Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

SEHAT

A. PENGERTIAN ANAK
Menurut UU RI No. IV thn 1979 ttg kesejahteraan anak, disebutkan bahwa anak adalah
seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut UU
RI No. I thn 1974 Bab IX ps 42 disebutkan bahwa anak yang sah adalah yang dilahirkan dalam
atau sebagai perkawinan yang sah.
Dari kedua pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian anak adalah
seseorang yang dilahirkan dalam atau sebagai perkawinan yang sah yang belum mencapai usia
21 tahun dan belum menikah.

B. FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK


Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada anak harus memahami bahwa
semua asuhan keperawatan anak harus berpusat pada keluarga (family center care) dan
mencegah terjadinya trauma (atraumatic care)
Family center care (perawatan berfokus pada keluarga) merupakan unsur penting
dalam perawatan anak karena anak merupakan bagian dari anggota keluarga, sehingga
kehidupan anak dapat ditentukan oleh lingkungan keluarga., Untuk itu keperawatan anak harus
mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak
yang dapat mempengaruhi status kesehatan anak
Sedangkan maksud dari atraumatic care adalah semua tindakan keperawatan yang
ditujukan kepada anak tidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga dengan
memperhatikan dampak dari setiap tindakan yg diberikan. Prinsip dari atraumatic care adalah
menurunkan dan mencegah dampak perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan
orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah dan mengurangi cedera (injury)
dan nyeri (dampak psikologis), tidak melakukan kekerasan pada anak dan modifikasi
lingkungan fisik
C. PRINSIP KEPERAWATAN ANAK
Dalam keperawatan anak, perawat harus mengetahui bahwa prinsip keperawatan anak
adalah :
a. Anak bukan miniatur orang dewasa
b. Anak sebagai individu unik & mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangan
c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada pencegahan & peningkatan derajat kesh,
bukan mengobati anak sakit
d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara komprehensif dalam
memberikan askep anak
e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak & keluarga untuk mencegah,
mengkaji, mengintervensi & meningkatkan kesejahteran dengan menggunakan proses
keperawatan yang sesuai dengan moral (etik) & aspek hukum (legal)
f. Tujuan keperawatan anak & remaja adalah untuk meningkatkan maturasi / kematangan
g. Berfokus pada pertumbuhan & perkembangan

D. PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK


a. Manusia (Anak)
Anak baik sebagai individu maupun bagian dari keluarga merupakan salah satu
sasaran dalam pelayanan keperawatan. Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan
yang tepat sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, anak di kelompokkan berdasarkan
masa tumbuh kembangnya yaitu
1. Bayi : 0 1 th
2. Toddler : 1 2,5 th
3. Pra Sekolah : 2,5 5 th
4. Sekolah : 5 11 th
5. Remaja : 11 18 th
Terdapat perbedaan dalam memberikan pelayanan keperawatan antara orang
dewasa dan anak sebagai sasarannya. Perbedaan itu dapat dilihat dari struktur fisik,
dimana secara fisik anak memiliki organ yang belum matur sepenuhnya. Sebagai
contoh bahwa komposisi tulang pada anak lebih banyak berupa tulang rawan,
sedangkan pada orang dewasa sudah berupa tulang keras.
Proses fisiologis juga mengalami perbedaan, kemampuan anak dalam
membentuk zat penangkal anti peradarangan belum sempurna sehingga daya tahan
tubuhnya masih rentan dan mudah terserang penyakit. Pada aspek kognitif, kemampuan
berfikir anak serta tanggapan terhadap pengalaman masa lalu sangat berbeda dari orang
dewasa, pengalaman yang tidak menyenangkan selama di rawat akan di rekam sebagai
suatu trauma, sehingga pelayanan keperawatan harus meminimalisasi dampak
traumatis anak.
b. Konsep Sehat Sakit
Menurut WHO, sehat adalah keadaan keseimbangan yang sempurna baik fisik,
mental, sosial, dan tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit atau cacat. Konsep sehat
& sakit merupakan suatu spektrum yang lebar & setiap waktu kesehatan seseorang bergeser
dalam spektrum sesuai dengan hasil interaksi yang terjadi dengan kekuatan yang
mengganggunya
c. Lingkungan
Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya suatu kondisi sehat maupun sakit serta
status kesehatan. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan berupa
lingkungan Internal dan lingkungan external . Lingkungan Internal yang mempengaruhi
kesehatan seperti tahap perkembangan, latar belakang intelektual, persepsi terhadap fungsi
fisik, faktor Emosional, dan spiritual. SEdangkan lingkungan external yang mempengaruhi
status kesehatan antara lain keluarga, sosial ekonomi, budaya
d. Keperawatan
Merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif meliputi
biologi, psikologis, social dan spiritual yang ditujukan pada individu, keluarga, masyarakat
dan kelompok khusus yang mengutamakan pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang diberikan dalam kondisi sehat maupun sakit.
Anak sebagai individu maupun salah satu anggota keluarga merupakan sasaran
dalam pelayanan keperawatan Sehingga perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
harus memandang anak sebagai individu yang unik yang memiliki kebutuhan tersendiri
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

E. PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK


1. Pemberi perawatan
Merupakan peran utama perawat yaitu memberikan pelayanan keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai dengan masalah yang terjadi mulai dari
masalah yang bersifat sederhana sampai yang kompleks. Contoh peran perawat sebagai
pemberi perawatan adalah peran ketika perawat memenuhi kebutuhan dasar seperti memberi
makan, membantu pasien melakukan ambulasi dini.
2. Sebagai Advocat keluarga
Sebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk memebantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi
yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan keperawatan
yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan
memberikan penjelasan tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum pasien
melakukan operasi.
3. Pendidik
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan
kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku
merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai
pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan
tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health
educator )
4. Konseling
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi ini merupakan dasar dalam
perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah
difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola
interaksi).
5. Kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team kesehatan lain berupaya
mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap
pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari
berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi
dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome.
Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan
Antibiotik pada anak yang menderita infeksi.
6. Peneliti
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu (innovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari
lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui penelitian. Penelitian, pada
hakekatnya adalah melakukan evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan
mempertimbangkan sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan hasil
penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan
kebutuhan, perkembangan dan aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh
karena itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan memanfaatkan media massa
atau media informasi lain dari berbagai sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian
dalam rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek profesi
keperawatan.

F. LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK


Dalam memberikan askep pada anak harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu:
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan seperti asuh, asih dan asah

1. Kebutuhan asuh
Kebutuhan dasar ini merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam
pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan ini dapat meliputi kebutuhan akan nutrisi atau
gizi, kebutuhan pemberian tindakan keperawatan dalam meningkatkan dan mencegah
terhadap penyakit, kebutuhan perawatan dan pengobatan apabila anak sakit, kebutuhan
akan tempat atau perlindungan yang layak dan lain-lain.
2. Kebutuhan asih
Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anak atau
memperbaiki psikologi anak.
3. Kebutuhan asah
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak, untuk
mencapai pertumbuhan dan perkembangan secara optimal dan sesuai dengan usia tumbuh
kembang.
G. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan perkembangan
menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan tingkat yang paling rendah
dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak tidak hanya
tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang mencakup dua peristiwa
yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam jumlah, besar,
ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur berat, panjang, umur
tulangdan keseimbangan elektrolit.
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil
antara lain proses pematangan termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal tergantung
pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang merupakan proses yang unik dan hasil
akhir berbeda-beda yang memberi cirri tersendiri pada setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana imunisasi
merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke
dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang di pakai untuk merangsang pembentukan
zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak,
dan melalui mulut seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak
menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas
serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

H. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBANG ANAK


1. Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbang anak melalui
instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan, gangguan
pertumbuhan selain disebabkan oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down,
syndrome turner) juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
a) Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda dengan perempuan
b) Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak, beberapa suku bangsa
memiliki karakteristik.
2. Faktor Lingkungan
a) Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih baik dibandingkan jika
intelegensi rendah.
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu somatotropik untuk pertumbuhan
tinggi badan terutama pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi pertumbuhan sel
interstitial testis, memproduksi testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman sebaya serta guru berpengaruh
terhadap perkembangan emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi dengan keluarga
akan mempengaruhi interaksi anak diluar rumah.

b) Lingkungan Eksternal
1. Kebudayaan
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman anak mempersepsikan dan
memahami kesehatan berprilaku hidup sehat.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sosial ekonomi
yang rendah serta banyak punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi adekuat yang didapat dari
makanan bergizi
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan anak
5. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan psikososial anak.
6. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah, anak bungsu akan
mempengaruhi pola anak setelah diasuh dan dididik dalam keluarga
I. PERIODE PERKEMBANGAN
Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri dari :
1) Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi pembentukan
organ dan system organ anak. Selain itu hubungan antara kondisi itu memberi dampak pada
pertumbuhannya.
2) Periode bayi
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada periode
ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat terutama pada aspek kognitif, motorik dan
social.
3) Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6 tahun.
Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih lanjut pada usia pra sekolah.
Perkembangan fisik lebih lambat dan relative menetap.
4) Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki sedikit
lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan motorik lebih sempurna.
5) Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-18 tahun.
Perkembangannya yang mencolok pada periode ini adalah kematangan identitas seksual
dengan perkembangannya organ reproduksi.

J. PERKEMBANGAN ANAK BALITA


Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan kemampuan
berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan
merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar
kepribadian juga dibentuk pada masa-masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual
apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan mengurangi
kualitas perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening Test)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembanagn anak
balita yaitu :
1. Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungan.
2. Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang melibatkan
bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan koordinasi yang cermat missal:
ketrampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti perintah berbicara
spontan.
4. Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh. Beberapa
Milestone pokok yang harus diketahui dalam mengikuti taraf perkembangan secara awal.
Milestone adalah tingkat perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a) 4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2 minggu kemuadian.
b) 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke arah suara.
c) 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d) 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.
e) 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan jari telunjuk dan
ibu jari.
f) 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK SEHAT
A. PENGKAJIAN
I. DENTITAS
a. Anak
Nama :
Anak yang ke :
Tanggal lahir/umur :
Jenis kelamin :
Agama :
b. Orang tua
1. Ayah
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
2. Ibu
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :

II. GENOGRAM

menikah menikah

menikah
Keterangan :
= meninggal
= laki-laki masih hidup
= perempuan masih hidup
= pasien
= tinggal serumah

III. Alasan Dirawat


1. Keluhan Utama
Diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani yang memliki gangguang
petumbuhan dan perkembangan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan dengan keluhan utama.
Jika saat ini kesehatan anak baik, riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu
menjadi acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi tidak sehat, hal ini dapat
dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui status kesehatan anak saat ini, selain
untuk kepentingan imunisasi, hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak
harus mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya
3. Riwayat Kesehatan Dahulu
Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera, atau pembedahan
sebelumnya yang pada kesempatan ini akan digunakan sebagai petunjuk.
1. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan perinatal).
2. Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.
3. Alergi.
4. Pengobatan terbaru.
5. Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta pengalaman/reaksi
terhadap imunisasi yang pernah didapat sebelumnya.
6. Pertumbuhan dan perkembangan anak
7. Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya kemungkinan masalah
kesehatan pada anak, tinjauan ini akan menjadi pilihan yang lebih baik selain
pengkajian riwayat kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya berfokus
pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan kemungkinan terhadap kondisi
kelainan yang ada pada tubuh anak belum disadari olehnya. Meliputi :
1. Kesan Umum :
2. Warna kulit :
3. Suara waktu menangis :
4. Tonus otot :
5. Turgor kulit :
6. Edema :
Pemeriksaan Fisik Head To Toe
1. Kepala
Lingkar kepala :
Rambut : kebersihan, warna, tekstur
Distribusi rambut : seperti , merata, tebal,kuat/ mudah tercabut.
2. Mata :
Sklera :
Konjungtiva :
Palpebra :
Pupil : bentuk, reaksi cahaya
3. Hidung : septum simetris (+/-), Sekret (-/+), Polip (+/-)
4. Telinga :
5. Mulut : kebersihan, warna, kelembaban.
Lidah :
Gigi :
6. Leher :
Kelenjar Getah Bening :
Kelenjar Tiroid :
JVP :
7. Thoraks
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi :
8. Jantung
Inspeksi : misalnya ictus kordis terlihat/ tidak
Palpasi : misasalnya ictus cordis teraba medial (MCS
RIC V)
Auskultasi : misalnya irama teratur, suara S1 dan S2 reguler
9. Persarafan
Inspeksi :
10. Abdomen
Inpeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
11. Ekstremitas : kekuatan dan tonus otot , refleks.
Atas :
Bawah :
12. Antropometri
BB =
TB =
Lingkar kepala =
Lingkar dada =
Lingkar lengan =
13. Gejala Kardinal
Suhu =
Nadi =
Pernafasan =
Tekanan darah =

V. RIWAYAT KELUARGA
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau penyakit yang memiliki
kecenderungan terjadi dalam keluarga dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit
menular pada anggota .
VI. RIWAYAT BIO PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
Meliputi : bernafas, makan dan minum, eliminasi (bab/bak), aktifitas, rekreasi,
istirahat dan tidur.kebersihan diri, pengaturan suhu tubuh, rasa nyaman, rasa aman,
belajar (anak dan orang tua), prestasi, hubungan sosial anak, serta ibadah

VII. PENGKAJIAAN NUTRISI


Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan dan kebutuhan
nutrisi anak dalam kaitannya dengan kesehatan anak saat ini dapat dijadikan bahan
untuk pendidikan kesehatan pada anak dan orang tua. Pengkajian nutrisi meliputi
pengkajian terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.

VIII. PENGKAJIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan mengumpulkan
data-data yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Prinsip-prinsip yang perlu di
perhatikan dan dapat diterapkan di lapangan adalah:
1. Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan, misalnya memberikan
warna dinding netral, cukup ventilasi, menjauhkan peralatan yang menakutkan
bagi anak, dan menyediakan makanan.
2. Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk bermain agar anak
menjadi kooperatif
3. Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah dan tidak
menakutkan anak.
4. Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang kooperatif sehingga akan
mengurangi rasa takut dari anak yang lain.
5. Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa menjelaskan pada anak
mengenai hal-hal yang perlu dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri
kesempatan anak untuk membantu proses pemeriksaan.
6. Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat berbaring di
pangkuaan orang tua.
7. Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat merangsang anak
yang lain agar tidak takut untuk diperiksa.
8. Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya mengetahui
nasehat petugas.
Berikutnya adalah melakukan pengkajiaan pada anak. Hal-hal yang perlu dikaji adalah
:
1. Riwayat Pranatal
Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi saat hamil,
seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik, preeksklamsi, dan lain-
lain, serta apakah ehamilannya dipantau berkala. Kehamilan risiko tinggi
yamg tidak ditangani dengan benar dapat mengganggu tumbuh kembang
anak. Dengan mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat
diperkirakan.
2. Riwayat Kelahiran
Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya, apakah secara
normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu lahir. Anak yang dalam
kandungan terdeteksi sehat, apabila kelahirannya mengalami gangguan
(cara kelahiran dengan tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep),
maka gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh kembang
anak.
3. Pertumbuhan Fisik
Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu diperlakukan
pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik. Sebagaimana dalam
pembahasan sebelumnya, pengukuran antropometri yang sering digunakan
di lapangan untuk memantau tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan
lingkar kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru digunakan
bila dicurigai adanya gangguan pada anak.

Pada pengkajian perkembangan anak dapat menggunakan beberapa


pengukuran seperti :
a) Berdasarkan pengukuran DDST diperoleh perkembangan yang
sudah dicapai oleh anak umur 24bulan adalah:
Motorik kasar : misalnya melempar bola diatas bahu dan
melompat.
Bahasa : misalnya separuh bicaranya dimengerti,
menunjuk 4 gambar, menyebut 1 gambar, dan menyebut 6
bagian tubuh.
Motorik halus : misalnya , anak belum mampu
menumpuk kubus
Personal social : misalnya, mencuci dan mengeringkan
tangan, sikat gigi dengan bantuan dan memakai baju
b) Berdasarkan pengukuran KPSP diperoleh perkembangan yang
sudah dicapai oleh anak umur 24 bulan adalah:
Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga,
apakah anak meniru apa yang anda lakukan? (Ya)
Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus
yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang
digunakan ukuran 2.5-5 cm. (tidak)
Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata
yang mempunyai arti selain papa dan mama? (Ya)
Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih
tanpa kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat
melihatnya ketika anak menarik mainannya) (Ya)
Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau
celananya? (topi dan kaos kaki tidak ikut dinilai) (Ya)
Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA
jika ia naik tangga dengan posisi tegak atau berpegangan
pada dinding atau pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia
naik tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak harus
berpegangan pada seseorang. (Ya)
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah
anak menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian
badannya (rambut, mata, hidung, mulut, atau bagian
badan yang lain)? (Ya)
Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?
(Ya)
Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri
atau membantu mengangkat piring jika diminta? (Ya)
Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis)
ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong
tidak ikut dinilai. (Ya)
Interpretasi KPSP = Jumlah jawaban Ya adalah 9 sehingga bisa dikatakan
bahwa tumbuh kenang anak tersebut sesuai dengan umur anak (S). Ibu dapat
terus melakukan stimulasi yang penting bagi tumbuh kembang
anak.Penilaian KPSP dapat diulang 3 bulan kemudian.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang peran sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan tumbuh
kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk meningkatkan status
imunisasi

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan Rasional
1 Potensial perubahan a. Ajarkan orang tua tentang a. Agar orang tua
pertumbuhan dan tugas perkembangan yang mampu melakukan
perkembangan sesuai dengan kelompok usia tugas tumbang pada
berhubungan dengan b. Tingkatkan rangsangan anak
situasi yang terjadi di dengan menggunakan b. Mainan dapat
lingkungan berbagai mainan dalam tempat meningkatkan
tidur anak. rangsangan anak
c. Berikan tindakan nyaman dalam tumbang
setelah prosedur yg c. Mengurangi rasa
menyebabkan rasa takut. ketidaknyamanan
d. KIE orang tua untuk kontrol d. Mengetahui adanya
setiap bulan. keluhan dalam
tumbang anak
2 Perilaku mencari bantuan a. Jelaskan pada orang tua a. Meningkatkan
kesehatan berhubungan tentang perawatan anak pemahaman orang tua
dengan kurang seperti makanan yang baik terhadap perawatanan
pengetahuan tentang peran sesuai umur anak, cara anak
sebagai orangtua baru. menggendong, cara b. Memberi pemahaman
memberikan ASI yang baik orang tua supaya bias
dan bagaimana memberi contoh yang
menyendawakan bayi. baik bagi anaknya
b. Jelaskan bahwa keberadaan c. Meningkatkan
kedua orang tua sangat pemahaman orang tua
penting sebagai role model terhadap tumbang
anaknya.
c. Jelaskan pada orang tua
tentang tahapan tumbuh
kembang yang harus dilewati
anak sesuai dengan umurnya

3 Risiko terhadap cedera b/d a. Awasi anak saat makan, a. Mengurangi risiko
keadaan tumbang dan mandi, bermain, eliminasi cedera pada saat anak
lingkungan. b. Lindungi kaki anak dengan beraktivitas
sandal/ sepatu b. Mengurangi risiko
c. Beri makanan yang aman cedera pada kaki anak
untuk usia anak c. Mencegah risiko
d. Periksa suhu air mandi keracunan makanan
sebelum dimandikan d. Mengurangi risiko
cedera yang
diakibatkan oleh air
mandi yang terlalu
panas
4 Potensial orang tua dalam a. Jelaskan pada orang tua a. meningkatkan
meningkatkan kesehatan tentang proses tumbang pemahaman orang tua
anak berdasarkan tumbuh yang terjadi terhadap tumbang
kembangnya. b. Bantu ibu/ orang tua untuk b. Agar orang tua
mengerti dan mengetahui mengetahui tentang
tentang tahapan tumbang tumbuh kembang
yang dilewati anak dengan anaknya
masa pertumbuhandan c. Meningkatatkan
perkembangan pemahaman tentang
c. Anjurkan ibu membaca perawatan anaknya
berbagai tips perawatan
anak
5 Gangguan rasa aman a. Bantu ibu mengetahui a. agar ibu paham
(cemas) b/d kurang tahapan yang seharusnya tentang tumbang
pengetahuan ibu tentang terjadi pada anak saat ini anaknya
tumbang anak sesuai umur b. Mengurangi
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan ibu
kecemasan dengan c. Agar kesehatan anak
informasi yang diberikan tetap terjaga
c. Beri dukungan pada ibu
untuk tetap menjaga
kesehatan anaknya dan tetap
memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
6 Kesiapan meningkatkan a. Memberi penjelasan tentang a. Meningkatkan
status imunisasi b/d imunisasi yang seharusnya pemahaman tentang
keinginan untuk didapatkan oleh anaknya imunisasi yang harus
meningkatkan status b. Memberi penjelasan tentang didapatkan oleh anak
imunisasi imunisasi tambahan yang b. Memberikan
dapat diberikan kepada pemahaman tentang
anaknya selain imunisasi imunisasi tambahan
yang harusnya didapatkan
c. Menganjurkan ibu untuk c. Mencegah penyakit
memberikan imunisasi yang mungkin diderita
tambahan untuk mencegah anak.
penyakit yang bisa diderita
oleh anaknya

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal No dx Jam Implementasi Evaluasi Nama/TTD
kep
1 Sabtu, 7 1 08.00 Mengajarkan orang Orang tua
Oktober 2017 tua tentang tugas kooperatif
perkembangan dan mau
yang sesuai dengan mendengar-
kelompok usia kan perawat
2 Sabtu, 7 08.30 Meningkatkan Anak terlihat
Oktober 2017 rangsangan dengan senang
menggunakan mengguna-
berbagai mainan kan mainan
dalam tempat tidur yang ada di
anak tempat
tidurnya
3 Sabtu, 7 9.00 Memberikan Anak terlihat
Oktober 2017 tindakan nyaman lebih nyaman
setelah prosedur yg dan tidak
menyebabkan rasa menangis lagi
takut.
4 Sabtu, 7 10.00 Memberikan KIE Orang tua
Oktober 2017 orang tua untuk kooperatif
kontrol setiap dan mau
bulan. mendengar-
kan perawat
5 Minggu, 8 2 08.00 Menjelaskan pada Orang tua
Oktober 2017 orang tua tentang kooperatif
perawatan anak dan mau
seperti makanan mendengar-
yang baik sesuai kan perawat
umur anak, cara
menggendong, cara
memberikan ASI
yang baik dan
bagaimana
menyendawakan
bayi.
6 Minggu, 8 08.10 Menjelaskan bahwa Orang tua
Oktober 2017 keberadaan kedua kooperatif
orang tua sangat dan mau
penting sebagai role mendengar-
model anaknya kan perawat
7 Minggu, 8 08.30 Menjelaskan pada Orang tua
Oktober 2017 orang tua tentang kooperatif
tahapan tumbuh dan mau
kembang yang mendengar-
harus dilewati anak kan perawat
sesuai dengan
umurnya
8 Minggu, 8 3 14.00 Mengawasi anak Anak belum
Oktober 2017 saat makan, mandi, bisa
bermain, eliminasi melakukan-
nya secara
mandiri dan
masih dibantu
oleh orang
tuanya
9 Senin, 9 3 14.30 Melindungi kaki Anak sudah
Oktober 2017 anak dengan memakai
sandal/ sepatu sendal saat
berjalan
10 Senin, 9 3 14.35 Memberi makanan Anak mau
Oktober 2017 yang aman untuk memakan
usia anak makanan
yang didapat
dari rumah
sakit
11 Senin, 9 3 17.00 Memeriksa suhu air Air terasa
Oktober 2017 mandi sebelum hangat-
dimandikan hangat kuku
12 Selasa, 10 4 08.00 Menjelaskan pada Orang tua
Oktober 2017 orang tua tentang kooperatif
proses tumbang dan mau
yang terjadi mendengar-
kan perawat
13 Selasa, 10 4 08.30 Membantu ibu/ Orang tua
Oktober 2017 orang tua untuk kooperatif
mengerti dan dan mau
mengetahui tentang mendengar-
tahapan tumbang kan perawat
yang dilewati anak
dengan masa
pertumbuhandan
perkembangan

