Anda di halaman 1dari 10

DASAR-DASAR HUKUM DAN ADMINISTRASI PERENCANAAN

Diajukkan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Hukum dan Administrasi Perencanaan

Disusun Oleh :

Annisa Isnaeni N (10614014)

PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................

1.1 Latar Belakang ...............................................................................................


1.2 Tujuan ............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................

2.1 Definisi Hukum menurut para ahli ................................................................

2.2 Definisi Administrasi menurut para ahli .......................................................

2.3 Definisi Perencanaan menurut para ahli .......................................................

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................

3.1 Pengertian Hukum

3.3.1 Ciri-ciri Hukum .............................................................................

3.3.2 Tujuan Hukum ...............................................................................

3.2 Administrasi Perencanaan .............................................................................

BAB III KESIMPULAN ......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek perencanaan wilayah dan kota tidak dapat terlepas dari aspek
hukum dan administrasi pembangunan. Aspek hukum menentukan hal-hal pokok
seperti dasar hukum yang mengamanatkan suatu kegiatan perencanaan, aturan
bagaimana dan oleh siapa perencanaan itu dilakukan atau proses administrasinya,
bagaimana legalitas suatu produk rencana, serta penegakan hukumnya. Healey
(1997) menegaskan bahwa sistem perencanaan dapat didefinisikan sebagai sistem
hukum dan prosedur yang menetapkan aturan dasar praktik perencanaan.
Perkembangan jenis perencanaan yang dianut atau sedang dilakukan juga
mempengaruhi dalam perumusan dasar hukum kegiatan perencanaan. Aspek
administrasi pembangunan yang erat kaitannya dengan birokrasi, sangat
menentukan efektifitas dan efisiensi dari kegiatan perencanaan wilayah dan kota.
Bahkan lebih dari itu, administrasi pembangunan sangat berpengaruh pada
operasionalisasi dan keberhasilan implementasi suatu rencana. Jadi terdapat
hubungan interaktif antar a hukum dengan administrasi pembangunan, serta antara
hukum dan administrasi pembangunan dengan perencanaan wilayah dan kota.
Hukum sebagai kaidah atau norma memiliki fungsi untuk mewujudkan
ketertiban dalam masyarakat, memberikan kepastian hukum (aliran positivisme
hukum), kebahagiaan (aliran utilitas), dan keadilan (aliran hukum alam).
Perencanaan secara umum merupakan suatu rangkaian proses untuk menentukan
tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia, dalam rangka mencapai suatu hasil atau tujuan. Pada
prinsipnya administrasi perencanaan adalah bagian dari administrasi pembangunan.
Pembangunan adalah perubahan ke arah kondisi yang lebih baik melalui upaya
yang dilakukan secara terencana, sehingga tentunya mencakup lebih dari aspek
perencanaan, karena masih ada aspek lainnya seperti aspek pelaksanaan atau
implementasi rencana, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi. Hukum
administrasi pembangunan pada dasarnya mengatur campur tangan pemerintah
dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat untuk mengarahkan kepada
perubahan yang telah direncanakan.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari hukum dan administrasi perencanaan
2. Untuk mengetahui ciri dan tujuan hukum
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Hukum Menurut Para Ahli

Hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau perbuatan manusia


di dalam masyarakat, yang pelaksaannya dapat di paksakan dan bertujuan
mendapatkan tata atau keadilan.

Menurut Prof.Dr.P.Brost definisi hukum diatas tergolong dalam definisi


hukum bersifat Dogmatik-Normatif, karena definisi ini terdapat pengertian bahwa
hukum adalah keseluruhan peraturan bagi perbuatan manusia, yang pelaksanaanya
dapat di paksakan, dan ini adalah salah satu ciri dari hukum positif, dan hukum
positif bersifat Dogmatik-Normatif. Dan pendapat ini hanya memandang hukum
sebagai seperangkat aturan dan kaedah sehigga bisa di tindaklanjuti dengan dasar
Hukum Positif, karena di luar hukum positif tidak ada hukum.

2.2 Definisi Administrasi Menurut Para Ahli


Menurut Ulbert: administrasi dalam artian luas didefinisikan sebagai
penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis baik internal
ataupun eksternal dengan maksud menyediakan keterangan serta memudahkan
untuk mendapatkan kembali baik itu sebagian ataupun seluruhnya. Sedangkan
pengertian administrasi dalam artian sempit adalah dikenal dengan istilah tata
usaha.

2.3 Definisi Perencanaan Menurut Para Ahli


Menurut George R.Terry, perencanaan adalah pemilihan dan
menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi-asumsi yang
berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Hukum

Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah
laku manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek
terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum
mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarat berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum
sehingga dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur kehidupan masyarakat dan
menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.

3.1.1 Ciri-ciri Hukum

Hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman,


kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat.
Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses
pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum yang
berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap orang
tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

Berikut adalah ciri-ciri hukum :

1. adanya perintah dan atau larangan;


2. perintah dan atau larangan itu harus dipatuhi setiap orang; dan
3. adanya sanksi atau hukuman.

3.1.2 Tujuan Hukum

Tujuan hukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban,


ketenteraman, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan
bermasyarakat. Dengan adanya hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan
melaui proses pengadilan dengan prantara hakim berdasarkan ketentuan hukum
yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk menjaga dan mencegah agar setiap
orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya sendiri.

3.2 Administrasi Perencanaan

Dalam literatur ilmu administrasi, terdapat berbagai pengertian mengenai


administrasi. Yang paling mendasar adalah pengertian dari Waldo, yang
menyatakan bahwa administrasi negara adalah species dari genus administrasi, dan
administrasi itu sendiri berada dalam keluarga kegiatan kerjasama antar manusia.
Administrasi pembangunan dimana tercakup di dalamnya administrasi
perencanaan, pada dasarnya bersumber dari administrasi negara. Dengan demikian,
kaidah-kaidah umum administrasi negara berlaku pula pada administrasi
pembangunan. Namun administrasi pembangunan memberi perhatian lebih luas
daripada hanya membahas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam
pengertian umum, seperti memelihara keamanan, hukum dan ketertiban,
mengumpulkan pajak, memberikan pelayanan publik, dan menyelenggarakan
hubungan dengan negara lain. Administrasi pembangunan bersifat dinamis dan
inovatif, karena menyangkut upaya mengandalkan perubahan-perubahan sosial.
Dalam upaya itu administrasi pembangunan sangat berkepentingan dan terlibat
dalam pengerahan sumber daya dan pengalokasiannya untuk kegiatan
pembangunan (Katz, 1971).
Administrasi pembangunan berkembang karena adanya kebutuhan di
negara-negara yang sedang membangun untuk mengembangkan lembaga-lembaga
dan pranata-pranata sosial, politik, dan ekonominya, agar pembangunan dapat
berhasil. Perkembangannya, baik dalam tataran teoritik maupun dalam praktik,
mengikuti perkembangan pemikiran studi administrasi, khususnya administrasi
negara dan studi pembangunan. Dari segi fungsinya, administrasi pembangunan
memiliki 2 sisi yaitu (Waldo); (1) Pembangunan administrasi (penyempurnaan
administrasi) dan (2) Administrasi pembangunan (administrasi bagi pembangunan).
Pembangunan administrasi adalah usaha penyempurnaan administrasi negara
sering disebut sebagai pembangunan bidang administrasi (the development of
administration), wujudnya adalah organisasi yang karakteristiknya cenderung statis
dan mengikuti pola tertentu. Sedangkan administrasi bagi pembangunan adalah
pembinaan dibidang administrasi untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan, sering juga disebut sebagai administrasi untuk pembangunan (the
administration for development), dan wujudnya adalah manajemen yang memiliki
karakteristik cenderung dinamis dan menunjukkan gerakan/proses. Fungsi-fungsi
dari administrasi bagi pembangunan, adalah perencanaan, pengerahan sumber daya,
pengerahan partisipasi masyarakat, penganggaran, pelaksanaan pembangunan,
koordinasi, pemantauan dan evaluasi, pengawasan, peran informasi.
Penyempurnaan administrasi negara dan pembinaan administrasi untuk mendukung
perencanaan serta pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh, pada dasarnya
juga membutuhkan perencanaan.
BAB IV

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Administrasi


pembangunan dimana tercakup di dalamnya administrasi perencanaan, pada
dasarnya bersumber dari administrasi negara. Dengan demikian, kaidah-kaidah
umum administrasi negara berlaku pula pada administrasi pembangunan. Namun
administrasi pembangunan memberi perhatian lebih luas daripada hanya membahas
penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam pengertian umum, seperti
memelihara keamanan, hukum dan ketertiban, mengumpulkan pajak, memberikan
pelayanan publik, dan menyelenggarakan hubungan dengan negara lain.
Administrasi pembangunan bersifat dinamis dan inovatif, karena menyangkut
upaya mengandalkan perubahan-perubahan sosial.
DAFTAR PUSTAKA

https://jhansem.wordpress.com/2009/03/10/administrasi-perencanaan-
pembangunan-dan-perencanaan-pembangunan/

http://artonang.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-unsur-ciri-sifat-tujuan-dan.html

https://andrilamodji.wordpress.com/hukum/pengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-
macam-macam-pembagian-hukum/

Anda mungkin juga menyukai