Anda di halaman 1dari 11

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN


PKN TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT
(MPR) PADA SISWA KELAS IV SD GMIT NAIONI KECAMATAN
ALAK KOTA KUPANG

OLEH

JAKOBA A. ELIK

JURUSAN/PRODI : PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasan pendidikan kewarganegaraan sesungguhnya meliputi hubungan


antara warga negara dan negara, serta pendidikan bela negara yang semua itu
berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofis bangsa. Tujuan utama
Pendidikan Kewarganegaraan ialah menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan
kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila.
Untuk tujuan dimaksud guru bertanggungjawab melaksanakan
pendidikan di sekolah dalam arti memberikan bimbingan dan pengajaran kepada
siswa dalam rangka menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta
membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air ini. Oleh karena itu guru beursaha
mendampingi siswa dengan berbagai strategi belajar agar selain siswa
memperoleh nilai yang baik, tapi juga memahami dan mengaplikasikan ilmu
dalam hidup sehari-hari (Udin, 2004).
Sehubungan dengan hasil belajar PKN, penulis menemukan persoalan
pada siswa kelas IV SD GMIT Naioni kecamatan Alak Kota Kupang dalam
belajar memahami materi tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dari
hasil pengamatan dan hasil belajar menunjukkan tidak semua memperoleh nilai
tuntas dengan strategi yang kurang tepat karena guru lebih banyak berceramah
sehingga siswa merasa bosan untuk mengikuti pelakaran. Untuk itu, guru
dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan
dikembangkan pada setiap pembelajaran di kelas. Cara ini dipandang lebih baik
karena akan mempengaruhi motivasi dan keaktifan siswa untuk belajar lebih
rajin sehingga memperoleh hasil belajar yang tinggi.

Salah satu upaya meningkatkan pemahaman dan hasil belajar PKN


tentang Majelis Permusyaratan Rakyat pada siswa kelas IV SD GMIT Naioni
yaitu dengan menggunakan metode demonstrasi. Berdasarkan alasan tersebut
maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan
memilih judul : PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN
TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT (MPR) PADA
SISWA KELAS IV SD GMIT NAIONI KECAMATAN ALAK KOTA
KUPANG

B. Rumusan Masalah dan pemecahannya


Sejalan dengan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : apakah penerapan metode demonstrasi
dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKN tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada siswa kelas IV SD GMIT Naioni?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar mata
pelajaran PKN tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dengan metode
demonstrasi pada siswa kelas IV SD GMIT Naioni.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan yang diajukan pada penelitian ini adalah : penerapan
metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran PKN
tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) siswa kelas IV SD GMIT
Naioni?
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian hendaknya dapat meningkatkan atau memperbaiki
kualitas pembelajaran di kelas dan hasil penelitian ini juga dapat mempunyai
kontribusi terhadap siswa dan guru.
1. Siswa
a. Untuk meningkatkan ketrampilan menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
b. Untuk meningkatkakan pemahaman siswa tentang tugas dan fungsi
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
c. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
2. Guru
a. Menambah kreatifitas guru menggunakan metode pembelajaran yang
relevan dengan materi yang disampaikan.
b. Mendorong guru untuk melakukan proses perbaikan pembelajaran
jika mengalami kegagalan dalam pembelajaran.
c. Dapat dijadikan bahan pertimbangan dan peningkatan pembelajaran
sekolah dasar, khususnya untuk meteri Majelis Permusyawaratan
Rakyat.
3. Dosen
a. Dosen lebih profesional dalam melakukan penelitian terutama yang
berkaitan dengan penelitian strategi pembelajaran dan sebagai
referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
b. Menambah wawasan tentang hal-hal yang terkait pembelajaran PKN
di sekolah dasar. Hal ini juga bermanfaat untuk membekali mahasiswa
(calon guru) sebelum mereka mengajar di sekolah.

F. Definisi Operasional
Pada penelitian ini dapat dikemukan beberapa definisi operasional .
1. Metode diskusi adalah salah satu cara mengajar, dimana guru melakukan
suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya seraya
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan
disampaikan dan dievaluasi oleh guru (Syah , 2000 :54 dalam Hamalik).
2. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai dengan kuantitas
tertentu atau nilai kerja yang dilakukan terhadap suatu pelajaran
(Ricciardi, 1996 dalam chatarina, 2004).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Metode Demonstrasi
Menurut Udin (2004), Demonstrasi merupakan metode yang sangat
efektif, sebab sangat membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha
sendiri berdasarkan fakta dan data yang benar. Metode demonstrasi
merupakan metode penyajian pembelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi suatu atau
benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi
demonstrasi dapat menyajikan bahan pembelajaran lebih konkret. Dalam
strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung
keberhasilan belajar.
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa
kelebihan, (Udin, 2004) diantaranya :
1. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
2. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
3. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki
kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran meteri
pembelajaran.
Disamping beberapa kelebihan metode demonstrasi juga memiliki
beberapa kelemahan, diantaranya :
1. Metode demonstrasi memperlukan persiapan yang lebih matang,
sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal
sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif. Bahkan
sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukkan suatu prose tertentu
guru harus beberapa kali mencobanya telebih dahulu, sehingga dapat
memakan waktu yang banyak.
2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang
memadai yang berarti penggunaan metode ini memerlukan
pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan metode
ceramah.
3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang
khusus, sehingga guru dituntut untuk lebih bekerja lebih profesional.
Di samping itu, demonstrasi juga memerlukan kemampuan dan
motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran
siswa.

Langkah-langkah menggunakan metode demontrasi (Sadiman, 1997)


sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan :
1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
2. Persiapan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
dilakukan.
3. Lakukan uji coba demonstrasi.
b. Tahap pelaksanaan
1. Langkah pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, diantaranya : a) aturlah tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas
apa yang didemonstrasikan. b) kemukakan tujuan apa yang harus
dicapai oleh siswa. c) kemukakan tugas-tugas apa yang harus
dilakukan oleh siswa, misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-hal
yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
2. Langkah pelaksanaan demonstrasi, a) mulailah demonstrasi
dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir,
misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-
teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan
demonstrasi. b) ciptakan suasana yang menyejukkan dengan
menghindari suasana yang menegangkan. c) yakinkan bahwa
semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan
memperhatikan reaksi seluruh siswa. d) berikan kesempatan
kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai
dengan apa yang akan dilihat dari proses demonstrasi itu.
3. Langkah mengakhiri demonstrasi. Apabila demonstrasi selesai
dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan
memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan
pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan
pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa
memahami proses demonstrasi dengan ini atau tidak. Selain
memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demosntrasi
itu untuk perbaikan selanjutnya.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Subyek dan Lokasi Penelitian


Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD GMIT Naioni yang terdiri
dari 34 orang siswa. sekolah tersebut berlokasi di Kelurahan Naioni
Kecamatan Alak Kota Kupang.
B. Waktu dan Lama Penelitian
Penelitian dilakukan selama 6 bulan, mulai dari bulan Juli sampai dengan
Desember 2013. Persiapan penelitian dilakukan pada bulan Juli-September
dan pelaksanaan tindakan dilakukan pada bulan Juli sampai dengan
Nopember 2013.
C. Rancangan dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan dua
siklus. Masing-masing siklus terdiri atas beberapa pertemuan, melalui tahap
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran.
Guru menyusun skenario pembelajaran mengenai Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Guru mempersiapkan media pembelajaran yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Guru mempersiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan yang
meliputi :
Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan
menyampaikan salam dan mengingatkan apa yang telah
dipelajari sebelumnya dan secara ringkas guru mengaitkan
antara pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya dengan
apa yang akan dipelajari hari ini dengan pengajuan beberapan
pertanyaan, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai dalam pelajaran hari ini (5 menit).
Guru menjelaskan tentang majelis Permusyawaratan Rakyat,
Guru memberi motivasi kepada siswa dengan mengajukan
pertanyaan yang berhubungan dengan meteri pembelajaran
dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan (30 menit).
Guru menugaskan siswa untuk melakukan pengamatan dan
menyampaikan simpulan dari hasil pembelajaran hari ini dan
memberikan arahan untuk pembelajaran akan datang (5
menit).
c. Observasi
Menurut pengamatan peneliti, secara keseluruhan proses
perbaikan pembelajaran PKN berjalan dengan baik. Namun dari
hail evaluasi siklus 1 ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa
kelas IV belum maksimal karena tidak semua siswa mencapai
prestasi yang baik.
d. Refleksi
Setelah dievaluasi jalannya perbaikan pembelajaran siklus 1
masih terdapat banyak kelemahan, maka perlu dibuat
perencanaan untuk perbaikan proses pembelajaran pada siklus 2
dengan mengubah metode pembelajaran dengan tujuan semua
siswa memperoleh prestasi yang baik.

2. Siklus 2
a. Rencana
Guru mempersiapankan hasil evaluasi dari siklus 1 dan
mempersiapkan semua media yang dibutuhkan dalam proses
pembelajaran hari ini.
b. Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang dilakukan pada tahap ini sesuai dengan
perencanaan pada siklus 2 yang sudah diperbaiki berdasarkan
hasil refleksi pada siklus 1.
c. Observasi
Tahap ini menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan prestasi
belajar siswa dan kinerja guru dalam proses perbaikan pembelajaran
siklus 2. Dasar penilaian ini adalah hasil evaluasi belajar siswa pada
siklus 1.
d. Refleksi
Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran siklus 2, maka dapat diketahui bahwa hasil belajar
siswa sudah baik dan terdapat perubahan dalam prestasi belajar siswa
kelas IV SD GMIT Naioni.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :
1. Skor tes dengan soal evaluasi pada setiap akhir siklus
2. Skor aktifitas bertanya yang berkaitan dengan pembelajaran hari ini.
E. Prosedur pengumpulan data
1. Tes : soal bentuk esay yang diberikan setelah penerapan metode
demonstrasi tentang MPR
2. Observasi : dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
teknik analisis data secara kualitatif. Analisis data seperti ini dilakukan
secara langsung selama peneliti berada di lokasi penelitian hingga akhir
pengumpulan data.
Daftar Pustaka

Chatarina. 2004. Psikologi Belajar dan Pembalajran. Semarang : UNNes.

Hamalik. 2003. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Sadiman, Arif. 1997. Media Pendidikan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Udin S. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai