Anda di halaman 1dari 14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
14

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Lingkungan
Hukum lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainya (Supriadi. 2010 : 169).
Hukum lingkungan menurut munadjat danusaputro adalah hukum yang
mendasari penyelenggaraan perlindungan dan tata penggelolaan peningkatan
ketahanan lingkungan hidup (N.H.T siahaan. 2008 : 58). Hukum lingkungan
mendasarkan semua aspek lingkungan sebagai obyek yang menjadi cakupannya,
hukum lingkungan memiliki ruang lingkup (scope) yang sangat luas berhubung
semua sector sumber daya dan lingkungan, baik dalam kategori fisik maupun
secara administrative sektoralk merupakan bagian menyeluruh dari lingkungan
(environment) (N.H.T siahaan. 2008 : 61).
Menurut Drusteen ada yang disebut hukum lingkungan
pemerintahan.hukum ini ada berkenaan dengan pengelolaan lingkungan dilakukan
terutama oleh pemerintah. Hukum lingkungan pemerintahan terbagi lagi dalam
bidang :
a. Hukum kesehatan lingkungan
Hukum kesehatan lingkungan yakni berhubungan dengan kebijaksanaan
dibidang lingkungan, dengan pemeliharaan, kondisi air, tanah, dan udara
dan dengan pencegahan kebisingan yang pada tujuannya adanya keserasian
perbuatan manusia.
Hhukum perlindungan lingkungan
Hukum perlindungan lingkungan, cabang hukum lingkungan ini tidak
hanya menyangkut suatu bidang, kebijaksanaan, tetapi, sebagai kesatuan
dari berbagai peraturan perundangan disektor pengelolaan lingkungan
hidup.
commit to user

14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15

b. Hukum tata ruang


Hukum tata ruang yakni hukum yang erat kaitannya dengan penataan ruang
yang daiarahkan pada tercapainya atau terpeliharannya penyesuaian timbal
balik antara ruang dan kehidupan manusia.(N.H.T. Siahaan 2008 : 63)

2. Tinjauan Umum mengenai Tugas dan Wewenang Pemerintah


Kabupaten Kota dalam Perlindungan Lingkungan Hidup
Tugas Pemerintah Kabupaten/Kota yang dijelaskan dalam Pasal 63
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup ialah sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten/kota bertugas dan berwenang:
menetapkan kebijakan tingkat Kabupaten/kota; menetapkan dan
melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup Strategis tingkat
Kabupaten/kota; menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Kabupaten/kota; menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan UKLUPL;
menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam dan emisi gas
rumah kaca pada tingkat Kabupaten/kota; mengembangkan dan
melaksanakan kerja sama dan kemitraan; mengembangkan dan
menerapkan instrumen lingkungan hidup; memfasilitasi penyelesaian
sengketa; melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan
perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan;
melaksanakan standar pelayanan minimal; melaksanakan kebijakan
mengenai tata cara pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,
kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat
Kabupaten/kota; mengelola informasi lingkungan hidup tingkat
Kabupaten/kota; mengembangkan dan melaksanakan kebijakan
sistem informasi lingkungan hidup tingkat Kabupaten/kota;
memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan penghargaan;
dan menerbitkan izin lingkungan pada tingkat Kabupaten/kota; dan
melakukan penegakan

3. Tinjauan umum mengenai asas pengelolaan lingkungan hidup


a. Asas tanggung jawab negara
Yang dimaksud dengan asas tanggung jawab negara adalah negara
menjamin pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan manfaat yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16

sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan mutu hidup rakyat, baik generasi


masa kini maupun generasi masa depan. negara menjamin hak warga
negara atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. negara mencegah
dilakukannya kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
b. Asas kelestarian dan keberlanjutan
Yang dimaksud dengan asas kelestarian dan keberlanjutan adalah bahwa
setiap orang memikul kewajiban dan tanggung jawab terhadap generasi
mendatang dan terhadap sesamanya dalam satu generasi dengan
melakukan upaya pelestarian daya dukung ekosistem dan memperbaiki
kualitas lingkungan hidup.
c. Asas keserasian dan keseimbangan
Yang dimaksud dengan asas keserasian dan keseimbangan adalah bahwa
pemanfaatan lingkungan hidup harus memperhatikan berbagai aspek
seperti kepentingan ekonomi, sosial, budaya, dan perlindungan serta
pelestarian ekosistem.
d. Asas keterpaduan
Yang dimaksud dengan asas keterpaduan adalah bahwa perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dilakukan dengan memadukan berbagai
unsur atau menyinergikan berbagai komponen terkait.
e. Asas manfaat
Yang dimaksud dengan asas manfaat adalah bahwa segala usaha dan/atau
kegiatan pembangunan yang dilaksanakan disesuaikan dengan potensi
sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan harkat manusia selaras dengan
lingkungannya.
f. Asas Kehati-hatian
Yang dimaksud dengan asas kehati-hatian adalah bahwa ketidakpastian
mengenai dampak suatu usaha dan/atau kegiatan karena keterbatasan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan merupakan alasan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17

untuk menunda langkah-langkah meminimalisasi atau menghindari


ancaman terhadap pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
g. Asas keadilan
Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah bahwa perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup harus mencerminkan keadilan secara
proporsional bagi setiap warga negara, baik lintas daerah, lintas generasi,
maupun lintas gender.
h. Asas ekoregion
Yang dimaksud dengan asas ekoregion adalah bahwa perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan karakteristik sumber
daya alam, ekosistem, kondisi geografis, budaya masyarakat setempat, dan
kearifan lokal.
i. Asas Keanekaragaman Hayati
Yang dimaksud dengan asas keanekaragaman hayati adalah bahwa
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan
upaya terpadu untuk mempertahankan keberadaan, keragaman, dan
keberlanjutan sumber daya alam hayati yang terdiri atas sumber daya alam
nabati dan sumber daya alam hewani yang bersama dengan unsur
nonhayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem.
j. Asas Pencemaran membayar
Yang dimaksud dengan asas pencemar membayar adalah bahwa setiap
penanggung jawab yang usaha dan/atau kegiatannya menimbulkan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup wajib menanggung
biaya pemulihan lingkungan.
k. Asas Partisipatif
Yang dimaksud dengan asas partisipatif adalah bahwa setiap anggota
masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan
keputusan dan pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung.
l. Asas Kearifan Lokal

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18

Yang dimaksud dengan asas kearifan lokal adalah bahwa dalam dan
pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam tata kehidupan masyarakat.
m. Asas Tata Kelola pemerintahan yang baik
Yang dimaksud dengan asas tata kelola pemerintahan yang baik adalah
bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh
prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan.
n. Asas Otonomi Daerah
Yang dimaksud dengan asas otonomi daerah adalah bahwa Pemerintah
dan pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 2 Undang-Undang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009).

4. Tinjauan umum mengenai Sampah


Sampah merupakan material sisa setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya,
dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya
produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut
berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan sumbernya sampah dibagi manjadi :
a. Sampah alam
Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat
menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman.
b. Sampah konsumsi
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia)
pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
19

ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia.


Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih
kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses
pertambangan dan industri.
c. Sampah industri
sampah yang dihasilkan dari kegiata produksi dari suatu pabrik dalam
bentuk kegiatan industry untuk menghasilkan suatu benda, biasanya
disebut dengan limbah
d. Sampah manusia
Sampah yang dihasilkan dari proses pencernaan di dalam tubuh manusia,
dimana dalam proses pencernaan makanan menjadi energi menghasilkan
sisa pencernaan.
Sampah yang dikelola berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008
tentang Pengelolaan Sampah terdiri atas :
1. Sampah rumah tangga
berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak termasuk
tinja dan sampah spesifik.
2. Sampah sejenis sampah rumah tangga
berasal dari kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya
3. sampah spesifik.
Sampah spesifik meliputi :
a. sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun;
b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;
c. sampah yang timbul akibat bencana;
d. puing bongkaran bangunan;
e. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah; dan
f. sampah yang timbul secara tidak periodik.
Berdasarkan sifatnya sampah dibagi menjadi :
1. Sampah organik - dapat diurai (degradable)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20

Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan, salah satu contoh
dari sampah organik adalah sampah dapur dan kotoran. Karena mudah di
uraikan sampah organik tidak mengambil peran penting dalam penumpukan
sampah yang terjadi saat ini.
Contoh Sampah Organik :
a. Sisa makanan;
b. Sisa sayuran dan kulit buah-buahan;
c. Sisa ikan dan daging;
d. Sampah kebun (daun-daunan, rumput, dan sampah yang mudah
busuk lainnya).
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Salah satu contoh sampah Anorganik adalah plastic, plastik mempunyai
banyak manfaat, tetapi plastik juga memiliki kekurangan. sebenarnya
plastik semuannya dapat didaur ulang karena hal ini plastik telah menjadi
momok di lingkungan, kantong plastik dan botol memenuhi serta
mengotori jalan jalan dan manufaktur dari plastik menyebabkan
pencemaran lingkungan dengan bahan kimia berbahaya dan
membahayakan kesehatan.
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai :
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain sampah manusia
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga : sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan
kebun dan sebagainya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21

b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
2) Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
5. Tinjauan umum mengenai pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaur ulangan, atau pembuangan dari material sampah.
Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Tujuan Pengelolaan
sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.

Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung
banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah
dan ketersediaan area.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22

6. Asas pengelolaan sampah


Dalam undang-undang nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
terdapat beberapa asas, yaitu:
a. Asas Tanggung Jawab
Yang dimaksud dengan asas tanggung jawab adalah bahwa Pemerintah
dan pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab pengelolaan sampah
dalam mewujudkan hak masyarakat terhadap lingkungan hidup yang baik
dan sehat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
b. Asas berkelanjutan
Yang dimaksud dengan asas berkelanjutan adalah bahwa pengelolaan
sampah dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik yang ramah
lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini
maupun pada generasi yang akan datang.
c. Asas Manfaat
Yang dimaksud dengan asas manfaat adalah bahwa pengelolaan sampah
perlu menggunakan pendekatan yang menganggap sampah sebagai
sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
d. Asas keadilan
Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah bahwa dalam Pengelolaan
sampah, Pemerintah dan pemerintahan daerah memberikan kesempatan
yang sama kepada masyarakat dan dunia usaha untuk berperan secara
aktif dalam pengelolaan sampah.
e. Asas Kesadaran
Yang dimaksud dengan asas kesadaran adalah bahwa dalam pengelolaan
sampah, Pemerintah dan pemerintahan daerah mendorong setiap orang
agar memiliki sikap, kepedulian, dan kesadaran untuk mengurangi dan
menangani sampah yang dihasilkannya.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23

f. Asas kebersamaan
Yang dimaksud dengan asas kebersamaan adalah bahwa pengelolaan
sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku
g. Asas Keselamatan
Yang dimaksud dengan asas keselamatan adalah bahwa pengelolaan
sampah harus menjamin keselamatan manusia. Yang dimaksud dengan
asas keamanan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin dan
melindungi masyarakat berbagai dampak negatif.
h. Asas Nilai Ekonomi
Yang dimaksud dengan asas nilai ekonomi adalah bahwa ampah
merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang dapat
dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah.

7. Beberapa metode pembuangan pengelolaan sampah


Metode Pembuangan sampah yang dapat dilakukan :

1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di
dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan,
lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam. Banyak
penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang
terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul
akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2. Pembakaran
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah.
Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan
temperatur tinggi biasa disebut perlakuan panas.
Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena
menghasilkan polusi udara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24

3. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari
sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada
beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. aktivitas paling
populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan
kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng
minum aluminum, kaleng, baja makanan/minuman, Botol HDPE
dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis
plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.
Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil
lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan biologis.
pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan
adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada,
dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan
potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menajadi bahan bakar tipe lain.
Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25

sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk


menghasilkan uap dan listrik dari turbin generator.
6. Metode penghindaran
Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah
pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan
pengurangan sampah. Mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau
bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas
plastik ), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang
sekali pakai (contohnya kertas tissue).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26

Kerangka Pemikiran

Keberadaan Undang-undang
Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah

Keberadaan Unit Pengelolaan Sampah dan Adanya Permasalahan


Limbah DPU Pemerintah Kabupaten Klaten sampah di Kabupaten Klaten

Apa dan bagaimana tugas Unit


Pengelolaan Sampah dan Limbah
Dinas Pekerjaan Umum
Pemerintah Kabupaten Klaten di
masyarakat Apa saja hambatan optimalisasi
fungsi Unit Pengelolaan Sampah
dan Limbah Dinas Pekerjaan
Umum Pemerintah Kabupaten
Bagaimana Optimalisasi pengelolaan sampah Klaten
yang dilakukan Unit Pengelolaan sampah dan
Limbah Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah
Kabupaten Klaten
Apa solusi untuk mengatasi
hambatan optimalisasi fungsi Unit
Pengelolaan Sampah dan Limbah
Pekerjaan Umum Pemerintah
Implementasi Undang-Undang Kabupaten Klaten
Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah oleh Unit
Pengelolaan Sampah dan Limbah
Dinas Pekerjaan Umun
Pemerintah Kabupaten Klaten
apakah sudah dilaksanakan atau
belum

Gambar 2. Kerangka Pemikiran


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
27

Keterangan :
Kerangka pemikiran tersebut penulis buat untuk menjelasan alur
berpikir penulis dalam menyusun Penulisan hukum ini, pertama-tama
penulis mengamati tentang adanya permasalahan sampah di lingkungan
sekitar tempat tinggal penulis. Adanya masalah sampah yang terjadi
penulis tergerak mencari undang-undang pengelolaan sampah untuk
mengetahui regulasi serta pengelolaan sampah dalam Undang - Undang
dan menemukan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah. Karena adanya permasalahan pengelolaan sampah
dan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
penulis mencoba mencari data mengenai pengelolaan sampah di kabupaten
klaten dan menemukan Unit Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas
Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Klaten. setelah menemukan Unit
Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Pekerjaan Umum di Kota Klaten
penulis tergerak untuk mengetahui tugas serta cara pengelolaan sampah
oleh Unit tersebut dan optimalisasi Unit Pengelolaan Sampah dan Limbah
Pekerjaan Umum di kota klaten sebagai bentuk implementasi yang
dilakukan Unit pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Pekerjaan Umum
dari amanat Undang - Undang Nomor 18 Nomor 2008 tentang
Pengelolaan Sampah di Kabupaten Klaten.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai