Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No.

2 Tahun 2016

FARMAKOTERAPI MUAL MUNTAH PADA KEHAMILAN DI RAWAT JALAN RUMAH


SAKIT KLAS D

Happy Elda Murdiana*

Akademi kebidanan Yogyakarta. Jl. Parangtritis KM 6 Sewon, Yogyakarta, Telp/Fax.


(0274)371345

*email : happymurdiana@yahoo.com

ABSTRAK 51 pasien. Farmakoterapi antimual pada


penelitian ini sesuai dengan rekomendasi
Sembilan puluh persen ibu hamil ACOG, pemberian vitamin B6 (1.9%)
mengalami gejala nausea vomiting of merupakan lini pertama, jika gejala tidak
pregnancy ( NVP) pada trimester pertama reda maka dipilih lini kedua yaitu golongan
kehamilan sampai 2% meningkat menjadi antagonis dopamine yang diberikan pada
hyperemesis gravidarum (HG) yaitu NVP penelitian ini adalah domperidon 70.5%.
yang lebih parah yang mengawali Dinegara maju domperidon sudah tidak
perawatan di rumah sakit bahkan pada beredar, tetapi akan diusahakan ada jika
kasus ekstrim menimbulkan kematian. untuk terapi galaktogogue. Ondansetron
Lebih dari 10% ibu hamil mendapat diberikan pada 14 subjek penelitian (27.4%)
farmakoterapi untuk mual muntahnya. The merupakan lini terakhir atau untuk terapi HG
American College of Obestetricans and atau jika gejala mual muntah tidak
Gynecologists (ACOG) merekomendasikan bekurang. Farnakoterapi mual muntah yang
pilihan pertama adalah vitamin B6 jika diberikan pada subjek penelitian ini sesuai
gejala tidak reda maka diganti dengan dengan ACOG yaitu vitamin B6 1.9%,
doxylamin untuk pilihan keduanya. Pilihan Domperidon 70.5%, dan Ondancetron
ketiga promethazine atau dimenhidrinat jika 27,4%.
doxylamin tidak adekuat. Metoklorpamid
atau promethazin atau Trimethobenzamid Kata kunci : farmakoterapi, mual muntah,
merupakan pilihan ke empat jika ibu tidak pasien rawat jalan
mengalami dehidrasi, jika ibu mengalami
dehidrasi intervensi cairan NaCL atau
Dextrosa dan NaCl bisa ditambahkan ABSTRACT
Dimenhidritate atau metokropamid atau
prometazine dan jika tidak ada 90% of pregnant women experience
pengurangan gejala diberikan Ondancetron. symptoms of nausea vomiting of pregnancy
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (NVP) in the first trimester of pregnancy. 2%
kesesuaian farmakoterapi mula muntah women increase to hyperemesis
pada kehamilan sesuai panduan ACOG. gravidarum (HG) is more severe NVP who
Penelitian ini dilakukan dengan jenis started treatment at the hospital in extreme
penelitian deskriptif observasional. cases even cause death. More than 10% of
Pengambilan data dilakukan secara cross pregnant women received pharmacotherapy
sectional berupa data sekunder rekam for her nausea vomiting. The American
medis pasien rawat jalan ibu hamil yang College of Obestetricans and Gynecologists
didiagnosa mual muntah di rumah sakit (ACOG) recommends vitamin B6 as the first
Kahyangan. Pengolahan data deskriptif choice, but if the symptoms do not subside
membandingkan terapi antiemetik dengan then replaced with doxylamin for selection
rekomendasi ACOG. Sampel yang didapat of both. A third option promethazine or

45
46 | Happy Elda M.

dimenhidrinat if doxylamin inadequate. Piercy 2011) (Course & Approach 2013).


Metoklorpamid or promethazin or
Kira kira 35% wanita hamil mengalami
Trimethobenzamid fourth option if the
mother is not dehydrated, if the mother is gejalan cukup parah sehingga mengurangi
dehydrated intervention Dextrosa fluid and
aktivitas sehari hari dan kehilangan waktu
NaCl or NaCl can be added Dimenhidritate
or metokropamid or prometazine and if untuk bekerja. Etiology mual muntah pada
there is no reduction in symptoms is given
kehamilan tidak diketahui. Meningkatnya
Ondancetron.This study aims to determine
the suitability of pharmacotherapy nausea hormon estrogen dan human Chorionic
and vomiting in pregnancy according to
Gonadotropin (hCG) kemungkinan
ACOG guidelines. This research was
conducted with the kind of observational berhubungan dengan kejadian mual muntah
descriptive study. Data collection was
pada kehamilan. Faktor resiko meliputi
performed by cross sectional form of
secondary data outpatient medical records meningkatan masa plasenta pada
of pregnant women diagnosed with nausea
kehamilan multiple, seseorang dengan
and vomiting in the hospital Kahyangan.
Descriptive data processing comparing riwayat keluarga HG, riwayat motion
antiemetic therapy with ACOG
sickness atau migraine juga mempengaruhi
recommendations. Samples were obtained
51 patients. Pharmacotherapy nausea and mual muntah pada kehamilan. Mual muntah
vomiting that is given to the subject of this
pada kehamilan juga berhubungan dengan
study according to ACOG ie 1.9% of vitamin
B6, Domperidone, 70.5%, and 27.4% biochemical hipertirodism oleh karena aksi
Ondancetron
Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Keyword : Pharmacotherapy, nausea pada reseptor Thyroid Stimulating hormone
vomiting, outpatient
(TSH). (Course & Approach 2013)
HG adalah mual muntah pada
PENDAHULUAN kehamilan yang ekstrim. 0.5-2% wanita
hamil mengalaminya yang gejalanya
Lebih 90% ibu hamil mengalami meliputi muntah yang menetap, dehidrasi,
gejala nausea vomiting of pregnancy ( gangguan asam-basa, kehilangan berat
NVP) pada trimester pertama kehamilan badan setidaknya 5% dibanding sebelum
sampai 2% meningkat menjadi kehamilan, ketonuria, dan gangguan
hyperemesis gravidarum (HG) yaitu NVP elektrolite. (Course & Approach 2013)
yang lebih parah yang mengawali Keparahan mual muntah kehamilan dapat
perawatan di rumah sakit bahkan pada berkisar dari ringan sampai parah, dimulai
kasus ekstrim menimbulkan kematian. antara 4 dan 9 minggu dan mencapai
(Ebrahimi et al. 2010) puncak keparahan antara 7 dan 12 minggu
Mual muntah pada kehamilan biasa terjadi kehamilan. Gejala mual-muntah yang
pada 70-85% kehamilan.(Jarvis & Nelson- diawali setelah 10 minggu kehamilan harus

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


47 | Happy Elda M.

