Anda di halaman 1dari 17

jingga senja

Jumat, 17 Januari 2014

makalah tentang "BUMI"

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul

BUMI

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberikan
masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun
teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi tercapainya kesempurnaan dari makalah ini.

Binjai , November 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing:
astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara
ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi
merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami
pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang
dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-
akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu
perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub
utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan

Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang
melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan
sebesar 23,5o dari garis tegaknya.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas diharapkan kita akan mengetahui tentang :

- Pengertian bumi

- Bagian bagian bumi

- Pengertian rotasi bumi

- Akibat terjadinya rotasi bumi

- Menetukan umur bumi

- Kenapa kita tinggal diplanet bumibukan di planet lain

- Teori pembentukan bumi

- Asal mula kehidupan

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian bumi

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing:
astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara
ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi
bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70C hingga 55C
bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan
365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta
kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit
perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.

Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1
dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1
satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21%
oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.

Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370
kilometer dengan suhu 4.500C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer,
lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya
sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa
bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan
gempa bumi.

Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam
adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah
Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas
394.299 km2.

B. Bagian Bagian Bumi

Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan planet dengan urutan
ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta
km, berbentuk bulat dengan radius 6.370 km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni
oleh berbagai jenis mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan. Secara struktur,
lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

1. Kerak bumi (crush) merupakan kulit bumi bagian luar (permukaan bumi). Tebal lapisan kerak bumi
mencapai 70 km dan merupakan lapisan batuan yang terdiri dari batu-batuan basa dan masam. Lapisan
ini menjadi tempat tinggal bagi seluruh mahluk hidup. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100
oC. Lapisan kerak bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.

2. Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.
Tabal selimut bumi mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Suhu di bagian bawah
selimut bumi mencapai 3.000 oC.

3. Inti bumi (core), yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama logam besi (90%), nikel
(8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman 2900 5200 km. Lapisan ini dibedakan menjadi lapisan
inti luar dan lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi cair yang
suhunya mencapai 2.200 oC. inti dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter sekitar
2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai 4.500 oC.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk
ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).

Keempat komponen tersebut berinteraksi secara aktif satu sama lain, misalnya dalam siklus
biogeokimia dari berbagai unsure kimia yang ada di bumi, proses transfer panas dan perpindahan materi
padat.

v ATMOSFER

Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh dengan ketebalan lebih
dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar
matahari serta perputaran bumi. Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara,
sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang dapat
menimbulkan arus angin.

Keberadaan atmosfer yang menyelimuti seluruh permukaan bumi memiliki arti yang sangat
penting bagi kelangsungan hidup berbagai organisme di muka bumi. Fungsi atmosfer antara lain :

1. Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas
yang berlebihan pada malam hari.

2. Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi


3. Menyediakan okisgen dan karbon dioksida.

4. Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.

Peran atmosfer dalam mengurangi radiasi matahari sangat penting. Apabila tidak ada lapian atmosfer,
suhu permukaan bumi bila 100% radiasi matahari diterima oleh permukaan bumi akan sangat tinggi dan
dikhawatirkan tidak ada organisme yang mampu bertaham hidup, termasuk manusia.

Berdasarkan perbedaan suhu vertikal, atmosfer bumi dapat dibagi menjadi lima lapisan, yaitu :

a. Troposfer

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, berada antara permukaan bumi sampai pada
ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18 19 km pada daerah ekuator. Pada lapisan ini suhu udara akan
menurun dengan bertambahnya ketinggian. Setiap kenaikan 100 meter temperaturnya turun turun 0,5
oC. Lapisan ini dianggap sebagai bagian atmosfer yang paling penting, karena berhubungan langsung
dengan permukaan bumi yang merupakan habitat dari berbagai jenis mahluk hidup termasuk manusia,
serta karena sebagain besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan troposfer.

b. Stratosfer

Merupakan bagian atmosfer yang berada di atas lapisan troposfer sampai pada ketinggian 50 60
km, atau lebih tepatnya lapisan ini terletak di antara lapisan troposfer dan ionosfer.Pada lapisan
stratosfer, suhu akan semakin meningkat dengan meningkatnya ketinggian. Suhu pada bagian atas
stratosfer hampir sama dengan suhu pada permukaan bumi. Dengan demikian, profil suhu pada lapisan
stratosfer ini merupakan kebalikan dari lapisan troposfer.

Ciri penting dari lapisan stratosfer adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap
radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permukaan bumi.Serapan radiasi
matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu udara pada lapisan stratosfer
meningkat. Lapisanstratosfer tidak mengandung uap air, sehingga lapisan ini hanya mengandung udara
kering. Batas lapisan stratosfer disebut stratopouse.

c. Mesosfer

Mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 70 km. Suhu di lapisan ini akan menurun
seiring dengan meningkatnya ketinggian. Suhunya mula-mula naik, tetapi kemudian turun dan mencapai
-72 oC di ketinggian 75 km. Suhu terendah terukur pada ketinggian antara 80 100 km yang merupakan
batas dengan lapisan atmosfer berikutnya, yakni lapisan mesosfer. Daerah transisi antara lapisan
mesosfer dan termosfer disebut mesopouse dengan suhu terendah 110o C .

d. Lapisan Termosfer

Berada di atas mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650
km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini sering juda disebut lapisan
ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul
oksigen dan gas-gas atmosfer lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya
suhu pada lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkaknya ketinggian

e. Ekosfer atau atmosfer luar

Merupakan lapisan atmosfer yang paling tinggi. Pada lapisan ini, kandungan gas-gas atmosfer
sangat rendah. Batas antara ekosfer (yang pada dasarnya juga adalah batas atmosfer) dengan angkasa
luar tidak jelas. Daerah yang masih termasuk ekosfer adalah daerah yang masih dapat dipengaruhi daya
gravitasi bumi. Garis imajiner yang membatasi ekosfer dengan angkasa luar disebut magnetopause.

Ozon Dalam Atmosfer

Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat juga. Ozon
biasanya digunakan untuk mensterilkan air isi ulang, serta dapat juga digunakan untuk menghilangkan
warna dan bau yang tidak enak pada air.

v HIDROSFER

Air adalah senyawa gabungan dua atom hidrogen dengan satu atom oksigen menjadi H2O. Sekitar
71% permukaan bumi merupakan wilayah perairan. Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi
disebut hidrosfer. Hidrosfer meliputi samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air
di atmosfer.

C. ROTASI BUMI

Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi
merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami
pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang
dilakukan. Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-
akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu
perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub
utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan arah jarum jam. Sedangkan jika dilihat dari arah kutub
selatan arah rotasi bumi searah dengan arah jarum jam.

Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang
melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan
sebesar 23,5o dari garis tegaknya.
D. AKIBAT DARI ROTASI BUMI

Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi,
menimbulkan beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan
waktu di berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya
gravitasi di berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.

1. Terjadinya Pergantian Siang dan Malam

Daerah bumi yang terkena sinar matahari dinamakan siang, sedangkan daerah bumi
dibelakangnya, yang tidak terkena sinar matahari dinamakan malam. Akibat adanya rotasi menyebabkan
terjadinya pergiliran daerah siang dan malam secara bergantian. Jika rotasi bumi terjadi selama 24 jam,
maka lama siang dan malam masing-masing terjadi selama 12 jam.

Pengecualian di daerah dekat kutub, lama siang dan malam dapat lebih atau kurang dari 12 jam,
tergantung posisi bumi ketika berevolusi mengelilingi matahari.

2. Perbedaan waktu di berbagai tempat

Akibat gerakan rotasi bumi dari barat ke timur menyebabkan daerah sebelah timur akan
menjumpai siang terlebih dahulu, dibanding daerah barat. Perbedaan ini menyebabkan adanya
perbedaan waktu di setiap bagian bumi.

Karena rotasi bumi maka permukaan bumi di sebelah timur akan melihat matahari terbit dan
terbenam lebih cepat daripada daerah di sebelah barat. Oleh karena itu setiap tempat di berbagai
belahan bumi akan memiliki waktu yang berbeda. Untuk menyamakan waktu secara internasional
digunakan waktu GMT (Greenwich Mean Time). Waktu ini sesuai dengan waktu di kota Greenwich.

3. Pergerakan semu bintang

Akibat rotasi bumi dari arah barat ke timur maka bintang-bintang (termasuk matahari) tampak
seperti bergerak dari timur ke barat. Namun sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak bergerak. Oleh
karena itu maka gerakan bintang ini disebut sebagai gerak semu. Karena gerak semu ini dapat dilihat
setiap hari maka disebut gerak semu harian. Dengan gerak semu harian ini maka matahari tampak terbit
di timur dan terbenam di barat demikian juga dengan bintang-bintang pada malam hari

4. Perbedaan percepatan gravitasi di permukaan bumi

Selama bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, Bumi
berotasi terus pada porosnya. Ini menyebabkan menggebungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua
kutub bumi sehingga seperti keadaannya sekarang. Karena percepatan gravitasi benbanding terbalik
dengan kuadrat jari-jari, maka percepatan gravitasi tempat-tempat di kutub lebih besar daripada
disekitar khatulistiwa, karena jarak permukaan bumi di kutub lebih dekat ke pusat bumi. Akibatnya, berat
benda yang sama akan berbeda jika ditimbang di khatulistiwa dan di kutub.

5. Pembelokan arah angin

Menurut Hukum Buys Ballot, udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Di
daerah kutub yang bertekanan tinggi, maka udara cenderung akan bergerak ke daerah khatulistiwa.
Namun akibat rotasi bumi, udara yang bergerak menuju khatulistiwa akan berbelok kearah timur
mengikuti arah rotasi bumi, ini berpotensi membentuk angin siklon.

Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi
merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami
pergerakan. Bumi yang berbentuk bulat mengalami perubahan bentuk akibat gerakan rotasi yang
dilakukan.Perubahan tersebut adalah terbentuknya daerah agak pepat di kedua kutubnya dan seakan-
akan sebagian massa bumi tertumpuk di daerah equator. Bentuk ini disebabkan rotasi bumi yaitu
perputaran bumi pada porosnya. Gerak rotasi bumi terjadi dari arah barat ke timur. Jika dilihat dari kutub
utara, rotasi bumi memiliki arah berlawanan

Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang
melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan
sebesar 23,5o dari garis tegaknya.

Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan
beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di
berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di
berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.

A. MENETUKAN UMUR BUMI

Cara Penentuan Umur Bumi:

Observasi (Pengamatan)

Untuk menentukan umur bumi, dapat dilakukan berdasarkan observasi (pengamatan) terhadap kejadian
alam yang ada di muka bumi. Jika diamati bahwa beberapa peristiwa geologis terjadi pada masa
tertentu, maka bisa diasumsikan dengan mempergunakan data ini, kejadian yang sama telah terjadi
dalam kurun waktu yang sama di masa lalu.

Tes Radiometrik
Test ini ditemukan awal abad 20 dan menjadi sangat populer. Teknik tes Radiometrik terletak pada
prinsip bahwa atom tidak stabil di material radioaktif akan berubah menjadi atom stabil dalam satu
interval waktu tertentu. Kenyataan bahwa perubahan ini terjadi dengan jumlah yang sudah dipastikan
dan juga dalam periode waktu yang tertentu, membuat timbulnya gagasan untuk mempergunakan data
ini sebagai penentu dari umur fosil dan umur bumi.

Tes Uranium

Test Uranium adalah yang pertama kali digunakan, tetapi kemudian tidak dipakai lagi. Prinsip dari test ini
adalah perubahan uranium menjadi timah. Uranium berubah menjadi atom thorium saat memancarkan
radiasinya. Thorium adalah sebuah elemen radioaktif, berubah menjadi protactinium setelah beberapa
waktu tertentu. Setelah tiga belas perubahan tambahan, uranium pada akhirnya berubah menjadi timah
yang merupakan elemen stabil.

Waktu yang dibutuhkan oleh elemen radioaktif untuk berubah dari setengah masanya menjadi elemen
yang lain, disebut setengah-umur dari elemen ini. Setengah-umur dari uranium-238 adalah 4,5 miliar
tahun. Artinya 100 gram uranium yang kita miliki hari ini, akan menjadi 50 gram uranium-238 dan 50
gram timah-206 setelah 4,5 miliar tahun kemudian. Dan setelah 4,5 miliar tahun berikutnya, ada tersisa
seperempat dari jumlah uranium yang kita miliki mula-mula. Reaksi ini akan berlanjut sampai uranium
itu habis.

Teori menghitung Kadar Garam

Diasumsikan bahwa saat Bumi berumur nol, kadar garam dari Laut dan Sungai adalah sama, yaitu sama-
sama air tawar.Lalu diukur, dalam waktu tertentu, jumlah garam yang dibawa oleh sungai ke laut.
Pengukuran dilakukan bisa dengan mengambil beberapa sample dari hulu, badan, dan hilir sungai, untuk
melihat berapa banyak penambahan mineral garam dari lingkungan (tanah/pasir) yang dilewati. Setelah
mengetahui berapa banyak garam yang dibawa oleh sungai, kemudian hitung berapa banyak garam yang
dikandung oleh laut saat ini.

Dari dua data tersebut, bisa dihitung perkiraan usia Bumi.

B. Bisakah Massa Bumi Bertambah

Sekarang kita kembali ke Massa Bumi, kalau kita mengambil besi dari dalam bumi dan dijadikan
bangunan dll. tentu saja tidak akan mempengaruhi massa bumi karena besi tersebut hanya alih tempat
dan alih rupa saja. Kecuali memang yang dijadikan satelit, roket, pesawat ruang angkasa dll. yang di
terbangkan keluar bumi dan tidak kembali. Tapi dengan begitu masa bumi bukan bertambah tapi
berkurang. Apa yang menyebabkan masa bumi bertambah?
Lalu dari mana asalnya massa tambahan ini? Jawabannya, dari luar angkasa, dalam bentuk detritus.
Detritus adalah pecahan batuan atau materi lain yang sudah pecah, lapuk, atau terurai dari massanya
yang lebih besar. Pecahan ini bisa terjadi karena tak sengaja, atau erosi, pengikisan oleh angin, dll. Luar
angkasa dipenuhi oleh sampah-sampah seperti ini, debu dan pecahan meteor kecil. Karena bumi
memiliki luas permukaan 125 juta km kuadrat, maka kemungkinan detritus ini jatuh ke bumi sangat
besar.Sulit memperhitungkan berapa besar meteor2 kecil ini berjatuhan dan terbakar di atmosfer kita,
tapi kisarannya adalah 20-40 ton per hari. Meteor kecil ini akan terurai menjadi debu karena gesekan
atmosfer, lalu melalui perantara awan dan hujan, jatuh ke tanah dan berakhir di bumi (di laut atau di
tanah).

J. ALASAN BUMI SEBAGAI TEMPAT HIDUP MANUSIA

1. Bumi

Bumi memang pas dijadikan tempat hidup manusia karena:

a. jarak dengan matahari yang pas yang menyebabkan suhu bumi optimal tidak terlalu panas atw dingin.

b. rotasi bumi yang pas sehingga perbedaan suhu antara siang dan malam tidak signifikan.

c. satelit cuma satu sehingga pengaturan pasang surut air laut pas.

d. komposisi gas di atmosfer yang pas sehingga mendukung adanya kehidupan.

e. komposisi litosfer beserta kepadatan dan ketebalan

f. perlindungan magnetik oleh gravitasi bumi yang melindungi dari ganasnya angin surya dan atmosfer
yang pas ketebalannya sehingga menghasilkan tekanan yang pas. dan juga tebal atmosfer yang
melindungi dari radiasi dan benda antariksa.

g. dll

Sedangkan jika dibandingkan dengan planet lain yaitu :

2. merkurius

Suhu sekitar -180 derajat sampai 430 derajat celsius tidak memungkinkan adanya kehidupan dan
juga tidak ada atmosfer jadi jika matahari meledak tamatlah riwayat manusia dan juga tanah di planet
merkurius terdiridari dari besi.

3.venus
Cukup indah keliatannya tapi tidak memungkinkan adanya kehidupan karena atmosfernya sangat
tebel sehingga cahaya matahari sulit masuk dan juga komposisi sebagian besar terdiri dari CO2 yang
bisa membuat sesak bernapas belum lagi efek rumah kaca menyebabkan suhunya rata2 462 derajat
celsius dan merupakan planet terpanas di tata surya.. dan planet terdekat dengan bumi.

4. mars

planet merah ini juga sepertinya agak mungkin ditempati karena jaraknya agak jauh dari matahari
sehingga suhunya rata2 -23 derajat celsius paling panas 27 C. dan disana ada air dalam bentuk es dan
diduga ada mahluk hidupnya.

5. Jupiter

planet ini juga tidak cocok jadi tempat kita karena jarak yang jauh sehingga suhunya anatar -140 C
ampe 21 C belum lagi gravitasinya yang luar biasa sekitar 2,4 kali sehingga Allah menciptakan planet ini
untuk melindungi bumi dari tabrakan benda angkasa. dan rotasi yang luar biasa cepat hingga
menyebabkan badai luar biasa hebat bahkan ada yang lebih besar dari bumi yang dikenal dengan big red
spot

6. Saturnus

sama seperti jupiter tapi lebih dingin sekitar -175 C dan permukaanya cair.

7. uranus

planet sangat jauh dan punya kemiringan hampir 90 derajat sehingga siang ke malam = satu tahun
uranus = 84 tahun bumi luar biasa lama apalagi kalau puasa di sana bakal KO duluan. suhunya juga ekstra
dingin sekitar -224 C metana saja sampai beku.

8. neptunus

planet paling dingin dan biru dan dingin suhunya sekitar -218 C paling tinggi serta matahari yang
sebesar titik seperti bintang belum lagi anginnya tercepat di tata surya sekitar 600m/s atau
2160km/jam .

H. PEMBENTUKAN BUMI

-Teori-teori tentang proses terbentuknya bumi

1.Teori Kabut(Nebula)

Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya
adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere De
Laplace(1796).Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di
jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas
ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses
perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata
surya.Teori nebula ini terdiri dari beberapa tahap,yaitu

Matahari dan planet-planet lainnya masih berbentuk gas, kabut yang begitu pekat dan besar.

Kabut tersebut berputar dan berpilin dengan kuat, dimana pemadatan terjadi di pusat lingkaran yang
kemudian membentuk matahari. Pada saat yang bersamaan materi lainpun terbentuk menjadi massa
yang lebih kecil dari matahari yang disebut sebagai planet, bergerak mengelilingi matahari.

Materi-materi tersebut tumbuh makin besar dan terus melakukan gerakan secara teratur mengelilingi
matahari dalam satu orbit yang tetap dan membentuk Susunan Keluarga Matahari.

2.Teori Planetesima

Pada awal abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya
Thomas C.Chamberlain, seorang ahli geologi, mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang
mengatakan matahari terdiri dari massa gas bermassa besar sekali, Pada suatu saat melintas bintang lain
yang ukurannya hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir
menjadi tabrakan. Karena dekatnya lintasan pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang tersebut
mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.

Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan
matahari dan permukaan bintang. Materi-materi yang terlempar mulai menyusut dan membentuk
gumpalan-gumpalan yang disebut planetisimal. Planetisimal- Planetisimal lalu menjadi dingin dan padat
yang pada akhirnya membentuk planet-planet yang mengelilingi matahari.

3.Tori Pasang Surut Gas(Tidal)

Teori ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah
bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang surut
pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air
laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan
jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa
hampir sama besar dengan matahari mendekat, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi. Gunung-gunung
tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali,
menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
4.Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli AstronomiR.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal
dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.
Karena bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan
ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak itu. Bintang yang tidak meledak itu
sekarang disebut dengan matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang
mengelilinginya.

5.Teori Big Bang

Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang
lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat,
membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar
angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih kurang 4,6
milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan
nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang
terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang mendingin
dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet, termasuk planet bumi.

Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk
seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:

Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau
perbedaan unsur.

Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi
yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan
bergerak ke permukaan.

Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak
bumi.

Bukti penting lain bagi Big Bang adalah jumlah hidrogen dan helium di ruang angkasa. Dalam
berbagai penelitian, diketahui bahwa konsentrasi hidrogen-helium di alam semesta bersesuaian dengan
perhitungan teoritis konsentrasi hidrogen-helium sisa peninggalan peristiwa Big Bang. Jika alam semesta
tak memiliki permulaan dan jika ia telah ada sejak dulu kala, maka unsur hidrogen ini seharusnya telah
habis sama sekali dan berubah menjadi helium.
Segala bukti meyakinkan ini menyebabkan teori Big Bang diterima oleh masyarakat ilmiah. Model
Big Bang adalah titik terakhir yang dicapai ilmu pengetahuan tentang asal muasal alam semesta.
Begitulah, alam semesta ini telah diciptakan oleh Allah Yang Maha Perkasa dengan sempurna tanpa cacat
.

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan
Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihtatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat
sesuatu yang tidak seimbang. (QS. Al-Mulk, 67:3).

C.PERKEMBANGAN BUMI

-Teori-teori tentang Perkembangan Bumi

1.Teori Kontraksi dari James Dana dan Elie de Baumant

Dalam teori ini dinyatakan bahwa bumi mengalami pengerutan karena pendinginan di bagian
dalam bumi akibat konduksi panas,sehingga mengakibatkan bumi tidak rata.

2.Teori Descartes dan Suess

Dalam teori ini dikatakan bahwa pada saat bola bumi mendingin maka terjadilah proses
pengerutan dan semakin menyusut.Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan,lipatan yang kita kenal
sampai sekarang.Teori Descartes dan Suess ini disebut teori kontraksi.

3.Teori Geosinklin

Teori ini dikonsep oleh Hall pada tahun1859 yang kemudian dipublikasikan oleh Dana pada tahun
1873. Teori ini bertujuan untuk menjelaskan terjadinya endapan batuan sedimen yang sangat tebal,
ribuan meter dan memanjang seperti pada Pegunungan Himalaya, Alpina dan Andes.

I. ASAL MULA KEHIDUPAN DIBUMI

Kita tentu telah memahami bahwa bumi kita ini dahulu kala terbentuk dalam keadaan sangat
panas dan pijar. Secara perlahan-lahan bumi mengadakan kondensasi atau menjadi lebih dingin sehingga
pada suatu saat terbentuklah kerak atau kulit bumi. Yang berbentuk cair membentuk samudra atau
hidrosfer, yang berbentuk gas disebut atmosfer dan yang berbentuk padat disebut litosfer.

Pada saat ini kulit bumi tersebut dihuni oleh berbagai jenis makhluk hidup yang beraneka ragam.
Lapisan bumi yang dihuni oleh berbagai makhluk hidup itu kita sebut biosfer. Maka pertanyaan yang
timbul adalah dari mana dan kapankah makhluk-makhluk hidup itu datang atau timbul di bumi kita ini?
bagaimana pula ia dapat menjadi begitu banyak dan beraneka ragam? Bahkan pertanyaan sampai
kepada asal-usul manusia, benarkah manusia berasal dari monyet? Marilah kita kaji bagaimana
pandangan ilmu pengetahuan alam atas masalah tersebut di atas.
a. Kapan mulai ada kehidupan di bumi?

Seperti telah di uraikan , umur dari suatu batuan ditentukan dengan cara analisis perbandingan
zat radioaktif dengan zat hasil luruhannya. Dengan metode tersebut dapat diperkirakan bahwa bumi
telah membentuk batuan sejak 5 ribu juta tahun yang lalu. Dari penelitian berbagai batuan ternyata
terdapat batuan yang berumur 3,5 ribu juta tahun yang menunjukan tanda-tanda sisa kehidupan atau
fosil. Ini berarti pada saat itu telah ada kehidupan di bumi.

Interaksi cairan alkali yang mengandung hidrogen dan metana serta air laut purba yang
mengandung karbon dioksida kemungkinan menghasilkan asetat, senyawa sejenis cuka. Asetat inilah
yang kemudian berkembang menjadi basis kehidupan.

Makhluk hidup kini tersusun atas senyawa organik, seperti karbohidrat, protein, dan sebagainya.
Russel menguraikan bahwa katalis yang membentuk molekul organik dan hidrokarbon bisa terbentuk
dari molekul anorganik.

Sementara itu, makalah ilmiah yang dipublikasikan di Biochimica Acta menguraikan kemiripan
antara enzim kehidupan purba dan mineral yang mengendap di ventilasi hidrotermal. Menurut Russel,
fakta itu menunjukkan bahwa terciptanya kehidupan tidak membutuhkan terciptanya katalis terlebih
dahulu

b. Dari mana asal mula kehidupan di bumi?

Ada berbagai pendapat berupa hipotesis ataupun teori untuk menjawab pertanyaan tersebut .

1. Generatio Spontanea

Sebelum abad 17 orang menganggap bahwa makhluk hidup itu terbentuk secara spontan atau
terbentuk dengan sendirinya.

Contoh : Ulat timbul dengan sendirinya dari bangkai tikus, cacing timbul dengan sendirinya dari dalam
lumpur, dari gudang padi, ternyata munculah tikus.

Faham ini disebut juga abiogenesis makhluk hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya
dari lumpur timbul cacing. faham ini antara lain dipelopori oleh Aristoteles.

2. Cosmoza

Ada pendapat bahwa makhluk hidup di bumi ini asal usulnya dari luar bumi, mungkin dari planet
lain. Benda hidup yang datang itu mungkin berbentuk spora yang aktif jatuh ke bumi lalu berkembang
biak. Pendapat atau hipotesis ini terlalu lemah karena tidak didukung oleh fakta-fakta dan juga tidak
menjawab asal mula kehidupan itu sendiri.

3. Omne Vivum Ex Ovo

Fransisco Redi (1626-1697) ahli biologi bangsa Italia dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai
tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ. Dari berbagai percobaannya
yang serupa ia memperoleh kesimpulan yang serupa yaitu bahwa asal mula kehidupan itu adalah telur
atau omne vivum ex ovo.

4. Omne Ovo Ex Vivo

Lazzaro Spallanzani (1729 1799) juga ahli bangsa Italia dengan percobaannya terhadap kaldu,
membuktikan bahwa jasad renik atau mikroorganisme yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu
itu. Bila kaldu ditutup rapat setelah mendidih maka tidak terjadi pembusukan. Ia mengambil kesimpulan
bahwa untuk adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu. Maka muncullah teorinya omne ovo ex
vivo atau telur itu berasal dari makhluk hidup.

5. Omne Vivum Ex Vivo

Louis Pasteur (1822-1895) sarjana kimia Perancis melanjutkan percobaan Spallanzani dengan
percobaan berbagai mikroorganisme. akhirnya ia berkesimpulan bahwa harus ada kehidupan
sebelumnya, agar tumbuh kehidupan yang baru atau disebut omne vivum ex vivo. Teori ini disebut juga
teori Biogenesis dengan konsep dasar bahwa yang hidup itu tentu berasal dari yang hidup juga. Dengan
teori biogenesis ini maka teori abiogenesis ditinggalkan orang. Akan tetapi dengan demikian asal mula
kehidupan mulai kembali menjadi masalah yang belum terungkap, namun hampir semua para ahli
sependapat bahwa asal mula kehidupan itu timbul di bumi kita ini, bukan dari angkasa luar.

6. Teori Urey

Harold Urey (1893) seorang ahli kimia dari Amerika Serikat mengemukakan bahwa atmosfer bumi
pada awal mulanya kaya akan gas-gas metana (CH4), amoniak (NH3), hidrogen (H2) dan air (H2O). Zat-zat
itu merupakan unsur-unsur penting yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup. Diduga karena adanya
energi dari aliran listrik halilintar dan radiasi sianr kosmos unsur-unsur itu mengadakan reaksi-reaksi
kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula terbentuk kira-kira sama dengan keadaan
virus yang kita kenal sekarang. Zat itu berjuta-juta tahun berkembang menjadi berbagai jenis organisme.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai
4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing:
astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara
ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni bagian padat
(lithosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan; bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai bentuk
ekosistem perairan seperti laut, danau dan sungai; bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh
permukaan bumi serta bagian yang ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer

Bumi melakukan beberapa gerak yang alami, yaitu gerak rotasi dan revolusi. Gerak rotasi bumi
merupakan gerak berputarnya bumi pada porosnya (sumbu). Gerakan rotasi ini menyebabkan daerah
sepanjang equator bergerak cepat, sedangkan di daerah kutub hampir-hampir tidak mengalami
pergerakan

Poros (sumbu) bumi merupakan garis khayal yang menandakan sumbu rotasi dari bumi, yang
melalui kutub utara dan kutub selatan. Poros bumi tidaklah tegak lurus, tetapi mengalami kemiringan
sebesar 23,5o dari garis tegaknya.

Waktu rotasi bumi dalam satu putaran adalah 23 jam 56 menit. Akibat dari rotasi bumi, menimbulkan
beberapa gejala alam seperti (a) terjadinya pergantian siang dan malam, (b) perbedaan waktu di
berbagai tempat di muka bumi, (c) gerak semu harian bintang, (d) perbedaan besar gaya gravitasi di
berbagai tempat di bumi, dan (e) terjadinya pembelokan arah angin.

B. SARAN.

Makalah saya ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat saya harapkan dari para pembaca sekalian demi tercapainya kesempurnaan dari makalah saya ini.

Anda mungkin juga menyukai