Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MEKANIKA TEKNIK

TUMPUAN

DISUSUN OLEH
MISYELLA FERNANDES TANGDIESAK
D051171017

DEPARTEMEN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
TUMPUAN

A. Pengertian Tumpuan
Suatu konstruksi direncanakan untuk suatau keperluan tertentu. Tugas utama
suatu konstruksi adalah mengumpulkan gaya akibat muatan yang bekerja padanya
dan meneruskannya ke bumi. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, maka
konstruksi harus berdiri dengan kokoh. Semua beban yang diterimanya akan
diteruskan ke bumi dengan sesingkat-singkatnya. Bagian yang meneruskan beban
itulah yang disebut perletakan/tumpuan. Selain meneruskan beban, perletakan juga
akan memikul konstruksi tersebut. Perletakan bisa berupa sebuah pondasi. Bangunan-
bangunan harus terletak diatas permukaan bumi, hubungan antara bangunan tersebut
dengan lapisan permukaan bumi dikaitkan dengan suatu pondasi. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Tumpuan merupakan tempat perletakan konstruksi atau dukungan
bagi konstruksi dalam meneruskan gaya-gaya yang bekerja pada pondasi.
B. Jenis- Jenis Tumpuan
1. Tumpuan Sendi / Engsel
2. Tumpuan Rol
3. Tumpuan Jepit
4. Pendel
5. Tumpuan Bidang
6. DatarTumpuan Tali
7. Tumpuan Gesek
8. Tumpuan Titik

Ada delapan jenis tumpuan, tetapi yang dipelajari dalam mekanika teknik hanya 4 jenis
tumpuan, yaitu tumpuan sendi, rol, jepit dan pendel.

1. Tumpuan sendi, diberi notasi

Tumpuan Sendi, yaitu tumpuan yang terdiri dari poros dan lubang sendi. Pada
tumpuan demikian dianggap sendinya licin sempurna, sehingga gaya singgung antara
poros dan sendi tetap normal terhadap bidang singgung, dan arah gaya ini akan
melalui pusat poros. Tumpuan sendi sering disebut dengan engsel karena cara
bekerjanya yang mirip dengan cara kerja engsel. Tumpuan sendi mampu memberikan
reaksi arah vertikal dan reaksi arah horizontal artinya tumpuan sendi dapat menahan
gaya vertikal dan horizontal atau terdapat 2 variabel yang akan diselesaikan (Rv dan
Rh). Tumpuan sendi ini tidak dapat menerima / menahan momen artinya jika diberi
momen maka akan berputar, seperti sifat engsel.
Gambar pemodelan perletakan sendi

Aplikasi tumpuan sendi pada struktur jembatan


2. Tumpuan rol, diberi notasi Ga

Tumpuan Rol adalah tumpuan yang selalu memiliki lubang sendi. Apabila poros ini
licin sempurna maka poros ini hanya dapat meneruskan gaya yang tegak lurus bidang
singgung di mana poros ini diletakkan. Tumpuan rol merupakan tumpuan yang dapat
bergeser ke arah horizontal, sehingga tumpuan ini tidak dapat menahan gaya
horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda yang dapat bergeser. Roda tersebut
berguna untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi, sehingga konstruksi tidak
rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi arah vertikal artinya tumpuan
rol hanya dapat menahan gaya vertikal saja. Dengan demikian, tumpuan rol hanya
memiliki satu variabel yang akan diselesaikan (Ry). Tumpuan ini tidak dapat
menahan momen.

Gambar pemodelan perletakan rol Aplikasi tumpuan rol pada struktur atas jembatan
3. Tumpuan jepit, diberi notasi

Tumpuan Jepit adalah tumpuan yang menciptakan kondisi kaku/monolit. Tumpuan


ini seolah-olah dibuat dari balok yang ditanamkan pada tumpuannya, demikian
sehingga mampu menahan gaya-gaya maupun momen dan bahkan dapat menahan
torsi. Tumpuan jepit berupa balok yang terjepit pada tiang(kolom), di mana pada
tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal, gaya horizontal,
bahkan mempu memberikan reaksi terhadap putaran momen. Oleh karena itum,
tumpuan jepit mempunyai 3 variabel yang akan diselesaikan (Rv, Rh dan momen).

Gambar pemodelan tumpuan jepit Aplikasi tumpuan jepit pada bagian jembatan
4. Tumpuan pendel, diberi notasi

Tumpuan pendel yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya
berimpit. Garis kerja reaksi pada batang pendel berhimpit dengan batang itu
sendiri, memberi peluang berputar ke segala arah. Bentuk tumpuan pendel ini
jika pada suatu struktur jembatan bertugas untuk menyangga sebagian dari baja.
Pendel tersebut hanya bisa menyangga sebagian jembatan yang hanya searah
dengan sumbu pendel tersebut, maka hanya mempunyai satu reaksi yang searah
dengan sumbu pendel.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa :

KESIMPULAN

1. Tumpuan(perletakan) merupakan tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi


konstruksi dalam meneruskan gaya-gaya yang bekerja pada pondasi.

2. Macam Perletakan (tumpuan)

a. Tumpuan sendi adalah tumpuan yang dapat menerima gaya dari segala arah,
akan tetapi tidak mampu menahan momen.
Sifat-sifat tumpuan sendi :
Mampu menerima 2 reaksi gaya :
a) gaya vertikal (Fy)
b) gaya horisontal (Fx)
Tidak dapat menerima momen (M).
Jika diberi beban momen, maka akan berotasi karena bersifat
seperti engsel.
b. Tumpuan rol adalah tumpuan yang hanya dapat menahan gaya bekerja tegak
lurus (vertical) dan tidak dapat menahan momen.
Sifat-sifat tumpuan rol :
Dapat memberikan reaksi berupa gaya vertikal (Ry = Fy)
Tidak dapat menerima gaya horisontal (Fx).
Tidak dapat menerima momen
Jika diberi gaya horisontal, akan bergerak/menggelinding karena
sifat rol.
c. Tumpuan jepit adalah tumpuan yang dapat menahan gaya dalam segala arah
dan dapat menahan momen.
Sifat-sifat tumpuan jepit :
Dapat menerima semua reaksi:
a) gaya vertikal (Fy)
b) gaya horizontal (Fx)
c) momen (M)
Dijepit berarti dianggap tidak ada gerakan sama sekali.
d. Tumpuan pendel yaitu suatu perletakan yang titik tangkap dan garis kerjanya
berimpit. Pendel tersebut hanya bisa menyangga sebagian jembatan yang
hanya searah dengan sumbu pendel tersebut, maka hanya mempunyai satu
reaksi yang searah dengan sumbu pendel.

3. Gaya lintang (shear forces diagram) adalah susunan gaya yang tegak lurus dengan sumbu
batang.
4. Momen adalah hasil kali antara gaya dengan jarak (jarak garis lurus terhadap garis
kerjanya).

Anda mungkin juga menyukai