Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Tata Udara atau Air Conditioning telah memasuki hampir seluruh fase
kehidupan modern. Mulai dari keperluan pengawetan dan pemrosesan makanan,
keperluan transportasi, keperluan komersiil lain seperti perkantoran,
supermarket, hotel, restaurant dan gedung pertunjukan sampai untuk
keperluan proses produksi di industri misalnya industry kertas , tekstil dan
komputer. Tak dapat dibayangkan bagaimana bila dalam kehidupan modern
seperti saat ini tanpa adanya peran dan dukungan air conditioning. Air
Conditioning telah menjadi suatu industry terpenting di dunia.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahan yaitu :
1. Apa pengertian AC Split ?
2. Apa sajakah koponen dari sistem AC Split ?
3. Bagaimanakah sistem kerja dari Sistem AC Split ?
4. Bagaimanakah prosedur perawatan sistem AC Split ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian AC Split.
2. Untuk mengetahui komponen dari sistem AC Split.
3. Untuk mengetahui sistem kerja dari Sistem AC Split.
4. Untuk mengetahui prosedur perawatan sistem AC Split.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
B. Komponen AC Split
Adapun komponen dari AC Split yaitu sebagai berikut :
1. Bagian indor
Pada AC Split pada bagian indoor unit AC Split umumnya terdapat komponen
utama yaitu :
a. Evaporator
Pada mesin pendingin AC Split evaporator terbuat dari pipa tembaga
dengan panjang dan diameter tertentu yang di bentuk berlekuk lekuk agar
menghemat tempat dan lebih efektif menyerap panas dari udara ruangan
yang bersirkulasi melaluinya. Karena pipa evaporator dilewati refrigerant
3
yang memiliki suhu yang sangat rendah, maka suhu evaporator mejadi
rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5C dengan begitu,
suhu udara ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati
evaporator.
b. Motor Blower & Motor Pengatur Aliran Udara (motor stepper)
4
kondensor. Serupa dengan evaporator, kondensor terbuat dari pipa tembaga
yang dibuat berkelok kelok dan dilengkapi sirip sirip yang bertujuan
untuk melepas kalor udara berjalan dengan efektif dan kalor (panas) udara
yang terbawa oleh refrigerant (Freon) lebih cepat dilepaskan atau dibuang
ke udara bebas (luar ruangan).
b. Kipas (fan)
Pada bagian kondensor AC Split juga dilengkapi dengan kipas (fan).
Fungsinya adalah membuang panas pada condensor ke udara bebas.
c. Accumulator
Accumulator pada mesin pendingin berfungsi sebagai penampung
sementara refrigeran cair bertemperatur rendah dan campuran minyak
pelumas evaporator. Selain itu, accumulator berfungsi mengatur sirkulasi
aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-masuk melalui saluran isap
kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak mengalir ke
kompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran yang masuk ke
kompresor tetap dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk
gas akan lebih mudah masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian
dalam kompresor.
d. Kompresor
Kompresor AC Split berfungsi mensirkulasikan aliran refrigeran. Dari
kompresor refrigerant (Freon) akan dipompa dan dialirkan menuju
komponen utama AC Split yaitu : kondenser, pipa kapiler, evaporator dan
kembali lagi ke kompresor. Refrigeran secara terus menerus melewati 4
komponen utam AC.
e. Saringan Refrigeran (strainer)
Setelah melepaskan kalor (panas) di kondensor, refrigeran akan dipompa
oleh kompresor menuju ke filter (strainer) Agar kotoran yang terbawa oleh
refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika kotoran ( seperti karat atau
serpihan logam ) terbawa kedalam pipa kapiler, bisa menyebabkan
kerusakan kompresor dan penyumbatan yang menyebabkan sistem pendingi
tidak bekerja optimal.
5
f. Pipa Kapiler
Pipa Kapiler / Katup ekspansi pada unit AC Split berfungsi menurunkan
tekanan refrigeran sehingga merubah wujud refrigerant cair menjadi uap
ketika zat pendingin meninggalkan katup ekspansi / pipa kapiler dan
memasuki evaporator.
g. Sirkulasi Refrigeran (bahan pendingin / Freon) di dalam AC Split
Pada AC Split Refrigeran (Freon) merupakan zat atau bahan yang
bersikulasi secara terus menerus melewati komponen utama sistem
pendingin (kompresor, kondenser, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan
pendingin atau refrigeran tidak akan berkurang selama tidak terjadi
kebocoran pada sitem pendingin. Saat melewati komponen utama
pendingin, refrigeran akan mengalami perubahan wujud, temperatur dan
tekanananya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut siklus refrigerasi
kopresi uap. Sekarang mari kita tinjau sirkulasi refrigeran pada komponen
utama AC.
C. Sistem Kerja
Dari skema kerja refrigeran, kita coba membagi ke dalam empat tahapan
proses kerja, yaitu :
1. Proses kompresi.
Proses kompresi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran meninggalkan
evaporator (Proses 12). Masuknya refrigeran (bahan pendingin / freon)
kedalam kompresor melalui pipa masukan kompresor (intake). Dilihat dari
wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk kedalam kompresor , refrigeran
berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah dan bertekanan rendah.
Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisiskan tetap berwujud gas,
tetapi memiliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bisa dilakukan karena
kompresor dapat mengisap gas dan mengkompresi refrigeran hingga mencapai
tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutkan
refrigeran dipompa dan di alirkan menuju kondenser.
6
2. Proses kondensi.
Proses kondensasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran
meninggalkan kopresor (proses 23). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan
dan bertemperatur tinggi dialirkan menuju kondensor . Didalam kondensor,
wujud gas refrigeran berubah menjadi wujud cair, panas yang di hasilkan
refrigeran dipindahkan ke udara luar pipa kondensor . Agar proses kondensasi
lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat menghembuskan udara luar
tepat dipermukaan pipa kondensor. Dengan begitu , panas pada refrigeran
dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses
kondensai, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah,
tetapi tekanannya masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran di alirkan menuju ke
pipa kapiler.
3. Proses penurunan tekanan.
Proses penurunan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran meninggalkan
kondenser (proses 34). Didalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan
tekanan refrigeran sehingga refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang
rendah. Selain itu, pipa kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di
antara 2 sisi tekanan yang berbeda, yaitu tekanan tinggi dan rendah.
Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki suhu dan tekanan rendah di alirkan
menuju evaporator. Proses ini disebut proses pendinginan.
4. Proses Evaporasi.
Proses evaporasi pada mesin pendingin dimulai ketika refrigeran akan masuk
ke dalam evaporator. Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair,
bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah. Kondisi refrigeran semacam ini
dimanfaatkan untuk mendinginkan udara luar yang melewati permukaan
evaporator. Agar lebih efektif mendinginkan udara ruangan, di gunakan blower
(indoor) untuk mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang
terjadi pada pendinginan udara ruangan Adalah proses penangkapan kalor
(panas). Udara ruangan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan
dengan refrigeran yang mengalir didalam evaporator. Karena evaporator
menyerap panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair dalam
7
evaporator akan menjadi wujud gas, Selanjutnya, refrigeran akan mengalir
menuju ke kompresor . Proses ini terjadi berulang dan terus menerus sampai
suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan keinginan.
8
hati jangan memasukkan tangan atau benda pada saat blower masih
berputar, akan merusak/mematahkan sirip blower).
c. Semprot bagian kisi-kisi pengeluaran udara indoor sampai bersih.
d. Lepaskan plastik penutup, keringkan indoor dengan lap bersih.
5. Persiapan pembersihan cover indoor dan pemasangan kembali
a. Lepaskan filter udara dan semprot sampai bersih.
b. Semprot cover secara merata, pastikan celah-celah cover bersih.
c. Keringkan dengan lap bersih.
d. Pasang cover pada indoor dengan rapi, kencangkan sekerup pengikat.
e. Bersihkan noda yang tertinggal pada indoor dan dinding.
6. Persiapan pembersihan outdoor unit.
a. Semprot coil condenser secara merata, perhatikan fan motor jangan sampai
terkena air secara berlebihan.
b. Ac s/d 1 pk, penyemprotan cukup dari belakang outdoor unit.
c. Ac 1,5 pk atau lebih, penyemprotan dari arah depan dan belakang dengan
terlebih dahulu membuka cover outdoor unit.
d. Semprot daun kipas secara hati-hati, jangan mengenai fan motor.
e. Semprot lubang saluran pembuangan air condensat, pastikan lancar.
f. Bersihkan bodi daripada outdoor unit dan keringkan dengan lap.
7. Pengecekan unit AC.
a. Hidupkan power listrik, hidupkan ac dengan remote control.
b. Perhatikan kerja indoor, suara dan getaran yang timbul.
c. Test fungsi-fungsi daripada remote control.
d. Setting remote control ke posisi yang optimal.
e. Cek kerja outdoor, suara dan getaran yang timbul
f. Ukur tekanan freon.
g. Ukur arus listrik, bandingkan dengan yang tertera pada name plate.
8. Tahap akhir
a. Bersihkan dinding / benda yang terkena percikan/noda.
b. Isi kartu perawatan.
9
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
Sumarjati, Pri, dkk. 2008. Teknik Pemanfataan Tenaga Listrik Jilid 2 SMK.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Dirjen Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah : Depdiknas.
12