PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu pasar tegalgubug ?
2. Mengapa masyarakat menolak pembangunan pasar tegalgubug
menjadi mall?
3. Bagaimana solusi untuk masalah penolakan pasar tegalgubug menjadi
mall?
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
hingga akhirnya mereka tak lagi hanya menggunakan kain sisa untuk dijahit
menjadi pakaian jadi, melainkan juga membeli kain secara utuh.
Melalui promosi dari mulut ke mulut, keberadaan Pasar Tegalgubug pun
semakin dikenal. Apalagi, lokasinya yang terletak di sisi jalur utama pantura
penghubung Jakarta dan Jateng, menjadikan Pasar Tegalgubug sangat mudah
untuk dijangkau oleh para pembeli yang datang dari berbagai daerah.
Tercatat, ada sekitar 6.000 pedagang dari berbagai kota yang kini berjualan di
Pasar Tegalgubug. mereka datang dari tasikmalaya tegal solo pekalongan
jogja indramayu dan berbagai kota lainnya.
Penolakan jua datang dari DPRD kabupaten cirebon. Para wakil rakyat
menilai pembangunan PGTC melanggar Perda Nomor 17 Tahun 204 tentang
Penataan, Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern.
4
perlahan dapat mengimpit kegiatan ekonomi pedagang kecil dan masyarakat
sekitar. Apalagi keberadaan PGTC itu berdekatan dengan Pasar Sandang
Tegalgubug yag notabene pasar tradisional. PGTC dapat diartikan sebagai
pasar modern. Jadi apapun alasannya. Tidak dibenarkan pasar modern
berdekatan dengan pasar tradisional.
5
1. Pasar tradisional harus membentuk semacam koordinator kelompok
perarea lokasi atau blok.
5. Pemberian modal usaha untuk para pedagang adalah kebijakan yang tepat
dari pada pembangunan yang bisa menghancurkan usaha pedagang yang
sudah ada.
6. Pembaruan sarana dan prasarana pasar sandang Tegal Gubug yang lebih
baik dan modern sehingga dapat meningkatkan daya tarik pasar dan
peningkatan pendapatan pedagang.
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Tegalgubug adalah nama suatu desa di kecamatan Arjawinangun,
Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, tegalgubug sendiri lebih dikenal dengan
nama pasar sandang tegalgubug, penduduk dan masyarakat sekitar percaya
bahwa pasar tegalgubug merupakan pasar sandang terbesar di asia tenggara
dengan luas 30 ha. Sejarah Pasar Tegalgubug dimulai sekitar tahun 1914.
Saat itu, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan membuat dan
menjual kemben, yakni perlengkapan kebaya kaum perempuan pada masa
itu. Pasalnya, kaum perempuan di Tegalgubug memang mahir dalam
menjahit.
3.2. Saran
7
Munculnya pro dan kontra karena dampak yang ditimbulkan,
kalau memang kabupaten cirebon dibidik jadi kota industri oleh para
investor hendaknya harus direalisasikan terlebih dulu, sebab urgensinya
masyarakat lebih butuh lapangan pekerjaan daripada mal. Dengan
menjamurnya mal akan mengancam kehidupan para pelaku usaha pasar
tradisonal yag ada di kabupaten Cirebon. Karena modernisasi itu bukan
sebatas pembangunan fisiknya saja, tetapi yang terpenting pemangunan
karakter daerahnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://nglayabcirebon.blogspot.co.id/2016/11/hanya-di-cirebon-pasar-sandang-
terbesar.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Tegalgubug,_Arjawinangun,_Cirebon
http://www.radarcirebon.com/pedagang-tolak-mal-tegalgubug-disdagin-tidak-
akan-keluarkan-rekomendasi.html