Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH SENI TARI

SMK PERTIWI KUNINGAN

X TKR 2:
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah
yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan
menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

Makalah
ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas Seni Budaya tentang CABANG
SENI TARI .Makalah ini memuat tentang seni tari tradisional di Indonesia yang
sangat penting kita mempelajarinya dan menjaganya. Walaupun makalah ini mungkin
kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Februari 2016
penyusun
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar
.
Daftar
Isi
..
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
.
2. Tujuan
Penulisan
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pengertian
SeniTari..
2. Tari
Tradisional

3. Jenis-jenis seni
tari.
4. Peran Seni
Tari.
5. Unsur-unsur Gerak
Tari..
6. Unsur-unsur Kaidah Seni
Tari..
7. Tari Tradisional di
Nusantara..
BAB
III PENUTUP
1.
Kesimpulan
..
2.
Saran

DAFTAR
PUSTAKA..
BAB 1

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perjalanan
dan bentuk seni tari di Indonesia sangat terkait dengan perkembangan kehidupan
masyarakatnya, baik ditinjau dari struktur etnik maupun dalam lingkup negara
kesatuan. Jika ditinjau sekilas perkembangan Indonesia sebagai negara kesatuan,
maka perkembangan tersebut tidak terlepas dari latar belakang keadaan
masyarakat Indonesia.
Pada
saat itu, Amerika Serikat dan Eropa secara politis dan ekonomis menguasai
seluruh Asia Tenggara, kecuali Thailand. Menurut Soedarsono (1977), salah
seorang budayawan dan peneliti seni pertunjukan Indonesia, menjelaskan bahwa,
secara garis besar perkembangan seni pertunjukan Indonesia tradisional sangat
dipengaruhi oleh adanya kontak dengan budaya besar dari luar (asing).
Berdasarkan pendapat Soedarsono tersebut, maka perkembangan seni pertunjukan
tradisional Indonesia secara garis besar terbagi atas periode masa pra pengaruh
asing dan masa pengaruh asing. Namun apabila ditinjau dari perkembangan
masyarakat Indonesia hingga saat ini, maka masyarakat sekarang merupakan masyarakat
Indonesia dalam lingkup negara kesatuan. Tentu saja masing-masing periode telah
menampilkan budaya yang berbeda bagi seni pertunjukan, karena kehidupan
kesenian sangat tergantung pada masyarakat pendukungnya.
Tarian
daerah Indonesia dengan beraneka ragam jenis tarian indonesia seni tari membuat
indonesia kaya akan adat kebudayaan
kesenian. Dengan mengenal lebih banyak Tarian adat di seluruh provinsi di
indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih mencintai negeri kita ini. Tarian
Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya
Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat
dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai
budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri. Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi
kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari
yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan
pemerintah.
2. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan penulisan karya tulis ini guna memenuhi tugas dari guru Seni Budaya
yaitu Ibu Netti Herawati S.Sn. Manfaat yang dapat di peroleh oleh penyusun
melalui makalah ini yaitu dapat dimanfaatkan sebagai salah satu acuan dalam
membuat makalah berikutnya, sehingga dalam penyusunan karya tulis yang akan
datang hal-hal yang sudah baik di tingkatkan dan yang salah diperbaiki serta
untuk menambah wawasan kami mengenai sni tari di Indonesia. Melalui makalah ini
manfaat yang dapat diperoleh oleh pelajar adalah sehingga setalah membaca
makalah ini, pelajar dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta
menemukan cara-cara terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di
Indonesia dapat terjaga sampai generasi selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Seni Tari
Seni
tari adalah seni yang mengekspresikan nilai batin melalui gerak yang indah dari
tubuh/fisik dan mimik. Seni tari secara umum memiliki aspek-aspek gerak,
ritmis, keindahan, dan ekspresi. Selain itu, seni tari memilki unsur-unsur
ruang, tenaga, dan waktu. Ruang berhubungan dengan posisi, tingkatan, dan
jangkauan. Posisi berhubungan dengan arah hadap dan arah gerak. Arah hadap,
seperti menghadap kedepan, kebelakang, serong kanan, dan serong kiri, arah
gerak, contohnya menuju kedepan, kebelakang, memutar, atau zigzag. Tingkatan
berhubungan dengan tinggi rensdahnya posisi duduk dan level tinggi dengan
posisi kaki dijinjitkan atau dengan meloncatloncat,. Jangkauan berhubungan
dengan gerak yang panjang atau pendek, gerak yang besar atau kecil.
Tenaga sangat dibutuhkan dalam seni
tari karena dengan tenaga, tari yang ditampilkan lebih kreatif. Tenaga dalam
seni tari sangat berhubungan dengan rasa dan emosi, bukan dengan kekuatan otot.
Gerakan tari yang dikendalikan dan diatur dengan tenaga yang berbeda-beda akan