di teliti untuk kasus tertentu. Gejala mual dan pasien sering menggunakan terapi
muntah akan menurun antara 12 sampai 16 farmakologi selama kehamilan karena
minggu dan lebih dari 15% wanita akan konsentrasinya pada potensial resiko pada
mengalami gejala lebih dari 16 minggu janin. Praktisi sangat memperhatikan
dalam durasi kehamilannya. (Mattison peningkatan kualitas hidup pasiennya,
2013) (Jarvis & Nelson-Piercy 2011)(Koren menurunkan resiko komplikasi ibu dan
et al. 2011) janin, dan berharap mencegah masuk RS
Sebagian besar kejadian emesis dengan penerapan menejemen gejala awal
dan HG berlangsung sejak usia kehamilan dengan konseling dan berpanduan pada
9-10 minggu. Kejadian ini makin berkurang evidence base. (Mattison 2013)
dan selanjutnya diharapkan berakhir pada Penelusuran intervensi atas
usia kehamilan 12-14 minggu, sebagian pemejanan obat antiemetik pada janin
kecil dapat berlanjut sampai usia kehamilan merupakan peluang bagi pasien untuk
20-24 minggu. Tingkat manifestasi keluhan mengelola mual muntah. pengenalan lebih
ibu hamil dari ringan sampai yang berat awal dan terapi gejala sangat ideal,
adalah sebagai berikut : hipersalivasi, komunikasi antara ibu hamil dan pelayan
morning sickness, emesis gravidarum, kesehatan sering tidak ada untuk
hyperemesis gravidarum. (Anon n.d.) mengetahui perkembangan gejala.
Gejala NVP baik itu ringan, sedang pengelolaan farmakoterapi lebih awal
atau parah dapat menimbulkan dampak dibutuhkan karena pada kenyataannya
negative pada keseluruhan awal kehamilan mual muntah kehamilan banyak yang tidak
wanita, berdampak pada keluarga, kerja, terterapi dan tidak ada penyelidikan
kehidupan social. Dampak kualitas hidup keamanan dan efektivitas farmakoterapi
tidak hanya fisik tapi juga emosi. Wanita yang tersedia untuk menerapi mual muntah
sering mengutarakan perasaan terisolasi, kehamilan.(Clark et al. 2012)(Pract 2005)
lemah, depresi, kegelisahan, frustasi, sulit Banyak obat tidak diuji
mengatasi, cepat marah. Lebih dari 70% penggunaannya pada wanita selama
temuan menyatakan kemampuan kehamilannya, konsekuensi, pelabelan yang
mengasuh ibu juga terpengaruh, ibu yang meliputi informasi tentang keamanan janin,
menghabiskan waktu dengan anaknya dan dosis, efikasi atau keamanan ibu.(Feghali &
kira kira 82% dilaporkan aktivitas yang Mattison 2011)
biasa dilakukan terganggu (Mattison 2013). Lebih dari 10% ibu hamil mendapat
Praktisi kesehatan sering tidak tentu farmakoterapi untuk mual muntahnya. The
memberikan terapi NVP. Keduanya praktisi American College of Obestetricans and

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


48 | Happy Elda M.

Gynecologists (ACOG) merekomendasikan METODE PENELITIAN


kombinasi Pyridoxin hidroklorid (vitamin B6)
dan Doxylamine suksinat untuk lini pertama Penelitian dilakukan dengan
NVP jika monoterapi vitamin B6 tidak rancangan deskriptif observasional dengan
adekuat. (Course & Approach 2013)(Clark parameter pengambilan data usia pasien,
et al. 2012) Panduan terapi NVP menurut usia kandungan pasien saat kedatangan,
APEC (Albama Perinatal Excellence riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
Collaborative) yang diambil dari ACOG riwayat abortus, dan jenis obat NVP yang di
pilihan pertama adalah vitamin B6 jika dapatkan dari resep dokter. Pengambilan
gejala tidak reda maka diganti dengan secara data cross sectional. Data sekunder
doxylamin untuk pilihan keduanya. pilihan diambil dari rekam medis pasien rawat
ketiga promethazine atau dimenhidrinat jika jalan di Rumah Sakit Kahyangan Bantul.
doxylamin tidak adekuat. Metoklorpamid Populasi penelitian ini adalah seluruh
atau promethazin atau Trimethobenzamid pasien rawat jalan dengan diagnosis NVP
merupakan pilihan ke empat jika ibu tidak yang mendapat obat antiemesis di
mengalami dehidrasi, jika ibu mengalami RumahSsakit Kahyangan Bantul dengan
dehidrasi intervensi cairan NaCL atau sampel penelitian adalah semua pasien
Dextrosa dan NaCl bisa ditambahkan rawat jalan yang didiagnosis NVP yang
Dimenhidritate atau metokropamid atau menerima obat antiemetik pada bulan
prometazine dan jika tidak ada September sampai Desember 2015 yaitu
pengurangan gejala diberikan berjumlah 51 pasien.
Ondancetron.(Course & Approach
2013)(Einarson et al. 2007)(Hill & Hospital HASIL DAN PEMBAHASAN
2003)
Berdasarakan pentingnya pemilihan Subjek penelitian ini adalah ibu
farmakoterapi antimual pada ibu hamil dan hamil yang didiagnosa mual muntah dan
dampaknya pada janin maka peneliti ingin diberi terapi obat antiemetik yang
mengetahui macam obat antimual riwayatnya dapat dilihat pada rekam medis
bagaimana efeknya pada ibu dan janin dan pasien. Karakteristik ibu hamil yang
kesesuaian denganpanduan terapi ACOG didiagnosa mual dan muntah secara
yang dikonsumsi pasien rawat jalan di lengkap dapat dilihat pada table 1.
Rumah Sakit Kahyangan di Bantul, Karakteristik pasien pada tabel tersebut,
Yogyakarta. menggambarkan bahwa usia subjek
penelitian yang mengalami mual muntah

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


49 | Happy Elda M.

terbanyak adalah usia ibu hamil tidak penelitian ini. Usia kandungan
beresiko yaitu usia 20-35 tahun, sedangkan mempengaruhi terjadinya mual muntah
kehamilan pertama, belum pernah pada kehamilan . Umur kandungan subjek
melakukan partus, tidak ada riwayat abortus ditampilkan secara jelas pada tabel 2.
merupakan subjek terbanyak dalam

Tabel 1. Karakteristik ibu hamil yang didiagnosa mual muntah


No. Karakteristik ibu dengan mual dan muntah N %
1. Usia <20 tahun 0 0%
20-35 tahun 46 90.1%
>35 tahun 5 9.8%
2. Riwayat gestasional Kehamilan pertama 24 47.0%
kedua 15 23.5%
Ketiga 8 15.6%
Keempat 2 3.9%
Kelima 1 1.9%
Keenam 1 1.9%
3. Riwayat persalinan Partus 0 kali 29 56.8%
(partus) Partus 1 kali 17 33.3%
Partus 2 kali 4 7.8%
Partus 3 kali 1 1.9%
4. Riwayat Abortus Abortus 0 kali 37 72.5%
1 kali 10 19.6%
2 kali 3 5.8%
3 kali 1 1.9%

Table 2. Usia kandungan ibu hamil saat didiagnosa mual muntah


No. Usia kandungan ibu N %
(minggu)
1. <10 29 56.8%
2. 10-20 19 37.2%
3. >20 3 5.8%

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


50 | Happy Elda M.

Keparahan mual muntah mempengaruhi diberikan pada subjek penelitian yang


pemberian obat antiemetic pada subjek didiagnosa mual dan muntah terlihat pada
penelitian. Terapi farmakologi yang tabel 3.

Table 3. Farmakoterapi antiemetik pada ibu hamil yang didiagnosa mual muntah
No. Farmakoterapi N %
antiemetik
1. Ondancetron 14 27.4%
2. Domperidon 36 70.58%
3. Anvomer B6 1 1.9%

Subjek penelitian terbanyak adalah rekam medis tidak ada riwayat penyakit
ibu hamil dengan usia kehamilan tidak penyerta pada ketiga subjek penelitian yang
beresiko, menurut riwayat rekam medis ibu mengalami mual muntah lebih dari 20
tidak ada yang mengalami riwayat minggu.
kehamilan patologis. Tidak ada penelitian The American College of
yang menyatakan bahwa pada kehamilan Obestetricans and Gynecologists (ACOG)
pertama mual muntah lebih sering terjadi. merekomendasikan lini pertama mual
Usia kandungan kurang dari 10 minggu muntah pada kehamilan adalah vitamin B6
merupakan subjek penelitian terbanyak (Jarvis & Nelson-Piercy 2011), hanya ada 1
yang mengalami mual muntah dalam subjek penelitian (1.9%) yang menerima
penelitian ini. Onzet mual muntah terjadi farmakoterapi kombinasi vitamin B6 dengan
pada usia kehamilan 4-9 minggu kehamilan antihistamin (piratiazin). Penelitian
dengan maksimal gejala 12-15 minggu dan menyatakan vitamin B6 efektif
berakhir sampai 20 minggu(Clark et al. menghilangkan mual yang parah pada awal
2012). Pada penelitian ini usia kehamilan kehamilan (Vutyavanich et al. 1995). Jika
lebih dari 20 minggu ada 3 subjek yaitu vitamin B tidak efektif maka diberikan
pasien no 34 datang dengan keluah mual antihistamin oral sebagai kombinasi. (Clark
muntah pada usia kandungan 30 minggu, et al. 2012). Vitamin B6 merupakan kategori
pasien no 26 datang 2 kali pada usia A untuk kehamilan dan merupakan satu
kandungan 19 (+2) minggu dan datang lagi satunya farmakoterapi untuk mual muntah
pada kandungan 21(+1) minggu dan pasien yang sesuai dengan label Food Drug
no 47 dengan diagnose mual muntah pada Administration (FDA)(Manuscript 2013).
usia kandungan 31minggu. Berdasarkan

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


51 | Happy Elda M.

Piratiazin tidak direkomendasikan oleh tidak berhubungan segnifikan dengan


ACOG. peningkatan resiko pada janin. (Chitty
Domperidon merupakan antagonis 2009). (Manuscript 2013). Pada penelitian
dopamine yang diberikan pada 70.58% ini pasien no 28 mendapat ondansetron
subjek penelitian ini. ACOG tidak pada kehamilan ke 8 dan 10 (+2) minggu
merekomendasikan domperidon, dan tidak dan pasien no 18 pada kehamilan ke 10(+5)
ada penelitian yang menyatakan dan 14 mingguberdasarkan hasil observasi
domperidon digunakan untuk mual muntah tidak terjadi kelainan pada janin.
kehamilan karena domperidon tidak
digunakan di Negara maju seperti USA, KESIMPULAN
antagonis dopamine yang disarankan
promethazine, prochlorpemazin, Farmakoterapi antimual pada
metoclorpamid dan droperidol (King & penelitian ini sesuai dengan rekomendasi
Murphy 2009). Pasien no 11 melakukan ACOG, pemberian vitamin B6 (1.9%)
kunjungan 2 kali pada usia kandungan ke 6 merupakan lini pertama, jika gejala tidak
(-1) minggu dan 8(+3) minggu dan selalu reda maka dipilih lini kedua yaitu golongan
mendapat terapi domperidon. Domperidon antagonis dopamine yang diberikan pada
lebih sering digunakan off label sebagai penelitian ini adalah domperidon. Dinegara
galactogogue pada beberapa negara. maju domperidon sudah tidak beredar,
(Lawrence & Lawrence 2015) tetapi akan diusahakan ada jika untuk terapi
Ondansetron diberikan pada 14 galaktogogue. Ondansetron diberikan pada
subjek penelitian (27.4%). Pemberian 14 subjek penelitian (27.4%) merupakan
ondancetron pada terapi mual muntah lini ketiga atau untuk terapi HG atau jika
kehamilan adalah off label, indikasi on gejala mual muntah tidak bekurang.
labelnya adalah untuk mencegah
danmengobati mual muntah karena induksi DAFTAR PUSTAKA
sitotoksik, radioterapi, dan postoperative.
(Colvin et al. 2013). Banyak peresepan Anon, Buku Ajar Patologi Obstetri, EGC.
Available at http://books.google.com
ondansetron untuk mual muntah pada ibu
/books?id=4Bi81bklxPQC&pgis= 1
hamil meskipun keamanan pada kehamilan [Accessed JAnuary 29 2016].
Chitty, A., 2009. Review of evidence:
masih dipertanyakan. (Colvin et al. 2013).
complementary therapies in
(Hviid 2013). Banyak efek samping yang pregnancy. New DIgest, 46(40),
pp.2429.
disebabkan oleh ondansetron, tetapi
Clark, S.M., Costantine, M.M. & Hankins,
ondansetron diberikan selama kehamilan G.D. V, 2012. Review of NVP and

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016


52 | Happy Elda M.

HG and Early Pharmacotherapeutic Therapeutic choices for nausea and


Intervention. , 2012. vomiting of pregnancy: a critical
Colvin, L. et al., 2013. Off-Label Use of review of a systematic review.
Ondansetron in Pregnancy in Western Journal of Obstetrics and
Australia. , 2013. Gynaecology . Available at:
Course, C. & Approach, D., 2013. APEC http://www.jogc.ca/abstracts/full/201
Guidelines Nausea and Vomiting of 107_Commentary_1.pdf [Accessed
Pregnancy APEC Guidelines January 28, 2016].
Nausea and Vomiting of Pregnancy. Lawrence, R.A. & Lawrence, R.M., 2015.
, pp.47. Breastfeeding: A Guide for the
Ebrahimi, N., Maltepe, C. & Einarson, A., Medical Professional, Elsevier
2010. Optimal management of Health Sciences. Available at:
nausea and vomiting of pregnancy. https://books.google.com/books?id=
International journal. Available at: S6y6CgAAQBAJ&pgis=1 [Accessed
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/arti February 3, 2016].
cles/ PMC2990891/ [Accessed Manuscript, A., 2013. Nausea and Vomiting
January 28, 2016]. of Pregnancy. , 40(2), pp.127.
Einarson, A. et al., 2007. Treatment of Mattison, D., 2013. Clinical Pharmacology
nausea and vomiting in pregnancy: During Pregnancy, Available at:
An updated algorithm. Can Fam https://books.google.com/books?hl=i
Physician, 53(12), pp.21092111. d&lr=&id=ZXCLSrQ2AtwC&pgis=1
Available at: [Accessed January 29, 2016].
http://www.cfp.ca/content/53/12/210 Pract, C., 2005. Motherisk Update. , 5,
9.short#sec-5 [Accessed January pp.667668.
30, 2016]. Vutyavanich, T., Wongtra-ngan, S. &
Feghali, M. & Mattison, D., 2011. Clinical Ruangsri, R., 1995. Pyridoxine for
therapeutics in pregnancy. BioMed nausea and vomiting of pregnancy:
Research International. Available at: A randomized, double-blind,
http://downloads.hindawi.com/journal placebo-controlled trial. American
s/biomed/2011/783528. pdf Journal of Obstetrics and
[Accessed January 23, 2016]. Gynecology, 173(3), pp.881884.
Hill, D.A. & Hospital, F., 2003. Nausea and Available at:
Vomiting of Pregnancy. , pp.121128. http://www.sciencedirect.com/scienc
Hviid, A., 2013. Ondansetron in Pregnancy e/article/pii/0002937895903593
and Risk of Adverse Fetal Outcomes. [Accessed February 2, 2016].
Jarvis, S. & Nelson-Piercy, C., 2011.
Management of nausea and
vomiting in pregnancy. BMJ.
Available at:
http://www.bmj.com/content/342/bmj.
d3606.abstract [Accessed January
28, 2016].
King, T. & Murphy, P., 2009. Evidence
Based Approaches to Managing
Nausea and Vomiting in Early
Pregnancy. Journal of Midwifery &
Womens Health. Available at:
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1
016/j.jmwh.2009.08.005/full
[Accessed January 28, 2016].
Koren, G., Maltepe, C. & Gow, R., 2011.

Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 12 No. 2 Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai