Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Laju reaksi adalah cepat lambatnya suatu reaksi kimia yang berlangsung. Laju
reaksi dapat dinyatakan sebagai perubahan konsentrasi pereaksi atau produk per
satuan waktu. Laju reaksi menyatakan molaritas zat terlarut dalam reaksi yang
dihasilkan tiap detik reaksi (Keenan, 1989).
Konsentrasi biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fase gas,
satuan konsentrasi dapat diganti dengan satuan tekanan seperti atmosfer,
millimeter merkurium atau pascal. Satuan waktu yang digunakan dapat berupa
detik, menit, jam, hari, bulan, bahkan tahun bergantung pada reaksi tersebut
berjalan cepat atau lambat (Keenan, 1989).
Untuk mengukur laju reaksi perlu dilakukan analisis secara langsung maupun tak
langsung tergantung banyaknya produk yang terbentuk atau banyaknya reaksi
yang tersisa setelah penggal waktu tertentu. Ada beberapa cara menentukan laju
reaksi, salah satunya itu ditentukan melalui percobaan yaitu dengan mengukur
konsentrasi salah satu reaksi salah satu produk pada selang waktu yang
berlangsung lambat ini dapat ditentukan dengan cara mengeluarkan sampel dari
campuran reaksi lalu menganalisanya (Sukamto, 1989).
Dalam laju reaksi terdapat pula teori tumbukan, reaksi berlangsung sebaai hasil
tumbukan antara partikel pereaksi. Akan tetapi tidaklah setiap tumbukan antara
pertikel menghasilkan reaksi, melainkan tumbukan antar partikel yang memiliki
energi cukup serta arah tumbukan yang tepat. Sehingga dapat dikatakan bahwa
laju reaksi dapat bergantung pada 3 hal, yaitu 1.Frekuensi Tumbukan, 2.Fraksi
Tumbukan yang melibatkan partikel dengan energi cukup, 3.Fraksi partikel
dengan energi cukup yang tumbukannya dengan arah yang tepat. Tumbukan yang
menghasilkan reaksi disebut dengan tumbukan efektif, energi minimum yang
harus dimiliki oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif
yang disebut juga energi pengaktifan untuk memahami arti dari energi
pengaktifan perlu diperhatikan pelan-pelan benda yang ada disekitar kita dapat
terbakar (Wood, 1996).
Reaksi dengan reaktan tunggal, laju berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan
tersebut dipangkatkan. Artinya, hukum laju untuk Aa => pada umumnya
mempunyai bentuk laju=k[A]n. Pangkat n dalam hukum laju tidak langsung
berkaitan dengan koefisien a dalam persamaan kimia balans. Pangkat yang
diberikan pada konsentrasi disebut orde untuk reaktan yang bersangkutan.
Beberapa proses termasuk orde nol untuk jangkauan konsentrasi tertentu. Karena
[A]o=1, maka laju reaksi seperti itu tidak bergantung pada konsentrasi A=laju=k.
pelajaran yang kita tarik ialah orde reaksi merupakan hasil dari eksperimen dan
tidak dapat diperkirakan dari bentuk persamaan kimianya (Oxtoby, Gillis, dan
Nachtrieb, 1998).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.2 Bahan-bahan
a. Larutan Na2S2O3 0,1 M 20 mL
b. Larutan Na2S2O3 0,2 M 40 mL
c. Larutan HCl 0,1 M 20 mL
d. Larutan HCl 0,2 M 40 ml
e. Kertas
f. Tisu
4.2 Reaksi
Na2S2O3 + 2HCl 2NaCl + H2O + S + O2
4.3 Grafik
4.3.1 Grafik Pengaruh Konsentrasi
80 75
Waktu (s)
60 51
40 33
20
0,1M Na2S2O3 + 0,2M 0,2M Na2S2O3 + 0,1M 0,2M Na2S2O3 + 0,2M
HCl HCl HCl
70
60
50
Suhu (C)
40
30 24
20
10 5
0
0,1M Na2S2O3 + 0,2M Na2S2O3 + 0,2M Na2S2O3 +
0,2M HCl 0,1M HCl 0,2M HCl
4.4 Perhitungan
4.4.1 Pengaruh Konsentrasi
Diketahui :
a. T1 = 75s
b. T2 = 51s
c. T3 = 33s
Ditanya :
a. V1?
b. V2?
c. V3?
Dijawab :
1 1
a. V1= t1 = = 0,01
75
1 1
b. V2= t2 = = 0,02
51
1 1
c. V3= t3 = = 0,03
33
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa
a. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,1 M dan 10 ml HCl 0,2 M, reaksi
berlangsung selama 75 sekon dan laju reaksinya sebesar 0,01. Pada
pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dan 10 ml HCl 0,1 M, reaksi
berlangsung selama 51 sekon dan laju reaksinya sebesar 0,02. Pada
pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dan 10 ml HCl 0,2 M, reaksi
berlangsung selama 33 sekon dan laju reaksinya sebesar 0,03. Pada
pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,1 M dan 10 ml HCl 0,2 M dengan suhu
25 C, reaksi berlangsung selama 75 sekon dan laju reaksinya sebesar
0,01. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dan 10 ml HCl 0,1 M
dengan suhu 40C, reaksi berlangsung selama 24 sekon dan laju
reaksinya sebesar 0,04. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dan 10
ml HCl 0,2 M dengan suhu 60C, reaksi berlangsung selama 5 sekon dan
laju reaksinya sebesar 0,2.
b. Konsentrasi berpengaruh pada laju reaksi, karena jika konsentrasi dari
suatu pereaksi ditingkatkan maka laju reaksinya akan meningkat pula.
Pada umumnya, jika konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju
reaksinya pun semakin besar pula. Pada percobaan ini, pencampuran 10
ml Na2S2O3 0,1 M dengan 10 ml HCl 0,2 M memilki laju reaksi sebesar
0,01. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dengan 10 ml HCl 0,1 M
memilki laju reaksi sebesar 0,02. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2
M dengan 10 ml HCl 0,2 M memilki laju reaksi sebesar 0,03.
c. Suhu berpengaruh pada laju reaksi, suhu dapat dipercepat atau
diperlambat dengan mengubah suhunya. Ketika suhu ditingkatkan maka
laju reaksi akan meningkat, demikian pula sebaliknya jika suhu
diturunkan maka laju reaksinya pun akan menurun. Biasanya kenaikan
suhu sebesar 10C saja akan menyebabkan kenaikan laju reaksi sebesar
dua atau tiga kali lipat. Pada percobaan ini, pencampuran 10 ml Na2S2O3
0,1 M dengan 10 ml HCl 0,2 M pada suhu 25C memiliki laju reaksi
sebesar 0,01. Pada pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dengan 10 ml HCl
0,1 M pada suhu 40C memiliki laju reaksi sebesar 0,04. Pada
pencampuran 10 ml Na2S2O3 0,2 M dengan 10 ml HCl 0,2 M pada suhu
60C memiliki laju reaksi sebesar 0,2. Dari percobaan ini terlihat jelas
pengaruh suhu pada laju reaksi dari suatu reaksi.
5.2 Saran
a. Sebaiknya pada percobaaan selanjutnya larutan yang digunakan diganti
misalnya dengan menggunakan larutan Mg dan HCl atau menggantu
variasi suhu yang diamati.
b. Agar pratikan lebih berhati-hati lagi ketika akan mengukur lamanya laju
reaksi berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Oxtoby, David, W, Gillis H.P dan Nachtrieb, Norman H. 1998. Kimia Modern
Jilid 1 Edisi Keempat. Erlangga. Jakarta
http://dokumen.tips/documents/laporan-laju-reaksi-558f2dee67e35.html/ diakses
pada Rabu, 05 Oktober 2016