Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan bahan
kayu baik jenis maupun kuantitasnya, maka pemakaian bahan kayu untuk
konstruksi dapat dikembangkan, walaupun pada saat ini manusia lebih
menyukai bahan beton atau bahan baja untuk struktur dari suatu bangunan.
Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus menerus
dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih
terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan diusahakan
pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur yang ekonomis, mudah
diperoleh, mudah pengerjaannya, mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur
dengan biaya yang relatif murah. Kayu merupakan salah satu bahan
bangunan yang banyak dijumpai, sering dipakai dan relatif mudah untuk
mendapatkannya. Berat jenis kayu lebih ringan bila dibanding baja ataupun
beton, selain itu kayu juga mudah dalam pengerjaannya. Ditinjau dari segi
struktur, kayu cukup baik dalam menahan gaya tarik, tekan dan lentur.
Ditinjau dari segi arsitektur, bangunan kayu mempunyai nilai
estetika yang tinggi. Sebagai bahan bangunan yang dapat dibudidayakan
(renewable), kayu menjadi bahan bangunan yang relatiif ekonomis. Pada
pembangunan prasarana fisik, kayu sebagai unsur bahan bangunan turut
memegang peranan penting. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk
menghemat penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan mengatasi
keterbatasan ukuran kayu yang ada di pasaran, maka dilakukan kombinasi
antara kayu dan beton dalam satu kesatuan struktur komposit. Penggunaan
kayu tidak hanya untuk di darat, tetapi juga di laut yaitu berupa kapal kayu,
dermaga, tiang pancang dan lainnya. Kayu yang digunakan tersebut tidak
luput dari serangan penggerek di laut. Jenis penggerek ini sangat banyak,
pada umumnya dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu Mollusca dan
Crustacea. Penyebaran binatang ini sangat luas, hampir ada di seluruh
perairan, di daerah tropis dapat dijumpai sepanjang tahun. Serangan-

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 1


serangan yang terjadi berupa lubang gerek pada bagian kapal, dermaga atau
tiang pancang yang terendam air, sehingga sangat merugikan dan berbahaya
bila terkena gelombang. Penelitian telah dilakukan terhadap 200 jenis kayu
yang direndam di laut selama 6 bulan, diuji ketahanannya terhadap
penggerek di laut. Hasilnya menunjukkan bahwa kelas ketahanan kayu
dapat dinilai melalui tingkat serangan penggerek terhadap kayu.
Struktur adalah susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang
menerima beban atau konstruksi utama dari bangunan tanpa mempedulikan
apakah konstruksi tersebut kelihatan atau tidak kelihatan. Struktur bangunan
umumnya terdiri atas konstruksi pondasi, dinding, kolom, pelatlantai, dan
kuda-kuda atap.Kuda-kuda atap adalah konstruksi(salah satu contoh; kayu)
yang terdiri dari balok melintang (yang menerima gaya tarik),balok sebagai
penopang atau tiang (yang menerima gaya tekan) guna menyangga dari
gording dan kasau serta pelapis atap.Walaupun atap itu ringan, pengaruh
luar terhadap konstruksi dan penutupnya baik terhadap suhu (sinar
matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhahap
gaya horizontal (angin dan gempa) dan kebakaran harus tetap dijamin ada
konstruksi atap terdapat bahan bangunan utama seperti salah satu
contohnya;kuda-kuda kayu. Sedangkan sebagai bahan penutup adalah
genting flam, genting pres,sirap, seng gelombang, serta genting atau pelat
semen berserat. Konstruksi yang dipilih maupun bahan penutup akan
mempengaruhi atau menentukan kemiringan atap.
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi
struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu,
baja, dan beton bertulang.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari perencanaan kuda-kuda kayu ini adalah utuk
mendapatkan perencanaan konstruksi kuda-kuda kayu yang secara teknik
layak dan aman sebagai penyangga utama pada struktur atap.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 2


Manfaat dari perencanaan kuda-kuda kayu untuk bahan belajar pada
perencana khususnya dan memberikan masukan kepada masyarakat pada
umumnya mengenai konstruksi rangka atap kuda-kuda kayu yang layak dan
aman.

1.3. Rumusan Masalah


Dalam perencanaan konstruksi rangka atap kuda-kuda kayu ini, rumusan
masalah yang akan dibahas yaitu:
1. Berapa panjang batang dari konstruksi rangka atap kuda-kuda ?
2. Berapa dimensi gording yang layak digunakan ?
3. Berapa pembebanan akibat berat sendiri dan angin ?
4. Berapa gaya-gaya batang yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda
(berat sendiri dan angin) ?
5. Berapa dimensi kuda-kuda yang digunakan ?
6. Berapa dimensi kolom yang digunakan ?
7. Berapa dimensi pondasi yang sesuai dengan beban yang dipukul ?

1.4. Lingkup Pembahasan


Berdasarkan rumusan diatas, maka lingkup pembahasannya meliputi:
Menghitung panjang batang konstruksi kuda-kuda
Menghitung dimensi gording
o Menghitung skema pembebanan
Menghitung beban sendiri
Menghitung beban kebetulan atau beban hidup
Menghitung beban angin
o Menghitung kombinasi pembebanan
Untuk beban sendiri dan beban kebetulan
Untuk beban sendiri dan beban angin
o Menghitung kontrol tegangan
Untuk beban sendiri dan beban kebetulan
Untuk beban sendiri dan beban angin
o Menghitung kontrol lendutan

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 3


Untuk beban sendiri dan beban kebetulan
Untuk beban sendiri dan beban kebetulan
Menghitung pembebanan
Perhitungan beban mati
Perhitungan beban angin
Perhitungan beban hidup
Perhitungan Kuda-Kuda
o Perhitungan statika (cremona)
Beban mati dan beban hidup
Beban angin
o Menghitung dimensi batang
Batang bawah (B)
Batang atas (A)
Batang diagonal (D)
Batang vertikal (V)
Perhitungan sambungan
Sambungan batang atas A1
Sambungan batang atas A2
Perhitungan titik simpul I
Perhitungan titik simpul II
Perhitungan titik simpul III
Perhitungan titik simpul IV
Perhitungan titik simpul V
Perhitungan titik simpul VI
Perhitungan titik simpul VII
Perhitungan titik simpul VIII
Perhitungan titik simpul IX
Menghitung kolom dan penempatan perangkainya
Menghitung pondasi

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 4


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kayu


Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan
bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan
kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak
dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengetian kayu disini ialah sesuatu
bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang
merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-
bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan
penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu
bakar. Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan
(pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam.
Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain:
a. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70
% berat kayu.
b. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28%
dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan
srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
c. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu,
seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan
ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin,
zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya.
d. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan
selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat
kayu.

2.2. Klasifikasi Kayu


a. Pengawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama yaitu
serangga dan jamur.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 5


b. Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis dari luar,
antara lain : daya dukung, daya tarik, daya tahan dan sebagainya.
c. Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap
serangan hama dinyatakan dalam kelas awet I, II, III. Makin besar angka
kelasnya makin rendah keawetannya.
d. Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap
kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan
V. Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya.

2.3. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kayu untuk Konstruksi


a. Keuntungan
Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah,
Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik,
Mudah didapatkan dan relative murah. Mudah didapatkan khususnya di
Indonesia dan harganya pun relative murah dibandingkan dengan beton
atau baja.
Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah,
sehingga sangat baik untuk partisi,
Memiliki sisi keindahan yang khas, dan seni yang tinggi,
Mudah Dikerjakan,
Tahan terhadap Gempa, karena struktur kayu tidak sekaku struktur
beton dan relative ringan dimana besarnya gaya gempa yang bekerja
pada suatu bangunan dipengaruhi oleh berat sendiri bangunan tersebut,
Mudah diganti dalam jangka waktu yang singkat atau tidak
membutuhkan waktu yang lama bila dibandingkan dengan bahan
bangunan lain seperti beton atau baja apabila ada perbaikan.
Mampu menahan gaya tarik, tekan (desak) serta lentur.

b. Kerugian
Rentan terhadap bahaya kebakaran, dikarenakan sifat kayu yang mudah
terbakar. Berbeda dengan beton atau baja yang masih ada toleransi
temperature panas, sedangkan kayu tidak ada toleransi.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 6


Mudah diserang rayap, serangga dan sejenis pengrusak kayu yang
lainnya,
Pemuaian dan susut yang relative besar. Pemuaian serta susut yang
besar akan terjadi pada kayu yang masih dalam keadaan basah atau
yang baru ditebang sehingga kayu yang baru ditebang harus
dikeringkan sampai kering mati barulah dugunakan untuk menghindari
pemuaian serta susut yang lebih besar.
Pembebanan untuk jangka panjang lendutannya sangat besar. Balok
kayu yang sudah lama dibebani akan mengakibatkan lendutan yang
besar seiring dengan bertambahnya umur pemakaian kayu atau
menurunnya kekutatan kayu.
Tidak bisa digunakan untuk bentang-bentang yang panjang.
Penggunaan kayu pada struktur bentang panjang seperti kuda-kuda
yang panjang lendutan kayu yang dihasilkan sangat besar.
Kurang homogen dengan adanya cacat-cacat alami seperti arah serat
yang membentuk penampang, spiral, diagonal, mata kayu dan
sebagainya. Kurang homogen pada kayu akibat adanya cacat alami
seperti ini dapat menurunkan mutu kayu serta kekutannya sehingga
kurang tepat bila digunakan sebagai struktur utama.
Perlu adanya perawatan khusus. Seperti pengecatan agar memperlambat
lapuknya kayu dan yang perlu diperhatikan adalah menjaga kayu dari
serangan serangga baik ia kumbang, rayap serta serangga-serangga lain
yang dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan dari pada kayu
terebut.
Beberapa jenis kayu kurang awet. Ada beberapa jenis kayu yang kurang
awet sehingga untuk penggunaannya pada struktur utama kurang bagus,
contohnya tiang pancang kayu karena sebagian kayu apabila direndam
terus didalam air dia akan semakin awet dan tahan lama.
Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban
dan pengaruh waktu pembebanan. Ini sudah jelas bahwa kekuatan kayu
sangat dipengaruhi oleh jenis dan mutu seperti kayu jati, galam dan
sebagainya.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 7


Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur
bangunan yang berskala besar dan tinggi. Dalam perencanaan suatu
struktur bangunan dari kayu, perencana harus mengetahui ukuran-
ukuran kayu yang umumnya dijual dipasaran dan perencana tidak bisa
membuat ukuran kayu untuk strukturnya sesuka hati karena
keterbatasan ukuran kayu yang ada dipasaran kecuali harus mengolah
sendiri ukurannya namun ini sangat jarang sekali dilakukan.
Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relative mahal dan
ketersediaan terbatas (langka). Seperti kayu Ulin misalnya yang
memiliki mutu tinggi dan harganya pun jauh lebih mahal serta
ketersediaannya terbatas.

2.4. Kayu Sebagai Bahan Bangunan Penutup Atap


a. Sifat kayu sebagai material bahan konstruksi
Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai
mempunyai sifat-sifat umum, yaitu sifat yang menyebabkan kayu selalu
dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut antara lain ; Kayu merupakan
sumber kekayaan alam bisa digunakan sebagai bahan baku untuk
konstruksi atap. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses
untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai
bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain Kayu tidak
mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan
lain.misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan
terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar
seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak
dipunyai oleh bahanbahan baja, beton, atau bahanbahan lain yang bisa
dibuat oleh manusia. Konstruksi atap kayu mempunyai sifat-sifat yang
menarik, meskipun ada juga rintangannya karena tradisi tukang kayu.
Untuk mengenal dan menentukan suatu jenis kayu, dapat dilihat dengan
memperhatikan sifat-sifat kayu seperti kulit, warna kayu teras, arah serat
dan sebagainya. Dan jenis kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi
atap kayu adalah jenis kayu kamfer,jati, bengkirai, keruing dan mahoni.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 8


b. Bagian-bagian dari atap
Bubungan ialah sisi atap yang teratas. Selalu dalam kedudukan
datar kebanyakan juga menentukan arah bangunan. Tiris atap atau bagian
atap terbawah,menentukan sisi atap yang datar. Garis penahan atap, pada
tambahan kasau miring atau pada atap Mansard, garis pertemuan antara
dua bidang atap yang berbeda kemiringannya. Harus sejajar dengan garis
atap tiris atap. Jadi juga datar. Jurai luar, ialah bagian yang tajam pada
atap, berjalan dari garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua
bidang atap sudut bangunan ke luar.
Jurai dalam, ialah bagian yang tajam pada atap, juga berjalan dari
garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua bidang atap pada
sudut bangunan ke dalam. Titik pertemuan jurai dan bubungan, tempat
bertemunya tiga bidang atap atau lebih.Bubungan penghubung miring,
garis jurai pada bidang-bidang atap yang bertemu. Terjadi pada bangunan,
yang tinggi bubungannya berbeda letaknya. Menghubungkan dua titik
pertemuan jurai dan bubungan.
Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang
lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari
penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-
titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak
lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk,
dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang
tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga
bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang
tersedia.
Bahan- bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal
atau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan
dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari
terjadinya pergerakan.
Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi
momen maksimal yang terjadi pada gording. Gording kayu biasanya
memiliki dimensi : panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 8 cm

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 9


s.d. 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari
baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyi dimensi;
panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm
dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12
meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.Sagrod
adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua
ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisadi geser
(diperpanjang/diperpendek).
Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan
meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm
dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm
antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan
terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi
tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah
pada ujung-ujung usuk.
Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan
panjang sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan
meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng
atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan
penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk
dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya
(genteng).
Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup
atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan
air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian
serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang
langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus
dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca.
Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu
(sirap), seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain.
c. Atap sebagai komponen bangunan fungsi konstruksi atap

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 10


Arti dan fungsi konstruksi atap ialah sebagai pelindung manusia terhadap cuaca.
Dinding dapat ditinggikan. Tetapi tidak mungkin menghapuskan atap, kenapa kita
kehilangan tujuan suatu bangunan. Sebuah bangunan dibagi-bagi oleh atap
menjadi rumah, menjadi bagian rumah, menjadi volume yang jelas, menjadi
kesatuan yang dapat diidentifikasi.

Atap memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:


Melindungi bangunan dari sinar panas matahari atau pun cuaca.
Mencegah masuknya debu atau air hujan sekaligus sebagai penyejuk
udara secara alamiah
Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman.
Perlindungan bagi penghuninya. Atap miring berfungsi utama sebagai
penerus air hujan, oleh karena itu kemiringan atap ini tergantung jenis
penutup atap yang dipakai. Seng dan penutup atap lembaran lainnya
dapat digunakan dengan kemiringan yang rendah karena tidak khawatir
terjadinya air meluap balik. Sedangkan penutup atap jenis kecil seperti
genteng dan sirap mempunyai kemiringan yang tinggi untuk
mengalirkan air hujan. Bentuk atap miring ini terdiri dari beberapa
macam antara lain pelana, limas ataupun tajuk. Bentuk-bentuk ini dapat
dikombinasikan sehinga membentuk bentukan yang unik. Pemilihan
bentuk juga harus dikaitkan dengan sistem lain termasuk penghawaan
dan pencayaan bangunan.
2.5. Konsep Dasar Konstruksi Kuda-kuda
Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang
berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan
sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan
penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi
struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu,
baja, dan beton bertulang.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 11


Untuk lebih mengenal fungsi kuda kuda kita akan uraikan sebagai
berikut:
Kuda kuda berfungsi untuk menerima beban dari atap yaitu :
Air Hujan
Angin
Genteng
Reng Usuk dan list-plank
Plafon
Beban dari kuda kuda itu sendiri, adanya beban maka titik pertemuan
kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu
turun ke P, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok kearah
samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 12


Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping
akibat tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk
menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik.

Karena lebar bentangan menahan beban yang bekerja dan beban


berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P
bergerak turun ke titik P, dengan adanya pelenturan, tembok seolah olah
masuk ke dalam.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 13


Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung atas
kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung
tengah-tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.

Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang semakin


panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan.
Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan
kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 14


Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi
batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian
bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda.
Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.

Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan


konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku.
Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horisontal yang
diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 15


2.6. Konstruksi rangka Batang Cremona
Beberapa metode konstruksi rangka batang statis tertentu :
a. Cara Grafis : Cremona dan Garis Pengaruh
b. Cara Analitis : Keseimbangan Titik Buhul dan Ritter
Untuk perhitungan konstruksi kuda kuda yang direncanakan akan
menggunakan cara grafis, yaitu Cremona. Cara cremona ini adalah cara
grafis dimana dalam penyelesaiannya menggunakan alat tulis pensil yang
runcing dan penggaris siku (segitiga ). Pada metode ini skala gambar sangat
berpengaruh terhadap besarnya kekuatan batang karena kalau gambarnya
terlalu kecil akan sulit pengamatannya.
Adapun cara penyelesaian cara cremona ini adalah :
a. Gambar dengan teliti dan betul suatu bagan sistem rangka batang.
b. Kontrol apakah sudah memenuhi syarat kestabilan konstruksi rangka batang.
c. Berilah notasi atau nomor pada tiap-tiap batang.
d. Gambar gaya-gaya luar.
e. Tentukan besarnya reaksi tumpuan akibat adanya gaya luar.
f. Nyatakan dalam bagan semua gaya luar yang disebabkan oleh muatan serta
besarnya reaksi tumpuan. Kemudian dalam pikiran kita terbayang seolah gaya-
gaya itu mengelilingi rangka batang dan urutannya searah putaran jarum jam.
g. Gambarlah vektor gaya-gaya luar tersebut dengan urutan sesuai arah jarum
jam.
h. Mulailah lukisan cremona dari dua batang yang belum diketahui besar gaya
batangnya.
i. Kemudian langkah berikutnya menuju pada titik buhul yang hanya mempunyai
dua gaya batang yang belum diketahui besarnya.
j. Apabila arah gaya batang menuju pada titik buhul yang ditinjau maka batang
itu merupakan batang tekan atau negatif sedangkan bila arah gaya batang itu
meninggalkan titik buhul yang ditinjau maka batang itu merupakan batang
tarik atau positif.

TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 16

Anda mungkin juga menyukai