Anda di halaman 1dari 5

Terminologi

1. Anestesi : keadaan hilangya kesadaran dan atau persepsi nyeri.


2. ASA (The American of Anesthesiology) : klasifikasi yang digunakan untuk menilai status fisik
pasien pra-anestesi
3. Asma intermitten : Gejala muncul < 1 kali dalam 1 minggu, Peak Expiratory Folw (PEF) dan
Forced Expiratory Value in 1 second (PEV1) > 80%
4. Subarachnoid blok : salh satu teknik anestesi regional dengan cara penyuntikan obat
anestesi lokal ke dalan ruang subarachnoid dengan tujuan mendapatkan analegesi setinggi
dermatom tertentu dan reklasasi oto t rangka.
5. General anestesi : peniadaan nyeri secara sentral disertai hilangnya kesadaran yangbersifat
reversible diberikan secara iv/inhalasi
6. Epidural blok : blokade saraf denga menempatkan obat pada ruang epidural di dalan kanalis
vetebralis pada ketinggian tertentu
7. Sedasi ringan : teknik pembiusan ( rasa mengantuk, masih ada respon verbal), fungsi napas
dan jantung tidak dipengaruhi
8. Laparotomi eksploratif : tindakan operasi pada daerah abdomen dengan tujuan memperoleh
informas yang tidak tersedia melalui metode diagnosis klinis.
9. NIBP (Non Invasive Blood Pressure) : pemeriksaan tekanan darah tanpa tindakan invasif
10. Asidosis metabolik : keadaan dimana hilangnya basa atu retensi asam dalam tubuh. PH
darah < 7,35 PCO2 < 40 mmHg
11. Central Venous Catheter (CVC) : kateter yang ditempatkan ke dalam vena besar dileher (v.
Jugularis interna/eksterna), dada (v.subclavia), lengan (v.Basilika), paha (v.femoralis)

Masalah

1. Mengapa usus buntu andi diangkat?


2. Mengpa andi mengalami radang usus bantu dn bagaimana hasil pemeriksaanya?
3. Mengapa dilakukan persiapan preanestesi?
4. Apa saja persian pra anestesi?
5. Mengapa andi masuk ASA 2?
6. Mengapa dokter memberikan obat sedasi, analgetik, dna kortikosteroid?
7. Menapa dokter merencanakan subarachnoid lock dan sedasi ringan?
8. Mengapa dilakukan laparotomi eksploratif pada pasien?
9. Apa saj indikasi dilakukan laparotomi eksploratif?
10. Apa indikasi dirawat di icu dan mengapa di pasang CVC ?
11. Mengapa pasien termasuk ASA 3?
12. Mengapa dokter memonitoring intraoperatif dan apa saja yang dimonitor?
13. Kapan diperlukan obat-obatna inotropik da vaspressor?

1. Mengapa usus buntu andi diangkat?


Tujuan : untuk mengangkat infeksi primer di apendix, jika tidak diangkat dapat
menyebabkan sepsis dan perforasi

2. Mengpa andi mengalami radang usus bantu dan bagaimana hasil pemeriksaanya?
Etiologi : infeksi bakteri ( Ecoli dan sterptococcus )
Hasil pemeriksaan
Anamnesis : nyeri abdomen
Nyeri menetap dikuadran kanan bawah
Muntah

Pemeriksaan fisik : nyeri takan Mc.Burney


Rovsing sign
Psoas sign +
Obturator sign +

3. Mengapa dilakukan persiapan preanestesi?


Tujuan : mempersiapkan mental dan fisik penderita secara optimal
Rencana dan memilih teknik dan obat-obatan anestesi yang sesuai
Mengurangi angka kesakitan

4. Apa saja persian pra anestesi?

Pemeriksaan Pra-Operasi Anestesi


I. ANAMNESIS
a. Identifikasi pasien (nama, umur, alamat, pekerjaan, agama, dll)
b. Keluhan dan tindakan operasi yang akan dihadapi
c. Riwayat penyakit yang sedang/pernah diderita

Penyakit penyulit anestesi : Alergi, diabetes melitus, penyakit paru kronis (asma bronkial,
pheumonia dan bronkitis), penyakit jantung (infark miokard, angina pektoris dan gagal
jantung),, Hipertensi, penyakit hati, penyakit ginjal.

Riwayat obat-obatan
Alergi obat
Intoleransi obat
Obat yang sedang digunakan dan dapat menimbulkan interaksi dengan obat
anestesi
e. Riwayat anestesi/operasi sebelumnya
f. Riwayat kebiasaan sehari-hari
g. Riwayat keluarga
h. Riwayat berdasarkan sistem organ
i. Makanan yang terakhir dimakan.

