Anda di halaman 1dari 6

HEWAN LANGKA DI INDONESIA akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang

mengurangi habitat binatang ini secara drastis.


HARIMAU JAWA
PENGENALAN

Dibandingkan dengan jenis-jenis harimau di Benua Asia, harimau


jawa terhitung bertubuh kecil. Namun harimau ini mempunyai
ukuran tubuh yang lebih besar daripada harimau bali dan
kurang lebih sama besar dengan harimau sumatera. Harimau
jawa jantan mempunyai berat 100-140 kg, sementara yang
betina berbobot lebih ringan, antara 75115 kg. Panjang
kepala dan tubuh hewan jantan sekitar 200-245 cm; hewan
betina sedikit lebih kecil.

HABITAT DAN SEBARAN

Harimau jawa tercatat menghuni hutan-hutan dataran rendah,


hutan belukar, dan mungkin pula berkeliaran hingga ke kebun-
kebun wanatani di sekitar perdesaan, karena pernah pada
masanya hewan ini dianggap sebagai hama sehingga banyak
diburu atau diracun orang. Wilayah jelajahnya tidak melebihi
ketinggian 1.200 m dpl. Macan ini biasa memangsa babi
Nama Harimau jawa dalam bahasa Inggris : Javan tiger hutan, rusa jawa, banteng, dan kadang-kadang
Nama latin atau nama ilmiah Harimau jawa : Panthera tigris juga reptil serta burung air. Harimau jawa diketahui hanya
sondaica didapati di Pulau Jawa.

Daerah asal Harimau jawa : Pulau Jawa

Harimau jawa (Panthera tigris sondaica)


adalah subspesies harimau yang hidup terbatas (endemik) di Pulau
Jawa. Harimau ini telah dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an,
Burung-burung Cenderawasih merupakan anggota
famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan
CENDRAWASIH di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini,
dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena
bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat
memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya. Ukuran burung Cenderawasih mulai dari Cenderawasih
raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cenderawasih paruh-sabit
Hitam pada 110 cm dan Cenderawasih manukod jambul-bergulung
pada 430 gram.

Burung Cenderawasih yang paling terkenal adalah anggota


genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, Cenderawasih kuning-
besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen
yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan
oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar
dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah
dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah
mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah
asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris)
dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.

Cukup beralasan apabila burung cenderawasih disebut-sebut


sebagai bird of paradise. Bagaimana tidak, burung yang menjadi
Nama Cendrawasih dalam bahasa Inggris : Bird of paradise maskot Papua ini memang memiliki keindahan dengan warna bulu
yang indah. Karena kemolekan warnanya, burung cenderawasih
Nama latin atau nama ilmiah Cendrawasih : Paradisaea spp disebut sebagai burung dari surga atau bird of paradise. Bahkan,
kabarnya karena keindahannya itu juga burung ini jarang turun ke
Daerah asal Cendrawasih : Papua
tanah atau seringnya terbang di udara dan hinggap di dahan pohon.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae,
dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia,
dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini
berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan
KOMODO meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau
kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat
hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil.

Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan


membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di
alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan
karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies
yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di
bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional,
yaitu Taman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.

Di alam bebas, komodo dewasa biasanya memiliki berat


sekitar 70 kilogram, namun komodo yang dipelihara di penangkaran
Nama Komodo dalam bahasa Inggris : Komodo dragons sering memiliki bobot tubuh yang lebih besar. Spesimen liar terbesar
yang pernah ada memiliki panjang sebesar 3.13 meter dan berat
Nama latin atau nama ilmiah Komodo : Varanus komodoensis sekitar 166 kilogram, termasuk berat makanan yang belum dicerna
di dalam perutnya.
Daerah asal Komodo : Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Flores,
Pulau Gili Motang, dan Pulau Gili Dasami di Nusa Tenggara Meski komodo tercatat sebagai kadal terbesar yang masih
hidup, namun bukan yang terpanjang. Reputasi ini dipegang
Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak
oleh biawak Papua (Varanus salvadorii).
komodo (Varanus komodoensis), adalah spesies kadal terbesar di
dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, Komodo memiliki ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan
dan Gili Dasami di Nusa Tenggara.Biawak ini oleh penduduk asli sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm,
pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora. yang kerap diganti.
sehingga Bengkulu dikenal di dunia sebagai The Land of
Rafflesia atau Bumi Rafflesia. Seorang pemandu yang bekerja pada
Dr. Joseph Arnold yang menemukan bunga raksasa ini pertama kali.
Dr. Joseph Arnold sendiri saat itu tengah mengikuti ekspedisi
yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles. Jadi penamaan bunga
TUMBUHAN LANGKA DI INDONESIA Rafflesia arnoldii didasarkan dari gabungan nama Thomas Stamford
Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai
1. Rafflesia Arnoldi
penemu bunga. Tumbuhan ini endemik di Pulau Sumatera, terutama
bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). Taman
Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah konservasi utama spesies
ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota genus Rafflesia yang
lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang
dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis padma
parasit, Rafflesia padma.
Bunga merupakan parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan
tidak bertangkai. Diameter bunga ketika sedang mekar bisa
mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11 kilogram. Bunga
menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman
inangTetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai
"tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan
Padma raksasa (bahasa Latin: Rafflesia arnoldii) merambat Tetrastigma. Bunga mempunyai lima daun mahkota yang
adalah tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar
memiliki bunga berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang
terbesar di dunia. Ia tumbuh di jaringan tumbuhan merambat sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau
(liana) Tetrastigma dan tidak memiliki daun sehingga tidak mampu betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau
berfotosintesis. Penamaan bunga raksasa ini tidak terlepas oleh busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu
sejarah penemuannya pertama kali pada tahun 1818 di hutan minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase
tropis Bengkulu (Sumatera) di suatu tempat dekat Sungai Manna, pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina
Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan,
sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
kalau ada lalat yang datang membuahi. membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara
efektif memperluas kawasan yang dijangkau oleh akar-akarnya dan
2. Edelweiss Jawa
meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara. Bunga-bunganya,
yang biasanya muncul di antara bulan April dan Agustus, sangat
disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu,
tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan, dan lebah terlihat mengunjunginya.
Jika tumbuhan ini cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh
cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang bagi
burung tiung batu licikMyophonus glaucinus. Bagian-bagian
edelweis sering dipetik dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-
alasan estetis dan spiritual, atau sekadar kenang-kenangan oleh para
pendaki. Pada bulan Februari hingga Oktober 1988, terdapat 636
batang yang tercatat telah diambil dari Taman Nasional Gunung
Gede Pangrango, yang merupakan salah satu tempat perlindungan
terakhir tumbuhan ini. Dalam batas tertentu dan sepanjang hanya
potongan-potongan kecil yang dipetik, tekanan ini dapat ditoleransi.
Di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, tumbuhan ini
dinyatakan punah.

Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer Sayangnya keserakahan serta harapan-harapan yang salah
sebagai Edelweiss jawa (Javanese edelweiss) atau Bunga Senduro, telah mengorbankan banyak populasi, terutama populasi yang
adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai terletak di jalan-jalan setapak. Penelitian yang telah dilakukan
pegunungan tinggi Nusantara. menunjukkan bahwa edelweis dapat diperbanyak dengan mudah
melalui pemotongan cabang-cabangnya. Oleh karena itu potongan-
Tumbuhan ini dapat mencapai ketinggian 8 meter dan dapat potongan itu mungkin dapat dijual kepada pengunjung untuk
memiliki batang sebesar kaki manusia walaupun umumnya tidak mengurangi tekanan terhadap populasi liar.
melebihi 1 meter. Tumbuhan ini sekarang dikategorikan sebagai
langka. Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik Salah satu tempat terbaik untuk melihat edelweis adalah di
muda di hutan pegunungan dan mampu mempertahankan Tegal Alun (Gunung Papandayan), Alun-Alun Surya Kencana
(Gunung Gede), Alun-Alun Mandalawangi (Gunung Pangrango), Daun berbentuk jorong, 68 23 cm, meruncing ke arah
dan Plawangan Sembalun (Gunung Rinjani). ujung yang membundar. Runjung serbuk sari masak 46 1,21,4
cm; runjung biji masak berbentuk bulat telur, 910,5 7,59,5 cm.
3. Damar
Damar tumbuh secara alami di hutan hujan dataran
rendah sampai ketinggian sekitar 1.200 m dpl. Namun di Jawa,
tumbuhan ini terutama ditanam di pegunungan.

Pemanfaatan
Damar teristimewa ditanam untuk diambil resinnya, yang
diolah menjadi kopal. Resin ini adalah getah yang keluar tatkala
kulit (pepagan) atau kayu damar dilukai. Getah akan mengalir keluar
dan membeku setelah kena udara beberapa waktu lamanya. Lama-
kelamaan getah ini akan mengeras dan dapat dipanen; yang dikenal
sebagai kopal sadapan. Getah juga diperoleh dari deposit damar
Pohon damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) adalah yang terbentuk dari luka-luka alami, di atas atau di bawah tanah;
sejenis pohon anggota tumbuhan runjung (Gymnospermae) yang jenis yang ini disebut kopal galian.
merupakan tumbuhan asli Indonesia. Damar menyebar
Pada masa lalu resin damar terutama dihasilkan dari tegakan-
di Maluku, Sulawesi, hingga ke Filipina (Palawan dan Samar).
tegakan alam di Maluku dan Sulawesi. Kini kopal juga dihasilkan
Di Jawa, tumbuhan ini dibudidayakan untuk diambil getah atau
dari hutan-hutan tanaman Perhutani di Jawa. Kayu damar berwarna
hars-nya. Getah damar ini diolah untuk dijadikan kopal.
keputih-putihan, tidak awet, dan tidak seberapa kuat. Di Bogor dan
Pemerian dan habitat di Sulawesi Utara, kayu ini hanya dimanfaatkan sebagai papan yang
digunakan di bawah atap. Kerapatan kayunya berkisar antara 380
Pohon yang besar, tinggi hingga 65m ; berbatang bulat
660 kg/m.Kayu damar diperdagangkan di Indonesia dengan nama
silindris dengan diameter yang mencapai lebih dari 1,5 m. Pepagan
kayu agatis. Pohon damar juga disukai sebagai tumbuhan peneduh
luar keabu-abuan dengan sedikit kemerahan, mengelupas dalam
taman dan tepi jalan (misalnya di sepanjang Jalan Dago, Bandung).
keping-keping kecil.
Tajuknya tegak meninggi dengan percabangan yang tidak terlalu
lebar.

Anda mungkin juga menyukai