BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Logam berat yang mencemari lingkungan, sebagian besar disebarkan melalui jalur air.Proses ini akan
lebih cepat bila memasuki tubuh manusia melalui rantai makanan. Apabila suatu logam terakumulasi
pada jaringan hewan dan tumbuhan yang kemudian dikonsumsi manusia tentunya manusia sebagai
rantai makanan tertinggi pada piramida makanan, maka dalam tubuhnya akan terakumulasi logam
berat tersebut. Peristiwa ini biasanya dinamakan pembesaran biologi (biology magnification). Sangatlah
sukar untuk membersihkan lingkungan yang tercemar oleh logam berat tersebut. Oleh karena itu untuk
mengontrol pencemaran lingkungan akibat logam berat, perlu dibatasi kandungan maksimum logam
berat dalam suatu limbah yang diperbolehkan dibuang di badan air (Anonim, 2010).
Pencemaran logam pada dasarnya tidak berdiri sendiri, namun dapat terbawa oleh air, tanah dan udara.
Apabila semua komponen tersebut telah tercemar oleh senyawa anorganik, maka di dalamnya
kemungkinan dapat mengandung berbagai logam berat seperti Cr, Zn, Pb, Cd, Fe dan sebagainya. Seng
(Zn) mempunyai dampak negatif bagi kesehatan terutama jika kadarnya sudah melebihi ambang batas.
Walaupun pada konsentrasi rendah, efek ion logam berat dapat berpengaruh langsung hingga
terakumulasi pada rantai makanan. Seperti halnya sumber-sumber polusi lingkungan lainnya, logam
berat tersebut dapat ditransfer dalam jangkuan yang sangat jauh di lingkungan(Anonim, 2010).
Hampir 70% keberadaan Zn di dunia dihasilkan dari penambangan dan 30% dari daur ulang Zn.
Kebutuhan Zn 9,6 metrikton akan menghasilkan produk 8,1 metrikton Zn dan limbah sisa proses
sebesar 1,5 metrik ton yang siap untuk didaur ulang. Pemanfaatan produk zn 8,1 metrik ton akan
menghasilkan limbah bekas sebesar 1,4 metrik ton Zn sehingga total Zn daur ulang sebesar 3,3 metrik
ton dan kekurangan 6,6 metrik ton Zn dipenuhi dari penambangan. Deposit bijih Zn tersebar secara
luas di permukaan bumi. Bijih Zn di tambang lebih oleh 50 negara, antara lain Cina, Australia, Eropa,
dan Kanada yang merupakan negara terbesar penambang bijih Zn. Dalam bijih Zn biasanya terkandung
unsur lain, yaitu kuprum (Cu), emas (Au), dan perak (Ag) (Widowati et al, 2008).
Melihat hasil tersebut penggunaan Zn harus dibatasi karena dapat menimbulkan efek toksisitas bagi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
D. Manfaat
Melalui makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang logam berat Zn ,
sehingga dapat meminimalisir penyakit yang diakibatkan oleh logam berat Zn.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Logam Berat
Pada umumnya semua logam berat tersebar di seluruh permukaanbumi, tanah, air, maupun udara.
Beberapa diantaranya berperan penting dalamkehidupan makhluk hidup dan disebut sebagai hara mikro
esensial. Secarabiologis beberapa logam dibutuhkan oleh makhuk hidup pada konsentrasi tertentudan
dapat berakibat fatal apabila tidak dipenuhi. Oleh karena itu logam-logamtersebut dinamakan logam-
logam atau mineral-mineral esensial tubuh, tetapi jikalogam-logam esensial masuk dalam tubuh dalam
jumlah berlebihan, akan berubahfungsi menjadi racun bagi tubuh. Dapat dikatakan bahwa semua logam
berat dapatmenjadi racun yang akan meracuni tubuh makhluk hidup (Palar, 1994 dalam Al-Harisi,
2008).
Logam berat masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melaluibeberapa jalan, yaitu saluran
pernapasan, pencernaan, dan penetrasi melalui kulit.Absorpsii logam melalui saluran pernapasan cukup
besar, baik pada biota air yangmasuk melalui sistem pernafasan, maupun biota darat yang masuk
melalui debu diudara ke saluran pernapasan (Darmono, 2001 dalam Al-Harisi 2008).Menurut Sugeng
Murtopo (1989 dalam Al-Harisi, 2008), logam berat berdasarkan sifatracunnya yang berdampak
Sangat beracun, yaitu dapat mengakibatkan kematian atau gangguankesehatan dalam waktu singkat.
