Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

RUMAH PSIKOLOGI TIAP DESA

BIDANG KEGIATAN
PKM-GAGASAN TERTULIS

DIUSULKAN OLEH:

Imam NIM:24117044 Angkatan 2017


Via NIM:16117029 Angkatan 2017
Iskandar NIM:11117034 Angkatan 2017
Annisa NIM:12117027 Angkatan 2017

INSTITIUT TEKNOLOGI SUMATRA


LAMPUNG SELATAN
2017
Rumah Terapi Psikologi di Tiap Desa

LATAR BELAKANG

Dewasa ini manusia seringkali disibukan oleh pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan dalam
keseharian mereka. Seiring dengan banyaknya beban pekerjaan yang diberikan pada individu
maka bukan tidak mungkin individu atau masyarakat dapat menjadi tertekan ketika tidak dapat
mengerjakan semua pekerjaannya. Hal ini tentu dapat memicu terjadinya stress yang akhirnya
dapat mengakibatkan individu dalam masyarakat jatuh sakit. Tidak hanya penyakit fisik saja
yang banyak dialami oleh masyarakat, tetapi banyak juga masyarakat yang menderita penyakit
atau gangguan psikis.

Jika individu atau masyarakat mengalami sakit yang disebabkan oleh faktor fisiologis mereka
cukup mendatangi klinik atau rumah sakit terdekat. Penyakit yang terjadi oleh faktor fisiologis
ini pasti dapat ditangani oleh dokter yang semakin lama jumlahnya bertambah. Lalu bagaimana
jika individu mengalami penyakit atau gangguan yang disebabkan dari faktor psikis? Tentu perlu
dibawa ke Psikiater atau Psikolog. Jika dibandingkan dengan jumlah dokter yang ada saat ini,
maka jumlah psikiater atau psikolog masih terbilang sangat sedikit. Pada masyarakat perkotaan
tentu sudah sedikit banyak mengetahui apa itu psikolog dan sudah banyak pula yang
menggunakan jasa psikologi untuk membantu menyelesaikan berbagai permasalahan mulai dari
masalah individu hingga permasalahan organisasi.

Jika kita lihat di kehidupan desa, maka akan banyak yang belum mengetahui apa itu psikolog.
Meskipun pada kenyataannya sudah banyak orang di desa yang mengidap gangguan mental
tetapi tidak dirujuk ke psikiater atau psikolog karena keterbatasan pengetahuan. Masyarakat desa
belum sadar pentingya layanan psikologi. Ini terbukti dengan ada beberapa orang yang mengidap
ganggua jiwa tetapi justru dikerangkeng dengan mengikat kedua kakinya. Untuk mengatasi hal
tersebut perlu adanya layanan psikologi yang beridiri di sebuah desa, karena hingga saat ini
pendirian layanan psikologi hanya ada di kota-kota besar saja dan tidak menyentuh pedesaan.
Meskipun pendirian layanan psikologi bersifat individual atau oleh kelompok tetapi pemerintah
harus bertindak langsung turun hingga ke desa untuk mendirika layanan psikologi.
TUJUAN DAN MANNFAAT

1. Memberikan informasi kepada masyarakat Desa tentang pentingnya kesehatan mental.


2. Memberikan informasi pada masyarakat Desa tentang terapi psikologis.
3. Memberi layanan psikologi hingga ke Desa-desa.
4. Mengurangi angka penderita gangguan di tingkat Desa.

