Desra
e-mail: desraideca@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2016 sampai dengan 10 Februari
2016 yang berlokasi di PT Kemfood Cabang Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aliran dan kinerja rantai pasok yang digunakan PT kemfood dengan
menggunakan metode studi kasus dan balanced scorecard untuk pengukuran kinerja rantai
pasok. Hasil menunjukan aliran rantai pasok dari produsen sebagian besar langsung ke
konsumen, dan untuk kinerja rantai pasok untuk prespektif proses bisnis internal dengan skor
2,56. Prespektif pertumbuhan dan pembelajaran dengan penilaian 2,58. Prespektif pelanggan
memiliki total skor 2,52 dan prespektif keuangan memiliki skor 3,00. Keempat prespektif
balanced scorecard tersebut memberi arti bahwa kinerja rantai pasok PT Kemfood berjalan
dengan baik dan aliran rantai pasok dari pusat, cabang, segmen kemudian konsumen.
Kata Kunci: Rantai Pasok, Sosis, produk olahan ternak
Abstract
The research carried out 28 Januari 2016 until 10 February 2016, located in PT
Kemfood Bandung. This study aims to determine the flow and performance of supply chain
used by PT Kemfood using the case study method and the balanced scorecard to measure
supply chain performance. Results showed the flow of the supply chain from the
manufacturer directly to the majority of consumers, and to the performance of the supply
chain for internal business process perspective have 2.56 point. Perspective growth and
learning 2.58 point. Perspective customers 2.52 point and the financial Perspective 3,00 point,
The four perspectives of the balanced scorecard, which means that the performance of the
supply chain PT Kemfood going well and the flow of supply chain from center, branch,
segment and than consument.
Pendahuluan
Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin
berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk
memproduksi pangan olahan. PT Kemfood merupakan salah satu perusahan yang bergerak
dibidang pangan dan memproduksi daging olahan berbahan dasar daging sapi dan ayam. Ada
beberapa produk olahan daging tersebut yaitu sosis, bakso, delicatessen, burger, kebab, ayam
bumbu, dan daging cincang dengan berbagai merek dagang, diantarnya Villa Dorp, Villa,
Kemfood, Edam. PT Kemfood memperoleh pasokan daging ayam dari Rumah Pemotongan
Ayam (RPA) melalui para supplier yang ada di DKI Jakarta dan Solo, untuk daging sapi
diperoleh dengan mengimpor daging dari Australia melalui distributor, sedangkan untuk
daging ayam masih menggunakan produk lokal.
Sosis merupakan salah satu produk Kemfood yang banyak diminati masyarakat dan
permintaannya tinggi, karena rasanya yang lezat serta harga yang beragam sehingga
terjangkau oleh masyarakat banyak. Tingginya permintaan konsumen akan sosis ini
mengharuskan adanya cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen, baik dari segi produksi,
maupun dari segi harga yang kompetitif.
Manajemen rantai pasok merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, karena pada dasarnya manajemen rantai pasok memperhatikan bagaimana proses
barang hingga sampai ketangan konsumen dengan memperhatikan kualitas barang, seperti
daya tahan, keutuhan barang, waktu respon pemesanan. Selain itu manajemen rantai pasok
juga menekankan kepada kualitas pelayanan yang di fasilitaskan kepada pelanggan seperti
waktu repon dan efisiensi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries dari Produsen Sampai Konsumen Perantara di
Kota Bandung (Studi Kasus PT.Kemfood Cabang Kota Bandung).
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries....................................................................................Desra
Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan PT. Kemfood Indonesia sebagai produsen sosis
dan pada marketing yang menjalankan manajemen rantai pasok sosis di PT.Kemfood Cabang
Bandung. PT Kemfood ini berpusat di Jl. Pulokambing no. 11 Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta Timur yang telah berdiri pada tahun 1975.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dan pengamatan
langsung. Penelitian dilakukan di salah satu cabang PT Kemfood yaitu di Kota Bandung,
yang mengamati manajemen rantai pasok yang dilakukan oleh PT Kemfood cabang Kota
Bandung secara langsung melalui wawancara kepada kepala cabang dan karyawannya.
Pengumpulan data yang dibituhkan dalam penelitian ini digunakan berbagai sumber
dan teknik, yaitu:
hal-hal yang diketahui. Kuesioner yang digunakan bersifat tertutup, dmana responden
hanya memilih pilihan jawaban yang sudah tersedia.
Penilaian kinerja dalam kuesioner menggunakan skala Likert berkisar antara 1-4.
Menentukan rentan skala suatu aspek kinerja dilakukan analisis rentan kriteria (Umar.
2011:225). Analisis ini digunakan untuk mengetahui pada rentang skala manakah keputusan
yang dihasilkan. Secara matematis, perhitungan rentang skala menggunakan rumus dengan
persamaan sebagai berikut:
Rentang Skala =
Keterangan:
Rt= Rentang tertinggi
Rr= Rentang terendah
M= Jumlah alternatif jawaban
Tabel 1. Penilaian dengan Skala Likert
Kemfood disahkan oleh menteri kehakiman Republik Indonesiayang terdapat dalam lembaran
Negara Republik No. 87 tanggal 30 Oktober 1979. Adapun produk olahan daging tersebut
seperti sosis, bakso, delicatessen, burger, dan lain sebagainya dengan berbagai merek dagang,
diantarnya Villa Dorp, Villa, Kemfood.
Data diatas dapat menunjukkan bawa dari semua segmen yang ada di kota Bandung
segmen retail memiliki jumlah distribusi terbesar yaitu sebesar 3.368,58 kg/ bulan, 58% dari
total volume dan segmen katerng memiliki jumlah distriusi paling kecil sebesar 41.25 kg/
bulan, hanya 2% dari total volume.
Misi
- Memberikan produk yang sehat dan berkualitas kepada pelanggan.
- Selalu berinovasi dalam mengembangkan produk dan kualitas produk melalui
divisi Riset dan Pengembangan.
Tata Nilai Perusahaan
Profesional, etis, Inovativ dan terbuka
Struktur Organisasi Perusahaan
PT.Kemfood cabang Kota Bandung dipimpin oleh Manager/ Branch SPV untuk
lengkapnya berikut bagan struktur organisasi PT. Kemfood cabang Kota Bandung Indonesia.
Identitas Informan
Informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
Informan pertama yaitu Bapak Edy Susanto, dari informan ini diperoleh
informasi mengenai hal-hal umum tentang PT Kemfood dan rantai pasok, distribusi
dan kegiatan apa saja yang berlangsung di perusahaan.
2. Supervisor
Informan kedua Bapak Kusna B. Ibrahim, dari informan ini diperoleh
informasi mengenai proses distribusi dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
perusahaan beserta kualitas barang dan kualitas pelayanan.
3. Divisi Pergudangan
Informan ketiga yaitu Bapak Jaka, dari informan ini diperoleh informasi
mengenai pergudangan, penyimpanan barang, proses pengiriman dan penerimaan
barang, proses pemesanan, waktu pemenuhan pemesanan, dan komplain pelanggan.
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries....................................................................................Desra
Reservasi atau pemesanan dilakukan oleh konsumen, jika barang tersedia barang
langsung dikirim kepada konsumen, namun jika barang yang di pesan tidak tersedia, cabang
akan meminta produk ke perusahaan pusat. Jangka waktu pemesanan terpenuhi maksimal 7
hari kerja, pengiriman produk dari perusahaan pusat dikirim setiap 2 kali satu minggu. Proses
pembayaran dilakukan dengan melakukan perjanjian antara perusahaan pemasok (Kemfood)
dengan perusahaan pembeli. Rata-rata jatuh tempo pembayaran dilakukan selama satu bulan.
Skema aliran rantai pasokan PT. Kemfood Indonesia memiliki tahapan rantai pasok
yang bermula dari suppliers, menuju manufacturer, kemudian ke customer.
Gambar 7. Skema Aliran Rantai Pasok PT. Kemfood Indonesia Cabang Kota Bandung
Penerimaan produk dari PT. Kemfood ke beberapa segmen (Retail dan HOREKA)
memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya pengecekan bukti pemesanan, pengecekan
bukti tanda barang diterima, pengecekan kondisi fisik barang yang di pesan, dengan metode
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries....................................................................................Desra
Menurut Brewer dan Speh (2000), pengukuran kinerja rantai pasok diukur
menggunakan kuesioner ditinjau dari prespektif Balanced Scorecard yang mencakup empat
prespektif, yaitu:
Tabel 4. Scorecard prespektif Proses Bisnis Internal Rantai Pasok PT. Kemfood
No Tujuan Ukuran Target
1 Utilisasi Kapasitas Realisasi biaya Meminimalisir
rantai pasok semaksimal
mungkin
2 Efisiensi Operasi Efisiensi siklus Menekan biaya
rantai pasok rantai pasok
Rata-rata waktu 1 hari kerja
respon
Efisiensi waktu Maksimal 7 hari
penyediaan kerja
barang
Efisiensi tenaga masing-masing
kerja pekerja dapat
menangani seluruh
pesanan
Klaim produk 5%
cacat/ tidak
sesuai
Jenis pengadaan Terdapat 5 jenis
sosis sosis
Tabel 5. Scorecard Prespektif Pembelajaran & Pertumbuhan Rantai Pasok PT. Kemfood
3. Prespektif Pelanggan
Terdapat dua strategic Objectives dalam pengukuran kinerja balanced scorecard yang
mencerminkan baik dan buruknya kinerja rantai pasok berkenan dengan pelanggan, yaitu
kualitas produk dan kualitas pelayanan yang diterapkan perusahaan. Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dikemukakan dalam strategic objectives prespektif pelanggan dalam rantai
pasok, yaitu kualitas produk, kualitas layanan. Berdasarkan uraian tersebut maka scorcard
untuk prespektif pelanggan dapat dilihat pada tabel 6.
4. Prespektif keuangan
Tingkat profitabilitas menunjukan kemampuan perusahaan dalam meraih laba
atau keuntungan dari aktivitas usaha yang dilakukannya, indikator faktor ini adalah
profit margin, pertumbuhan profit margin, produktivitas modal dna ketepatan alokasi
modal.
Tabel 7, menjelaskan terdapat target perusahaan mengenai prespektif
keuangan, pada prespektif ini terdapat 2 hal yaitu tingkat profitabilitas dan tingkat
likuiditas.
Tabel 7. Sorecard Prespektif Keuangan Rantai Pasok PT. Kemfood
Kuesioner digunakan sebagai alat bantu pengumpulan data yang disebar kepada
informan. Informan tersebut diantaranya pimpinan cabang, supervisor dan divisi gudang
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries....................................................................................Desra
dengan total sampel sebanyak 3 orang. Hasil penilaian responden berskala likert yang
mengacu pada tabel 8.
Hasil penilaian responden terhadap kinerja rantai pasok sosi produk PT. Kemfood
dapat dilihat pada tabel berikut:
Simpulan
1. Aliran rantai pasok PT. Kemfood Indonesia pertama dari produk yang dipasok oleh
PT. Kemfood Pusat di alirkan ke Perusahaan Kemfood Cabang kemudian langsung ke
segmen, baik itu retail maupun perusahaan lain yang bermitra dengan PT. Kemfood.
2. Fungsi dan kinerja rantai pasok yang di miliki PT. Kemfood sudah cukup baik karena
dilihat dari penilaian dan pengukuran menggunakan pendekatan metode Balanced
Scorecard, dilihat dari masing-masing faktor yang diukur yaitu bisnis internal,
pertumbuhan dan pembelajaran, pelanggan dan keuangan memiliki nilai yang
menunjukan bahwa kinerja rantai pasok tersebut berjalan dengan baik.
Saran
Pengukuran kinerja rantai pasok PT. Kemfood sudah cukup baik, namun apabila
dilihat dari hasil perhitungan kinerja dengan menggunakan skala likert proses pelatihan
karyawan masih jarang sekali dilakukan, saran dari penulis alagkah lebih baik
dipertimbangkan untuk melakukan pelatihan karyawan minimal 1 atau 2 tahun sekali untuk
meningkatkan ilmu dan keahlian para karyawan agar lebih memaksimalkan kinerja demi
mendapatkan hasil atau kualitas yang lebih baik bagi perusahaan.
Ucapan Terimakasih
Daftar Pustaka
Brewer, Peter C. Dan Speh, Thomas W. 2000. Using the Balanced Scorecard to Measure
Supply Chain Performance. Journal of Business Logistic. 21, (1)
Gaspersz, Vincent. (2005). Balanced Scorecard dengan Six Sigma: Sistem Manajemen
Kinerja Terintegrasi untuk Organisasi Bisnis Pemerintah. PT Gramedia Pustaka
Utama, jakarta.
Heizer, Jay and Barry Render, 2011, Operation Management (10th ed.). Upper Saddle River,
New Jersey: Pearson,
Indrajit, R. E, dan Djokopranoto, R. 2002. Konsep Management Supply Chain: Cara Baru
Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. PT Gramedia Wiiasarana Indonesia,
Jakarta.
Analisis Rantai Pasok Sosis Food Industries....................................................................................Desra
Supply-Chain Council Team. (1997), Using SCOR Metrics to Frame and Justify Supply-
Chain Improvement Programs, Fall Conference, Supply Chain Council, inc.
Supply-Chain Council Team. (2006), Supply Chain Operation Reference Model Version 8.0,
Supply Chain Council, inc.