Logam-logam tersebut antara lain: Pb,Hg, Cd, As, Sb, Ti, Be, dan Cu.
Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang dapat pulihmaupun yang tidak dapat
pulih dalam waktu yang relatif lama. Logam-logamtersebut antara lain: Ba, Be, Cu, Au, Li, Mn, Se, Te,
Kurang beracun, dalam jumlah besar dapat menimbulkan gangguankesehatan. Logam-logam tersebut
antara lain: Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,Zn, dan Ag.
Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan seperti: Aldan Na.
B. Seng (Zn)
Seng dengan nama kimia Zink dilambangkan dengan Zn. Sebagaisalah satu unsur logam berat Zn
mempunyai nomor atom 30 dan memiliki beratatom 65,39. logam ini cukup mudah ditempa dan liat
pada 110-150oC. Zn meleburpada 410oC dan mendidih pada 906oC (Palar, 1994 dalam Al-Harisi, 2008).
Zn dalam pemanasan tinggiakan menimbulkan endapan seperti pasir.Zn diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme, tetapi dalam kadartinggi dapat bersifat menjadi racun(Slamet, 1994 dalam Al-Harisi,
2008).
Seng (Zn) adalah komponen alam yangterdapat di kerak bumi. Zn adalah logam yang memilki
karakteristik cukup reaktif, berwarna putih-kebiruan, pudar bila terkena uap udara, dan terbakar bila
terkena udara dengan api hijau terang. Zn dapat bereaksi dengan asam, basa dan senyawa non
logam.Seng (Zn) dialam tidak berada dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk terikat dengan unsur
lain berupa mineral.Mineral yang mengandung Zn di alam bebas antara lain kalamin, franklinite,
smitkosonit, willenit, dan zinkit(Widowati et al, 2008).
2. Sumber makanan
Zn terdapat pada berbagai jenis bahan makanan, khususnya makanan sumber protein. Zn kadar tinggi
ditemukan pada berbagai jenis makanan. Oister mengandung Zn lebih besar dibandingkan makanan
lainnya, seperti daging sapi, ayam, buncis, kacang-kacangan, ikan laut jenis tertentu, biji-bijian, sereal
difortifikasi dengan susu, biji waluh dan biji matahari, telur, kerang, dan sayuran(Widowati et al, 2008).
Menurut Widowati et al (2008), kandungan Zn paling tinggi terdapat dalam kerang yakni sekitar 75
mg/100 g, disamping ubur-ubur, daging sapi, dan daging merah lainnya. Sementara pada putih telur
terkandung 0,02 mg/ 100 g dan pada daging ayam 1 mg/ 100 g. Sereal whole grain mengandung Zn
cukup tinggi, tetapi hampir 80% kadar Zn menghilang pada saat proses penggilingan.
a. Senyawa inijuga digunakan dalam pelapisan baja dan besi untuk mencegah proseskarat
c. Bahan alloy seperti kuningan, nikel-perak, logam mesin tik, dan penyepuhan listrik
f. Zn-oksida untuk pembuatan pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada industri karet;
melapisi kulit guna mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, sebagai
bahan diaper pada bayi guna mencegah kulit luka/kemerahan, industry karet dan untuk opaque
sunscreen
i. Zn-sulfida untuk industry pigmen dan lampu pendar, luminous dial, X-ray dan layar TV serta lampu
fluorescence
j. Zn-metil (Zn(CH)) untuk pembuatan berbagai senyawa organic; Zn-Stearat digunakan sebagai
m. Sebagai bahan suplemen vitamin atau mineral yang memiliki aktivitas antioksidan guna mencegah
n. Zn-glukonat glisin dan Zn-asetat yang digunakan sebagai pelega tenggorokan (throat lozenges) saat
Menurut Widowati et al (2008), sekitar 10-40 % Zn yang terdapat pada makanan akan diabsorpsii
tubuh. Dari makanan nabati, Zn yang teabsorpsii hanya 10-20%, sedangkan dari hewani dapat
mencapai 30%.
Absorpsi Zn dari makanan berprotein hewani lebih besar dibandingkan dengan protein nabati. Asam
fitat yang ditemukan pada biji-bijian, roti, sereal, legume, dan makanan lain bisa menurunkan absorpsi
Zn. Bahan pangan serat, asam fitat yang terdapat dalam dedak/ sekam, sereal penuh, biji-bijian, dan
kacang-kacangan bisa menghambat absorpsiiZn. Asam fitat tidak larutdan tidak mampu mengompleks
Zn sehinga tidak bisa diabsorpsii. Proses pemasakan mampu mengurangi pengaruh asam fitat dan serat
kasar sehingga bisa meningkatkan absorpsi. Defisiensi Zn bisa dialami oleh orang yang banyak
mengonsumsi roti tanpa fermentasi, seperti di wilayah iran dan negara-negara timur tengah. Toksisitas
demikiankonsumsi dosis besar Zn mampu mencegah absorpsi Cd. Berbagai jenis bahan kimia yang
ditambahkan, seperti fospat atau EDTA, pada proses pengolahan bahan pangan dapat mengurangi
absorpsi Zn. Dari sekitar 4-14 mg/ hari jumlah seng (Zn) yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya
sekitar 10-40% saja yang bisa diserap. Oleh karena adanya zat mineral lain yang tinggi dalam tubuh,
seperti Zat besi (Fe) dan tembaga (Cu) serta adanya kandungan asam fitat pada bayam, kangkung dan
sayuran lain, penyerapan Zn dimukosa usus bisa terhambat. Namun, jika zat-zat tersebut
difermentasikan, absorpsi Zn dapat meningkat(Widowati et al, 2008).
Suplemen Fe 38-65 mg/ hari bisa mengurangi absorpsii Zn sehingga diperlukan suplemen Zn bagi
wanita hamil dan menyusui sebesar > 60 mg/ hari.Konsumsi Ca dalam dosis tinggi bisa mengganggu
absorpsi Zn pada hewan uji. Konsumsi Ca pada wanita menopause adalah sebesar 890 mg/ hari. Ca
berbentuk susu atau Ca-fosfat (total konsumsi Ca 1360 mg/ hari) dapat mengurangi absorpsi Zn dan
keseimbangan Zn. Konsumsi Zn pada remaja wanita adalah sebesar 1000 mg/ hari dalam bentuk Ca-
sitrat malat (total Ca 1667 mg/ hari) serta tidak berpengaruh terhadap absorpsi dan keseimbangan Zn
dalam tubuh. Konsumsi kombinasi ca dan asam fitat mampu mengurangi absorpsi Zn(Widowati et al,
2008).
akan dikelat oleh asam pikolinat dan derifat triptofan. Sementara itu, defisiensi piridoksin atau triptofan
akan menkan absorpsi Zn.Dalam sel mukosa Zn mensintesis metalotionin ketika metalotionin jenuh
akan menekan Zn absorpsii. Di dalam darah, kurang lebih 2/3 Zn diikat albumimdan sebagian besar
Zn masuk kealat pencernaan sebagai komponen metalotionin yang disekresikan oleh kelenjar saliva,
mukosa intestinal, pancreas, dan hati.Kurang lebih 2 gram Zn difilter dan disaring oleh ginjal setiap
hari.Kurang lebih 300-600 g/ hari disekresikan pada orang dewasa.Reabsorpsi tubulus renalis
terganggu oleh obat, seperti obat diuretic, thiazide dan dipengaruhi oleh makanan berprotein. Terdapat
korelasi positif antara kadar Zn dalam makanan dan eksresi Zn lewat urin. Zn diekskresikan melalui
feses, urin, rambut, kulit, keringat semen, dan menstruasi(Widowati et al, 2008).
Konsentrasi Zn di jaringan bervariasi. Hati pada awalnya mampu menyimpan 40% dan akan menurun
menjadi 25% dalam lima hari. Kadar Zn dalam hati dipengaruhi oleh factor hiumoral termasuk hormone
2008).