2. PEMERIKSAAN FISIK
a.TB dan BB
b.Frekuensi nadi, TD, pola dan RR serta suhu tubuh.
c.Jalan napas (air way).
Trismus ?
keadaan gigi geligi
Gigi palsu?
gangguan fleksi ekstensi leher (deviasi trakea, massa dan bruit)
d. Jantung
e. Paru-paru (dispnu, ronki dan mengi)
f. Abdomen (distensi, massa, asites, hernia atau tanda regurgitasi)

Rencana Anestesi Meliputi hal-hal :


1. Premedikasi
2. Jenis anestesi
a.Umum: perhatikan manajemen air way pemberian obat induksi, rumatan, dan relaksan
b.Anestesi lokal/regional: Perhatikan teknik dan zat anestetik yang akan digunakan
3. Perawatan selama anestesi pemberian oksigen dan sedasi
4. Pengaturan intraoperasi:
monitoring
Keracunan
pengaturan cairan
penggunaan teknik khusus
5. Pengaturan pascaoperasi:
pengendalian nyeri
perawatan intensif (ventilasi pascaoperasi dan pengawasan
hemodinamik)

5. Mengapa andi masuk ASA 2?


ASA 2 : penyakit sistemik ringan, tidak ada keterbatasan fungsional

6. Mengapa dokter memberikan obat sedasi, analgetik, dna kortikosteroid?


Karena termasuk dalam premedikasi anestesi
1. Sedasi : untuk menenangkan pasien / mengurangi kecemasan pasien sebelum
operasi
2. Analgetik : untuk mengurangi kecemasan dan ketegangan pasien
3. Kortikosteroid : sebagai anti-inflamasi. Digunakan pada pasien dengan riwayat asma
bronkial
7. Mengapa dokter merencanakan subarachnoid lock dan sedasi ringan?

Subarachnoid blok : untuk Pembedahan daerah tubuh yang dipersarafi cabang T4 ke


bawah
General anestesi : syarat utama yang harus diperhatikan yaitu menjaga agar jalan nafas
selalu bebas dan teratur. Jika ada gangguan nafas maka akan beresiko
8. Mengapa dilakukan laparotomi eksploratif pada pasien?
Laparotomi eksploratif : sebagai diagnosis dan terapi
9. Apa saj indikasi dilakukan laparotomi eksploratif?
Indikasi Laparatomi
1) Trauma abdomen (tumpul atau tajam) / Ruptur hepar
2) Peritonitis
3) Perdarahan saluran pencernaan (Internal Blooding)
4) Sumbatan pada usus halus dan usus besar
5) Masa pada abdomen

10. Apa indikasi dirawat di icu dan mengapa di pasang CVC ?

1. Pasien Prioritas 1 : Kelompok ini merupakan pasien sakit ktitis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi,

2. .Pasien Prioritas 2 : Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab
sangat beresiko bila tidak memdapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif
menggunakan pulmonari arterial cateter.

3. Prioritas 3 : Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya, secara sendirian atau
kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat
kecil.

11. Mengapa pasien termasuk ASA 3?

ASA 3 : penyakit sistemik sedang berat, keterbatasan fungsional

12. Mengapa dokter memonitoring intraoperatif dan apa saja yang dimonitor?

Tujuan : diagnosis adanya permasalahn selama tindakan

Perkiraan kemungkinan terjadi kegawatan

Evaluasi suatu tindakan, efektifitas,

Monitor : TD, Nadi, NIBP, SpO2, produksi urin

13. Kapan diperlukan obat-obatna inotropik da vaspressor?


Kerja : ,emingkatkan vasokontriksi dan meningkatkan kontrraktilitas jantung
Indikasi : untuk pasien hipotensi
Untuk pasien gagal jantung
SKEMA

Pasien apendisitis dg
Pasien ileus
asma intermitten
obstruktif

Persiapan pre anestesi Rehidrasi


,koreksi
elektrolit
Teknik dan Status ASA Fisik &
obat anestesi m
ental ASA 3
ASA 2

Sedasi, analgetik, Pre medikasi


kortikosteroid
umum
Tindakan Anestesi
lokal

Monitoring intra
& post operatif

Learning objective

1. Teknik-teknik anestesi
2. Premedikasi operatif
3. Persiapan pre anestesi
4. Monitoring intra operatif dan post operatif
5. Konsep intensive care medicine
6. Terapi cairan
7. Prinsip resusitasi jantung

Anda mungkin juga menyukai