Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Menghadaapi lingkungan bisnis di era modern ini, globalisasi merupakan


hal yang tidak dapat dielakan lagi. Oleh karenanya perusahaan memerlukan
pemimpin global agar perusahaan yang dipimpinya tetap eksis. Pemimpin global
tidak hanya dilahirkan saja, tapi harus dibentuk agar memberikan keunggulan bagi
perusahaan. Keingintahuan yang tinggi (unbridled inguestiveness) merupakan
sifat utama yang harus dimiliki kandidat pemimpin global agar dapat
mengoptimalkan tiga sifat lainnya yaitu karakter pribadi, duality dan kecerdasan.
Supaya pemimpin global memiliki serangkaian kemampuan khusu (contex
specific abilities) maka harus dikembangkan melalui strategi 4T, yakni: travel,
training, teams dan transfer.

Manajer yang telah berhasil membawa perusahaan dari badai krisis belum
menjamin akan sukses mengelola perusahaan di arena global karena banyak
kendala yang akan dihadapi, terutama berkaitan dengan ragam budaya serta
peraturan pemerintah di negara tujuan maupun cepatnya perubahan lingkungan
bisnis yang dikelola secara global. Kekuatan perubahan tersebut membantu
menjelaskan mengapa model kepemimpinan konvensional tidak dapat digunakan
para era globalisasi. Dimasa yang akan dating diperlukan pemimpin generasi baru
yang dapat mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat serta
tingginya ketidakpastian. Oleh karena itu persyaratan pemimpin masa depan akan
lebih ketat dibandingkan sekarang seiring dengan tumbuhnya bisnis global.

1.2. Rumusan masalah

Ada beberapa Rumusan Masalah yang akan di bahas pada bab ini
diantaranya adalah:

1. Mengapa perlu pemimpin global?

1
2. Bagaimana karakteristik pemimpin global?
3. Bagaimana cara mengembangkan pemimpin global?
4. Seperti apa proses dan strategi pengembangan pemimpin global?

1.3. Tujuan

Makalah ini mempunyai Tujuan seperti yang akan di paparkan di bawah


ini seperti:

1. Membahas mengenai pemimpin global


2. Membahas mengenai karakteristik pemimpin global
3. Membahas mengenai cara mengembangkan pemimpin global
4. Membahas mengenai proses dan strategi pengembangan pemimpin
global

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pendahuluan

Menghadapi lingkungan bisnis global telah merambat kesemua negara


tidak terkecuali bagi indonesia , selain menghadapi serangan dari luar negeri
juga masih terbebani dengan terjadinya krisis moneter yang belum menunjukan
tanda-tanda akan berakhir. Namun kita tidak perlu pesimis dan putus asa karena
masih ada peluang yang dapat di raih. Jika kreatif dalam mengantisipasi
perubahan tersebut. di sisi lain, dengan segala kendala yang ada bperusahaan
harus tetap survive dan inofatip agar menjadi pemenang dari perubahan itu
sendiri. Perusahaan yang mampu mengatasi badai krisis, akan menjadi perusahaan
yang imune terhadap krisis yang sama. Namun perusahaan tidak boleh terlena
dengan kesuksesan yang telah diraihnya, sebab selain saran jangka pendek
perusahaan juga harus memikirkan sasaran jangka panjang. Jadi selain mencari
peluang domestik juga perlu memikirkan peluang di pasar global jika hai itu tidak
diantisipasi maka produk atau jasa yang di tawarkan akan dimangsa oleh
perusahaan dari luar negeri yang beroperasi secara global.

Manajer yang telah berhasil membawa perusahaan dari badai krisis belum
menjamin akan sukses mengelola perusahaan di arena global, karena banyak
kendala yang akan dihadapi, terutama berkaitan dengan ragam budaya serta
peraturan pemerintah di negara tujuan maupun cepatnya perubahan lingkungan
bisnis yang dikelola secara global, kekuatan perubahan tersebut membantu
menjelaskan mengapa model kepemimpinan konvensional tidak dapat digunakan
pada era globalisasi di masa yang akan datang di perlukan pemimpin generasi
baru yang dapat mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat
setra tingginya tingkat ketidakpastian, oleh karena itu persyaratan pemimpin masa
depan akan lebih ketat di bandingkan sekarang, seiring dengan tumpahnya bisnis
global.

Persoalannya Banyak perusahaan masih kekurangan jumlah pempimpin


yang kompetan sebagai pemimpin global untuk mengantisipasi kekurangan

3
tersebut maka perusahaan harus merekrut calon pemimpin dengan karakteristik
pemimpin global, serta mengembangkannya dengan kata lain, perusahaan yang
akan bermain di arena global harus menyiapkan calon pemimpin global sedini
mungkin. Pendapat ini di dukung oleh Howerd (1992) yang menyatakan bahwa
manager expatriat abad 21 akan memiliki pengalaman dan skill yang sama sekali
berbeda, karena orientasi managemen dan tantangan yang di hadapi juga perbeda.
Jika perusahaan ingin bersaing di pasar global, maka proses identifikasi
perekrutan, penseleksian dan pengembangan kandidat manger harus di mjlai
sedini mungkin untuk menghindari kekurangan orang-orang yang memiliki
persyaratan yang layak untuk menjadi pemimpin global. Hal ini di perlukan untuk
menentukan skill seperti apa yang di perlukan, sehingga pada saat di butuhkan,
manager tersebut telah memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi manager
global. Sebab untuk mempersiapkan manager global tidak cukup hanya satu
tahun, tapi bahkan bisa lima sampai dua puluh lima tahun seperti yang di lakukan
perusahaan Dow Chdemical.

2.2. Perlunya Pemimpin Global.

Pemimpin Global adalah Manajer yang memiliki karakteristik fleksibel


dalam arti dapat mengikuti perkembangan dan juga efisien dalam pemanfaatan
sumber daya. Global artinya berpandangan luas yaitu skala internasional. Untuk
arus globalisasi yang deras saat ini, dituntut peran manajer yang berwawasan
global agar tidak tertinggal dalam perkembangan kegiatan.

Perubahan lingkungan bisnis yang sangat cepat dan tingginya


ketidakpastiaan memerlukan seorang pemimpin yang dapat bergerak cepat
mengantisipasi perubahan tersebut sehingga bisnis mereka tetap survive.
Perubahan lingkungan bisnis salah satunya di tandai oleh perubahan bentuk
perusahaan. Secara umum pengembangan perusahaan melalui empat tahap yaitu
Domestik, Internasional, Multinasional, Transnasional. Pergeseran tersebut
memaksa magemen untuk mencari mager yang cocok untuk mengelola
perusahaan tersebut karena manajer perusahaan domestik yang sukses tiddak psti
berhasil pada perusahaan glonal. Keempat bentuk perusahaan tersebut memiliki

4
perbedaan sehingga dalam pengelolaannya perlu manajer yang berbeda sesuai
dengan karakteristik perusahaan agar dapat sukses.

Menurut Alder.N and Bartholomew.S. (1992) terdapat beberapa alasan


mengapa perusahaan global memerlukan pemimpin atau manajer berskala global,
yakni:

Untuk memahami lingkungan bisnis dari sudut pandang global


Untuk mengintegrasikan asset, sumber daya dan keragaman SDM di
seluruh dunia
Mempelajari banyaknya perspektif, cita rasa, trend, teknologi dan
pedekatan budaya asing untuk mengarahkan bisnis
Bekerja dan belajar dengan orang-orang dari banyak budaya secara
simultan
Menciptakan lingkungan organisasional yang sinergis secara cultural
Beradaptasi untuk hidup pada banyak budaya asing
Berinteraksi dengan kolega-kolega asing secara sama

Manajer global juga harus belajar untuk menyesuaikan berbagai macam


kemampuan teknikal, kebiasaan dan sikap berkaitan dengan pelanggan, pemasok
maupun karyawan (Chase, 1998). Pada perusahaan Internasional diperlukan
manajer expatriat yang memiliki kemampuan dalam mentransfer teknologi ke
budaya lokal, mengelola staf lokal dan mengadaptasi praktek bisnis sesuai dengan
kondisi lokal. Perusahaan transnasional mensyarakatkan manajer yang memiliki
kemampuan mengelola pekerjaan agar dapat mempertinggi kapabilitas
organisasional melakukan kerjasama dengan mitra dari seluruh dunia dan
mentransmisikan pengetahuan secara cepat dan efektif ke seluruh jaringan operasi
di seluruh dunia (Alder.N dan Bartholomew.S.,1992).

2.3. Tipe-tipe Pemimpin Manajer global

Menurut Barlett dan Ghoshal (1992) terdapat empat tipe manajer global
yakni: Business Manager, Country Manager, Functional Manager dan Corporate

5
Manager. Tiga yang pertama merupakan spesialis sedangkan yang terakhir adalah
pemimpin dari ketiga manajer tersebut.
a) Business Manager, Business Manager harus memiliki tiga kombinasi
kemampuan yaitu sebagai penyusun strategi (strategist) perusahaan,
perancang (architect) bagi konfigurasi asset pada setiap aktivitas
perusahaan yang dibentuk maupun jumlah tempatnya, serta coordinator
yang bertujuan mengkoordinasi transaksi lintas Negara berkaitan dengan
bagaimana aktivitas yang dibentuk di negara-negara yang berbeda, serta
mengkoordinasikannya satu dengan lainnya. Ketiga kombinasi
kemampuan yang dimiliki Business Manager tersebut bertujuan
mengambil semua manfaat operasi global yang terintegrasi untuk efisiensi
dan keunggulan bersaing global.
b) Country Manager, Country Manager harus memiliki kombinasi
kemampuan sensor yakni dapat melihat secara cepat dan
menginterpretasikan ancaman dan peluang lokal. Selain itu juga harus
mampu menjadi builder yakni membangun sumber daya dan kecakapan
lokal serta menjadi Contributor yakni sebagai penyumbang strategi lokal.
c) Functional Manager, memiliki kombinasi kemampuan scanner yang
dengan cepat mampu mendeteksi trend dan menyebar informasi kedalam
strategic intelligence. Functional Manager juga menjadi cross polinor
yakni sebagai penyerbuk yang dapat dengan mudah membagi keahlian di
semua cabang bisnis di dunia, dan champion yang dapat menunjukkan
manfaat koordinasi untuk menjawab kebutuhan yang beragam di banyak
tempat secara sensitive dan responsif.
d) Corporate Manager, harus memiliki kombinasi kemampuan sebagai
leader, talent scout dan developer. Artinya selain memimpin, corporate
manager juga mampu mengidentifikasikan dan mengembangkan ketiga
tipe manajer diatas yang berbakat, serta menyeimbangkan negosiasi
diantara mereka melalui pelatihan dan pengembangan sebagai prioritas
utama. Corporate manager harus memiliki pandangan yang luas terhadap
organisasi dan operasinya serta memahami tugas ketiga manajer tersebut.

6
2.4. Karakteristik Pemimpin Global.

Tantangan bagi manajer global adalah bagaimana sikap dan langkahnya


dalam menghadapi perubahan-perubahan yang berlangsung sangat cepat akibat
perkembangan teknologi informasi, sehingga keberadaan suatu negara seolah
tanpak batas (bborderless) yang akan mempengaruhi pengelolaan organisasi.
Disamping itu bisnis global secara fisik membebani para manajer seperti
perjalanan, keterlambatan penerbangan, serta bekerja dalam lingkungan budaya
dan bahasa berbeda yang sering sangat melelahkan. Oleh karena keberadaan
namajer global saat dominan dalam memajukan organisasi yang penuh dengan
tantangan serta sulit di prediksi ini. Keadaan tersebut menimbulkan pertanyaan,
seperti:

Apa karakteristik pemimpin yang akan terbawa organisasi yang memiliki


perbedaan yang jangkauan negara, budaya, serta konsumen
Bagaimana perusahaan dapat mengembangkan pemimpin tersebut secara
efektip.

Adapun profil manajer global adab 21 menurut Howard (1992) harus memiliki
pengalaman dan pengentahuan yang multidimensiolnal. Dikelompokan menjadi
dua, yakni kecakapan inti (core skill) dan kecakapan tambahan (augmented skill)
sebagaimana tercantum dalam tabel 1.1

Core skill Augementes skill


Multidimensional persepective Computer Literacy
Propeciency in line management Prudent Negotiating Skills
Pruden Decision-Making Skills Ability as A Change Agent
Resourcefulness Visionary Skills
Cultur Sensitivity Effective Delegatory Skills
Ability as A Team Bulider
Phycisal Fitness And Mental
Matury

7
Lima karakteristik kepemimpinan global

1. Berpikir global
2. Menghargai perbedaan budaya
3. Membangun teknologi
4. Membangun kemitraan dan analiasi
5. Membagi kepemimpinan.

2.5 Proses dan Strategi Pengembangan Pemimpin Global

Proses mental dasar untuk pengembangan adalah memahami seluruh dunia


tidak hanya stu negara saja. Pemimpin perlu memperluas maidset untuk
mengenali peluang-peluang global serta menata sumber daya organisasi di seluruh
dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Gregersen, Morisson and Black (1998) di


Eropa, Amerika Utara dan Asia menemukan empat stategi yang jika digunakan
sebagimana mestinya akan cukup efektip untuk pengembangan pemimpin-
pemimpin glonal. Keempat strategi tersebut adalah:

1. Travels
2. Teams
3. Trainings
4. Transfer

8
BABA III

PENUTUP

3.1. Simpulan

Pemimpin Global adalah Manajer yang memiliki karakteristik fleksibel


dalam arti dapat mengikuti perkembangan dan juga efisien dalam pemanfaatan
sumber daya.

Menurut Barlett dan Ghoshal (1992) terdapat empat tipe manajer global:
yakni Bussines Manager, Country Manager, Funcional Manager, dan Corporate
Manager.

Keingintahuan memungkinkan para pemimpin global untuk tidak hanya


mengembangkan karakter, duality, dan kecerdasan, tetapi membangun pengertian
yang utuh mengenai bagaimana ketiga sifat tersebut dapat bekerja secara
bersamaan.

Pemi mpin global harus memiliki kemampuan khusus melelui strategi 4T,
yakni travel, training teams, dan transfer

3.2 Saran

Sebaiknya kita mau terus belajar dan lebih memahami lagi tentang sumber
daya manusia, agar kita tidak menjadi manusia yang tertinggal di zaman yang
modern ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Eka Nuraini Rachmawati,SE., Msi 2004. Paradigma Baru Manajemen Sumber


daya Manusia halaman 77-93

https://safitradi.wordpress.com/2014/01/13/mengembangkan-kepemimpinan-
global/

https://www.academia.edu/25514443/KARAKTERISTIK_KEPEMIMPINAN_G
LOBAL

10

Anda mungkin juga menyukai