Anda di halaman 1dari 12

URBAN NOISE

URBAN ENVIROMENTAL & ECOLOGY


PENDEKATAN PARAMETRIK ARSITEKTUR DALAM PERENCANAAN KAWASAN QUITER CITIES PADA
LALU LINTAS JALAN : STUDI KASUS KAWASAN GONDOMANAN

TANIA GHINA PUSPITA 14512125


Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No.48 Tahun
1996 adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu ter-
tentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (Fei-
dihal, 2007). Kebisingan akibat lalu lintas adalah salah satu bunyi yang tidak dapat dihindari dari
kehidupan modern dan juga salah satu bunyi yang tidak dikehendaki (Wardika et al, 2012).
Dampak dari banyaknya laju kendaraan,kepadatan penduduk, volume lalu lintas, kecepatan
lalu lintas, kepadatan wilayah jalan ialah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan ruang dengan
jumlah penduduk yang ada dan menentukan indikator bentuk perkotaan dengan dampak kebisingan.
Karena sifatnya yang berbahaya, tujuannya adalah untuk mendeskripsikan efek kebisingan, menandai
tingkat dan hubungan antara kebisingan dengan kawasan perkotaan. Maka dari itu perlulah diben-
tuk perencanaan kawasan pereduksi bising guna mencapai citra untuk promoting quieter cities.

Keywords: Urban Noise, road-traffic, representative time interval, short-term measurements.


Kecamatan Gondomanan ini terletak pada kawasan Kota Kebisingan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkun-
Yogyakarta yang termasuk kota administratif. Kota administratif gan Hidup RI No.48 Tahun 1996 adalah bunyi yang tidak
ini terbentuk secara organik dan tidak ada pola yang diatur da- diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan wak-
lam grid yang tegas. Kawasan ini merupakan daerah perkotaan tu tertentu yang dapat menimbulkan gangguan keseha-
di Kota Yogyakarta yang padat akan penduduknya. Dapat dilihat tan manusia dan kenyamanan lingkungan (Feidihal, 2007).
berdasarkan data BPS Kecamatan Gondokusuman dalam angka Kebisingan akibat lalu lintas adalah salah satu bunyi yang ti-
yang menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk dak dapat dihindari dari kehidupan modern dan juga salah
diantara tahun 2010 hingga tahun 2015. Data di tahun 2010 satu bunyi yang tidak dikehendaki (Wardika et al, 2012).
menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Kecamatan Gon- Dampak dari banyaknya laju kendaraan,kepa-
domanan mencapai 13.029 jiwa dan di tahun 2015 bertambah datan penduduk, volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas,
menjadi 15.078. Hal ini berarti peningkatan jumlah penduduk kepadatan wilayah jalan ialah terjadi ketidakseimbangan
pada Kawasan Gondomanan sangat cepat dalam kurun wak- antara kebutuhan ruang dengan jumlah penduduk yang
tu tersebut. Dari peningkatan itu,tingkat keberhasilan suatu kota ada dan menentukan indikator bentuk perkotaan den-
dapat dilihat dari perkembangan kota tersebut. Pertumbuhan gan dampak kebisingan. Karena saat ini Kawasan Gon-
penduduk yang semakin meningkat dan banyaknya jenis infras- domanan kebutuhan akan ruang bagi penduduk jauh leb-
truktur menunjukkan laju perkembangan kota yang semakin pa- ih tinggi daripada keberadaan ruang wilayah yang ada.
dat. Perkembangan yang semakin pesat dan padat mengakibat-
kan meningkatkan jumlah kendaraan pada lalu lintas jalan . Hal
ini ditunjukkan dari data statistik pengendara bermotor yang ada
yaitu 257.231 pada tahun 2012 dan 300.444 pada tahun 2013.
Dengan mengenalkan model statistik spasial sebagai
model autoregresif spasial (SAR) dan model kesalahan spasial
(SEM), selain model klasik linier untuk memperhitungkan spa-
sial, ketergantungan dalam menentukan tingkat kebisingan lalu
lintas jalan ada kaitannya untuk indikator bentuk perkotaan.
Hasilnya menunjukkan model statistik spasial lebih dari 80%
tingkat kebisingan. Oleh karena itu, para peneliti mengadopsi mod-
el SAR untuk analisis dampak langsung dan tidak langsung dari ind-
ikator bentuk perkotaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GSI,
FSI, volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, luas jalan kepadatan,
dan fraksi kawasan industri ada dampak langsung dan tidak langsung
pada tingkat kebisingan lalu lintas jalan. Dampak tidak langsung un-
tuk semua variabel lebih besar daripada dampak langsungnya.

Anda mungkin juga menyukai