Anda di halaman 1dari 68

NCP SISTEM PERNAFASAN

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)


Intoleransi Aktivitas NOC NIC
Toleransi Terhadap Aktivitas Peningkatan Tidur
Kriteria Hasil : Tentukan pola tidur/aktivitas pasien.
1. Saturasi oksigen ketika beraktivitas. Perkirakan tidur/siklus bangun pasien di dalam
2. Frekuensi nadi ketika beraktivitas. perawatan perencanaan.
3. Frekuensi pernapasan ketika beraktivitas. Tentukan efek dari obat (yang dikonsumsi)
4. Kemudahan bernapas ketika beraktivitas.
5. Tekanan darah sistolik ketika pasien terhadap pola tidur.
Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam
beraktivitas.
6. Tekanan darah diastolik ketika tidur.
Monitor pola tidur pasien, dan catat kondisi
beraktivitas.
7. Warna kulit. fisik (misalnya, apnea tidur, sumbatan jalan
8. Kecepatan berjalan. napas, nyeri/ketidaknyamanan, dan frekuensi
9. Jarak berjalan.
10. Kekuatan tubuh bagian atas. buang air kecil) dan atau kondisi psikologis
11. Kekuatan tubuh bagian bawah. (misalnya, ketakutan dan kecemasan) keadaan
yang mengganggu tidur.
Anjurkan pasien untuk memantau pola tidur.
Sesuaikan lingkungan (misalnya, cahaya,
keheningan, kebisingan, suhu, kasur, dan
tempat tidur) untuk meningkatkan tidur.
Dorong pasien untuk menetapkan rutinitas tidur
untuk memfasilitasi perpindahan dari terjaga
menuju tidur.
Bantu untuk menghilangkan situasi stress
sebelum tidur.
Monitor makanan sebelum tidur dan intake
minuman yang dapat
memfasilitasi/mengganggu tidur.
Anjurkan pasien untuk menghindari makanan
sebelum tidur dan minuman yang mengganggu
tidur.
Bantu pasien untuk membatasi tidur siang
dengan menyediakan aktivitas yang
meningkatkan kondisi terjaga, dengan tepat.
Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi
oto autogenik atau bentuk non-farmakologi
lainnya untuk memancing tidur.
Mulai/terapkan langkah-langkah kenyamanan
seperti pijat, pemberian posisi, dan sentuhan
afektif.
Bantu meningkatkan jumlah jam tidur, jika
diperlukan.
Anjurkan untuk tidur siang di siang hari, jika
diindikasikan untuk memenuhi jam tidur.
Sesuaikan jadwal pemberian obat untuk
mendukung tidur/siklus bangun pasien.
Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi pasien.
Atur rangsangan lingkungan untuk
mempertahankan siklus siang-malam yang
normal.
Diskusikan dengan pasien dan keluarga
mengenai teknik untuk meningkatkan tidur.

Diagnosa NOC NIC

Ketidakefektifan bersihan jalan napas Setelah dilakukan asuhan keperawatan x 24 1. Stabilisasi dan membuka jalan napas:
jam diharapkan masalah ketidakefektifan o Posisikan pasien dan kepala sesuai
bersihan jalan napas dapat teratasi dengan dengan kebutuhan
o Suction mulut dan orofaring
Batasan karakteristik: Kriteria Hasil: o Monitor adanya sesak napas,
mengorok saat tube oro/nasofaring
Batuk yang tidak efektif 1. Frekuensi napas normal terpasang pada tempatnya
Dispnea 2. Irama napas normal o Bantu pemasangan tube endotrakeal
Gelisah 3. Kedalaman inspirasi dengan mengumpulkan peralatan
Kesulitan verbalisasi 4. Kemampuan untuk mengeluarkan secret intubasi dan peralatan darurat yang
Mata terbuka lebar 5. Ansietas dibutuhkan, atur posisi pasien, berikan
Ortopenea 6. Ketakutan pengobatan sesuai resep, dan monitor
Penurunan bunyi napas 7. Tersedak pasien akan adanya komplikasi saat
Perubahan frekuensi napas 8. Suara napas tambahan pemasangan
Perubahan pola napas 9. Tidak ada pernapasan cuping hidung o Jelaskan pada pasien dan keluarga
Sianosis 10. Tidak ada penggunaan otot bantu napas tentang prosedur intubasi
Sputum dalam jumlah yang berlebihan 11. Pasien tidak mendesah saat bernapas o Berikan oksigen 100% selama 3-5
Suara napas tambahan 12. Dispnea saat istirahat menit sesuai yang dibutuhkan
Tidak ada batuk 13. Dispnea dengan aktivitas ringan o Auskultasi dada setelah intubasi
14. Batuk
o Observasi kesimetrisan pergerakan
15. Akumulasi sputum
dinding dada
16. Respirasi agonal
Faktor yang berhubungan: o Monitor status pernapasan sesuai
kebutuhan
Lingkungan 2. Pengisapan lendir pada jalan napas:
o Tentukan perlunya suction
Perokok mulut/trakea
Perokok pasif o Auskultasi suara napas sebelum dan
Terpajan asap setelah tindakan suction
Obstruksi jalan napas o Instruksikan kepada pasien untuk
menarik napas dalam sebelum
Adanya jalan napas buatan dilakukan suction nasotracheal dan
Benda asing dalam jalan napas gunakan oksigen sesuai kebutuhan
Eksudat dalam alveoli o Gunakan alat steril setiap tindakan
Hyperplasia pada dinding bronkus suction trakea
Mukus berlebihan o Monitor adanya nyeri
Penyakit paru obstruksi kronis o Monitor status oksigenasi pasien
Sekresi yang tertahan o Lakukan fisioterapi dada minimal 2
Spasme jalan napas jam setelah makan
Fisiologis o Monitor status respirasi dan kardiologi
o Gunakan bantal untuk menopang
Asma
posisi pasien
Disfungsi neuromuskular o Anjurkan untuk batuk selama dan
Infeksi setelah tindakan
Jalan napas alergi o Monitor jumlah dan karakteristik
sputum
o Sedot sputum
3. Terapi oksigen:
o Bersihkan mulut, hidung, dan sekresi
trakea dengan tepat
o Batasi (aktivitas) merokok
o Pertahanan kepatenan jalan napas
o Siapkan peralatan oksigen dan berikan
melalui system humidifier
o Berikan oksigen tambahan seperti
yang diperintahkan
o Monitor aliran oksigen
o Monitor posisi perangkat (alat)
pemberian oksigen
o Monitor efektifitas terapi oksigen
o Amati tanda-tanda hipoventilasi
induksi oksigen
o Pantau adanya tanda-tanda keracunan
oksigen dan kejadian atelektasis

DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI

Gangguan pertukaran gas NOC NIC


berhubungan dengan Status pernafasan: Pertukaran Gas 1. Manajemen asam basa
a. Pertahankan kepatenan jalan napas.
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
Kriteria Hasil b. Posisikan klien untuk mendapatkan
dan perubahan membrane alveolar-
fentilasi yang ade kuat (misalnya
kapiler ditandai dengan 1. Tekanan parsial oksigen di darah
membuka jalan napas dan menaikan
arteri (PaO2)
Diaforesia posisi kepala di tempat tidur).
2. Tekanan parsial CO2 di darah arteri
c. Monitor kecenderungan PH arteri,
(PaCO2)
Dyspnea PaCO2, dan HCO3 dalam rangka
3. PH arteri
4. Saturasi oksigen mempertimbangkan jenis
Gangguan penglihatan
Gas darah arteri abnormal 5. Tidal karbondioksida akhir ketidakseimbangan yang terjadi
6. Hasil rontgen dada
Gelisah (misalnya repiratorik atau metabolik)
7. Keseimbangan ventilasi dan perfusi
8. Dyspnea saat istirahat dan kompensasi mekanisme fisiologi
Hiperkapnia 9. Dyspnea saat aktivitas ringan
yang terjadi.
10. Perasaan kurang istirahat
d. Monitor gas darah arteri (ABGs),
Hipoksemia 11. Sianosis
12. Mengantuk lever serum serta urin elektrolit.
Hipoksia
13. Gangguan kesadaran e. Monitor pola pernapasan.
f. Monitor penentuan pengangkutan
Iritabilitas
oksigen ke jaringan (misalnya, PaO2
Konfus level hemoglobin dan kardiak output)
g. Monitor status hemodinamik
Napas cuping hidung meliputi level CVP, MAP, PAP, dan
Penurunan karbondiosida PCWP jika tersedia
Pola pernapasan abnormal (misal., h. Monitor kehilangan asam
i. Menutor status neurologi
kecepatan, irama, kedalam) j. Berikan terapi oksigen dengan tepat
Sakit kepala saat bangun 2. Monitor asam basa
a. Ambil specimen untukpemeriksaan
Sianosis
laboratorium keseimbangan asam
Somnolen basa (misalnya analisa gas darah,
urine, dan serum)
Takikardia b. Catat apakah nilai CO2 menunjukan

Warna kulit abnormal (missal., asidosis respiratorik, alkalosis

pucat, kehitaman) respiratorik atau normal


Diagnosis Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi (NIC)

Ketidakefektifan pola napas Setelah dilakukan asuhan Penghisapan lendir pada jalan nafas
berhubungan dengan keperawatan selama x 24 jam
Lakukan tindakan pencegahan umum
Ansietas Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan,
Cedera medulla spinalis kaca mata, dan masker) sesuai dengan
Derformitas diding dada NOC : kebutuhan
Deformitas tulang Tentukan perlunya suction mulut atau trakea
Disfungsi neuromuscular Status pernafasan : ventilasi Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah
Gangguan musculoskeletal tindakan suction
Gangguan neurologis ( EEG,trauma Informasikan kepada pasien dan keluarga
Kriteria Hasil
kepala, dan gangguan kejang) tentang pentingnya tindakan suction
Hiperventilasi Frekuensi pernafasan Aspirasi nasopharynx dengan kanul suction
Imaturitas neurologis Irama pernafasan sesuai dengan kebutuhan
Keletihan Kedalaman inspirasi Instruksikan kepada pasien untuk menarik nafas
Keletihan otot pernafasan Suara perkusi nafas dalam sebelum dilakukan suction nasotrakeal
Nyeri Kapasitas vital dan gunakan oksigen sesuai kebutuhan
Obesitas Hasil rontgen dada Gunakan alat steril setiap tindakan sucion trakea
Posisi tubuh ynag menghambat Volume tidal Instruksikan kepada napas untuk mengambil
ekspansi paru Pengenbangan dinding dada tidak napas pelan dan dalam selama kanul suction
Sindrom hipoventilasi simetris masuk melalui jalur nasotrakeal
Gangguan suara saat auskultasi Gunakan angka terendah pada dinding suction
Gangguan ekspirasi yang diperlukan untuk membuang sekresi
(misalnya, 80-120 mmHg untuk pasien dewasa)
Monitor status oksigenasi pasien (nilai SaO3 atau
SvO3), status neurologis (misalnya, status
mental, tekanan intra kranial, tekanan perfusi
serebral dan status hemodinamik (misalnya,
nilai MAP dan irama jantung) segera
sebelumnya selama dan setelah suction)
Berdasarkan durasi setiap suction trakea buang
sekret dan [cek] respon pasien terhadap suction
Bersihkan areal sekitar stroma trakea setelah
menyelesaikan suction trakea sebagaimana
mestinya
Hentikan suction trakea dan sediakan oksigen
tambahan jika pasien pernah mengalami
bradikardi, peningkatan ektopi, ventrikel dan
atau desaturasi
Instruksikan pasien dan atau keluarga untuk
melakukan suction sebagaimana mestinya
Bantuan ventilasi

Pertahankan kepatenan jalan nafas


Posisikan pasien untuk mengurangi dyspnea
Posisikan untuk memfasilitasi pencocokan
ventilasi atau perfusi dengan tepat
Bantu dalam hal perubahan posisi dengan sering
dan tepat
Posisikan meminimalkan upaya bernapas
(misalnya, mengangkat kepala tempat tidur, dan
memberikan over bed table bagi pasien untuk
bersandar
Anjurkan pernapasan lambat yang dalam,
berbalik, dan batuk.
Bantu dengan menggunakan dorongan
spirometer, yang sesuai
Auskultasi suara nafas, catat area-area
penurunan atau tidak adanya ventilasi, dan
adanya suara tambahan
Monitor kelelahan otot pernafasan
Mulai dan pertahankan oksigen tambahan seperti
yang ditentukan
Kelola pemberian obat nyeri yang tepat untuk
mencegah hipoventilasi
Monitor pernafasan dan status oksigenasi
Ajarkan teknik pernafasan dengan
mengerucutkan bibir dengan tepat
Ajarkan teknik pernapasan dengan tepat
Inisiasi program kekuatan otot atau pelatihan
daya tahan pernafasan dengan tepat
NCP SISTEM
KARDIOVASKULER

Diagnosa NOC NIC

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Setelah diberikan asuhan keperawatan Manajemen Asam Basa
selama ...x... jam, perfusi jaringan
Batasan Karakteristik: mempertahankan keefektifan jalan nafas
perifer pasien menjadi efektif dengan
klien dengan menggunakan nasal kanul
Bruit Femoral kriteria hasil:
atau masker oksigen
Edema
NOC: memposisikan klien untuk mendapatkan
Indeks ankle-brakhial <0,90
ventilasi yang adekuat dengan
Kelambatan penyembuhan luka perifer Perfusi Jaringan : Perifer
memberikan posisi semi fowler pada
Klaudikasi intermiten
Pengisian Kapiler jari pasien
Nyeri ekstremitas Pengisian Kapiler jari kaki
mempertahankan kestabilan akses selang
Paresthesia Suhu kulit ujung kaki dan intravena dengan terapi diuretik
Pemendekan jarak bebas nyeri yang tanagn memonitor kencenderungan PH arteri
Kekuatan denyut nadi karotis
ditempuh dalam uji berjalan 6 menit PaCo2 dan HCo3 dengan pemeriksaan
(kanan)
Pemendekan jarak total yang ditempuh Analisa Gas Darah (AGD)
Kekuatan denyut nadi karotis
dalam uji berjalan 6 menit (400-700m mengobservasi pola pernafasan dengan
(kiri)
pada orang dewasa) Kekuatan denyut nadi melihat retraksi dada dan abdomen klien
Penurunan nadi perifer brachialis (kanan) berikan pasien terapi yang mengandung
Kekuatan denyut nadi
Perubahan fungsi motorik HCO3 dengan dosis yang tepat
brachialis (kiri)
Perubahan karakteristik kulit (mis. mengatasi demam klien dengan
Denyut femoralis (kanan)
Warna, elastisitas, rambut, kelembapan, Denyut femoralis (kiri) memberikan obat oral parasetamol dan
Kekuatan denyut pedal (kanan)
kuku, sensasi, suhu) intravena
Kekuatan denyut pedal (kiri)
Perubahan tekanan darah di ekstremitas Tekanan darah diastolik dalam memberikan pengobatan nyeri pada klien
Tidak ada nadi perifer batas normal sesuai dengan takaran yang tepat
Tekanan darah sistolik dalam
Waktu pengisian kapiler > 3 detik memberikan terapi oksigen pada klien
batas normal
Warna kulit pucat saat elevasi melalui nasal kanul atau masker oksigen
Nilai rata-rata tekanan darah
Warna tidak kembali ke tungkai 1 menit Bruit diujung kaki dan tanagn dengan tepat
MAP dalam batas normal
setelah tungkai diturunkan Monitoring Asam Basa
Nadi teraba kuat
Faktor yang Berhubungan: Tidak terjadi udeme pada
mengambil spesimen AGD, Urine, dan
perifer.
Diabetes Melitus Nyeri diujung kaki dan tangan serum untuk Pemeriksaan Laboratorium
Gaya hidup kurang gerak yang terlokalisasi keseimbangan asam basa
Hipertensi Nekrosis menganalisa hasil pemeriksaan
Mati rasa
Kurang pengetahuan tentang factor Tingling laboratorium AGD, serum, dan urine
Muka tidak lagi pucat
pemberat (mis. Merokok, gaya hidup pada pasien yang mengalami kondisi
Tidak terjadi keram otot
monoton, trauma, obesitas, asupan Kerusakan integritas kulit dengan effect yang lambat pada nilai Ph
Rubor
garam, imobilitas) <7,35
parastesial
Kurang pengetahuan tentang proses monitor tanda dan gejala kekurangan
penyakit (mis. Diabetes, HCo3 yang ditandai dengan pernafasan
hiperlipidemia) kusmaul, kelemahan, disorientasi, sakit
Merokok kepala, anoreksia, koma, PH urine <6
Tinggikan anggota badan yang terkena 20
derajat atau lebih dari jantung
Monitor tanda dan gejala kelebihan HCo3
dan alkalosis metabolik ditandai dengan
mati rasa, kesemutan pada ekstremitas,
hipertonus otot,brakikardi, kekakuan, pH
urine >9
Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif,
terutama latihan ekstremitas bawah,
selama istirahat.
Monitor tanda dan gejala turunnya nilai
PaCo2 dan alkalosis respiratori yang
ditandai dengan sering mendesah,
menguap, kejang, parastesia, kedutan,
kesemutan, mati rasa, pandangan kabur,
dan pusing
Monitor tanda dan gejala kelebihan
PaCo2 dan asidosis respiratori ditandai
dengan tremor pada tangan, bingung,
perasaan mengantuk sampai dengan
koma, sakit kepala, respon verbal lambat,
mual muntah, ekstremitas berkeringat dan
hangat

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

(NOC) (NIC)

Ketidakefektifan Pola Nafas Setelah dilakukan tindakan NIC


keperawatan ..x.. jam diharapkan pola
Oxygen Therapy
nafas pasien teratur dengan kriteria :
Batasan Karakteristik: Bersihkan mulut, hidung dan secret
NOC :
trakea dengan tepat
Bradipnea Batasi aktivitas merokok klien
Dispnea Respiratory status : Ventilation
Pertahankan jalan nafas yang paten
Fase ekspirasi memanjang Siapkan peralatan oksigenasi dan
Ortopnea Respirasi dalam batas normal
Penggunaan otot bantu pernafasan berikan melalui system humidifier
(dewasa: 16-20x/menit) Monitor aliran oksigen
Penggunaan posisi tiga-titik
Irama pernafasan teratur Monitor respirasi dan status O2
Peningkatan diameter anterior-
posterior Kedalaman pernafasan normal Pertahankan posisi pasien semi fowler
Penurunan kapasitas vital Suara perkusi dada normal Pastikan penggantian masker oksigen
Penurunan tekanan ekspirasi
(sonor) atau canul nasul setiap kali perangkat
Penurunan tekanan inspirasi
Retraksi otot dada
Penurunan ventilasi semenit diganti
Tidak terdapat orthopnea
Pernafasan bibir Monitor keefektifan terapi oksigen yang
Taktil fremitus normal antara dada
Pernafasan cuping hidung
telah diberikan
Perubahan ekskursi dada kiri dan dada kanan
Observasi adanya tanda tanda
Pola nafas abnormal Ekspansi dada simetris
Takipnea Tidak terdapat akumulasi sputum hipoventilasi induksi oksigen
Tidak terdapat penggunaan otot Monitor tingkat kecemasan pasien yang
Faktor yang berhubungan:
bantu napas kemungkinan diberikan terapi O2
Ansietas Atur dan ajarkan pasien mengenai
Cedera medulla spinalis penggunaan perangkat oksigen yang
Deformitas dinding dada
Deformitas tulang memudahkan mobilitas
Disfungsi neuromuscular Konsultasi dengan tenaga kesehatan lain
Gangguan muskuloskletal mengenai penggunaan oksigen
Gangguan neurologis (missal
tambahan selama kegiatan dan/atau
elektroensefalogram positif, trauma
tidur
kepala, gangguan kejang)
Hiperventilasi
Imaturitas neurologis
Keletihan Monitor Pernafasan
Keletihan otot pernafasan
Nyeri
Obesitas Monitor kecepatan, irama,
Posisi tubuh yang menghambat kedalaman, dan kesulitan bernapas
ekspansi paru Catat pergerakan dada, catat
Sindrom hiperventilasi ketidaksimetrisan, penggunaan otot-
otot bantu napas dan retraksi pada
otot supraclaviculas dan intercosta
Monitor suara napas tambahan
seperti ngorok atau mengi
Monitor pola napas (misalnya:
bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
pernafasan kusmaul, pernapasan
1:1, apneustik, respirasi biot, pola
ataxic)
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Monitor keluhan sesak napas pasien,
termasuk kegiatan yang
meningkatkan atau memperburuk
sesak napas tersebut.
Posisikan pasien miring ke samping
sesuai indikasi untuk mencegah
aspirasi
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

Kelebihan Volume Cairan Setelah diberikan asuhan


keperawatan Fluid Management
Timbang berat badan setiap hari dan
selama ..x. jam diharapkan masalah
Batasan Karakteristik monitor status pasien
kekurangan volume cairan dapat teratasi
Jaga intake/asupan yang akurat dan catat
Ada bunyi jantung S3 dengan kriteria hasil :
output
Anasarka Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
NOC: Keseimbangan cairan Monitor hasil laboratorium yang sesuai
Ansietas
Kriteria hasil: dengan retensi cairan (peningkatan BUN,
Asupan melebihi haluaran
Tekanan darah penurunan hematokrit, peningkatan
Azotemia
osmolaritas urin)
Bunyi nafas tambahan Denyut nadi radial
Monitor tanda-tanda vital (tekanan darah
Dispnea Tekanan arteri rata-rata dan nadi)
Dispnea nocturnal paroksismal Berikan deuretik, furosemide yang
Tekanan vena sentral
Distensi vena jugularis diresepkan
Tekanan baji paru-paru
Edema
Fluid Monitoring
Efusi pleura Denyut perifer
Gangguan pola nafas Keseimbangan intake dan output Monitor tanda dan gejala asites
Monitor tekanan darah, denyut jantung, dan
Gangguan tekanan darah dalam 24 jam
status pernapasan
Gelisah Berat badan stabil
Hepatomegali
Ketidakseimbangan elektrolit Turgor kulit
Kongesti pulmonal Kelembaban membran mukosa
Oliguria
Serum elektrolit
Ortopnea
Hematokrit
Penambahan berat badan dalam waktu
sangat singkat Berat jenis urine
Peningkatan tekanan vena sentral Hipotensi ortostatik
Penurunan hematocrit Suara nafas adventif
Penurunan hemoglobin
Asites
Perubahan berat jenis urine
Distensi vena leher
Perubahan status mental
Perubahan tekanan arteri pulmonal Edema perifer
Refleks hepatojugularis positif Bola mata cekun dan lembek
Faktor berhubungan Konfusi

Gangguan mekanisme regulasi Kehausan


Kelebihan asupan cairan Keram otot
Kelebihan asupan natrium
pusing
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA HASIL (NOC) INTERVENSI (NIC)

Penuruna curah jantung berhubungan Tujuan : 1. Managemen asam basa


a. Pertahankan kepatenan jalan nafas
dengan perubahan afterload, penurunan
1. Keefektifan pompa jantung b. Posisikan klien untuk mendapatkan
frekuensi jantung, perubahan irama 2. Status sirkulasi ventilasi yang adekuat (mis., membuka
jantung, perubahan kontraktilitas, Kriteria Hasil :
jalan nafas dan menaikkan posisi kepala
perubahan preload, perubahan volume
ditempat tidur)
1. Keefektifan pompa jantung
sekuncup c. Monitor kecenderungan Ph arteri, PaCO2
a. Tekanan darah sistol normal
b. Tekanan darah diastole normal dan HCO3 dalam rangka
c. Denyut jantung apical normal
mempertimbangkan jenis
d. Denyut nadi perifer normal
e. Tekanan vena sentral normal ketidakseimbangan yang terjadi (mis.,
f. Keeimbangan intake dan output
respiratorik atau metabolic) dan
dalam 24 jam
kompensasi mekanisme fisiologis yang
2. Status sirkulasi
a. Tekanan darah sistol normal terjadi (mis., kompensasi paru atau ginjal
b. Tekanan darah diastole normal
dan penyangga fisiologis)
c. Tekanan nadi normal
d. Pertahankan pemeriksaan berkala terhadap
d. Saturasi oksigen normal
e. Tekanan vena sentral normal pH arteri dan plasma elektrolit untuk
f. Tekanan darah rata-rata normal
membuat perencanaan perawatan yang
g. PaO2 (Tekanan parsial oksigen
akurat
dalam darah arteri) normal
e. Ambil specimen yang diinstruksikan untuk
h. PaCO2 (Tekanan parsial
mendapatkan analisa keseimbangan asam
karbondioksida) normal
basa (mis., analisa gas darah, urine, dan
serum)
f. Monitor pengelolaan yang mencampur
asam-basa (mis., alkalosis respiratorik dan
metabolic asidoseis primer)
g. Monitor pola pernafasan
h. Menitor penentuan pengangkutan oksigen
ke jaringan (mis., rendahnya PaO2 SaO2
level hemoglobin dan kardia output) jika
tersedia
i. Monitor adanya gejala kegagalan
pernapasan misalnya rendahnya PaO2 dan
meningkatnya level PaCO2 dan kelelahan
otot pernapasan
j. Monitor intake dan output
k. Monitor kehilangan asam (mis., muntah
pengeluaran nasogastric, diare, dan
diuresis) dengan cara yang tepat
l. Monitor neurologi (mis., tingkat kesadaran
dengan tepat
m. Berikan pengobatan nyeri dengan tepat
n. Berikan terapi oksigen dengan tepat

2. Perawatan jantung
a. Pastikan tingkat aktifitas pasein yang tidak
membahayakan curah jantung atau
mempropokasi serangan jantung
b. Dorong adanya peningkatan aktifitas
bertahap ketika kondisi pasien sudah sudah
ditstabilkan (mis,. Dorong aktifitas yang
lebih ringan atau waktu yang lebih singkat
dengan waktu istirahat yang seing dalam
melakukan aktifitas)
c. Evaluasi episode nyeri dada (intensitas,
lokasi, durasi, dan factor yang memicu
serta meringankan nyeri dada)
d. Lakukan penilaian kompreensif pada
sirkulasi perifer (mis., cek nadi perifer,
edema, pengisian ulang kapiler, warna dan
suhu ekstrimitas) secara rutin sesuai
kebijakan agen
e. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
f. Monitor disritmia jantung, termasuk
gangguan ritme dan konduksi jantung
g. Catat tanda dan gejala penuruna curah
jantung
h. Monitor keseimbangan cairan (intake dan
outpun serta berat badan harian)
i. Monitor sesak nafas, kelelahan, takipnea
dan orthupenea
j. Evaluasi perubahan tekanan darah
k. Sediakan terapi antiaritmia sesuai
kebijakan unit (mis., obat antiaritmia,
kardioversi atau defirbrilasi) sebagaimana
mestinya

NCP SISTEM
PERSYARAFAN
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
Resiko ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Edema Serebral
perfusi jaringan otak keperawatan selama ... x ... jam Monitor adanya kebingungan, perubahan pikiran, keluhan

diharapkan tidak terjadi peningkatan pusing,pingsan


Monitor status neurolgi dengan ketat dan bandingkan
Faktor resiko : tekanan intracranial dengan kriteria
dengan nilai normal
Agen farmaseutikal hasil : Monitor tanda-tanda vital
Aterosklerosis aortic NOC : Monitor karakteristik cairan serebrospinal : warna,
Baru terjadi infark
Perfusi Jaringan : Serebral kejernihan, konsistensi
miokardium Monitor TIK dan CPP
Diseksi arteri Tekanan darah sistolik dan
Embolisme diastolic normal Analisa pola TIK
Endokarditis infektif Sakit kepala menurun atau hilang Monitor status pernapasan : frekwensi, irama, kedalaman
Fibrilasi atrium MAPdalam batas normal
pernapasan
Hiperkolesterolemia Tidak gelisah
Kurangi stimulus dalam lingkungan pasien
Hipertensi Tidak mengalami muntah
Berikan sedasi, sesuai kebutuhan
Kardiomiopati dilatasi Tidak mengalami penurunan
Catat perubahan pasien dalam respon terhadap stimulus
Katup prostetik mekanis
kesadaran Berikan anti kejang sesuai kebutuhan
Koagulasi intravascular
Tidak demam Hindari fleksi leher, atau fleksi ekstrem pada lutut/panggul
diseminata Tidak mengalami agitasi Posisikan tinggi kepala tempat tidur 30 derajat atau lebih
Koagulopati (misalnya, Hindari PEEP
Berikan agen paralisis, sesuai kebutuhan
anemia sel sabit )
Batasi cairan
Masa protrombin
Hindari cairan IV hipotonik
abnormal Batasi suction kurang dari 15 detik
Masa tromboplastin Monitor nilai-nilai laboratorium : osmolalitas serum dan
parsial abnormal urin, natrium, kalium
Miksoma atrium Monitor indeks tekanan volume
Neoplasma otak Lakukan latihan ROM pasif
Penyalahgunaan zat Monitor intake dan output
Sekmen ventrikel kiri Pertahankan suhu normal
Berikan deuretik osmotic atau active loop
akinetik
Sindrom sicksinus
Monitor Tekanan Intrakranial (TIK)
Strenosis carotid
Berikan informasi kepada pasien dan keluarga/orang
Strenosis mitral
Terapi trombolitik penting lainnya
Tumor otak ( misal, Rekam pembacaan tekanan TIK
Monitor kualitas dan karakteristik gelombang TIK
gangguan
Monitor tekanan aliran darah otak
serebrovaskular, penyakit Monitor status neurologis
neurologis, -`trauma , Ambil sampel pengeluaran CSF
Monitor suhu dan jumlah WBC
tumor )
Monitor pasien TIK dan reaksi perawatan neurologis serta
rangsang lingkungan
Jaga posisi ruang koleksi CSF, seperti yang diperintahkan
Periksa pasien terkait ada tidaknya gejala kaku kuduk
Petahankan sterilisasi system pemantauan
Monitor tekanan selang untuk gelembung udara, puing
puing, atau darah beku
Monitor intake dan output
Berikan antibiotic
Letakkan kepala dan leher pasien dalam posisi netral ,
hindari fleksi pinggang yang berlebihan.
Sesuaikan kepala tempat tidur untuk mengoptimalkan
perfusi serebral
Monitor efek rangasangan lingkungan pada TIK
Monitor jumlah nilai, dan karakteristik pengeluaran cairan
serebrospinal (CSF)
Berikan agen farmakologis untuk mempertahankan TIK
dalam jangkuan tertentu
Berutahu dokter untuk peningkatan TIK yang tidak
bereaksi sesuai peraturan perawat

Tujuan dan kriteria hasil Interverensi


NO Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
Hambatan komunikasi verbal Setelah dilakukan tindakan keperawatan Komunikasi
selama ....X.... jam diharapkan hambatan Buat tujuan interaksi
Batasan karakteristik : komunikasi verbal pada pasien dalam Tunjukan ketertarikan kepada klien
Gunakan pertanyaan maupun pernyataan
Defisist penglihatan total batas normal dengan kriteria hasil :
Defisit visual parsial yang mendorong klien untuk
NOC:
Disorientasi orang mengekspresikan perasaan, pikiran
Disorientasi ruang Komunikasi
Disorientasi waktu kekhawtiran
Menggunakan bahasa tertulis
Dispnea Fokus penuh kepada interaksi yang terjalin
Menggunakan bahasa lisan
Gagap Menggunakan foto dan gambar dengan menekan perasaan menghakimi,
Kesulitan dalam kehadiran tertentu Menggunakan bahasa isyarat
bias, asumsi maupun menggunakan
Kesulitan memahami komunikasi Menggunakan bahasa no verbal
Kesulitan mempertahankan komnikasi Mengenali pesan yang diterima pendapat personal serta distraksi
Kesulitan mengekspresikan pikiran Interpretasi akurat terhadap pesan distraksi lainnya
secara verbal (mis., afasia, disfasia, yang diterima Tunjukan kesadaran dan rasa sensitif
apraksia,disleksia) Mengarahkan pesan pada penerima terhadap emosi yang ditujukkan klien
Kesulitan menggunakan ekspresi yang tepat Gunakkan prilaku non verbal untuk
wajah Pertukaran pesan yang akurat dengan memvasilitasi komunikasi (misalnya :
Kesulitan menyusun kalimat orang lain menyadari postur tubuh ketika berdiri
Kesulitan menyusun kata kata (mis.,
dalam membalas pesan nonverbal )
afonia, dislalia, disartia) Komunikasi penerimaan :
Ketidakmampuan bicara dalam bahasa dengarekan isi pesan maupun perasaan
Intervertasi bahasa tertuis
pemberi asuhan Interpretasi bahasa lisan yang tidak terungkap selama percakapan
Ketidak mampuan menggunakan Interpretasi foto dan gambar Sadari kata-kata yang harus dihindari,
Intepretasi bahasa insyarat sama halnya dengan menghindari pesan
ekspresi wajah
Interpretasi bahsa non verbal
Ketidaktetapan verbalisasi
Menolak bicara Mengenali pesan yang di terima nonverbal bersamaan dengan bahasa
Pelo
verbal yang mengiringinya
Sulit bicara
Sadari tempo suara, volume, kecepatan
Sulit menggungkapkan kata-kata
Tidak ada kontak mata maupun tekanan suara
Tidak berbicara Indentivikasi tema yang dominan
Tidak dapat bernicara Pertimbangkan arti pesan yang
ditunjukkan melalui perilaku,
Faktor yang Berhubungan :
pengalamaman sebelunnya dan situasi
Detak orofaring
saat ini
Gangguan emosi
Berespon segera sehingga menunjukan
Gangguan fisiologis (mis,, tumor otak,
pemahaan terhadap pesan yang diterima
penurunan sirkulasi ke otak, sistem
(dari pasien)
muskuloskeletal melemah)
Klarifikasi pesan yang diterima dengan
Gangguan perkembangan
Gangguan persepsi menggunakan pertanyaan maupun
Gangguan psikotik memberikan umpan balik
Gangguan konsep diri Verivikasi pemahaman mengenai pesan
Gangguan sistem saraf pusat
pesan yang disampaikan dengan
menggunakkan pertanyaaan maupun
memberikan timpal balik
Gunakan interaksi berkala untuk
mengeksporasi arti dari prilaku klien
Hindari penghalang dalam mendengar
dalam mendengar aktif (misalnya ,.
mengurangi perasaan yang terlibat,
menawarkan solusi , melakukan interupsi,
membicarakan diri sendiri dan pendekatan
yang terlalu dini )
Gunakan teknik diam /mendengarkan
dalam rangka mendorong klien untuk
mengekspresikan perasaan, pikiran dan
kekhwatiran

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)


Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Tirah Baring
selama .. x . jam diharapkan Jelaskan alasan diperlukannya tirah baring
Batasan Karakteristik : hambatan mobilitas fisik pada pasein Tempatkan matras atau kasur terapeutik dengan

Dispnea setelah dapat berkurang dengan kriteria hasil : cara yang tepat
Posisikan sesuai body alignment yang tepat
beraktivitas NOC : Hindari menggunakan kain linen kasur yang
Gangguan sikap berjalan Ambulasi
Gerakan lambat teksturnya kasar
Gerakan spastic Tidak terganggu untuk menopang Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering, dan
Gerakan tidak berat badan bebas kerutan
terkoordinasi Tidak terganggu untuk berjalan Aplikasikan papan untuk kaki di tempat tidur
Instabilitas postur dengan langkah yang efektif (pasien)
Kesulitan membolak blik Tidak terganggu untuk berjalan Gunakan alat di tempat tidur yang melindungi
posisi dengan pelan pasien
Kerterbatasan rentang Tidak terganggu untuk berjalan Aplikasikan alat untuk mencegah footdrop
Tinggikan teralis tempat tidur, dengan cara yang
gerak dengan kecepatan sedang
Ketidaknyamanan Tidak terganggu untuk berjalan tepat
Melakukan aktivitas lain Letakkan alat untuk memposisikan tempat tidur
dengan cepat
sebagai pengganti Tidak terganggu untuk berjalan dalam jangkauan yang mudah
Letakkan lampu panggilan berada dalam
pergerakan (misal menaiki tangga
Tidak terganggu untuk berjalan jangkauan (pasien)
meningkatkan perhatian
Letakkan meja di samping tempat tidur berada
menuruni tangga
pada aktivitas orang lain,
Tidak terganggu untuk berjalan dalam jangkauan pasien
mengendalikan perilaku, Tempelkan trapeze (segi tiga) di tempat tidur,
menanjak
fokus pada aktivitas Tidak terganggu untuk berjalan dengan cara yang tepat
sebelum sakit) Balikkan (pasien), sesuai dengan kondisi kulit
menurun
Penurunan kemampuan Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi
Tidak terganggu untuk berjalan
melakukan keterampilan paling tidak setiap 2 jam, sesuai dengan jadwal
dalam jarak yang dekat (< 1 blok/20
motorik halus yang spesifik
meter)
Penurunan keterampilan Monitor kondisi kulit (pasien)
Tidak terganggu untuk berjalan
Ajarkan latihan di tempat tidur, dengan cara yang
melakukan motorik kasar dalam jarak yang sedang (> 1 blok <
Penurunan waktu reaksi tepat
5 blok) Fasilitasi penggiliran kecil dari berat badan
Tremor akibat bergerak
Tidak terganggu untuk berjalan Bantu menjaga kebersihan (misalnya dengan
Faktor yang Berhubungan : dalam jarak yang jauh (5 blok atau menggunakan deodorant atau parfum)
Agens farmaseutikal Aplikasikan aktivitas sehari hari
lebih)
Ansietas Berikan stoking antiemboli
Tidak terganggu untuk berjalan
Depresi Monitor komplikasi dari tirah baring (misalnya
Disuse mengelilingi kamar kehilangan tonus otot, nyeri punggung,
Fisik tidak bugar Tidak terganggu untuk berjalan
konstipasi, peningkatan stress, depresi,
Gangguan fungsi kognitif
mengelilingi rumah
Gangguan metabolism kebingungan, perubahan siklus tidur, infeksi
Tidak terganggu untuk
Gangguan musculoskeletal saluran kemih, kesulitan dalam berkemih,
Gangguan neuromuscular menyesuaikan dengan perbedaan
Gangguan pneumonia)
tekstur permukaan/lantai
sensoriperseptual Tidak terganggu untuk berjalan
Gaya hidup kurang gerak Peningkatan Mekanika Tubuh
mengelilingi rintangan
Indeks massa tubuh diatas Kaji komitmen pasien untuk belajar dan
persentil ke-75 sesuai usia Ambulasi kursi roda menggunakan postur (tubuh) yang benar
Intoleran aktivitas Kolaborasikan dengan fisioterapis dalam
Kaku sendi Tidak terganggu untuk perpindahan
Keenganan memulai mengembangkan peningkatan mekanika tubuh,
ke dan dari kursi roda
pergerakan Tidak terganggu untuk menjalankan sesuai indikasi
Kepercayaan budayab Kaji pemahaman pasien mengenai mekanika
kursi roda dengan aman
tentang aktivitas yang Tidak terganggu untuk menjalankan tubuh dan latihan (misalnya mendemonstrasikan

tepat kursi roda dalam jarak dekat kembali teknik melakukan aktivitas/latihan yang
Kerusakan integritas Tidak terganggu untuk menjalankan benar)
struktur tulang kursi roda dalam jarak sedang Informasikan pada pasien tentang struktur dan
Keterlambatan Tidak terganggu untuk menjalankan fungsi tulang belakang dan postur yang optimal
perkembangan kursi roda dalam jarak jauh untuk bergerak dan menggunakan tubuh
Kontraktur Tidak terganggu untuk menjalankan Edukasi pasien tentang pentingnya postur
Kurang dukungan kursi roda melewati pembatas lantai (tubuh) yang benar untuk mencegah kelelahan,
lingkungan (missal fisik Tidak terganggu untuk menjalankan
ketegangan atau injuri
kursi roda melewati pintu keluar
atau social) masuk Edukasi pasien mengenai bagaimana
Kurang pengetahuan Tidak terganggu untuk menjalankan
menggunakan postur (tubuh) dan mekanika
tentang nilai aktivitas fisik kursi roda melewati jalan yang
tubuh untuk mencegah injuri saat melakukan
Malnutrisi
landai/menurun
Nyeri berbagai aktivitas
Penurunan kekuatan otot Kaji kesadaran pasien tentang abnormalitas
Penurunan kekuatan Pergerakan
muskuloskeletalnya dan efek yang mungkin
pengendali otot Keseimbangan tidak terganggu
timbul pada jaringan otot dan postur
Penurunan ketahanan Koordinasi tidak terganggu
Edukasi penggunaan matras/tempat duduk atau
Cara berjalan tidak terganggu
tubuh Gerakan otot tidak terganggu bantal yang lembut, jika diindikasikan
Penurunan massa otot Gerakan sendi tidak terganggu Instruksikan untuk menghindari tidur dengan
Program pembatasan Kinerja pengaturan tubuh tidak
posisi tengkurap
gerak terganggu Bantu untuk mendemonstrasikan posisi tidur
Kinerja transfer tidak terganggu
yang tepat
Berlari tidak terganggu
Bantu untuk menghindari duduk dalam posisi
Melompat tidak terganggu
Merangkak tidak terganggu yang sama dalam jangka waktu yang lama
Berjalan tidak terganggu Instruksikan pasien untuk menggerakkan kaki
Bergerak dengan mudah tidak
terlebih dahulu kemudian badan ketika memulai
terganggu berjalan dari posisi berdiri
Gunakan prinsip mekainak tubuh ketika
menangani pasien dan memindahkan peralatan
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasikan
latihan postur (tubuh) yang sesuai
Bantu pasien untuk memilih aktivitas pemanasan
sebelum memulai latihan atau memulai
pekerjaan yang tidak dilakukan secara rutin
sebelumnya
Bantu pasien melakukan latihan fleksi untuk
memfasilitasi mobilisasi punggung sesuai indikasi
Edukasi pasein/keluarga tentang frekuensi dan
jumlah pengulangan dari setiap latihan
Monitor perbaikan postur (tubuh)/mekanika
tubuh pasein
Berikan informasi tentang kemungkinan posisi
penyebab nyeri otot atau sendi

Terapi Latihan : Ambulasi


Beri pasein pakaian yang tidak mengekang
Bantu pasein untuk menggunakan alas kaki yang
memfasilitasi pasein untuk berjalan dan
mencegah cedera
Sediakan tempat tidur berketinggian rendah,
yang sesuai
Tempatkan saklar posisi tempat tidur di tempat
yang mudah dijangkau
Dorong untuk duduk di temppat tidur, di samping
tempat tidur (menjuntai), atau di kursi,
sebagaimana yang dapat ditoleransi (pasein)
Bantu pasein untuk duduk di sisi tempat tidur
untuk memfasilitasi penyesuain sikap tubuh
Konsultasikan pada ahli terapi fisik mengenai
rencana ambulasi, sesuai kebutuhan
Instruksikan ketersediaan perangkat pendukung,
jika sesuai
Instruksikan pasien untuk memposisikan diri
sepanjang proses pemindahan
Gunakan sabuk [untuk] berjalan (gait belt) untuk
membantu perpindahan dan ambulasi, sesuai
kebutuhan
Bantu pasien untuk perpindahan, sesuai
kebutuhan
Berikan kartu penanda di kepala tempat tidur
untuk memfasilitasi belajar berpindah
Terapkan/sediakan alat bantu (tongkat,
walker/kursi roda) untuk ambulasi, jika pasein
tidak stabil
Bantu pasein dengan ambulasi awal dan jika
diperlukan
Instruksikan pasein/care giver mengenai
pemindahan dan teknik ambulasi yang aman
Monitor penggunaan kruk pasein atau alat bantu
berjalan lainnya
Bantu pasein untuk berdiri dan ambulasi dengan
jarak tertentu dan dengan jumlah staf tertentu
Bantu pasein untuk membangun pecapaian yang
realistis unuk ambulasi jarak
Dorong ambulasi independen dalam batas aman
Dorong pasein untuk bangkit sebanyak dan
sesering yang diinginkan (up ad lib), jika sesuai

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)


Penurunan kapasitas adaptif Setelah dilakukan asuhan Monitor Neurologi
intracranial keperawatan selama x jam Pantau ukuran pupil, bentuk, kesimetrisan dan
diharapkan pasien memenuhi reaktivitas
Batasan Karakteristik : kriteria hasil : Monitor tingkat kesadaran
Monitor kecendrungan skala koma Glasgow
Bentuk gelombang tekanan NOC : Monitor ingatan saat ini, rentang perhatian, ingatan
intracranial (TIK) menunjukkan Status Neurologi : Kesadaran
di masa lalu, suasana perasaan, afek dan perilaku
amplitude yang tinggi Buka mata terhadap stimulus Monitor tanda-tanda vital: suhu tekanan darah,
Kenaikan bentuk gelombang tidal eksternal tidak terganggu denyut nadi, dan respirasi
wave intracranial pressure (P2TIK) Orientasi kognitif tidak Monitor status pernapasan: nilai ABG, tingkat

Peningkatan tekanan intracranial terganggu oksimetris, kedalaman, pola, laju/tingkat, dan usaha
Komunikasi yang tepat dengan
(TIK) lebih dari 10 mmHg secara (bernafas)
situasi Monitor parameter hemodinamik invasive, yang
berulang selama lebih dari 5 menit Mematuhan perintah
sesuai
setelah adanya berbagai stimuli Respon motor untuk stimulasi Monitor ICP dan CPP
eksternal Monitor reflex kornea
berbahaya tidak terganggu
Monitor reflex batuk dan muntah
Peningkatan tekanan intracranial Hadir untuk rangsangan
Monitor bentuk otot, gerakan motoric, gaya
(TIK) tidak proporsional setelah lingkungan tidak teganggu
berjalan, dan proprioception
Aktifitas kejang tidak ada
terjadi stimulus Monitor pronator drif
Fleksi abnormal tidak ada
Monitor kekuatan tegangan
Tekanan intracranial (TIK) dasar Ekstensi abnormal tidak ada
Monitor terhadap adanya tremor
Stupor tidak ada
lebih dari 10 mmHg Monitor kesimetrisan wajah
Tidak sadarkan diri tidak ada
Uji response tekanan volume yang Monitor tonjolan lidah
Delirium tidak ada
Monitor respon cara berjalan
beragam (Volume : rasio tekanan Koma tidak ada
Monitor EOMs dan karakteristik tatapan mata
2, indeks volume tekanan < 10) Monitor gangguan visual: diplopia, distagmus,
penyempitan lapangan pandang, penglihatan kabur,
Faktor yang Berhubungan : dan ketajaman visual
Cedera otak (mis., kerusakan Catat keluhan sakit kepala
Monitor karakteristik berbicara: kelancaran, adanya
serebrovaskuler, penyakit
aphasia, atau kesulitan menemukan kata
neurologi, trauma, tumor) Monitor respon terhadap stimuli: verbal, taktil, dan
Hipotensi sistemik disertai
(respon) bahaya
hipertensi intracranial Monitor perbedaan terhadap tajam/tumpul atau
Peningkatan tekanan intracranial
panas/dingin
(TIK) secara kontinu 10-15 mmHg Monitor paresthesia: mati rasa dan kesemutan
Penurunan perfusi serebral kurang Monitor indra penciuman
dari 50-60 mmHg Monitor pola berkeringat
Monitor respon Babinski
Monitor respon cushing
Monitor balutan drynasekraniotomi/ laminectomy
Monitor respon terhadap obat
Konsultasikan dengan rekan kerja untuk
mengkonfirmasi data
Identifikasi pola yang muncul dalam data
Tingkatkan frekuensi pemantauan neurologis, yang
sesuai
Hindari kegiatan yang bisa meningkatkan tekanan
intracranial
Beri jarak kegiatan keperawatan yang diperlukan
yang bisa meningkatkan tekanan intracranial
Beritahu dokter mengenai perubahan kondisi pasien
Mulailah melakukan tindakan pencegahan sesuai
peraturan, jika perlu

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


NO Diagnosa Keperawatan
( NOC ) ( NIC )
Risiko Disfungsi Neurovaskular Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pengaturan posisi : neurologis
perifer selama . x . jam diharapkan tidak ada Imobilisasi atau topang bagian tubuh yang
risiko disfungsi neurovascular perifer dengan terganggu dengan tepat
Faktor Risiko : criteria hasil : Berikan tempat tidur yang tepat ( tidak terlalu

Cedera Luka Bakar NOC : keras dan tidak terlalu empuk )


Fraktur Jangan berikan tekanan pada bagian tubuh yang
Pergerakan sendi
Imobilisasi terganggu
Kompresi Mekanik ( Mis., Pergelangan tangan ( kiri dan kanan )
Lindungi bagian tubuh yang terganggu
torniket, gips, brace, balutan, dalam batas normal Lengkapi pasien dengn alarm peringatan sesuai
Siku ( kanan dan kiri ) dalam batas
verban, restrein ) dengan fungsi motorik ( misalnya : tekanan
Obstruksi Vaskular normal
rendah, control suara)
Pembedahan Ortopedik Jari ( kanan dan kiri ) dalam batas normal
Pasang penyangga di bawah jari jari
Trauma Bahu ( kanan dan kiri ) dalam batas
Instruksikan pasien postur tubuh dan
normal
pergerakan yang tepat saat melakukan aktivitas-
Pergelangan kaki ( kanan dan kiri ) dalam
aktivitas.
batas normal
Panggul ( kanan dan kiri ) dalam batas
normal Monitor Neurologi
Lutut ( kanan dan kiri )dalam batas Monitor tingkat kesadaran
normal Monitor tanda tanda vital ( suhu, TD, denyut
nadi, dan respirasi )
Status Neurologi Monitor status pernapasan
Monitor bentuk otot, gerakan motorik dan gaya
Kesadaran tidak terganggu
Tekanan darah dalam batas normal berjalan
Tidak ada aktivitas kejang Catat keluhan sakit kepala
Pola bernapas tidak terganggu Beritahu dokter mengenai perubahan kondisi
Fungsi sensorik dan motorik cranial tidak pasien
terganggu Beri jarak kegiatan keperawatan yang diperlukan
Pola gerakan mata tidak terganggu yang bisa meningkatkan intracranial
Komunikasi yang tepat dengan situasi Monitor karakteristik berbicara :
tidak terganggu Kelancaran, adanya aphasia atau kesulitan
Tidak ada sakit kepala menemukan kata kata
Tekanan intracranial tidak terganggu
NO Diagnosa Keperawtan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Intoleran aktivitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Aktivitas
selama ... x ... jam diharapkan intoleran Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartisipasi
Batasan Karakteristik : aktivitas pasien berkurang atau hilang melalui aktivitas spesifik
Dispnea setelah beraktivitas dengan kriteria hasil : Berkolaborasi dengan ahli terapis fisik, okupasi dan
Keletihan NOC terapis rekreasional dalam perencanaan dan
Ketidaknyamanan setelah Toleransi terhadap aktivitas pemantauan program aktivitas, jika memang diperlukan
beraktivitas Frekuensi nadi ketika beraktivitas Bantu klien untuk memilih aktivitas dan pencapaian
Perubahan elektrokardiogram tidak terganggu tujuan melalui aktivitas yang konsisten dengan
(EKG) Frekuensi pernapasan ketika kemampuan fisik, fisiologis dan sosial
Respons frekuensi jantung beraktivitas tidk terganggu Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
abnormal terhadap aktivitas Tekanan darah diastolik ketika diinginkan
Respons tekanan darah beraktivitas tidak terganggu Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
abnormal terhadap aktivitas Tekanan diastolik ketika beraktivitas bermakna
tidak terganggu Instrusikan pasien dan keluarga untuk melaksanakan
Faktor Berhubungan : Kekuatan tubuh bagian atas tidak aktivitas yang diinginkan maupun yang telah
Gaya hidup kurang gerak terganggu diresepkan
Imobilitas Kekuatan tubuh bagian bawah tidak Fasilitasi aktivitas pengganti pada saat klien memiliki
Ketidakseimbangan antara terganggu keterbatasan waktu, energi, maupun pergerakan dengan
suplai dan kebutuhan oksigeen Energi Psikomotor cara berkonsultasi kepada terapis fisik, okupasi dan

Tirah baring Menunjukkan tingkat energi yang terapis rekreasi


stabil Bantu dengan aktivitas fisik teratur
Menunjukkan kemampuan untuk Ciptakan lingkungan yang aman untuk dapat
menyelesaikan tugas sehari-hari melakukan pergerakan otot secara berkala sesuai
dengan indikasi

Terapi Latihan : Mobilisasi Sendi


Tentukan batasan pergerakan sendi dan efeknya
terhadap fungsi sendi
Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik dalam
mengembangkan dan menerapkan sebuah program
latihan
Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan
ketidaknyamanan selam pergerakan/aktivitas
Bantu pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal
untuk pergerakan sendi pasif maupun aktif
Dukung latihan ROM aktif, sesuai jadwal yang teratur
dan terencana
Lakukan latihan ROM pasif atau ROM dengan
bantuan, sesuai indikasi
Instruksikan pasien/keluarga cara melakukan latihan
ROM pasif, ROM dengan bantuan atau ROM aktif
Dukung pasien untuk melihat gerakan tubuh sebelum
memulai latihan
Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, di samping
tempat tidur atau kursi, sesuai toleransi
Tentukan perkembangan terhadap pencapaian tujuan
Sediakan dukungan positif dalam melakukan latihan
sendi

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)


Resiko Kerusakan Integritas Kulit Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pengecekan Kulit
selama .... x .... jam diharapkan tidak Periksa kulit dan selaput lendir terkait

Faktor Resiko terjadi kerusakan integritas kulit dengan dengan adanya kemerahan, kehangatan

Eksternal : kriteria hasil : ekstrem, edema atau drainase


Amati warna, kehangatan, bengkak,
Cedera kimiawi kulit (mis luka bakar, NOC :
pulsasi, tekstur, edema, dan ulserasi pada
kapsaisin, metilen klorida, agens Integritas Jaringan : Kulit dan
extremitas
Membran Mukosa
mustard) Suhu kulit tidak terganggu Periksa kondisi luka oprasi dengan tepat
Ekskresi Sensasi tidak terganggu Gunakan alat pengkajian untuk
Faktor mekanik (mis daya gesek, Elastisitas tidak terganggu
mengidentifikasi pasien yang berisiko
Hidrasi tidak terganggu
tekanan, imobilitas fisik)
Tidak berkeringat mengalami kerusakan kulit
Hipertermia
Tekstur tidak terganggu Monitor warna dan suhu kulit
Hipotermia
Ketebalan tidak terganggu Monitor kulit dan selapu lemdir terhadap
Kelembapan
Perfusi jaringan tidak terganggu
Lembap area perubahan warna, memar dan pecah
Pertumbuhan rambut pada kulit tidak
Sekresi Monitor kulit untuk adanya ruam dan
Terapi radiasi terganggu
lecet
Usia ekstrem Integritas kulit tidak terganggu
Monitor kulit untuk adanya kekeringan
Pigmentasi abnormal tidak ada
Lesi pada kulit tidak ada yang berlebihan dan kelembaban
Internal :
Lesi mukosa membran tidak ada Monitor sumber tekanan dan gesekan
Agens farmaseutikal Jaringan parut tidak ada Monitor infeksi, terutama di dareah
Faktor psikogenik Kanker kulit tidak ada
edema
Gangguan metabolisme Pengelupasan kulit tidak ada
Periksa pakian yang selalu ketat
Gangguan pigmentasi Penebalan kulit tidak ada
Dokumentasikan perubahan membran
Gangguan sensasi (akibat cedera Eritema tidak ada
Wajah tidak pucat mukosa
medula spinalis, diabetes militus, dll)
Nekrosis tidak ada Lakukan langkah-langkah untuk mencegah
Gangguan sirkulasi
Pengerasan kulit tidak ada
Gangguan turgor kulit kerusakan lebih lanjut
Abrasi kornea tidak ada
Imunodefisiensi Ajarkan anggota keluarga atau pemberi
Nutrisi tidak adekuat
asuhan mengenai tanda-tanda kerudakan
Perubahan hormonal
Tekanan pada tonjolan tulang kulit dengan tepat

NO Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
Kerusakan memori Setelah dilakukan tindakan Latihan Memori
keperawatan ..x.. jam diharapkan Diskusikan dengan pasien/keluarga yang mengalami

Batasan Karakteristik : kerusakan memori pada pasien dapat masalah ingatan


Stimulasi ingatan dengan cara mengulangi pemikiran
Ketidakmampuan melakukan berkurang dengan kriteria hasil :
pasien yang terakhir diekspresikan, dengan cara yang
keterampilan yang telah NOC :
tepat
dipelajari sebelumnya Memori
Kenangkan kembali mengenai pengalaman pasien,
Ketidakmampuan Mengingat informasi baru saja
dengan cara yang tepat
mempelajari informasi baru terjadi secara akurat Implementasikan teknik mengingat yang tepat, misalnya
Ketidakmampuan Mengingat informasi yang terbaru
visual emagery, alat yang membantu ingatan, permainan
mempelajari ketrampilan baru secara akurat
ingatan, tanda-tanda ingatan, teknik asosiasi, membuat
Mengingat informasi yang sudah
Ketidakmampuan mengingat dafar menggunakan, menggunakan papan nama, atau
lama secara akurat
informasi factual
mengulang informasi
Ketidakmampuan mengingat Bantu dalam tugas-tugas yang bisa dibantu, misalnya
perilaku tertentu yang pernah mempraktikan mempraktikan pembelajaran dan
dilakukan mengulangi secara verbal dan memberikan informasi
Ketidakmampuan mengingat dengan gambar, dengan cara yang tepat
peristiwa Beri latian orientasi, misalnya pasien berlatih mengenai
Ketidakmampuan menyimpan informasi yang pribadi dan tanggal, dengan cara tepat
Berikan kesempatan untuk berkonsentrasi, misalnya
informasi baru
Lupa melakukan perilaku bermain kartu dengan pasangan, dengan cara tepat
Berikan kesempatan untuk menggunakan ingatan
pada waktu yang telah
dijadwalkan kejadian yang baru saja terjadi, misalnya menanyakan
Mudah lupa pada pasien tamasya yang baru saja dilakukan, dengan
cara yang tepat
Faktor yang berhubungan : Berikan petunjuk pembelajaran yang baru, misalnya

Anemia mencari lokasi gambaran geografi dalam peta, dengan


Distraksi lingkungan cara yang tepat
Gangguan neurologis (mis., Sediakan pengingat dengan menggunkan gambar,
elektroensefalogram [EEG] dengan cara yang tepat
positif, trauma kepala, Buatlah struktur yang mengajarkan metode sesuai

gangguan kejang) dengan informasi yang diorganisir oleh pasien


Gangguan volume cairan Rujuk pada terapi okupasi, dengan cara yang tepat
Hipoksia Dukung pasien untuk berpartisipasi dalam program
Ketidakseimbangan elektrolit kelompok latihan mengingat, dengan cara yang tepat
penurunan curah jantung Monitor perilaku pasien selama terapi
Identifikasi dan koreksi kesalahan orientasi pasien
Monitor perubahan-perubahan dalam latihan mengingat

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


NO Diagnosa Keperawaatn
(NOC) (NIC)
Defisit Perawatan Diri : Mandi Setelah dilakukan tindakan keperawatan Memandikan
selama ... x ... jam diharapkan mampu Bantu memandikan pasien dengan menggunakan

Batasan Karakteristik : melakukan aktivitas perawatan diri atau kursi untuk mandi, bak tempat mandi, mandi dengan

Ketidakmampuan membasuh mandi untuk diri sendiri dengan kriteria berdiri, dengan menggunakan cara yang tepat atau
tubuh hasil: sesuai dengan keinginan pasien
Ketidakmampuan mengakses NOC : Cuci rambut sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
kamar mandi Perawatan Diri : Mandi Mandi dengan air yang mempunyai suhu yang

Ketidakmampuan mengambil Mendapatkan air mandi tidak nyaman


Bantu dalam hal perawatan perineal jika memang
perlengkapan mandi terganggu
Masuk dan keluar dari kamar mandi diperlukan
Ketidakmampuan mengatur air Bantu dalam hal kebersihan (misalnya deodorant,
mandi tidak terganggu
Mandi di bak mandi tidak terganggu parfum)
Ketidakmampuan mengeringkan Mencuci badan bagian atas / bawah Berikan fasilitas merendeam kaki sesuai dengan
tubuh kebutuhan
tidak terganggu
Ketidakmampuan menjangkau Mengeringkan badan tidak terganggu Berikan lubrikan dank rim pada area kulit yang kering
Mandi dengan bersiram Tawarkan mencuci tangan setelah eliminasi dan
sumber air
Mencuci wajah makan
Berikan bedak kering pada lipatan kulit yang dalam
Faktor yang berhubungan : Perawatan Diri : Kebersihan Monitor kondisi kulit saat mandi
Membersihkan area perineum Monitor fungsi kemampuan saat mandi
Ansietas Menggunakan pembalut
Gangguan fungsi kognitif Mempertahankan kebersihan mulut Bantuan perawatan diri : Mandi
Gangguan muskuluskeletal Mengeramas rambut Pertimbangkan budaya pasien saat mempromosikan
Gangguan neuromuscular Mencuci tangan
Gangguan persepsi Membersihkan telinga aktivitas perawatan diri
Kelemahan Mempertahankan kebersihan tubuh Pertimbangkan usia pasien saat melakukan aktivitas
Kendala lingkungan Mempertahankan penampilan yang Tentukan jumlah dan tipe terkait dengan bantuan
Ketidakmampuan merasakan
rapi yang diperlukan
bagian tubuh Menyisir rambut Sediakan lingkungan yang terapeutik dengan
Ketidakmampuan merasakan
memastikan kehangatan, suasana rileks, privasi, dan
hubungan special
pengalaman pribadi
Nyeri
Fasilitasi pasien mandi dan menggosok gigi dengan
Penurunan motivasi tepat
Monitor intergritas kulit pasien
Jaga kebersihan
Berikan bantuan sampai pasien benar benar
mampu merawat diri secara mandiri
NCP SISTEM
GASTROINTESTINAL
Diagnosa Keperawatan NOC NIC

Disfungsi motilitas gastrointestinal Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC Label: Bowel Management
Batasan Karakteristik: ..x.. jam diharapkan mampu Catat tanggal buang air besar
Akselerasi pengosongan lambung mempertahankan motilitas terakhir
Diare gastrointestinal dengan kriteria : Monitor buang air besar
Distensi abdomen NOC Label: Bowel Elimination termasuk frekuensi, konsistensi,
Feses kering, keras Pola eliminasi tidak terganggu bentuk, volume, dan warna,
Control gerakan usus tidak
Kesulitan mengeluarkan feses dengan cara yang tepat
terganggu
Kram abdomen Monitor bising usus
Warna feses tidak terganggu
Mual Jumlah feses untuk diet tidak Lapor peningkatan frekuensi
Muntah terganggu dan/atau bising usus bernada
Feses lembut dan berbentuk
Nyeri abdomen tinggi
Kemudahan BAB tidak
Peningkatan residu lambung Lapor berkurangnya bising usus
terganggu
Perubahan bising usus Tekanan sfingter tidak terganggu Monitor adanya tanda dan gejala
Otot untuk mengeluarkan feses
Regurgitasi diare, konstipasi, dan impaksi
tidak terganggu
Residu lambung berwarna empedu Masukkan supositoria rektal
Pengeluaran feses tanpa bantuan
Tidak flatus Suara bising usus sesuai dengan kebutuhan
Tidak ada lemak dalam feses
Mendorong penurunuan
Tidak ada darah dalam feses
Factor yang berhubungan Tidak ada mucus dalam feses makanan pembentuk gas, yang
Tidak ada konstipasi
Ansietas sesuai
Tidak ada diare
Gaya kurang gerak Tidak ada nyeri pada saat BAB Dapatkan guaiac untuk
Imobilitas [melancarkan] feses, dengan
Noc Label: gastrointestinal function
Intoleransi makanan Toleransi [terhadap makanan] cara yang tepat
Malnutrisi tidak terganggu
Nafsu makanan tidak terganggu
Memakan kontaminan (mis., radioaktif, NIC Label: Gastrointestinal
Waktu pengosongan lambung
makanan, air) Intubation
tidak terganggu
Pemberian makanan enteral Frekuensi BAB tidak terganggu Pilih jenis dan ukuran selang
Warna feses tidak terganggu
Penuaan nasogastric dengan
Konsistensi feses tidak
Prematuritas mempertimbangkan penggunaan
terganggu
Program pengobatan Jumlah feses tidak terganggu dan rasionalisasi dilakukannya
Bising usus tidak terganggu
penyisispan
Warna cairan lambung tidak
Jelaskan kepada pasien dan
terganggu
Jumlah residu cairan lambung keluarga mengenai alasan
ketika aspirasi tidak terganggu menggunakan selang
pH cairan lambung tidak
gastrointestinal
terganggu
Masukkan selang sesuai dengan
Serum albumin tidak terganggu
Hematokrit tidak terganggu protocol institusi
Glukosa darah tidak terganggu
Berikan pasien segelas air atau
Tidak ada distensi perut
Tidak ada mual kepingan es untuk menelan
Tidak ada muntah
selama penyisipan [dilakukan]
Tidak ada Konstipasi
Tidak ada diare Posisikan pasien di sisi kanan
untuk memfasilitasi pergerakan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)
Diare Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Diare
Batasan Karakteristik : selama x jam diharapkan pasien Tentukan riwayat diare
ada dorongan untuk defekasi mampu : selang ke [arah] duodenum
Ambil tinja untuk pemeriksaan
bising usus hiperaktif Kontinensi usus Berikan
kultur dan sensitifitas obat-obatan yang dapat
bila diare
defekasi feses cair >3 dalam Mengnenali keinginan untuk berlanjut meningkatkan peristaltic usus
2jam defekasi Tentukan penempatan selang
Evaluasi profil pengobatan
kram Mempertahankan pola pengeluaran feses yang
terhadap adanya efek benar dengan mengamati
samping
nyeri abdomen yang bisa diprediksi pada gastrointestinaltanda dan gejala [selang] masuk
Mempertahankan kontrol pengeluaran ke trakea, memeriksa warna
Ajari pasien cara penggunaan
Factor yang berhubungan : feses obat antidiare secaradan/atau
tepat tingat pH aspirasi,
fisiologis : Mengeluarkan feses paling tidak 3 kali Instruksikan pasien memeriksa
atau rongga mulut,
inflamasi gastrointestinal per hari dan/atau mencatat penempatan
anggota keluarga untuk
iritasi gastrointestinal Tekanan sfingter memadai untuk film x-ray, jika diperlukan
mencatat warna, volume,
kram mengontrol buang air besar frekuensi, dan konsistensi tinja
malabsorpsi Persarafan sfingter fungsional Evaluasi kandungan nutrisi dari
parasit Merespon keinginan untuk BAB secara makanan yang sudah
tepat waktu dikonsumsi sebelumnya
psikologis : Tiba di toilet antara dorongan untuk BAB Berikan makanan dalam porsi
dan waktu untuk mengeluarkan feses kecil dan lebih sering serta
ansietas Menjaga lingkungan yang bebas tingkatkan porsi secara
tingkat stress tinggi hambatan untuk eliminasi mandiri bertahap
Minum cairan secara adekuat Anjurkan pasien untuk
situasional : Mengonsumsi serat dengan jumlah mencoba menghindari makanan
adekuat yang mengandung laktosa
makan melalui selang Menggambarkan hubungan asupan Identifikasi faktor yang bisa
melakukan perjalanan makanan dengan konsistensi feses menyebabkan diare (misalnya
pemaparan pada kontaminan Memantau jumlah dan konsistensi feses medikasi, bakteri, dan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain Management


Batasan Karakteristik : keperawatan ...x...... jam diharapkan Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
Bukti nyeri dengan menggunakan nyeri akut dapat berkurang dengan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
standar daftar periksa nyeri untuk criteria : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
pasien yang tidak dapat NOC : nyeri dan factor pencetus
mengungkapkannya (mis., 1. Pain Level Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
Neonatal Infant Pain Scale, Pain Kriteria Hasil : dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Assessment Checklist for Senior Beristirahat dengan Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
with Limited Ability to nyaman/tidak gelisah mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Communicate) Tidak tampak ekspresi wajah penerimaan pasien terhadap nyeri
Diaphoresis
kesakitan Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
Dilatasi pupil
Ekspresi wajah nyeri (mis., mata Frekuensi dalam batas normal factor-faktor yang dapat menurunkan atau
kurang bercahaya, tampak kacau, (dewasa : 16-24 x/menit) memperberat nyeri
gerakan mata berpencar atau tetap Tekanan darah normal (dewasa Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
pada satu fokus, meringis) : 120/80mmHg) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
Fokus menyempit (mis., persepsi NOC : dirasakan, dan antisipasi dari
waktu, proses berpikir, interaksi 2. Pain control ketidaknyamanan akibat prosedur
dengan orang dan lingkungan) Kriteria Hasil : Kendalikan factor lingkungan yang dapat
Fokus pada diri sendiri
Keluhan tentang intensitas Melaporkan perubahan mempengaruhi respon pasien terhadap
menggunakan standar skala nyeri terhadap gejala nyeri pada ketidaknyamanan (mis., suhu
(mis., skala Wong-Baker FACES, professional kesehatan ruangan,pencahayaan dan suara bising)
skala analog visual, skala penilaian Mengenali apa yang terkait Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang
numeric) dengan gejala nyeri dapat mencetus atau meningkatkan nyeri
Keluhan tentang karakteristik nyeri
Menggunakan tindakan (mis., ketakutan, kelelahan, keadaan
dengan menggunakan standar
pengurangan (nyeri) tanpa monoton, dan kurang pengetahuan)
instrument nyeri (mis., McGill
analgesic Pilih dan implementasikan tindakan yang
Pain Questionnaire, Brife Pain
beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
Inventory
interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
Laporan tentang perilaku
nyeri sesuai kebutuhan
nyeri/perubahan aktivitas (mis.,
Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
anggota keluarga, pemberi asuhan)
Mengekspresikan perilaku (mis., menangani nyerinya dengan tepat
gelisah, merengek, menangis, Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
waspada) (seperti,biofeedback,TENS,
Perilaku distraksi hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi,
Perubahan pada parameter
terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
fisiologis (mis., tekanan darah,
akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
frekuensi jantung, frekuensi
sebelum, sesudah dan jika memungkinkan
pernapasan, saturasi oksigen, dan
ketika melakukan aktivitas yang
end-tidal karbon dioksida (CO2))
Perubahan posisi untuk menimbulkan nyeri sebelum nyeri terjadi atau

menghindari nyeri meningkat, dan bersamaan dengan tindakan


Perubahan selera makan penurun rasa nyeri lainnya)
Putus asa
Sikap melindungi area nyeri Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
Sikap tubuh melindungi kesehatan lainnya untuk memilih dan
Faktor yang berhubungan :
Agens cedera biologis (mis., mengimplementasikan tindakan penurun
infeksi, iskemia, neoplasma) nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
Agens cedera fisik (mis., abses, Berikan individu penurun nyeri yang optimal
amputasi, luka bakar, terpotong, dengan peresepan analgesic
mengangkat berat, prosedur Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
bedah, trauma, olahraga membantu penurunan nyeri
berlebihan)
Agens cedera kimiawi (mis., luka
Analgesic Administration
bakar, kapsaisin, metilen klorida,
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
agens mustard)
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
Cek adanya riwayat alergi obat
Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi (NIC)

1. Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan Pain Management


Batasan Karakteristik : keperawatan ...x...... jam diharapkan Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang
Bukti nyeri dengan menggunakan nyeri akut dapat berkurang dengan meliputi lokasi, karakteristik, onset/durasi,
standar daftar periksa nyeri untuk criteria : frekuensi, kualitas, intensitas atau beratnya
pasien yang tidak dapat NOC : nyeri dan factor pencetus
mengungkapkannya (mis., 3. Pain Level Pastikan perwatan analgesic bagi pasien
Neonatal Infant Pain Scale, Pain Kriteria Hasil : dilakukan dengan pemantauan yang ketat
Assessment Checklist for Senior Beristirahat dengan Gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
with Limited Ability to nyaman/tidak gelisah mengetahui pengalaman nyeri dan sampaikan
Communicate) Tidak tampak ekspresi wajah penerimaan pasien terhadap nyeri
Diaphoresis
kesakitan Gali bersama pasien dan keluarga mengenai
Dilatasi pupil
Ekspresi wajah nyeri (mis., mata Frekuensi dalam batas normal factor-faktor yang dapat menurunkan atau
kurang bercahaya, tampak kacau, (dewasa : 16-24 x/menit) memperberat nyeri
gerakan mata berpencar atau tetap Tekanan darah normal (dewasa Berikan informasi mengenai nyeri, seperti
pada satu fokus, meringis) : 120/80mmHg) penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
Fokus menyempit (mis., persepsi NOC : dirasakan, dan antisipasi dari
waktu, proses berpikir, interaksi 4. Pain control ketidaknyamanan akibat prosedur
dengan orang dan lingkungan) Kriteria Hasil : Kendalikan factor lingkungan yang dapat
Fokus pada diri sendiri
Keluhan tentang intensitas Melaporkan perubahan mempengaruhi respon pasien terhadap
menggunakan standar skala nyeri terhadap gejala nyeri pada ketidaknyamanan (mis., suhu
(mis., skala Wong-Baker FACES, professional kesehatan ruangan,pencahayaan dan suara bising)
skala analog visual, skala penilaian Mengenali apa yang terkait Kurangi atau eliminasifaktor-faktor yang
numeric) dengan gejala nyeri dapat mencetus atau meningkatkan nyeri
Keluhan tentang karakteristik nyeri
Menggunakan tindakan (mis., ketakutan, kelelahan, keadaan
dengan menggunakan standar
pengurangan (nyeri) tanpa monoton, dan kurang pengetahuan)
instrument nyeri (mis., McGill
analgesic Pilih dan implementasikan tindakan yang
Pain Questionnaire, Brife Pain
beragam (mis., farmakologi, nonfarmakologi,
Inventory
interpersonal) untuk memfasilitasi penurunan
Laporan tentang perilaku
nyeri sesuai kebutuhan
nyeri/perubahan aktivitas (mis.,
Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan
anggota keluarga, pemberi asuhan)
Mengekspresikan perilaku (mis., menangani nyerinya dengan tepat
gelisah, merengek, menangis, Ajarkan penggunaan teknik non farmaklogi
waspada) (seperti,biofeedback,TENS,
Perilaku distraksi hypnosiss,relaksasi,bimbingan antisipasi,
Perubahan pada parameter
terapi musik, terapi bermain, terapi aktivitas,
fisiologis (mis., tekanan darah,
akupressur, aplikasi panas/dingin dan pijatan,
frekuensi jantung, frekuensi
sebelum, sesudah dan jika memungkinkan
pernapasan, saturasi oksigen, dan
ketika melakukan aktivitas yang
end-tidal karbon dioksida (CO2))
Perubahan posisi untuk menimbulkan nyeri sebelum nyeri terjadi atau

menghindari nyeri meningkat, dan bersamaan dengan tindakan


Perubahan selera makan penurun rasa nyeri lainnya)
Putus asa
Sikap melindungi area nyeri Kolaborasi dengan pasien keluarga dan tim
Sikap tubuh melindungi kesehatan lainnya untuk memilih dan
Faktor yang berhubungan :
Agens cedera biologis (mis., mengimplementasikan tindakan penurun
infeksi, iskemia, neoplasma) nyeri nonfarmakologi sesuai kebutuhan
Agens cedera fisik (mis., abses, Berikan individu penurun nyeri yang optimal
amputasi, luka bakar, terpotong, dengan peresepan analgesic
mengangkat berat, prosedur Dukung istirahat/tidur yang adekuat untuk
bedah, trauma, olahraga membantu penurunan nyeri
berlebihan)
Agens cedera kimiawi (mis., luka
Analgesic Administration
bakar, kapsaisin, metilen klorida,
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
agens mustard)
keparahan nyeri sebelum mengobati pasien
Cek perintah pengobatan meliputi obat, dosis
dan frekuensi obat analgesic yang diresepkan
Cek adanya riwayat alergi obat
Pilih rute IV dibandingkan IM untuk
pemberian analgesic secara teratur melalui
injeksi jika diperlukan
Monitor tanda vital sebelum dan sesudah
pemberian analgesic pada pemberian dosis
pertama kali atau jika ditemukan tanda-tanda
yang tidak biasanya

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


(NOC) (NIC)
1 Gangguan Menelan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. Pencegahan Aspirasi
Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk,
Batasan Karakteristik : jam diharapkan mampu mempertahankan
gag refleks, kemampuan menelan
Tahap Perama : Oral kebersihan jalan nafas dengan kriteria :
Pertahankan kepaenan jalan nafas
Abnormalitas pada fase oral pada NOC : Minimalisir penggunaan obat-obatan yang
pemeriksaan menelan Status Menelan diketahui memperlambat pengosongan
Batuk sebelum menelan Mempertahankan makanan dimulut lambung dengan tepat
Menangani sekresi mulut Monitor kebutuhan perawatan terhadap
Bibir tidak menutup rapat
Produksi ludah
saluran cerna
Bolus masuk terlalu tepat Kemampuan mengunyah
Posisikan kepala pasien tegak lurus,
Penantaran secara bolus ke
Kerja lidah tidak efektif pada
samadengan atau lebih tinggi dari 300-900
hipopharing diatur waktunya dengan
pembentukan bolus
(pemberian makan dengan NGT) atau
reflek menelan
Ketidakmampuan membersihkan
Kemampuan untuk membersihkan sejauh mungkin
rongga mulut Jaga kepala tempat tidur ditinggikan 30-45
rongga mulut
Makanan jatuh dari mulut Pembentukan bolus sesuai pada menit setelah pemberian makan
Jaga peralatan suksion tetap tersedia
Makanan terdorong keluar dari waktunya
Pantau cara makan atau bantu jika
Jumlah menelan sesuai dengan ukuran
mulut
diperlukan
atau tekstur bolus
Makanan terkumpul di sulkus Beri makanan dalam jumlah sedikit
Durasi makan dengan respek pada
Periksa posisi NGT atau selang gastronomi
lateral
jumlah yang dikonsumsi
sebelum pemberian makan
Mengunyah tidak efisien Reflek menelan sesuai dengan
Periksa residu pada selang atau
Muntah sebelum menelan waktunya
gastrostomi sebelum pemberian makan
Mempertahankan posisi kepala dan
Pembentukan bolus terlalu lambat Jangan beri makan jika residu terlalu
batang tubuh netral
Refluks nasal banyak (mis., lebih besar drai 250cc pada
Penerimaan makanan
Tersedak sebelum menelan Mempelajari temuan [akan] menelan selang makanan atau lebih besar 100cc
Peruahan kualitas suara
Tahap Kedua : Faring pada selang PEG)
Tersedak
Hindari pemberian cairan atau penggunaan
Abnormalitas fase faring pada Batuk
Muntah zat yang kental
pemeriksaan menelan
Peningkatan usaha menelan Potong makanan menjadi potongan-
Batuk Refluks lambung
potongan kecil
Tidak nyaman dengan menelan
Deman dengan etiologi tidak jelas Haluskan obat-obatan dalam bentuk pil
Gangguan posisi kepala seelum pemberian
Terapi Menelan
Infeksi paru berulang
Jelaskan rasionalislatihan menelan ini
Keterlambatan berulang
kepada pasien atau keluarga
Ketidakadekuatan elevasi laring Bantu pasien untuk duduk tegak (sebisa
Menelan berulang mungkin mendekati 900) untuk
Menolak makanan makan/latihan makan
Bantu pasien untuk memposisikan kepala
Muntah
fleksi menhadap kedepan sebagai
Refluks nasal
persiapan menelan (dagu dilipa).
Suara seperti kumur
Bantu pasien untuk berada pada posisi
Tersedak
duduk selama 30 menit setelah makan
Tahap Ketiga : Esofagus
selesai
Abnormalitas fase esofagus pada Instruksikan pasien untuk membuka dan
pemeriksaan menelan menutup mulut terkait dengan persiapan
Bangun malam hari memanipulasi makanan
Inruksikan pasien untuk tidak bicara
Batuk malam hari
selama makan, jika diperlukan
Bruksisme
Hematemesis Ajari pasien untuk mengucapkan kata
Hiperekstensi kepala ahs untuk meningkatkan elevasi langit-
Kegelisahan yang tidak jelas langit halus, jika memungkinkan
Hindari penggunaan sedotan untuk
seputar waktu makan
minuman
Kesulitan menelan
Monitor pergerakan lidah pasien selama
Manalan berulang
makan
Menolak makanan Periksa mulut apakah ada sisa makanan
Muntah yang berkumpul di satu tempat setelah
Muntah dibantal makan
Instruksikan keluarga/pemberi perawatan
Nyeri epigastrik
bagaimana cara memposisikan ,
Nyeri uluhati
memberimakan dan memonitor pasien
Faktor yang berhubungan :
Defisit Kongingetal :
Abnormalitas jalan nafas atas
Gagal bertumbuh
Gangguan dengan hipotonia
signifikan
Gangguan neuromuskular
Gangguan perilaku mencidrai diri
Gangguan pernapasan
Malnutrisi energi-protein
Masalah perilaku makan
Obstruksi mekanis
Penyakit jantung kongingetal
Riwayat makan dengan slang
Masalah Neurologis :
Abnormalitas laring
Abnormalitas orofaring
Akalasia
Anomali jalan nafas atas atas
Cedera otak
Defek anatomik yang didapat
Dafek laring
Defek nasal
Defek rongga nasofaring
Defek trakea
Gangguan neurolois
Trauma

No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi:
kebutuhan tubuh. selama 3 x 24 jam, diharapkan kebutuhan Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi.
memenuhi kebutuhan metabolik. yaitu sebagai berikut: Identifikasi adanya alergi atau intoleransi

Batasan Karakteristik: Status Asupan Nutrisi : makanan yang dimiliki pasien.


Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
Berat badan 20% atau lebih dibawah Asupan kalori adekuat
mengkonsumsi makan (misalnya, bersih,
Asupan protein adekuat
rentang berat badan ideal
Asupan lemak adekuat berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang
Bising usus hiperaktif
Asupan karbohidrat adekuat
Cepat kenyang setelah makan menyengat).
Asupan serat adekuat
Diare Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
Asupan vitamin adekuat
Gangguan sensasi rasa Asupan mineral adekuat tegak di kursi, jika memungkinkan.
Kehilangan rambut berlebihan Asupan zat besi adekuat Anjurkan keluarga untuk membawa makanan
Kelemahan otot untuk menelan Asupan kalsium adekuat favorit pasien, sementara pasien berada di
Kesalahan persepsi Asupan natrium adekuat
Ketidakmampuan memakan makanan rumah sakit atau fasilitas perawatan, yang
Kram abdomen sesuai.
Kurang informasi Monitor kecenderungan terjadinya penurunan
Kurang minat pada makanan
dan kenaikan berat badan.
Nyeri abdomen
Penurunan berat badan dengan asupan Manajemen Saluran Cerna:
makanan tidak adekuat Catat tanggal buang air besar terakhir.
Sariawan rongga mulut Monitor buang air besar termasuk konsistensi,
Faktor yang berhubungan: bentuk, volume, dan warna, dengan cara yang
Faktor biologis tepat.
Faktor ekonomi Monitor bising usus.
Gangguan psikososial Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi
Ketidakmampuan makan serat, dengan cara yang tepat.
Ketidakmampuan mencerna makanan
Ketidakmampuan mengabsorpsi
nutrient
Kurang asupan makanan
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nutrisi:
kebutuhan tubuh. selama 3 x 24 jam, diharapkan kebutuhan Tentukan status gizi pasien dan kemampuan
Definisi: asupan nutrisi tidak cukup untuk nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil pasien untuk memenuhi kebutuhan gizi.
memenuhi kebutuhan metabolik. yaitu sebagai berikut: Identifikasi adanya alergi atau intoleransi

Batasan Karakteristik: Status Asupan Nutrisi : makanan yang dimiliki pasien.


Ciptakan lingkungan yang optimal pada saat
Berat badan 20% atau lebih dibawah Asupan kalori adekuat
mengkonsumsi makan (misalnya, bersih,
Asupan protein adekuat
rentang berat badan ideal
Asupan lemak adekuat berventilasi, santai, dan bebas dari bau yang
Bising usus hiperaktif
Asupan karbohidrat adekuat
Cepat kenyang setelah makan menyengat).
Asupan serat adekuat
Diare Anjurkan pasien untuk duduk pada posisi
Asupan vitamin adekuat
Gangguan sensasi rasa
Asupan mineral adekuat tegak di kursi, jika memungkinkan.
Kehilangan rambut berlebihan
Asupan zat besi adekuat Anjurkan keluarga untuk membawa makanan
Kelemahan otot untuk menelan
Asupan kalsium adekuat favorit pasien, sementara pasien berada di
Kesalahan persepsi
Ketidakmampuan memakan makanan Asupan natrium adekuat
rumah sakit atau fasilitas perawatan, yang
Kram abdomen
Kurang informasi sesuai.
Kurang minat pada makanan Monitor kecenderungan terjadinya penurunan
Nyeri abdomen dan kenaikan berat badan.
Penurunan berat badan dengan asupan
makanan tidak adekuat Manajemen Saluran Cerna:
Sariawan rongga mulut
Catat tanggal buang air besar terakhir.
Faktor yang berhubungan: Monitor buang air besar termasuk konsistensi,
Faktor biologis bentuk, volume, dan warna, dengan cara yang
Faktor ekonomi tepat.
Gangguan psikososial Monitor bising usus.
Ketidakmampuan makan Instruksikan pasien mengenai makanan tinggi
Ketidakmampuan mencerna makanan
Ketidakmampuan mengabsorpsi serat, dengan cara yang tepat.
nutrient
Kurang asupan makanan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1 Konstipasi Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC :


Batasan Karakteristik selama .x..jam diharapkan: 1. Manajemen Saluran Cerna
a. Catat tanggal buang air besar terakhir
Adanya feses lunak, seperti pasta di dalam NOC
b. Monitor buang air besar termasuk
rectum 1. Eliminasi Usus
Anoreksia frekuensi, konsistensi, bentuk,
Bising usus hiperaktif Kriteria hasil : volume, dan warna, dengan cara
Bising usus hipoaktif
Borborigmi Pola eliminasi normal yang tepat
Darah merah pada feses Gerakan usus terkontrol c. Monitor bisisng usus
Distensi Abdomen Warna feses normal d. Lapor peningkatan frekuensi dan
Feses cair Feses lembut dan berbentuk atau bising usus bernada tinggi
Feses keras dan berbentuk Kemudahan BAB e. Lapor berkurangnya bising usus
Keletihan umum Tekanan sfingter f. Monior tanda dan gejala konstipasi
Massa abdomen yang dapat di raba Otot untuk mengeluarkan feses g. Evaluasi inkontinensia fekal
Massa rektal yang dapat diraba Pengeluaran feses tanpa bantuan
seperlunya
Mengejan pada saat defekasi Suara bising usus normal h. Catat masalah BAB yang sudah ada
Mual
Muntah sebelumnya BAB rutin , dan
Nyeri abdomen penggunaan laksatif
Nyeri pada saat defekasi i. Ajarkan pasien mengenai makanan
Nyeri tekan abdomen dengan teraba makanan tertentu yang membantu
resistensi otot mendukung keteraturan (aktivitas )
Nyeri tekan abdomen tanpa teraba
usus
resistensi otot j. Anjurkan anggota pasien atau
Penampilan tidak khas pada lansia (mis,
keluarga untuk mencetat warna,
perubahan pada status menta,inkontinensia
volume, frekuensi, dan konsistensi
urinarius,jatuh yang tidak jelas
tinja
penyebabnya,peningkatan suhu tubuh) k. Masukkan supositoria rektal, sesuai
Peningkatan tekanan abdomen
Penurunan frekuensi dengan kebutuhan
l. Memulai program latihan sauran
Penurunan volume feses
Perkusi abdomen pekak cerna, dengan cara yang tepat
Perubahan pada pola defekasi m. Mendorong penurunan asupan
Rasa tekanan rektal makanan pembentuk gas, yang sesuai
Sakit kepala n. Instruksikan pasien mengenai
Sering flaktus
Tidak dapat makan makanan tinggi serat, dengan cara
Tidak dapat megeluarkan feses yang tepat
o. Beri cairan hangat setelah makan,
Faktor yang berhubungan
Fungsional dengan cara yang tepat
p. Evaluasi profil medikasi terkait
Kebiasaan defekasi tidak teratur
Kebiasaan menekan dorongan defekasi dengan efek samping-efek samping
Kelemahan otot abdomen gastrointestinal
Ketidakadekuatan toileting
Perubahan lingkungan saat ini
Rata-rata aktivitas fisik harian kurang dari
yang dianjurkan menurut usia dan jenis
kelamin

Mekanis
Abses rektal
Fisura anak rektal
Gangguan neurologis (mis, EEG positif,
trauma kepala,gangguan kejang)
Hemoroid
Kehamilan
Ketidakseimbangan elektrolit
Obesitas
Obstruksi pasca-bedah
Pembesaran prostat
Penyakit Hirschsprung
Prolapse rektal
Rektokel
Striktur anak rektal
Tumor
Ulkus rektal

Farmakologis
Agens farmaseutikal
Penyalahgunaan laksatif

Fisiologis
Asupan cairan tidak cukup
Asupan serat tidak cukup
Dehidrasi
Kebiasaan makan buruk
Ketidakadekuatan gigi geligi
Ketidakadekuatan hygiene oral
Penurunan motilitas traktus
gastrointestinal
Perubahan kebiasaan makan (mis.,
makanan,waktu makan)

Anda mungkin juga menyukai