6. Efek defisiensi Zn
rendah Zn atau tingkat konsumsi Zn rendah atau kehilangan Zn dari tubuh dalam jumlah besar atau
saat kebutuhan tubuh atas Zn meningkat. Orang yang berisiko tinggi mengalami defisiensi Zn adalah:
6. Individu yang mengalami sindrom malabsorpsi, celiac disease dan short bowel syndrome
7. Pecandu alkohol
Kekurangan seng pertama dilaporkan pada tahun 1960-an, yaitu pada anak dan remaja laki-laki di
Mesir, Iran, dan Turki dengan karakteristik tubuh pendek, dan keterlambatan pematangan
seksual.Diduga penyebabnya makanan penduduk sedikit mengandung daging, ayam dan ikan yang
merupakan sumber utama seng dan tinggi konsumsi serat dan fitat. Mengingat banyaknya enzim yang
mengandung seng, maka pada keadaan defisiensi seng reaksi biokimia dimana enzim - seng berperan
akan terganggu. Defisiensi seng dapat terjadi pada golongan rentan, yaitu anak-anak, ibu hamil dan
menyusui serta orang tua. Manifestasi klinis defisiensi seng pada manusia, dapat terlihat sebagai berikut
7. Penanggulangan Defisiensi Zn
Untuk mengurangi defisiensi Zn, dilakukan fortifikasi Zn menggunakan bahan yang aman berdasarkan
US Food and Drug Administration, yaitu Zn-sulfat, Zn-klorida, Zn-glokonat, Zn-oksida, dan Zn-stearat.
Terapi Zn mampu secara sempurna menyembuhkan gejala defisiensi Zn. Pemberian suplemen Zn
sebesar 5,7 mg/hari dapat meningkatkan pertumbuhan bagi penderita defisiensi Zn. Terapi
menggunakan metal chelating seperti penisillamine yang biasa digunakan untuk keracunan Cu dan DTPA
Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan sampai
sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan tampaknya
dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis. Dosis konsumsi seng ( Zn ) sebanyak 2 gram atau lebih
dapat menyebabkan muntah, diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi.
Suplemen seng ( Zn ) bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan
dalam kaleng yang dilapisi seng ( Zn ) (Almatsier, 2001 dalam Anonim, 2010 ).
Logam Zn sebenarnya tidak toksik, tetapi dalam keadaan sebagai ion, Zn bebas memiliki toksisitas
tinggi .zinc shakes atau zinc chills disebabkan oleh inhalasi Zn-oksida selama proses galvanisasi atau
penyambungan bahan yang mengandung Zn. Meskipun Zn merupakan unsure esensial bagi tubuh,
tetapi dalam dosis tinggi Zn dapat berbahaya dan bersifat toksik. Absopsi Zn berlebih mampu menekan
absorpsi Co dan Fe.Paparan Zn dosis besar sangat jarang terjadi. Zn tidak diakumulasi sesuai
bertambahnya waktu paparan karena Zn dalam tubuh akan diatur oleh mekanisme homeostatik,
sedangkan kelebihan Zn akan diabsorpsi dan disimpan dalam hati(Widowati et al, 2008).
Zn yang berlebih dan dicampurkan dalm makanan dapat menyebabkan hidrosefalus pada hewan uji
tikus dan juga akan memengaruhi metabolisme dalm perkembangan mesoderm untuk rangka.
Konsumsi Zn berlebih m,ampu mengakibatkan defisiensi mineral lain. Toksisitas Zn bisa berifat akut
dan kronis. Intake Zn 150-450 mg/ hari mengakibatkan penurunan kadar Cu, pengubahan fungsi Fe,
pengurangan imunitas tubuh, serta pengurangan kadar high density lipoprotein (HDL) kolesterol. Satu
kasus yang dilaporkan karena seseorang mengonsumsi 4 g Zn-glukonat (570 mg unsure Zn) yang
setelah 30 menit berakibat mual dan muntah.Pemberian dosis tunggal sebesar225-50 mg Zn bisa
mengakibatkan muntah, sedangkan pemberian suplemen dengan dosis 50-150 mg/ hari mengakibatkan
sakit pada alat pencernaan. Konsumsi Zn berlebih dalam jangka waktu lam bisa mengakibatkan
defisiensi Cu. Total asupan Zn sebesar 60 mg/ hari (50 mg suplemen Zn dan 10 mg Zn dari makanan)
dapat nmengakibatkan defisiensi Cu. Konsumsi Zn lebih dari 50 mg/ hari selama beberapa minggu bisa
menggangu ketersediaan biologi Cu, sedangkan konsumsi Zn yang tinggi bisa mempengaruhi sintesis
ikatan Cu protein atau metalotionin dalam usus. Konsumsi Zn berlebih akan menggangu metabolisme
Ion Zn bebas dalam larutan bersifat sangat toksik bagi tanaman, hewan invertebrate, dan ikan.
Penggunaan intranasal atau nasal spray Zn bagi penderita sakit tenggorokan bisa mengakibatkan
kehilangan indra penciuman (anosnia). Inhalasi debu Zn-oksida bisa mengakibatkan metal iume
Toksisitas akut Zn terjadi sebagai akibat dari tindakan mengonsumsi makanan dan minuman yang
terkontaminasi Zn dari wadah/ panic yang dilapisi Zn. Gejala toksisitas akut bisa berupa sakit lambung,
diare, mual, dan muntah. Pemberian bersama suplemen Zn dan jenis antibiotik tertentu,
yaitutetracyclines dan quinolones bisa mengurangi absorpsi antibiotic sehinnga daya sembuh
Sumber utama pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daripenggunaan pupuk kimia yang
mengandung logam Cu dan Zn, buangan limbahrumah tangga yang mengandung logam Zn seperti
korosi pipa-pipa air dan produk-produk konsumer (misalnya, formula detergen) yang tidak
Selain itu pemasukan logam ke dalam lingkungan berasal daribuangan limbah rumah tangga yang
mengandung logam Zn seperti korosi pipa-pipaair dan produk-produk konsumen (misalnya, formula
detergen) yang tidakdiperhatikan sarana pembuangannya (Connel dan Miller, 1991 dalam Al-Harisi,
2008).
Menyadari ancaman yang begitu besar dari pencemaran logam berat, maka berbagai metode alternatif
telah banyak digunakan seperti dengan cara mengurangi konsentrasi logam berat yang akan dibuang
ke perairan, tetapi dalam jangka waktu yang lama, perlakuan tersebut dapat merusak lingkungan akibat
dari akumulasi logam berat yang tidak sebanding dengan masa recovery (perbaikan) dari lingkungan
itu sendiri. Teknik yang lebih baik dari teknik di atas adalah penetralan logam berat yang aktif menjadi
senyawa yang kurang aktif dengan menambahkan senyawa-senyawa tertentu, kemudian dilepas ke
lingkungan perairan, namun pembuangan logam berat non-aktif juga menjadi masalah karena dapat
dengan mudah mengalami degradasi oleh lingkungan menjadi senyawa yang dapat mencemari
lingkungan. Cara lain adalah reverse osmosis, elektrodialisis, ultrafiltrasi dan resin penukar ion(Anonim,
2010).
Reverse osmosis adalah proses pemisahan logam berat oleh membran semipermeabel dengan
menggunakan perbedaan tekanan luar dengan tekanan osmotik dari limbah, kerugian sistem ini adalah
biaya yang mahal sehingga sulit terjangkau oleh industri di Indonesia. Teknik elektrodialisis
menggunakan membran ion selektif permeabel berdasarkan perbedaan potensial antara 2 elektroda
yang menyebabkan perpindahan kation dan anion, juga menimbulkan kerugian yakni terbentuknya
senyawa logam-hidroksi yang menutupi membran, sedangkan melalui ultrafiltrasi yaitu penyaringan
dengan tekanan tinggi melalui membran berpori, juga merugikan karena menimbulkan banyak sludge
(lumpur). Resin penukar ion berprinsip pada gaya elektrostatik di mana ion yang terdapat pada resin
ditukar oleh ion logam dari limbah, kerugian metode ini adalah biaya yang besar dan menimbulkan ion
Istilah bioabsorpsi tidak dapat dilepaskan dari istilah bioremoval karena bioabsorpsi merupakan bagian
penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, yang mana material biologi
tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap
mengakumulasikan logam berat melalui media metabolisme atau jalur psiko-kimia. Proses bioabsorpsi
ini dapat terjadi karena adanya material biologi yang disebut biosorben dan adanya larutan yang
mengandung logam berat (dengan afinitas yang tinggi) sehingga mudah terikat pada biosorben(Anonim,
2010).
Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bioabsorpsi terutama adalah
dari golongan alga yakni alga dari divisi Phaeophyta, Rhodophyta dan Chlorophyta (Anonim, 2010).
Gugus amina dan hidroksil yang dimiliki kitosa memiliki kemampuan menyerap logam berat yang
terdapat dalam limbah cair industri. Jenis limbah yang dihasilkan dalam industri yang dapat diabsorbsi
adalah arsenik (As), kadmium (Cd), krom (Cr), timbal (Pb), tembaga (Cu), dan seng (Zn) dengan
metode penukar ion. Tanaman sebagai hiperakumulator seng (Zn) adalah Thlaspi caerulescens.Daunnya
Pohon bakau mampu mengakumulasi tembaga (Cu), besi (Fe), dan seng (Zn).Kemampuan vegetasi
mangrove dalam mengakumulasi logam berat bisa dijadikan alternatif perlindungan (Widowati et al,
2008).
BAB IV
A. Simpulan
Seng dengan nama kimia Zink dilambangkan dengan Zn. Sebagaisalah satu unsur logam berat Zn
mempunyai nomor atom 30 dan memiliki beratatom 65,39. logam ini cukup mudah ditempa dan liat
Bahan makanan yang mengandung Zn antara lain adalah daging sapi, ayam, buncis, kacang-
kacangan, ikan laut jenis tertentu, biji-bijian, sereal difortifikasi dengan susu, biji waluh dan biji
automobil, pigmen putih cat air atau cat, sebagai aktifator pada industri karet, melapisi kulit guna
mencegah dehidrasi kulit, melindungi kulit dari sengatan sinar matahari, untuk bahan diaper pada bayi
dengan bahan insektisida dapur, deodoran dan pengawetah kayu, lampu pendar, untuk pembuatan
berbagai senyawa organik, aditif penghalus plastik, bahan bakar, suplemen vitamin, serta mineral yang
Mekanisme absorpsi Zn untuk mengatur homeostasis dipengaruhi oleh prostaglandin E2 dan F2 yang
akan dikelat oleh asam pikolinat dan derifat triptofan.Dalam sel mukosa Zn mensintesis metalotionin
ketika metalotionin jenuh akan menekan Zn absorpsii. Di dalam darah, kurang lebih 2/3 Zn diikat
albumimdan sebagian besar sisanya dikompleks oleh 2-makroglobin. Zn masuk kealat pencernaan
sebagai komponen metalotionin yang disekresikan oleh kelenjar saliva, mukosa intestinal, pancreas,
dan hati.
kematangan seksual, impoten, lesi mata, lesi kulit, dan kehilangan nafsu makan serta gangguan
perkembangan mental pada anak/bayi, kehilangan berat badan, proses penyembuhan luka yang
memerlukan waktu lama, menurunnya daya imunitas tubuh, meningkatnya infeksi, gangguan
kehamilan, gangguan sistem syaraf, gangguan daya tahan tubuh, dan masalah kulit. Untuk mengurangi
defisiensi Zn, dilakukan fortifikasi Zn menggunakan bahan yang aman berdasarkan US Food and Drug
Administration. Pemberian suplemen Zn dan terapi menggunakan metal chelating dapat mengurangi
Kelebihan seng ( Zn ) hingga dua sampai tiga kali AKG menurunkan absorbsi tembaga. Kelebihan
sampai sepuluh kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein, dan
Penanggulangn pencemaran Zn yaitu dengan cara cara mengurangi konsentrasi logam berat yang
akan dibuang ke perairan, penetralan logam berat, reverse osmosis, elektrodialisis, ultrafiltrasi, resin
B. Saran
Konsumsilah Zn dengan porsi yang cukup sehingga tidak mengalami defisiensi dan kelebihan Zn, karena
dapat berefek negatif bagi kesehatan.Selain itu batasi penggunaan Zn dalam industri agar tidak
mencemari lingkungan dan menimbulkan efek toksik bagi tubuh. Lakukan juga cara pencegahan dan
penanggulangannya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Harisi. 2008. Penetapan Kadar Zn dan Fe di dalam Tahu yangDibungkus Plastik dan Daun yang Dijual
Anonim. 2010.
Seng(Zn).http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19341/4/Chapter%20II.pdf. diakses
try.org/artikel_kimia/biokimia/bioremoval_metode_alternatif_untuk_menanggulangi_pencemaran_log
Widowati, Wahyuet al. 2008. Efek Toksik Logam: Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran.