A.

Diagnosa Pendidikan
Diagnosis kependidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam menentukan cara terbaik untuk memulai proses perubahan perilaku,
tahapan ini untuk mencari faktor penyebab timbulnya perilaku yang sudah
dipilih sebagai prioritas.
1. Identifikasi faktor penyebab timbulnya perilaku
Dalam mengidentifikasi faktor penyebab timbulnya perilaku terdapat
tiga kelompok faktor yang dapat mempengaruhi perilaku adalah
sebagai berikut :
a. Faktor predisposing ialah faktor mempermudah dan mendasari
untuk terjadinya perilaku tertentu
b. Faktor enabling ialah faktor yang memungkinkan untuk terjadinya
perilaku tertentu
c. Faktor reinforcing ialah faktor memperkuat untuk terjadinya faktor
tertentu

Predisposisi
Umur
Jenis kelamin
Pendidikan
Keyakinan
Nilai

Pemungkin
Keterjangkauan
Prioritas dan komitmen Perilaku merokok
masyarakat
Keterbatasan informasi

Penguat
Keluarga
Teman sebaya
Guru kelas
Tenaga kesehatan

2. Penentuan faktor paling dominan yang dapat mempengaruhi atau

berperan dan perlu dibenahi dahulu, fase ini disebut priority among
categorietes. Penentuan faktor prioritas tersebut dilakukan oleh setiap
 anggota kelompok yang menberikan kriteria sebagai faktor penentu
sebesar apa peran dari faktor tersebut.
3. Menentukan factor yang diprioritaskan untuk diintervensi (Priority
Whitin Categorietes) dengan menganalisa melalui importance dan
change ability, penentuan priority whitin categorietis yang dilakukan
lebih diprioritaskan pada faktor yang paling mendasari perilaku yang
timbul untuk itu perlu dianalisa dengan melihat keterkaitan dari faktor
tersebut dengan perilaku yang diharapkan bisa berubah menjadi lebih
baik (importance), selain itu juga harus diperhatikan sulit tidaknya
faktor tersebut untuk ditingkatkan (change ability).
4. Penentuan Objective Goal dari diagnosis pendidikan dengan
memenuhi syarat 4W dan 1H dan memperhatikan unsur SMART
(spesifik, measurable, arsifable, reasonable, tangible) yaitu sebagai
berikut :
a. Who : anggota Paguyuban Kawula Muda Mekar Kusuma
b. What : peningkatan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya
dan dampak kesehatan dari perilaku merokok
c. Where : RT 05 RW 04 Kelurahan Bobosan, kecamatan Purwokerto
Utara
d. When : akhir bulan januari 2017
e. How much : 80% anggota paguyuban sudah meningkat
pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya dan dampak kesehatan
dari perilaku merokok
Objective Goal :
Sebanyak 80% anggota Paguyuban Kawula Muda Mekar Kusuma
di RT 05 RW 04 Kelurahan Bobosan, kecamatan Purwokerto Utara
telah meningkat pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya dan
dampak kesehatan dari perilaku merokok pada akhir bulan januari
2017.
5. Penetapan Strategi Pendidikan
Merupakan fase dimana metode-metode yang akan digunakan
dipilih. Pemilihan metode ini sangatlah tergantung pada objective goal
 yang telah dibuat pada fase sebelumnya. Dibawah ini adalah berbagai
macam metode yang biasanya digunakan dalam proses pendidikan
kesehatan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
seseorang tentang bahaya merokok:
a. Ceramah dan Tanya jawab
b. Pemutaran film
c. Brain storming
B. Diagnosa Administrasi
Untuk dapat mencapai strategi pendidikan yang telah ditentukan
tersebut diatas perlu dilakukan tahap-tahap analisa sebagai berikut :
1. Within program analysis (analisis di dalam program)
Kegiatan PKM untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
anggota Paguyuban Kawula Muda Mekar Kusuma tentang pengaruh
dan dampak kesehatan yang ditimbulkan dari perilaku merokok di RT
05 RW 04 Kelurahan Bobosan Kecamatan Purwokerto Utara.
Intervensi tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Unsoed dan pendanaan berasal dari iuran mahasiswa.
2. Within organizational analysis (analisis di dalam organisasi)
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan kerjasama lintas program yang
ada dalam organisasi lain, namun dalam kegiatan PKM ini tidak
dilakukan.
3. Inter organizational analysis (analisis antar organisasi)
Kegiatan ini dapat melihat seberapa besar di luar organisasi dapat
mempengaruhi program intervensi. Kegiatan PKM ini perlu
mengadakan kerjasama dengan sektor lain.