis data
yang dikumpulkan mengkuti kajian yang akan dilaksanakan. Jenis data yang
dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder.
14
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
B. Pengolahan Data
a. Kompilasi Data
15
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
Adapun data dan informasi yang berupa peta-peta, rekaman suara, video, dan
foto-foto diolah dengan komputer menggunakan aplikasi program SIG dan
multimedia. Guna mengetahui sistem kerja SIG dan basisdata SIG dapat dilihat
Gambar 1.3, Gambar 1.4 dan Tabel 1.2.
Gambar 1.3
Sistem Kerja Sistem Informasi Geografis (SIG)
b. Analisis Data
Tenaga Ahli
17
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
18
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
1.5.4 Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaiacuan
pelaksanaan pekerjaan.
19
Penyusunan Buku Rencana Induk Pembangunan Industri Provinsi Jambi dan Ranperda
Pembangunan Industri Provinsi Jambi
.
Pembina
NIP.
20