membangkitkan kesan yang mendalam, bukan hanya bagi penonton, juga bagi si
penari.
2. Tari Tradisional
Tari
tradisional merupakan bentuk tarian yang sudah lama ada, diwariskan secara
turun-temurun, serta biasanya mengandung nilai filosofi, simbolis, dan
religious. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan
Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri. Banyak ahli antropologi
percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara
keagamaan. Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari
perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk
memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian,
tarian lain diilhami oleh alam, tarian jenis purba ini biasanya menampilkan
gerakan berulang-ulang dan tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh
atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia. Tari tradisional Indonesia
mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi
seni tari seperti ; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau,
tarian Palembang, tarian Melayu, taruan Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni
tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap
dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun,
sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang
dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi
masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan.
Sebagai hasilnya, munculah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini
dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna,
penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
Tari tradisional dibagi menjadi :
Tari Keraton
Tari
keraton adalah tari yang semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan.
Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga
bangsawan, berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di
berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya
istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak
dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan
bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih
memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan.
Masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian.
Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan
disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat
lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan
kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan
sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan
dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta
berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian
tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu.
Seperti di Jawa juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian
Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatra Utara,
Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatra Selatan lebih
dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan
budaya Hindu-Buddhanya.
Tari Rakyat
Tari
Rakyat merupakan tari yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Tarian
Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari
masyarakyatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya.
Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari tradisional adalah tari yang
dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di
perkotaan.
Dibandingkan
dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak
istana. Tari rakyat Indonesia relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan
disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh
yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan
fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari
Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi
tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan.
Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika
ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali
disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun
demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia
karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah
dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi,
seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojo dari
Papua.
3. Jenis-Jenis Seni Tari
Jenis
tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu:
*
Tari Tunggal
*
Tari Berpasangan
*
Tari Kelompok/Massal
Tari Tunggal
Tari
Tunggal yaitu tari yang dilakukan oleh satu orang. Contohnya adalah tari gambir
anom, tari koncar, tari gunung sari, tari gatotkaca, tari bondan, tari gambyong
dan tari kukilo.
Tari berpasangan
Tari
berpasangan yaitu tari yang dilakukan dengan berpasangan, laki-laki dengan
perempuan, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan.
Tari Kelompok/Massal
Tari
ini dilakukan dengan ramai-ramai, atau dengan menggunakan banyak penari.
Nah,
oleh karena itu, mari kita berbangga dengan seni tari yang ada di negara kita
dengan cara melestarikannya.
4. Peran Seni Tari
Peranan
seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan
individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi
jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat
berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia
dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 5
antara lain :
Tari Sebagai Upacara
fungsi
tari sebagai sarana upacara merupakan bagian dari tradisi yang ada dalam suatu
kehidupan masyarakat yang sifatnya turun temurun dari generasi ke generasi
berikutnya sampai masa kini yang berfungsi sebagai ritual. tari dalam upacara
pada umumya bersifat sakral dan magis. pada tari upacara faktor keindahan tidak
diutamakan, yang diutamakaan adalah kekuatan yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia itu sendiri ataupun hal hal diluar dirinya. Tari upacara dibagi menjadi
2 yaitu tari adat dan agama
Tari Adat
beberapa
contoh tari uapacar adat adalah bedhoyo ketawang (penobatan raja) gambyong,
karonsih, dan gatot kaca gandrung ( adat perkawinan), kuda lumping, jatilan
(seni tontonan rakyat) tari sekapur sirih untuk penyambutan tamu agung dan tari
rangguk (jambi) untuk persembahan untuk tamu biasa.
Tari Agama
tari upacara agama adalah tari yang diyakini
memiliki karismatik khusus. Apabila tidak dilaksanakan akan berdampak kepada
peri kehidupan selanjutnya. Tari upacara agama memiliki tradisi khusus.,
dilaksanakan dalam konteks yang berhubungan dengan pernyataan penghayan
keagamaan di mana mereka lebih asyik apabila melakukan dengan penghayatan dalam
dan bersifat memuja, dan penghayantan persembahan secara total. Contoh tari
pendet, rangde, rejang, keris, pasraman, gabor, ngaben bedoyo semang, bendaya
ketawang, gandari
Tari Sebagai Sarana Hiburan
salah
satu bentuk penciptaan tari ditujukan hanya untuk di tonton. Tari ini memiliki
tujuan hiburan pribadi lebih mementingkan kenikmatan dalam menarikan. Tari
hiburan disebut tari gembira, pada dasarnya tarian gembira tidak bertujuan
untuk ditonton akan tetapi tarian ini cenderung untuk kepuasan para penarinya
itu sendiri. Keindahan tidak diutamakan, tetapi mementingkan kepuasan
individual, bersifat spontanitas dan improvisasi.
contoh
tari hiburan tari tayub (jatim, jateng), ketuk tilu (jabar), gandrung
(banyuwangi), jogged bumbung (bali), serampang dua belas (Sumatra)
Tari Sebagai Sarana Pertunjukkan
tari
pertunjukkan adalah bentuk momunikasi sehingga ada penyampai pesan dan penerima
pesan. Tari ini lebih mementingkan bentuk estetika dari pada tujuannya. Tarian
ini lebih digarap sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat tarian ini
sengaja disusun untuk dipertontonkan. Oleh sebab itu penyajian tari mengutamakan
segi artistiknya yang konsepsional yang mantab, koreografer yang baik serta
tema dan tujuan yang jelas.
Contoh
tari pertunjukan tari piring (Sumatra), tari ngremo(jatim), gambyong (
surakarta).
5. Unsur-unsur gerak Tari
Menurut
aktifitasnya gerak dapat di bagi menjadi dua macam,yaitu :
Gerak setempat adalah gerak yang
dilakukan tanpa berpindah tempat
Gerak berpindah tempat adalah gerak
yang dilakukan dengan berpindah tempat dapat dilakukan dengan gerak bergeser,
melangkah, meluncur dan melompat.
Menurut
bentuknya,gerak dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu :
Gerak Realistik / Gerak Wantah
adalah gerak yang dilakukan oleh sesorang sesuai dengan apa yang dilihatnya.
Gerak Stilir adalah gerak yang
sudah digubah,gerak tidak wantah dengan cara diperhalus.
Gerak Simbolik adalah gerak yang
hanya sebagai simbol,gerak tidak wantah yang sudah di stilir.
Menurut
sifatnya gerak dapat dapat di bagi menjadi empat,yaitu :
Gerak Lemah adalah gerak yang
dilakukan dengan tidak menggunakan kekuatan otot.
Gerak tegang adalah gerak yang
dilakukan dengan menggunakan otot-otot atau kekuatan.
Gerak lembut adalah gerak yang
dilakukan oleh sesorang yang gerak-gerakannya mengalir.
Gerak kasar adalah gerak-gerak yang
dilakukan oleh sesorang dengan menggunakan otot-otot yang kuat.seperti
hentakan-hentakan kakiyang dilakukan dengan kecepatan tinggi.
6. Unsur-unsur Kaidah Seni Tari
Wiraga adalah kemampuan peragaan ,penguasaan
kelenturan teknik tenaga gerak dan ungkapan gerak yang jelas.
Wirama adalah pengaturan tempo dan
ritmeyang erat sekali hubungannya dengan irama.
Wirasa adalah aspek yang bersifat
rohaniah yang mendukung keseluruhan tarian yang dibawakan penari.
7. Tari Tradisional di Nusantara
Berikut
ini beberapa contoh nama-nama tari Tradisional di seluruh Indonesia.
Dibawah ini teman-teman bisa melihat berbagai jenis tarian daerah
nusantara yang tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia.Dan
juga daftar tarian lengkap seluruh indonesia1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam.
Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan.
Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.

Tari
Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama
yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama
ajaran agama Islam

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan
secara dinamis dan memikat hati.
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang
mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.

Tari
Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di
pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia.
Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah
Pendet menjadi ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir
yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah
I Wayan Rindi.

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu
yang dihormati.

Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian
adat ini berasal dari Rejang Lebong.

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.

Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya
DEngan tari Melayu

Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah
Jambi.

6. Tari-tarian Daerah Jawa Barat

Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang
raja karena cintanya ditolak.

Tari Merak, sebuah tari yang mengisahkan kehidupan burung merak yang serba indah dan
memukau.

7. Tari-tarian Daerah Jawa Tengah


Tari Serimpi, sebuah tarian keraton pada masa silam dengan suasana lembut, agung dan
menawan.

Tari Blambangan Cakil, mengisahkan perjuangan Srikandi melawan Buto Cakil (raksasa).
Sebuah perlambang penumpasan angkara murka.

8. Tari-tarian Daerah JawaTimur

Tari Remong, sebuah tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa, kepahlawanan. Ditarikan
pada waktu menyambut para tamu.

Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan
dan kegagahan.

9. Tari-tarian Daerah kalimantan Barat

Tari Monong, merupakan tari penolak penyakit agar si penderita dapat


sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi

Tari Zapin Tembung, Merupakan suatu tari pergaulan dalam masyarakat Kalimantan Barat.
10. Tari-tarian Daerah Katimantan Selatan

Tari Baksa Kembang, merupakan tari selamat datang pada tamu agung dengan menyampaikan
untaian bunga.

Tari Radab rahayu, di pertunjukan pada upacara tepung tawar, sebelum pengantin pria dan
wanita di persandingkan.

11. Tari-tarian Daerah Kalimantan tengah

Tari Tambun dan bungai, Merupakan tari yang mengisahkan kepahlawanan


Tambun dan Bungai Dalam mengusir musuh yang akan merampas panen rakyat.

Tari Balean Dadas, Merupakan tarian guna memohon kesembuhan bagi mereka yang sakit.
12. Tari-tarian : Daerah Kalimantan Timur

Tari Gong, di pertunjukan pada upacara penyambutan terhadap tatmu agung.


Dapat pula di pertunjukan sewaktu lahir seorang bayi kepala suku.

Tari perang, Tari yang mempertunjukan dua orang pemuda dalam memperebutkan seorang
gadis.
13. Tari-tarian Daerah Lampung.

Tari Jangget, adalah tarian untuk upacar-upacara peradatan. Tarian ini melambangkan keluhuran
budi dan susila rakyat Lampung.
Tari Malinting, merupakan sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat
Lampung. Menceritakan tentang kunjungan Sunan Gunung Jati ke Keraton
Pulung.

14. Tari-tarian Daerah Maluku

Tari Lenso. merupakan tari pergaulan bagi segenap lapisan rakyat masyarakat Maluku.

Tari Cakalele, adalah tari Perang Yang melukiskan jiwa kepahlawanan yang gagah perkasa.

15. Tari-Tarian Daerah Maluku Utara

Tari Perang, Tarian rakyat untuk menyambut para pahlawan yang pualng dari medan juang.

Tari Nahar Ilaa, tarian pengikat persahabatan pada waktu panas Pela kesepakatan
kampung untuk membangun.
16. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Barat

Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad
SAW. Tarian ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara
perkawinan atau upacara khitanan keluarga raja.

Tari Batunganga, sebuah tari berlatar belakang cerita rakyat.


Mengisahkan tentang kecintaan rakyat terhadap putri raja yang masuk ke
dalam batu. Mereka memohon agar sang putri dapat keluar dari dalam batu
itu.
17. Tari-tarian Daerah Nusa Tenggara Timur

Tari Perang, tari yang menunjukkan sifat-sifat keperkasaan dan


kepandaian mempermainkan senjata. Senjata yang dipakai berupa cambuk dan
perisai.

Tari Gareng Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini


berupa ucapan selamat serta mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan
sehat lahir batin dan sukses dalam hidupnya.

18. Tari-tarian Daerah Papua Barat dan Tengah

Tari Suanggi, tarian yang mengisahkan seorang suami ditinggal mati istrinya yang menjadi
korban angi-angi (jejadian).

Tari Perang, tari yang melambangkan kepahlawanan, dan kegagahan rakyat Papua.
19. Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang, tari yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut
para tamu yang dihormati.
Tari Musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena
kecelakaan.
20. Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak, merupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.

Tari Joged Lambak, adalah tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi.

21 Tari-tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tari Kipas, tari yang mempertunjukkan kemahiran para gadis dalam memainkan kipas samhil
mengikuti alunan lagu.

Tari Bosara, merupakan tarian untuk menyambut para tamu terhormat. Gerakan-gerakan
badannya sangat luwes.
22. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tengah

Tari Lumense, tari dari Poso yang merupakan tarian selamat dating untuk menyambut tamu
agung.
Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung.
Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
23. Tari-tarian Daerah Sulawesi Tenggara

Tari Balumpa, merupakan tari selamat datang dalarn menyambut tamu agung. Tari rakyat ini
berasal dari Buton.

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama


sewaktu menumbuk padi. Sentuhan alu pada lesung merupakan irama
tersendiri yang menyentuh hati.
24. Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara
Tari Maengket, merupakan tari pergaulan yang dilakukan secara
berpasang-pasangan. Menggambarkan suasana kasih sayang dan cumbuan.

Tari Polopalo, adalah tari pergaulan bagi muda-mudi daerah Gorontalo.

25. Tari-tarian Daerah Sumatra Barat

Tari Piring : Sebuah tari tradisional yang melambangkan suasana kegotong


royongan rakyat dalam menunaikan tugasnya. Siang hari mengerjakan sawah
ladang dan malam harinya bersukaria bersama-sama.

Tari Payung : Ditarikan oleh sepasang muda-mudi dengan payung di tangan,


sang pria melindungi kepala sang wanita, sebuah perlamban perlindungan
lelaki terhadap wanita.
26. Tari-tarian Daerah Sumatra Selatan
Tari Tanggai, merupakan sebuah tarian dalam menyambut para tamu disertai upacara kebesaran
adat.

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini
sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran
daerah Sumatra Selatan.

27. Tari-tarian Daerah Sumatra Utara

Tari Serampang Dua Belas, Sebuah tari Melayu dengan irama joged diiringi
musik dengan pukulan gendang ala Amerika Latin. Serampang dua belas
merupakan tari pergaulan.

Tari Tor Tor, Sebuah tari dari daerah Batak dengan latar belakang falsafah peradatan dan
ditarikan dalam suasana khusuk.
28. Tari-tarian Daerah Istimewa Yogyakarta

Tari Serimpi Sangu Pati, sebuah tarian keraton pada masalalu disertai suara gamelan dengan
gerak tari yang lembut.
Tari Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang lemah
gemulai.

Tari
Bedaya, merupakan tarian keraton yang di tarikan oleh 9 putri dengan irama yang
lemah gemulai.
1. Tarian Daerah Provinsi Bali
1.Tari Kecak
2.Tari Legong
3.Tari Barongan
4.Tari Pendet
2. Tarian Daerah Banten
1.Tari Prajurit
3. Tarian Daerah Provinsi Bengkulu
1.Tari Andun
2.Tari Bidadari Terminang Anak
3.Tari Ganau
4. Tarian Daerah Provinsi DI Aceh
1.Tari Saman
2.Tari Seudati
5. Tarian Daerah Propinsi DI Yogyakarta
1.Tari Bedaya Pangkur
2.Tari Serimpi
6. Tarian Daerah Gorontalo
1.Tari Dana-Dana
7. Tarian Daerah DKI Jakarta
1.Tari Betawi
2.Tari Yapong
8. Tarian Daerah Jambi
1.Tari Sekapur Sirih
2.Tari Selampir Delapan
9. Tarian Daerah Provinsi Jawa Barat
1.Tari Jaipong
2.Tari Topeng
10. Tarian Daerah Provinsi Jawa Tengah
1.Tari Bambang Cakil
2.Tari Sintren
11. Tarian Daerah Provinsi Jawa Timur
1.Tari Gandrung Banyuwangi
2.Tari Remo
3.Tari Reog Ponorogo
12. Tarian Daerah Provinsi Kalimantan
Barat
1.Tari Monong
2.Tari Zapin
13. Tarian Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan
1.Tari Babujugan
2.Tari Radap Rahayu
14. Tarian Daerah Provinsi Kalimantan
Tengah
1.Tari Dadas dan Bawo
2.Tari Giring-Giring
15. Tarian Daerah Provinsi Kalimantan
Timur
1.Tari Gong
16. Tarian Daerah Kepulauan Riau
1.Tari Tandak,
2.Tori Joged Lambak
17. Tarian Daerah Propinsi Lampung
1.Tari Bedana
2.Tari Jangget
3.Tari Malinting
18. Tarian Daerah Propinsi Maluku
1.Tari Cakalele
2.Tari Lenso
3.Tari Nahar Iaa
4.Tari Perang
5.Tari Tidetide
19. Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Barat
1.Tari Batu Nganga
2.Tari Mpaa Lenggogo
20. Tarian Daerah Propinsi Nusa Tenggara
Timur
1.Tari Gareng Lameng
2.Tari Perang
21 Tarian Daerah Propinsi Papua
1.Tari Musyoh
2.Tari Selamat Datang
3.Tari Sojojo Papua
4.Tari Papua
5.Tari Perang
6.Tari Suanggi
22. Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Selatan
1.Tari Bosara
2.Tari Kipas
3.Tari Pakarena
23 Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
1.Tari patuddu
2.Tari Dero Poso
3.Tari Lumense
4.Tari Pamonte
5.Tari Peule Cinde
6.Tari Torompio
24 Tarian Daerah Propinsi Sulawesi
Tenggara
1.Tari Balumpa
2.Tari Dinggu
3.Tari Lumense
4.Tari Manguru
25. Tarian Daerah Propinsi Sulawesi Utara
1.Tari Katrili
2.Tari Maengket
3.Tari Polo-Palo
26.Tarian Daerah Propinsi Sumatra Barat
1.Tari Lilin
2.Tari Payung
3.Tari Piring
27.Tarian Daerah Propinsi Sumatra Selatan
1.Tari Gending Sriwijaya
2.Tari Putri Bekhusek
3.Tari Tanggai
28. Tarian Daerah Propinsi Sumatra Utara
1.Tari Serampang Dua Belas
2.Tari Tor Tor
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Fungsi Seni serta tujuannya bisa
dibagi menjadi ; Fungsi Religi/Keagamaan, Fungsi Pendidikan, Fungsi Komunikasi,
Fungsi Rekreasi/Hiburan, Fungsi Artistik, Fungsi Guna (seni terapan), dan
Fungsi Kesehatan (terapi).
Jenis
tari ditinjau dari bentuk penyajiannya terbagi tiga kelompok, yaitu: Tari
Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Kelompok/Massal.
Peranan
seni tari untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan
individu, social dan komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan
individu dan social merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi
jiwa dalam kaitannya dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat
berperan sebagai pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia
dalam kaitannya dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3
antara lain :tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari
sebagai sarana pertunjukkan
Dalam
sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga
dan waktu.
Tari tradisional adalah tari
yang telah melampaui perjalanan perkembangannya cukup lama, dan senantiasa
berfikir pada pola-pola yang telah mentradisi. Para ahli antropologi percaya
bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan dan
juga alam. Jenis Tari Tradisional ada dua : Tari keraton adalah tari yang
semula berkembang dikalangan kerajaan dan bangsawan. Tari Rakyat merupakan tari
yang hidup dan berkembang dikalangan rakyat. Setiap daerah provinsi di
Indonesia masing-masing memiliki tarian tradisional.
2. Saran
Dengan mengenal lebih banyak Tarian
adat di seluruh provinsi di indonesia mudah-mudahan membuat kita lebih
mencintai negeri kita ini.
Sekolah seni tertentu di Indonesia
seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian
Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di
Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan
siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di
Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal
sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru
karya mereka.
Semoga seluruh masyarakat Indonesia
dapat terus menjaga dan melestarikan seni tari serta menemukan cara-cara
terbaru untuk mengatasinya agar tarian suatu daerah di Indonesia dapat terjaga
sampai generasi selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.jatikom.com/2015/11/kumpulan-tari-tradisional-indonesia.html
http://www.jatikom.com/

Anda mungkin juga menyukai