Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan bahan kayu baik jenis maupun kuantitasnya, maka pemakaian bahan kayu untuk konstruksi dapat dikembangkan, walaupun pada saat ini manusia lebih menyukai bahan beton atau bahan baja untuk struktur dari suatu bangunan. Sejalan dengan pembangunan prasarana fisik yang terus menerus dilaksanakan, pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena itu masih selalu dicari dan diusahakan pemakaian jenis bahan bangunan dan model struktur yang ekonomis, mudah diperoleh, mudah pengerjaannya, mencukupi kebutuhan/kekuatan struktur dengan biaya yang relatif murah. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai, sering dipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayu lebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalam pengerjaannya. Ditinjau dari segi struktur, kayu cukup baik dalam menahan gaya tarik, tekan dan lentur. Ditinjau dari segi arsitektur, bangunan kayu mempunyai nilai estetika yang tinggi. Sebagai bahan bangunan yang dapat dibudidayakan (renewable), kayu menjadi bahan bangunan yang relatiif ekonomis. Pada pembangunan prasarana fisik, kayu sebagai unsur bahan bangunan turut memegang peranan penting. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan kayu sebagai bahan bangunan dan mengatasi keterbatasan ukuran kayu yang ada di pasaran, maka dilakukan kombinasi antara kayu dan beton dalam satu kesatuan struktur komposit. Penggunaan kayu tidak hanya untuk di darat, tetapi juga di laut yaitu berupa kapal kayu, dermaga, tiang pancang dan lainnya. Kayu yang digunakan tersebut tidak luput dari serangan penggerek di laut. Jenis penggerek ini sangat banyak, pada umumnya dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu Mollusca dan Crustacea. Penyebaran binatang ini sangat luas, hampir ada di seluruh perairan, di daerah tropis dapat dijumpai sepanjang tahun. Serangan-
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 1
serangan yang terjadi berupa lubang gerek pada bagian kapal, dermaga atau tiang pancang yang terendam air, sehingga sangat merugikan dan berbahaya bila terkena gelombang. Penelitian telah dilakukan terhadap 200 jenis kayu yang direndam di laut selama 6 bulan, diuji ketahanannya terhadap penggerek di laut. Hasilnya menunjukkan bahwa kelas ketahanan kayu dapat dinilai melalui tingkat serangan penggerek terhadap kayu. Struktur adalah susunan atau pengaturan bagian-bagian gedung yang menerima beban atau konstruksi utama dari bangunan tanpa mempedulikan apakah konstruksi tersebut kelihatan atau tidak kelihatan. Struktur bangunan umumnya terdiri atas konstruksi pondasi, dinding, kolom, pelatlantai, dan kuda-kuda atap.Kuda-kuda atap adalah konstruksi(salah satu contoh; kayu) yang terdiri dari balok melintang (yang menerima gaya tarik),balok sebagai penopang atau tiang (yang menerima gaya tekan) guna menyangga dari gording dan kasau serta pelapis atap.Walaupun atap itu ringan, pengaruh luar terhadap konstruksi dan penutupnya baik terhadap suhu (sinar matahari), cuaca (air hujan dan kelembaban udara), serta keamanan terhahap gaya horizontal (angin dan gempa) dan kebakaran harus tetap dijamin ada konstruksi atap terdapat bahan bangunan utama seperti salah satu contohnya;kuda-kuda kayu. Sedangkan sebagai bahan penutup adalah genting flam, genting pres,sirap, seng gelombang, serta genting atau pelat semen berserat. Konstruksi yang dipilih maupun bahan penutup akan mempengaruhi atau menentukan kemiringan atap. Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang. 1.2. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari perencanaan kuda-kuda kayu ini adalah utuk mendapatkan perencanaan konstruksi kuda-kuda kayu yang secara teknik layak dan aman sebagai penyangga utama pada struktur atap.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 2
Manfaat dari perencanaan kuda-kuda kayu untuk bahan belajar pada perencana khususnya dan memberikan masukan kepada masyarakat pada umumnya mengenai konstruksi rangka atap kuda-kuda kayu yang layak dan aman.
1.3. Rumusan Masalah
Dalam perencanaan konstruksi rangka atap kuda-kuda kayu ini, rumusan masalah yang akan dibahas yaitu: 1. Berapa panjang batang dari konstruksi rangka atap kuda-kuda ? 2. Berapa dimensi gording yang layak digunakan ? 3. Berapa pembebanan akibat berat sendiri dan angin ? 4. Berapa gaya-gaya batang yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda (berat sendiri dan angin) ? 5. Berapa dimensi kuda-kuda yang digunakan ? 6. Berapa dimensi kolom yang digunakan ? 7. Berapa dimensi pondasi yang sesuai dengan beban yang dipukul ?
1.4. Lingkup Pembahasan
Berdasarkan rumusan diatas, maka lingkup pembahasannya meliputi: Menghitung panjang batang konstruksi kuda-kuda Menghitung dimensi gording o Menghitung skema pembebanan Menghitung beban sendiri Menghitung beban kebetulan atau beban hidup Menghitung beban angin o Menghitung kombinasi pembebanan Untuk beban sendiri dan beban kebetulan Untuk beban sendiri dan beban angin o Menghitung kontrol tegangan Untuk beban sendiri dan beban kebetulan Untuk beban sendiri dan beban angin o Menghitung kontrol lendutan
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 3
Untuk beban sendiri dan beban kebetulan Untuk beban sendiri dan beban kebetulan Menghitung pembebanan Perhitungan beban mati Perhitungan beban angin Perhitungan beban hidup Perhitungan Kuda-Kuda o Perhitungan statika (cremona) Beban mati dan beban hidup Beban angin o Menghitung dimensi batang Batang bawah (B) Batang atas (A) Batang diagonal (D) Batang vertikal (V) Perhitungan sambungan Sambungan batang atas A1 Sambungan batang atas A2 Perhitungan titik simpul I Perhitungan titik simpul II Perhitungan titik simpul III Perhitungan titik simpul IV Perhitungan titik simpul V Perhitungan titik simpul VI Perhitungan titik simpul VII Perhitungan titik simpul VIII Perhitungan titik simpul IX Menghitung kolom dan penempatan perangkainya Menghitung pondasi
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Kayu
Kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai dengan kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengetian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian- bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu adalah bahan yang kita dapatkan dari tumbuh-tumbuhan (pohon-pohonan/trees) dan termasuk vegetasi alam. Kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain: a. Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbesar pada kayu, meliputi 70 % berat kayu. b. Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu yang meliputi 18% - 28% dari berat kayu. Komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan srtukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu. c. Bahan-bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu, seperti : bau, warna, rasa, dan keawetan. Selain itu, karena adanya bahan ekstrasi ini, maka kayu bisa didapatkan hasil yang lain misalnya: tannin, zat warna, minyak, getah, lemah, malam, dan lain sebagainya. d. Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa terbakar habis. Banyaknya komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.
2.2. Klasifikasi Kayu
a. Pengawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama yaitu serangga dan jamur.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 5
b. Kekuatan adalah daya tahan kayu terhadap kekuatan mekanis dari luar, antara lain : daya dukung, daya tarik, daya tahan dan sebagainya. c. Kelas Awet adalah tingkat kekuatan alami sesuatu jenis kayu terhadap serangan hama dinyatakan dalam kelas awet I, II, III. Makin besar angka kelasnya makin rendah keawetannya. d. Kelas Kuat adalah tingkat ketahanan alami suatu jenis kayu terhadap kekuatan mekanis (beban) dinyatakan dalam Kelas Kuat I, II, III, IV dan V. Makin besar angka kelasnya makin rendah kekuatannya.
2.3. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Kayu untuk Konstruksi
a. Keuntungan Berkekuatan tinggi dengan berat jenis rendah, Tahan terhadap pengaruh kimia dan listrik, Mudah didapatkan dan relative murah. Mudah didapatkan khususnya di Indonesia dan harganya pun relative murah dibandingkan dengan beton atau baja. Pada kayu kering memiliki daya hantar panas dan listrik yang rendah, sehingga sangat baik untuk partisi, Memiliki sisi keindahan yang khas, dan seni yang tinggi, Mudah Dikerjakan, Tahan terhadap Gempa, karena struktur kayu tidak sekaku struktur beton dan relative ringan dimana besarnya gaya gempa yang bekerja pada suatu bangunan dipengaruhi oleh berat sendiri bangunan tersebut, Mudah diganti dalam jangka waktu yang singkat atau tidak membutuhkan waktu yang lama bila dibandingkan dengan bahan bangunan lain seperti beton atau baja apabila ada perbaikan. Mampu menahan gaya tarik, tekan (desak) serta lentur.
