Anda di halaman 1dari 6

Membandingkan Produk Domestik Bruto dan Pendapatan Per Kapita Indonesia dengan Negara Lain

Besarnya PDB suatu negara bisa menunjukkan tingkat produktivitas masyarakat di negara tersebut dalam
menghasilkan barang dan jasa. Berikut ini kita akan melihat PDB yang dihasilkan Indonesia dibandingkan dengan
negara lain.

Dari data di atas tampak bahwa PDB Indonesia bukan yang terkecil. Bahkan PDB Indonesia lebih besar jika
dibandingkan dengan Malaysia, Hongkong, dan Singapura.

PDB yang besar bukan ukuran yang tepat untuk menilai tingkat kemakmuran suatu negara. Karena negara dengan
PDB besar tidak bisa dikategorikan makmur jika jumlah penduduk yang dihidupi dari jumlah PDB tersebut juga
besar. Dari data di atas, PDB Indonesia melebihi Malaysia, Hongkong dan Singapura. Namun, benarkah Indonesia
lebih makmur dibandingkan ketiga negara tersebut? Jawabannya belum tentu, karena ternyata jumlah penduduk
Indonesia sangat besar. Oleh karena itu, untuk membandingkan tingkat kemakmuran, kita harus menggunakan
pendapatan per kapita sebagai patokan.

Berikut ini adalah pendapatan per kapita negara-negara di dunia termasuk Indonesia.
Dari tabel di atas terlihat bahwa Indonesia tergolong negara yang berpendapatan rendah alias miskin. Pada tahun
1999, negara berpendapatan tertinggi (terkaya) adalah Jepang dengan pendapatan per kapita 31.500 dolar Amerika
setahun atau setara dengan Rp223.650.000,- setahun (Rp18.637.500,- per bulan). Sedangkan pendapatan per kapita
Indonesia hanya sebesar 2.830 dolar Amerika setahun atau setara dengan Rp20.093.000,- setahun (Rp1.674.416,-
sebulan). Jadi, pendapatan rata-rata orang Jepang per bulan adalah Rp18.637.500,- sedangkan pendapatan orang
Indonesia adalah Rp1.674.416,-, berarti pendapatan orang Jepang 11 kali lipat pendapatan orang Indonesia.

Adapun negara termiskin adalah Tanzania dengan pendapatan per kapita 730 dolar Amerika atau setara dengan
Rp5.183.000,- setahun (Rp431.916,- per bulan).

Ketimpangan Distribusi Pendapatan


Pendapatan per kapita yang tinggi di suatu negara tidak menjamin semua penduduknya hidup makmur. Sebaliknya,
negara yang pendapatan per kapitanya rendah tidak berarti semua penduduknya hidup dalam kemiskinan, pasti ada
sebagian yang hidup kaya, karena pendapatan per kapita merupakan nilai rata-rata.

Untuk melihat apakah pendapatan nasional di suatu negara telah didistribusikan (dibagikan) secara merata atau
belum, ada dua alat ukur yang bisa digunakan, yaitu:

a. Menggunakan Koefisien Gini


b. Menggunakan Kriteria Bank Dunia
Perbandingan Data Pendapatan Perkapita Penduduk Negara Indonesia dengan Negara
ASEAN dan Negara Lain Di Dunia

Berikut ini akan dipaparkan tentang data pendapatan perkapita indonesia, pendapatan perkapita negara asean, data
pendapatan nasional indonesia, pendapatan perkapita negara indonesia, perbandingan pendapatan perkapita
indonesia dengan negara lain, pendapatan perkapita negara di dunia, perbandingan pendapatan nasional indonesia
dengan negara lain, pendapatan perkapita penduduk indonesia, data pendapatan perkapita negara asean, dan juga
pendapatan perkapita indonesia.

Meskipun pendapatan per kapita secara internasional bukan satu-satunya tolok ukur akan tetapi merupakan indikator
penting untuk mengetahui sejauh mana tingkat kemakmuran suatu negara. Berikut disajikan pendapatan per kapita
Indonesia dibanding dengan negara lain.

Selain pendapatan per kapita untuk mengetahui kondisi/kemajuan ekonomi suatu negara dalam periode waktu
tertentu kita harus dapat mengetahui berapa besar pendapatan nasional, yang mana salah satu indikatornya dapat
dilihat pada laju pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP).

Dengan membandingkan PDB dari tahun ke tahun dengan harga konstan kita akan tahu berapa persen kenaikan
PDB per tahun. Tabel di bawah ini menunjukkan Laju PDB Indonesia dengan negara lain.

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 1997 laju pertumbuhan PDB Indonesia meskipun tidak terlalu tinggi
menunjukkan pertumbuhan yang positif sebesar 4,7 %.

Angka tersebut lebih tinggi dibanding Pakistan, Thailand dan Jepang. Akan tetapi coba kita lihat pada tahun 1998
laju pertumbuhan PDB Indonesia turun drastis mencapai -13,1 %.
Sebenarnya tidak hanya Indonesia yang mengalami penurunan tersebut, tetapi secara umum semua negara
mengalami penurunan hanya persentasenya kecil. Ada beberapa istilah dalam menganalisa kenaikan PDB antara
lain:

1. Pertumbuhan nyata, keadaan di mana pertumbuhan ekonomi menyebabkan kenaikan PDB.


2. Stagnasi, keadaan di mana pertumbuhan PDB tidak mengalami kenaikan.
3. Resesi, keadaan di mana pertumbuhan PDB mengalami penurunan yang tidak terlalu besar.
4. Depresi, keadaan di mana pertumbuhan PDB mengalami penurunan yang signifikan.
Melihat dan kemudian membandingkan tingkat pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita dalam angka-
angka bukan merupakan gambaran nyata dari kesejahteraan masyarakat di suatu negara,

http://www.kuttabku.com/2016/11/perbandingan-data-pendapatan-perkapita-penduduk-negara-
indonesia-dengan-negara-asean-dan-negara-lain-di-dunia.html
Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia
Dengan Negara Lain
Membandingkan PDB dan Pendapatan Per Kapita Indonesia Dengan Negara Lain

Untuk mengetahui keberhasilan perkembangan perekonomian masyarakat suatu negara, tidak hanya
menggunakan GNP yang tinggi saja, tetapi masih harus menghitung pendapatan per kapita untuk
membandingkan jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk. Penduduk nasional yang tinggi
tidak ada artinya bila jumlah penduduk suatu negara sangat banyak. Sebuah negara dapat dikatakan
sejahtera bila perbandingan pendapatan nasional dengan jumlah penduduk seimbang dan terjadi
pemerataan pendapatan yang seimbang pula. Indikator yang digunakan untuk mengukur distribusi
pendapatan suatu negara.

1. koefisien gini (gini ratio)

Koefisien Gini Distribusi Pendapatan

Lebih kecil dari 0,4 Tingkat ketimpangan rendah

0,4 0,5 Tingkat ketimpangan moderat

Lebih besar dari 0,5 Tingkat ketimpangan tinggi

2. Kriteria Bank Dunia

yang diukur Bank Dunia adalah besarnya kontribusi dari 40% penduduk termiskin terhadap pendapatan
atau pengeluaran nasional

Kriteria Distribusi Pendapatan Versi Bank Dunia

Distribusi Pendapatan Tingkat Ketimpangan

Kelompok 40% penduduk termiskin <12% dari Tinggi


total pengeluaran

Kelompok 40% penduduk termiskin 12% - 17% Sedang


dari total pengeluaran

Kelompok 40% penduduk termiskin > 17% dari Rendah


total pengeluaran

3. PNB Rill

PNB rill dapat dihitung dengan rumus:


PNB Rill tn = I H to X PNB tn

I H tn

Contoh soal:

PNB suatu Negara pada tahun 2004 Rp794 triliun dan pada tahun 2005 menjadi Rp904 triliun,
sedangkan indeks harga tahun 2004 adalah 140 dan indeks harga tahun 2005 adalah 175. Tentukan
besar PNB rill pada tahun 2005

Jawab:

PNB Rill tahun 2005 = 140 X Rp904 triliun = Rp723,2 triliun

175

4. Ekspor neto (X M)

Ekspor neto (net export) adalah nilai pasar ekspor barang dan jasa (X) dikurangi dengan nilai pasar impor
barang dan jasa (M). Sebagai contoh ada empat produsen dalam perekonomian yaitu produsen baja,
produsen barang-barang modal (mesin) yang digunakan dalam industri mobil, produsen ban dan
produsen mobil yang menjadi mobil kepda konsumen akhir (rumah tangga).

http://trainnerone.blogspot.co.id/2009/12/membandingkan-pdb-dan-pendapatan-per.html

Anda mungkin juga menyukai