GAGASAN

Banyak orang di desa yang mengalami gangguan mental tetapi tidak diberikan penanganan yang
lebih lanjut, melainkan hanya didiamkan di rumah. Lebih disesalkan ketika yang mengalami
gangguan mental tersebut dikerangkeng dengan diikat kakinya agar tidak mengganggu
aktivitas warga. Selain itu, pola pikir mengenai penyakit mental sangat sulit untuk disembuhkan
dan kurangnya pengetahuan juga menjadi faktor mengapa perbuatan seperti ini masih dilakukan.
Pola pikir seperti inilah yang bisa dikatakan sebagai pemikiran yang keliru. Seharusnya individu
yang mengalami gangguan mental dirujuk ke rumah sakit jiwa, adapun hal yang paling
sederhana untuk dilakukan kepada para penderita gangguan mental adalah dengan memberikan
dukungan untuk kesembuhannya, atau paling tidak bisa membuat penderita merasa sendikit lebih
baik. Karena pada dasarnya orang yang menderita gangguan mental adalah orang yang paling
membutuhkan uluran tangan kita, sehingga tidak perlu dijauhi. Sementara itu solusi yang pernah
ditawarkan hanya sebatas pada rujukan pada Rumah Sakit Jiwa (RSJ), namun sayangnya Rumah
Sakit Jiwa hanya ada pada kota-kota besar di setiap Provinsi sehingga tidak terjangkau oleh
masyarakat desa. Berbeda jika kita lihat pada kesehatan fisik maka sudah banyak layanan
kesehatan mulai dari lingkup daerah seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) hingga pada
lingkup sempit seperti Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) yang kini ada di setiap desa.
Padahal kesehatan mental juga sama pentingnya dengan kesehatan fisik karena dewasa ini
banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh faktor psikis. Layanan psikologi yang hanya ada
pada kota-kota besar mendorong penulis mencetuskan gagasan mengenai pendirian layanan
psikologi berupa kesehatan mental ataupun terapi-terapi di setiap desa. Layanan psikologi ini
dapat dilakukan di PUSKESMAS yang ada di setiap desa, atau jika diperlukan didirikan
bangunan sederhana yang dapat menampung masyarakat banyak. Nantinya di setiap desa akan
ditempatkan 2-4 orang praktisi psikologi yang akan diproyeksikan untuk memberikan layanann
psikologi untuk masyarakat sekitar. Pendirian layanan psikologi ini diharapkan dapat menangani
masyarakat yang merasa perlu untuk datang ke layanan tersebut. Tentu dengan gagasan tersebut
diperlukan dukungan dari banyak elemen-elemen seperti pemerintah hingga masyarakat desa
untuk tercapainya tujuan dari pendirian layanan psikologi yang ada di desa. Pemerintah dapat
memberi bantuan baik itu berupa biaya operasional gedung maupun balas jasa yang akan
diberikan kepada pemberi layanan psikologi. Hal ini tidak dapat tercapai jika tidak adanya
bantuan dari pemerintah secara langsung, karena jika gagasan ini dilakukan oleh perseorangan
akan sangat berat menjalaninya, perlu adanya dukungan antar banyak pihak. Sementara itu
dukungan yang dapat diberikan oleh masyarakat sekitar adalah dengan menumbuhkan
pemahaman mengenai pentingnya kesehatan mental. Banya cara yang dapat dilakukan
(khususnya dengan bantuan pemerintah) untuk mencapai realisasi pendirian layanan psikologi di
setiap desa. Pertama, kita perlu menyiapkan orang-orang (dalam hal ini praktisi psikologi) yang
bersedia untuk ditempatkan di desa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pastikan pula
biaya imbalan yang akan diberikan pemerintah kepada para praktisi ini. Hal tersebut penting
karena pada zaman sekarang sangat sulit mencari orang (praktisi psikologi) yang bersedia untuk
ditempatkan di desa, apalagi jika penghasilan mereka sebelum ditempatkan jauh lebih tinggi.
Berbeda dengan profesi dokter yang harus mengabdi di masyarakat beberapa tahun. Kedua, perlu
adanya peninjauan lokasi dimana mereka para praktisi akan memberikan pelayanan psikologi,
apakah itu akan digabung dengan PUSKESMAS atau membuat bangunaan baru. Ketiga, perlu
adanya sosialisasi secara maksimal kepada masyarakat sekitar tentang pentingnya pemeriksaan
kondisi kesehatan jiwa. Jika hal-hal tersebut dilakukan secara maksimal maka akan memperbesar
kemungkinan tercapainya tujuan setiap desa memiliki layanan psikologi sendiri.
KESIMPULAN

Kesehatan mental adalah salah satu hal penting selain kesehatan mental. Untuk itu perlu
didirikan layanan psikologi di setiap desa untuk membatu masyarakat sekitar dalam kaitannya
dengan kesehatan mental. Layanan ini diterapkan dengan menggabungkannya di PUSKESMAS
atau membangun bangunan sendiri dimana di setiap desa akan ditempatkan 2-4 orang praktisi
psikologi. Jika hal tersebut berjalan dengan dukungan penuh, baik itu dari pemerintah maupun
masyarakat maka program ini akan berjalan secara maksimal. Ketika semuanya berjalan
maksimal maka masyarakat sendiri yang akan merasakan sendiri manfaat dari didirikannya
layanan psikologi ini seperti berubahnya pola pikir masyarakat tentang pentingnya kesehatan
mental.

DAFTAR PUSTAKA

E. Prawitasari, Johana: Kesehatan Mental Mayarakat di Indoesia:Temu Ilmiah Universitas


Airlangga, 2012 Sriningsih: Problem Kesehatan Mental Masyarakat Pedesaan

Anda mungkin juga menyukai