Bab 2
Bab 2
id
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Tinjauan Umum Mengenai Hukum Lingkungan
Hukum lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lainya (Supriadi. 2010 : 169).
Hukum lingkungan menurut munadjat danusaputro adalah hukum yang
mendasari penyelenggaraan perlindungan dan tata penggelolaan peningkatan
ketahanan lingkungan hidup (N.H.T siahaan. 2008 : 58). Hukum lingkungan
mendasarkan semua aspek lingkungan sebagai obyek yang menjadi cakupannya,
hukum lingkungan memiliki ruang lingkup (scope) yang sangat luas berhubung
semua sector sumber daya dan lingkungan, baik dalam kategori fisik maupun
secara administrative sektoralk merupakan bagian menyeluruh dari lingkungan
(environment) (N.H.T siahaan. 2008 : 61).
Menurut Drusteen ada yang disebut hukum lingkungan
pemerintahan.hukum ini ada berkenaan dengan pengelolaan lingkungan dilakukan
terutama oleh pemerintah. Hukum lingkungan pemerintahan terbagi lagi dalam
bidang :
a. Hukum kesehatan lingkungan
Hukum kesehatan lingkungan yakni berhubungan dengan kebijaksanaan
dibidang lingkungan, dengan pemeliharaan, kondisi air, tanah, dan udara
dan dengan pencegahan kebisingan yang pada tujuannya adanya keserasian
perbuatan manusia.
Hhukum perlindungan lingkungan
Hukum perlindungan lingkungan, cabang hukum lingkungan ini tidak
hanya menyangkut suatu bidang, kebijaksanaan, tetapi, sebagai kesatuan
dari berbagai peraturan perundangan disektor pengelolaan lingkungan
hidup.
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
Yang dimaksud dengan asas kearifan lokal adalah bahwa dalam dan
pengelolaan lingkungan hidup harus memperhatikan nilai-nilai luhur yang
berlaku dalam tata kehidupan masyarakat.
m. Asas Tata Kelola pemerintahan yang baik
Yang dimaksud dengan asas tata kelola pemerintahan yang baik adalah
bahwa perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dijiwai oleh
prinsip partisipasi, transparansi, akuntabilitas, efisiensi, dan keadilan.
n. Asas Otonomi Daerah
Yang dimaksud dengan asas otonomi daerah adalah bahwa Pemerintah
dan pemerintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah dalam bingkai
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Pasal 2 Undang-Undang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No 32 Tahun 2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
20
Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan, salah satu contoh
dari sampah organik adalah sampah dapur dan kotoran. Karena mudah di
uraikan sampah organik tidak mengambil peran penting dalam penumpukan
sampah yang terjadi saat ini.
Contoh Sampah Organik :
a. Sisa makanan;
b. Sisa sayuran dan kulit buah-buahan;
c. Sisa ikan dan daging;
d. Sampah kebun (daun-daunan, rumput, dan sampah yang mudah
busuk lainnya).
2. Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
Salah satu contoh sampah Anorganik adalah plastic, plastik mempunyai
banyak manfaat, tetapi plastik juga memiliki kekurangan. sebenarnya
plastik semuannya dapat didaur ulang karena hal ini plastik telah menjadi
momok di lingkungan, kantong plastik dan botol memenuhi serta
mengotori jalan jalan dan manufaktur dari plastik menyebabkan
pencemaran lingkungan dengan bahan kimia berbahaya dan
membahayakan kesehatan.
Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi
dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai :
a. Sampah Padat
Sampah padat adalah segala bahan buangan selain sampah manusia
dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga : sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya
sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari
barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa
sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah
tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan
kebun dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
b. Sampah Cair
Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak
diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.
1) Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini
mengandung patogen yang berbahaya.
2) Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur,
kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung
patogen.
5. Tinjauan umum mengenai pengelolaan sampah
Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendaur ulangan, atau pembuangan dari material sampah.
Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yg dihasilkan dari
kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya
terhadap kesehatan, lingkungan atau keindahan. Pengelolaan sampah juga
dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Tujuan Pengelolaan
sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
1. Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
2. Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi
lingkungan hidup.
Praktek pengelolaan sampah berbeda beda antara negara maju dan negara
berkembang, berbeda juga antara daerah perkotaan dengan daerah pedesaan,
berbeda juga antara daerah perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan
sampah yg tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan
biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk
sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan
pengolah sampah. Metode pengelolaan sampah berbeda beda tergantung
banyak hal, diantaranya tipe zat sampah, tanah yg digunakan untuk mengolah
dan ketersediaan area.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
23
f. Asas kebersamaan
Yang dimaksud dengan asas kebersamaan adalah bahwa pengelolaan
sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku
g. Asas Keselamatan
Yang dimaksud dengan asas keselamatan adalah bahwa pengelolaan
sampah harus menjamin keselamatan manusia. Yang dimaksud dengan
asas keamanan adalah bahwa pengelolaan sampah harus menjamin dan
melindungi masyarakat berbagai dampak negatif.
h. Asas Nilai Ekonomi
Yang dimaksud dengan asas nilai ekonomi adalah bahwa ampah
merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang dapat
dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah.
1. Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya
untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di
dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yg ditinggalkan,
lubang bekas pertambangan, atau lubang lubang dalam. Banyak
penimbunan samapah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang
terpasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul
akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pemabakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk
membangkitkan listrik.
2. Pembakaran
Pembakaran adalah metode yang melibatkan pembakaran zat sampah.
Pengkremasian dan pengelolaan sampah lain yg melibatkan
temperatur tinggi biasa disebut perlakuan panas.
Pengkremasian adalah metode yang kontroversial karena
menghasilkan polusi udara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
24
3. Metode Daur-ulang
Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari
sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang.Ada
beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan
sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan
yang bisa dibakar utnuk membangkitkan listik. aktivitas paling
populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan
kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang
dikumpulkan kembali untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa
dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak
sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur. Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng
minum aluminum, kaleng, baja makanan/minuman, Botol HDPE
dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis
plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa di daur ulang.
Daur ulang dari produk yang komplek seperti komputer atau mobil
lebih susah, karena harus bagian bagiannya harus diurai dan
dikelompokan menurut jenis bahannya.
4. Pengolahan biologis.
pengelolaan sampah menggunakan teknik pengkomposan
adalah Green Bin Program (program tong hijau) di Toronto, Kanada,
dimana sampah organik rumah tangga, seperti sampah dapur dan
potongan tanaman dikumpulkan di kantong khusus untuk di
komposkan.
5. Pemulihan energi
Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil
langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak
langsung dengan cara mengolahnya menajadi bahan bakar tipe lain.
Daur-ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari
menggunakannya sebakai bahan bakar memasak atau memanaskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
26
Kerangka Pemikiran
Keberadaan Undang-undang
Nomor 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Keterangan :
Kerangka pemikiran tersebut penulis buat untuk menjelasan alur
berpikir penulis dalam menyusun Penulisan hukum ini, pertama-tama
penulis mengamati tentang adanya permasalahan sampah di lingkungan
sekitar tempat tinggal penulis. Adanya masalah sampah yang terjadi
penulis tergerak mencari undang-undang pengelolaan sampah untuk
mengetahui regulasi serta pengelolaan sampah dalam Undang - Undang
dan menemukan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah. Karena adanya permasalahan pengelolaan sampah
dan Undang - Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
penulis mencoba mencari data mengenai pengelolaan sampah di kabupaten
klaten dan menemukan Unit Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas
Pekerjaan Umum Pemerintah Kabupaten Klaten. setelah menemukan Unit
Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Pekerjaan Umum di Kota Klaten
penulis tergerak untuk mengetahui tugas serta cara pengelolaan sampah
oleh Unit tersebut dan optimalisasi Unit Pengelolaan Sampah dan Limbah
Pekerjaan Umum di kota klaten sebagai bentuk implementasi yang
dilakukan Unit pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Pekerjaan Umum
dari amanat Undang - Undang Nomor 18 Nomor 2008 tentang
Pengelolaan Sampah di Kabupaten Klaten.
commit to user