14 Selasa, 10 4 09.00 Menganjurkan ibu Ibu


Oktober 2017 membaca berbagai kooperatif
tips perawatan anak dan mau
mendengar-
kan perawat
15 Selasa, 10 5 09.10 Membantu ibu Ibu
Oktober 2017 mengetahui kooperatif
tahapan yang dan mau
seharusnya terjadi mendengar-
pada anak saat ini kan perawat
sesuai umur
16 Selasa, 10 5 09.30 Membantu Ibu tampak
Oktober 2017 menurunkan lebih tenang
tingkat kecemasan setelah
dengan informasi diberikan
yang diberikan informasi
17 Selasa, 10 5 10.00 Memberi dukungan Ibu tampak
Oktober 2017 pada ibu untuk tetap termotivasi
menjaga kesehatan setelah
anaknya dan tetap diberikan
memantau dukungan
pertumbuhan dan oleh perawat
perkembangan
anak
18 Rabu, 11 6 14.00 Memberi Orang tua
Oktober 2017 penjelasan tentang kooperatif
imunisasi yang dan mau
seharusnya mendengar-
didapatkan oleh kan perawat
anaknya
19 Rabu, 11 6 14.30 Memberi Orang tua
Oktober 2017 penjelasan tentang kooperatif
imunisasi tambahan dan mau
yang dapat mendengar-
diberikan kepada kan perawat
anaknya selain
imunisasi yang
harusnya
didapatkan
20 Rabu, 11 6 15.00 Menganjurkan ibu Orang tua
Oktober 2017 untuk memberikan kooperatif
imunisasi tambahan dan mau
untuk mencegah mendengar-
penyakit yang bisa kan perawat
diderita oleh
anaknya

E. EVALUASI
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
DIAGNOSA
1 Rabu, 11 Oktober I S : orang tua mengatakan akan
2017 melakukan semua yang
dianjurkan oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan dan anak terlihat
senang dan aktif
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


DIAGNOSA
2 Rabu, 11 Oktober II S : orang tua mengatakan akan
2017 melakukan semua yang
dianjurkan oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


DIAGNOSA
3 Rabu, 11 Oktober III S : orang tua mengatakan akan
2017 melakukan semua yang
dianjurkan oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


DIAGNOSA
4 Rabu, 11 Oktober IV S : orang tua mengatakan akan
2015 melakukan semua yang
dianjurkan oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang
dijelaskan oleh perawat dan orang
tua klien terlihat sedang membaca
buku tentang tips perawatan anak
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
DIAGNOSA
5 Rabu, 11 Oktober V S : orang tua mengatakan cemas
2015 dan ke khawatiran yang dialami
sebelumnya telah berkurang
O : ekspresi wajah orang tua klien
menunjukan tidak ada lagi rasa
cemas , dan ketakutan
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


DIAGNOSA
6 Rabu, 11 Oktober VI S : orang tua klien mengatakan
2017 mengerti dengan manfaat
imunisasi dan imunisasi apa saja
yang harus didapatkan oleh
anaknya
O : orang tua klien terlihat
mengerti dengan apa yang
dijelaskan oleh perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta;Salemba Mesika. Hal : 8-23
Nursalam dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi & Anak (Untuk Perawat Bidan). Jakarta:
Salemba Medika
Supartini, Yupi. 2007. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Suriadi, Yuliani. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakarta: CV Sagung Seto;2001
Wong and Whaley. ( 1995 ). Clinical Manual of Pediatric Nursing. Philadelphia
Yuliastati. 2016. Keperawatan Anak. Jakarta. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai