Anda di halaman 1dari 3

SOP ( STANDART OPERATING

PROSEDUR )
Pencatatan dan pelaporan petugas
wabah surveilans UPTD PUSKESMAS

PLAOSAN

No. Ditetapkan oleh


:
Kode
Kepala UPTD Puskesmas
Terbitan : Plaosan
DINAS
No.
KESEHATAN SOP Revisi
:

KABUPATEN Tgl.
Mulai dr.Siti Sumarni
:
MAGETAN
Berlaku NIP. 19600813 198802 2 001

Halaman :

Pengertian Kegiatan rutin yang meliputi Pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyajian analisis
data kesakitan dan kematian penyakit tertentu termasuk dalam keadaan khusus.
Tujuan 1. Sebagai pedoman bagi petugas surveilans guna pelaksanaan kegiatan pencatatan
dan pelaporan
2. Untuk mengetahui Tren suatu penyakit menular potensial wabah
3. Sebagai salah satu kegiatan Sistem Kewaspadaan Dini Terhadap KLB ( Kejadian Luar
Biasa ) penyakit menular
Metode Administratif
Standart Tenaga Petugas adalah 1 ( satu ) orang paramedis / petugas kesehatan masyarakat
Standart Sarana 1. 1 ( satu ) buah Meja dan kursi
dan prasarana 2. 1 ( satu ) buah computer atau laptop
3. 1 ( satu ) buah flasdisk
4. 1 ( satu ) buah Handphone
5. Form form baku pelaporan surveilans antara lain :
a. Form W2 Mingguan / EWARS
b. Form STP ( Surveilans Terpadu Penyakit ) bulanan
c. Form C1 ( Campak bulanan )
d. Laporan kejadian Luar Biasa ( KLB ) 24 jam / W1
Prosedur Tetap a. Persiapan Petugas / SDM
b. Persiapan alat / sarana / formulir
Cara 1. Pengumpulan data
Melaksanakan tiap a. Pengumpulan data diperoleh dengan dua cara yaitu surveilans aktif dan surveilans
Kegiatan pasif.
- Surveilans aktif di dilakukan dengan cara kunjungan petugas surveilans ke
unit sumber data seperti pustu, Polindes / Ponkesdes
- Surveilans pasif dilakukan melalui laporan rutin yang dikirimkan ke
Puskesmas atau hasil kunjungan pasien di Puskesmas pada formulir LB1 dan
LB3
b. Membuat Absensi laporan bagi jajaran Puskesmas ke bawah seperti absensi
laporan Pustu, Polindes, Poskesdes
c. Melakukan editing data yaitu memisahkan data potensial wabah dan yang bukan
potensial wabah, yang menular dengan tidak menular, kunjungan lama dan baru

2. Pencatatan dan Pengolahan data


a. Laporan mingguan ( W2)
- Melakukan Entry data mingguan wabah ke format W2 ( EWARS )
- Pencatatan laporan mingguan dilaksanakan setiap hari sabtu siang .
- Data kasus yang dicatat hanya kasus baru ( kunjungan baru ) yang potensial
wabah
- Dibuat visualisasi data mingguan berupa grafik dan lainnya
b. Pencatatan laporan bulan STP ( Surveilans Terpadu Penyakit )
- Entry data pada form STP Puskesmas khusus untuk kasus baru sesuai dengan
jenis penyakit dan variabelnya dilakukan sebelum tanggal 5 bulan berikutnya.
- Dibuat visualisasi data STP bulanan setiap bulannya berupa grafik dan lainnya
- Data entry dikimkan ke Dinas Kesehatan an bulanan STP ke Dinas kesehatan
Kabupaten sebelum tanggal 10 bulan berikutnya via surat / hardcopy atau
email/ softcopy.
c. Pencatatan laporan campak rutin bulanan ( C1 )
- Dibuat rutin setiap bulan dengan menggunakan format C1 Puskesmas baik ada
kasus atau Nihil.
- Pencatatan lengkap sesuai dengan variable yang telah ada pada format C1.

3. Pelaporan
a. Laporan mingguan ( W2)
- Data / laporan mingguan W2 / EWARS dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
setiap hari Senin via SMS dengan kode yang sudah ditentukan atau via surat
/ hardcopy.
b. Laporan bulan STP ( Surveilans Terpadu Penyakit )
- Data / laporan STP dikimkan ke Dinas Kesehatan ke Dinas kesehatan
Kabupaten sebelum tanggal 10 bulan berikutnya via surat / hardcopy atau
email/ softcopy.
c. Laporan campak rutin bulanan ( C1)
- Laporan dikirim ke Dinas Kesehatan ke Dinas kesehatan Kabupaten
sebelum tanggal 10 bulan berikutnya via surat / hardcopy atau email/
softcopy.

4. Umpan balik / penyebaran informasi


a. Umban balik tertulis atau supervisi pada sumber data/ pelapor / penanggungjawab
desa jika ada peningkatan kasus pada wilayah kerjanya untuk tindak lanjut kasus
b. Menginformasikan ke lintas program terkait jika ada tren peningkatan kasus guna
pengambilan keputusan terkait program
c. Melaporkan kepada Kepala Puskesmas terkait hasil pengolahan data tersebut.

Catatan 1. Masalah yang mungkin timbul :


Sumber data pasif ( LB1 / LB 3 ) belum siap belum selesai dikerjakan pada saat
dibutuhkan
2. Kurangnya koordinasi dengan sumber pelaporan di jajaran Puskesmas seperti
Ponkesdes / Polindes / Pustu.

Anda mungkin juga menyukai