Anda di halaman 1dari 18

BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang
Geologi model yaitu salah satu cabang ilmu geologi yang digunakan untuk menggambarkan
bentuk dari bawah atau permukaan bumi berdasarkan batuan penyusun serta aktifitas geologi
yang menyertainya seperti sesar atau patahan.Dalam praktikum geologi model diajarkan
bagaimana cara menggunakan software yang berguna untuk memodelkan kondisi geologi yang
ada di bawah atau atas permukaan

B. Tujuan
- Membuat Zonasi
- Menghitung V.Clay
- Menetukan Batuan Resevoir
- Membuat Histogram

C. Metedologi
Dibagi bardasarkan kegunaannya :
a) Gamma Ray Log (GR Log)
Prinsip dari gamma ray log adalah perekaman radioaktivitas alami bumi, dimana
sinar gamma mampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang
umumnya berupa detektor sintilasi. Setiap Gamma Ray log yang terdeteksi akan
menimbulkan pulsa listrik pada detektor. Parameter yang terekam adalah jumlah pulsa
yang tercatat per satuan waktu (cacah GR). Log Sinar Gamma adalah log yang
digunakan untuk mengukur tingkat radioaktivitas suatu batuan. Radioaktivitas tersebut
disebabkan karena adanya unsur Uraniun, Thorium, Kalium pada batuan.
b) Log Densitas (Density Log)
Density Log menunjukkan besarnya densitas lapisan yang ditembus oleh lubang
bor sehingga berhubungan dengan porositas batuan. Besar kecilnya density juga
dipengaruhi oleh kekompakan batuan dengan derajat kekompakan yang variatif, dimana
semakin kompak batuan maka porositas batuan tersebut akan semakin kecil. Pada batuan
yang sangat kompak, harga porositasnya mendekati harga nol sehingga densitasnya
mendekati densitas matrik. Log density adalah kurva yang menunjukkan besarnya
densitas bulk density (rb) dari batuan yang ditembus oleh lubang bor.
Log densitas digunakan untuk mengukur densitas semu formasi menggunakan
sumber radioaktif yang ditembakkan ke formasi dengan sinar gamma yang tinggi dan
mengukur jumlah sinargamma rendah yang kembali ke detektor.

c) Log Neutron (Neutron Log)


Log Neutron digunakan untuk mendeliniasi formasi yang porous dan
mendeterminasi porositasnya (Schlumberger,1989). Log ini mendeteksi keberadaan
hidrogen di dalam formasi. Jadi pada formasi bersih dimana pori pori telah terisi oleh
air atau minyak, log neutron merefleksikan porositas yang terisi oleh fluida
(Schlumberger,1989). Zona gas juga dapat diidentifikasi dengan membandingkan hasil
pengukuran log neutron dengan log porositas lainnya atau
analisis core (Schlumberger,1989). Kombinasi log neutron dengan satu atau lebih log
porositas lainnya dapat menghasilkan nilai porositas dan identifikasi litologi yang lebih
akurat dibandingkan dengan evaluasi kandungan serpih (Schlumberger,1989).

d) Log SP (Spontaneous Potensial Log)


Log SP adalah rekaman perbedaan potensial listrik antara elektroda di permukaan
yang tetap dengan elektroda yang terdapat di dalam lubang bor yang bergerak turun naik
(Harsono,1997). Potensial listrik tersebut disebut potentiels spontanes, atau
spontaneous potentials oleh Conrad Schlumberger dan H.G. Doll yang menemukannya
(Rider,1996). Supaya SP dapat berfungsi, lubang harus diisi oleh lumpur konduktif.
Secara alamiah, karena perbedaan kandungan garam air, arus listrik hanya
mengalir di sekeliling perbatasan formasi di dalam lubang bor (Harsono,1997). Pada
lapisan serpih, tidak ada aliran listrik sehingga potensialnya konstan. Hal ini
menyebabkan kurva SP-nya menjadi rata dan menghasilkan garis yang disebut sebagai
garis dasar serpih (shale base line) (lihat gambar 4.4). Kurva SP akan menunjukkan
karakteristik yang berbeda untuk tiap jenis litologi

e) Log Resistivity
Log resistivitas adalah rekaman tahanan jenis formasi ketika dilewati oleh kuat
arus listrik, dinyatakan dalam ohmmeter (Schlumberger,1989). Resistivitas ini
mencerminkan batuan dan fluida yang terkandung di dalam pori-porinya. Reservoar yang
berisi hidrokarbon akan mempunyai tahanan jenis lebih tinggi (lebih dari 10 ohmmeter),
sedangkan apabila terisi oleh air formasi yang mempunyai salinitas ringgi maka harga
tahanan jenisnya hanya beberapa ohmmeter (Schlumberger,1989). Suatu formasi yang
porositasnya sangat kecil(tight) juga akan menghasilkan tahanan jenis yang sangat tinggi
karena tidak mengandung fluida konduktif yang dapat menjadi konduktor alat listrik
(Schlumberger,1989). Menurut jenis alatnya, log ini dibagi menjadi dua yaitu laterolog,
dipakai untuk pemboran yang menggunakan lumpur pemboran yang konduktif dan
induksi yang digunakan untuk pemboran yang menggunakan lumpur pemboran
yang fresh mud (Harsono,1997). Berdasarkan jangkauan pengukuran alatnya, log ini
dibagi menjadi tiga yaitu dangkal (1-6 inci), medium (1,5-3 feet) dan dalam (>3 feet).
BAB II
ISI

A. PEMBAGIAN ZONASI
B. PEMBAGIAN LITOLOGI
C. HISTOGRAM
ZONA 1
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
ZONA 5
ZONA 6
ZONA 7
ZONA 8
Nilai Minimal Setiap Zona

1.Zona 1 yaitu 2,121


2.Zona 2 yaitu 6.3746
3.Zona 3 yaitu 0,030262
4.Zona 4 yaitu 8,0072
5. Zona 5 yaitu 4,1022
6. Zona 6 yaitu 8,001
7. Zona 7 yaitu 0,004609
8. Zona 8 yaitu 16,084
D. Perhitungan Clay Volume dan Saturasi Water Berdasarkan Zona Porspek Hidrokarbon dan Zona Resevoir

DEPTH CGR VCL VCLGR NPHI RHOB ILD MSFL PEF VWCL VCOAL
SW (Dec)
(FT) (GAPI) (Dec) (Dec) (Dec) (G/CM) (OHMM) (OHMM) (B/E) (Dec) (Dec)

1836
10000 39.108 0.2127 0.2127 0.061 2.668 18.986 2.523 5.1836 0 0.001
0.2127

10250. 7.454 0.0379 0.0379 0.0054 2.6387 87.97 77.035 4.9648 0.0379 0 0.6687

10500 8.254 0.042 0.042 -0.0029 2.5566 1690.397 2.139 5.8516 0.042 0 0.001

10750. 20.818 0.111 0.111 0.1006 2.377 9.929 1.363 4.6328 0.111 0 0.1588

11000 134.78 0.6528 0.6528 0.6528 0.2188 2.6348 13.236 1.267 3.2227 0 0.001
BAB III

INTERPERTASI

Berdasarkan hasil data dari Well log diatas maka dapat dinterpertasikan bahwa zona
prospek hidrokarbon yaitu pada zona 7 dengan kedalam 10.000 ft sampai 11.000 ft yang
kemunginan disana terdapat Gas . Pada Well ini source rock yaitu Limestone dimana
Limestone ini juga selain menjadi batuan sumber juga menjadi batuan resevoir karena pada
kedalam diatas 10.000 ft limestone memliliki nilai porositas dan permeabilitas yang baik
sebagai batuan resevoir atau batuan pembawa. Pada well ini terdapat dua buah litologi yaitu
shalestone dan Limestone. Dimana Shalestone pada well ini berfungsi sebagai seal rock agar
hidrkarbon tidak tertranportasi ke luar dan hilang serta membatasi limestone.

Anda mungkin juga menyukai