b. Kerugian Rentan terhadap bahaya kebakaran, dikarenakan sifat kayu yang mudah terbakar. Berbeda dengan beton atau baja yang masih ada toleransi temperature panas, sedangkan kayu tidak ada toleransi.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 6
Mudah diserang rayap, serangga dan sejenis pengrusak kayu yang lainnya, Pemuaian dan susut yang relative besar. Pemuaian serta susut yang besar akan terjadi pada kayu yang masih dalam keadaan basah atau yang baru ditebang sehingga kayu yang baru ditebang harus dikeringkan sampai kering mati barulah dugunakan untuk menghindari pemuaian serta susut yang lebih besar. Pembebanan untuk jangka panjang lendutannya sangat besar. Balok kayu yang sudah lama dibebani akan mengakibatkan lendutan yang besar seiring dengan bertambahnya umur pemakaian kayu atau menurunnya kekutatan kayu. Tidak bisa digunakan untuk bentang-bentang yang panjang. Penggunaan kayu pada struktur bentang panjang seperti kuda-kuda yang panjang lendutan kayu yang dihasilkan sangat besar. Kurang homogen dengan adanya cacat-cacat alami seperti arah serat yang membentuk penampang, spiral, diagonal, mata kayu dan sebagainya. Kurang homogen pada kayu akibat adanya cacat alami seperti ini dapat menurunkan mutu kayu serta kekutannya sehingga kurang tepat bila digunakan sebagai struktur utama. Perlu adanya perawatan khusus. Seperti pengecatan agar memperlambat lapuknya kayu dan yang perlu diperhatikan adalah menjaga kayu dari serangan serangga baik ia kumbang, rayap serta serangga-serangga lain yang dapat mengakibatkan menurunnya kekuatan dari pada kayu terebut. Beberapa jenis kayu kurang awet. Ada beberapa jenis kayu yang kurang awet sehingga untuk penggunaannya pada struktur utama kurang bagus, contohnya tiang pancang kayu karena sebagian kayu apabila direndam terus didalam air dia akan semakin awet dan tahan lama. Kekuatannya sangat dipengaruhi oleh jenis kayu, mutu, kelembaban dan pengaruh waktu pembebanan. Ini sudah jelas bahwa kekuatan kayu sangat dipengaruhi oleh jenis dan mutu seperti kayu jati, galam dan sebagainya.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 7
Keterbatasan ukuran khususnya untuk memenuhi kebutuhan struktur bangunan yang berskala besar dan tinggi. Dalam perencanaan suatu struktur bangunan dari kayu, perencana harus mengetahui ukuran- ukuran kayu yang umumnya dijual dipasaran dan perencana tidak bisa membuat ukuran kayu untuk strukturnya sesuka hati karena keterbatasan ukuran kayu yang ada dipasaran kecuali harus mengolah sendiri ukurannya namun ini sangat jarang sekali dilakukan. Untuk beberapa jenis kayu tertentu harganya relative mahal dan ketersediaan terbatas (langka). Seperti kayu Ulin misalnya yang memiliki mutu tinggi dan harganya pun jauh lebih mahal serta ketersediaannya terbatas.
2.4. Kayu Sebagai Bahan Bangunan Penutup Atap
a. Sifat kayu sebagai material bahan konstruksi Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat umum, yaitu sifat yang menyebabkan kayu selalu dibutuhkan. Sifat-sifat utama tersebut antara lain ; Kayu merupakan sumber kekayaan alam bisa digunakan sebagai bahan baku untuk konstruksi atap. Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain. Dengan kemajuan teknologi, kayu sebagai bahan mentah mudah diproses menjadi barang lain Kayu tidak mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain.misalnya kayu mempunyai sifat elastis, ulet, mempunyai ketahanan terhadap pembebanan yang tegak lurus dengan seratnya atau sejajar seratnya dan masih ada sifat-sifat lain lagi. Sifat-sifat seperti ini tidak dipunyai oleh bahanbahan baja, beton, atau bahanbahan lain yang bisa dibuat oleh manusia. Konstruksi atap kayu mempunyai sifat-sifat yang menarik, meskipun ada juga rintangannya karena tradisi tukang kayu. Untuk mengenal dan menentukan suatu jenis kayu, dapat dilihat dengan memperhatikan sifat-sifat kayu seperti kulit, warna kayu teras, arah serat dan sebagainya. Dan jenis kayu yang biasa digunakan untuk konstruksi atap kayu adalah jenis kayu kamfer,jati, bengkirai, keruing dan mahoni.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 8
b. Bagian-bagian dari atap Bubungan ialah sisi atap yang teratas. Selalu dalam kedudukan datar kebanyakan juga menentukan arah bangunan. Tiris atap atau bagian atap terbawah,menentukan sisi atap yang datar. Garis penahan atap, pada tambahan kasau miring atau pada atap Mansard, garis pertemuan antara dua bidang atap yang berbeda kemiringannya. Harus sejajar dengan garis atap tiris atap. Jadi juga datar. Jurai luar, ialah bagian yang tajam pada atap, berjalan dari garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua bidang atap sudut bangunan ke luar. Jurai dalam, ialah bagian yang tajam pada atap, juga berjalan dari garis tipis atap sampai bubungan, pada pertemuan dua bidang atap pada sudut bangunan ke dalam. Titik pertemuan jurai dan bubungan, tempat bertemunya tiga bidang atap atau lebih.Bubungan penghubung miring, garis jurai pada bidang-bidang atap yang bertemu. Terjadi pada bangunan, yang tinggi bubungannya berbeda letaknya. Menghubungkan dua titik pertemuan jurai dan bubungan. Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik- titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda sebaiknya disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Bahan- bahan untuk Gording, terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording. Gording kayu biasanya memiliki dimensi : panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 8 cm
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 9
s.d. 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m. Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyi dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm. Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga posisi bisadi geser (diperpanjang/diperpendek). Usuk berfungsi menerima beban dari penutup atap dan reng dan meneruskannya ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk. Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng). Penutup atap adalah elemen paling luar dari struktur atap. Penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan. Struktur penutup atap merupakan struktur yang langsung berhubungan dengan beban-beban kerja (cuaca) sehingga harus dipilih dari bahan-bahan yang kedap air, tahan terhadap perubahan cuaca. Struktur penutup yang sering digunakan antara lain; genteng, asbes, kayu (sirap), seng, polycarbonat, plat beton, dan lain-lain. c. Atap sebagai komponen bangunan fungsi konstruksi atap
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 10
Arti dan fungsi konstruksi atap ialah sebagai pelindung manusia terhadap cuaca. Dinding dapat ditinggikan. Tetapi tidak mungkin menghapuskan atap, kenapa kita kehilangan tujuan suatu bangunan. Sebuah bangunan dibagi-bagi oleh atap menjadi rumah, menjadi bagian rumah, menjadi volume yang jelas, menjadi kesatuan yang dapat diidentifikasi.
Atap memiliki fungsi yaitu sebagai berikut:
Melindungi bangunan dari sinar panas matahari atau pun cuaca. Mencegah masuknya debu atau air hujan sekaligus sebagai penyejuk udara secara alamiah Menyediakan tempat teduh, segar, dan nyaman. Perlindungan bagi penghuninya. Atap miring berfungsi utama sebagai penerus air hujan, oleh karena itu kemiringan atap ini tergantung jenis penutup atap yang dipakai. Seng dan penutup atap lembaran lainnya dapat digunakan dengan kemiringan yang rendah karena tidak khawatir terjadinya air meluap balik. Sedangkan penutup atap jenis kecil seperti genteng dan sirap mempunyai kemiringan yang tinggi untuk mengalirkan air hujan. Bentuk atap miring ini terdiri dari beberapa macam antara lain pelana, limas ataupun tajuk. Bentuk-bentuk ini dapat dikombinasikan sehinga membentuk bentukan yang unik. Pemilihan bentuk juga harus dikaitkan dengan sistem lain termasuk penghawaan dan pencayaan bangunan. 2.5. Konsep Dasar Konstruksi Kuda-kuda Konstruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss). Umumnya kuda-kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 11
Untuk lebih mengenal fungsi kuda kuda kita akan uraikan sebagai berikut: Kuda kuda berfungsi untuk menerima beban dari atap yaitu : Air Hujan Angin Genteng Reng Usuk dan list-plank Plafon Beban dari kuda kuda itu sendiri, adanya beban maka titik pertemuan kedua kaki kuda-kuda bagian atas (P) mengalami perubahan letak yaitu turun ke P, sehingga kaki kuda-kuda menekan kedua tembok kearah samping. Bila tembok tidak kokoh maka tembok akan roboh.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 12
Untuk mencegah agar kaki kuda-kuda tidak bergerak ke samping akibat tekanan beban dari atas perlu dipasang balok horisontal untuk menahan kedua ujung bawah balok kaki kuda-kuda yaitu berupa balok tarik.
Karena lebar bentangan menahan beban yang bekerja dan beban
berat sendiri kuda-kuda, maka batang tarik AB akan melentur. Titik P bergerak turun ke titik P, dengan adanya pelenturan, tembok seolah olah masuk ke dalam.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 13
Untuk mengatasi adanya penurunan pada batang tarik diujung atas kaki kuda-kuda dipasangi tiang dan ujung bawah tiang menggantung tengah-tengah batang tarik AB yang disebut tiang gantung.
Semakin besar beban yang bekerja dan bentangan yang semakin
panjang, sehingga kaki kuda-kuda yang miring mengalami pelenturan. Dengan adanya pelenturan pada kaki kuda-kuda maka bidang atap akan kelihatan cekung kedalam, ini tidak boleh terjadi.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 14
Untuk mencegah pelenturan pada kaki kuda-kuda perlu dipasangi batang sokong/skoor dimana ujung bawah skoor memancang pada bagian bawah tiang gantung ujung atas skoor menopang bagian tengah kuda-kuda. Dengan demikian pelenturan dapat dicegah.
Pada bangunan-bangunan yang berukuran besar, kemungkinan
konstruksi kuda-kuda melentur pada bidangnya karena kurang begitu kaku. Untuk itu perlu diperkuat dengan dua batang kayu horisontal yang diletakkan kira-kira ditengah-tengah tinggi tiang gantung.
TUGAS BESAR STRUKTUR KAYU Page 15
2.6. Konstruksi rangka Batang Cremona Beberapa metode konstruksi rangka batang statis tertentu : a. Cara Grafis : Cremona dan Garis Pengaruh b. Cara Analitis : Keseimbangan Titik Buhul dan Ritter Untuk perhitungan konstruksi kuda kuda yang direncanakan akan menggunakan cara grafis, yaitu Cremona. Cara cremona ini adalah cara grafis dimana dalam penyelesaiannya menggunakan alat tulis pensil yang runcing dan penggaris siku (segitiga ). Pada metode ini skala gambar sangat berpengaruh terhadap besarnya kekuatan batang karena kalau gambarnya terlalu kecil akan sulit pengamatannya. Adapun cara penyelesaian cara cremona ini adalah : a. Gambar dengan teliti dan betul suatu bagan sistem rangka batang. b. Kontrol apakah sudah memenuhi syarat kestabilan konstruksi rangka batang. c. Berilah notasi atau nomor pada tiap-tiap batang. d. Gambar gaya-gaya luar. e. Tentukan besarnya reaksi tumpuan akibat adanya gaya luar. f. Nyatakan dalam bagan semua gaya luar yang disebabkan oleh muatan serta besarnya reaksi tumpuan. Kemudian dalam pikiran kita terbayang seolah gaya- gaya itu mengelilingi rangka batang dan urutannya searah putaran jarum jam. g. Gambarlah vektor gaya-gaya luar tersebut dengan urutan sesuai arah jarum jam. h. Mulailah lukisan cremona dari dua batang yang belum diketahui besar gaya batangnya. i. Kemudian langkah berikutnya menuju pada titik buhul yang hanya mempunyai dua gaya batang yang belum diketahui besarnya. j. Apabila arah gaya batang menuju pada titik buhul yang ditinjau maka batang itu merupakan batang tekan atau negatif sedangkan bila arah gaya batang itu meninggalkan titik buhul yang ditinjau maka batang itu merupakan batang tarik atau positif.